Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Olahraga adalah bagian dari mengalami cedera ketika berlatih dan


aktifitas musculoskeletal yang ketika bertanding (Zein, 2016)
sistematis dan juga terstruktur Menurut data International
dengan intensitas, tipe dan waktu Olympic Commite (2018), cedera
yang sudah ditetapkan. Sebaliknya, yang terjadi pada olahraga beladiri
jika olahraga tersebut tidak teratur, karate memiliki presentase terbesar
terarah dan juga tidak terprogram yaitu sebanyak 59%. Cedera yang
maka justru akan menimbulkan dialami oleh atlet antara lain terkilir
cedera (Giri Wiarto, 2013) pada leher (26 %), cedera pada alat
Cedera adalah kerusakan fisik kelamin (18,4%), cedera pada lengan
yang disebabkan oleh kekuatan yang tangan (40,8%), cedera pada kaki
tidak dapat ditoleransi dan diduga (57,1%), dan (24,5%) cedera pada
sebelumnya (Dewi, 2015). Cedera badan. Berdasarkan data Rumah
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Sakit Olahraga Nasioanl (RSON),
cedera ringan, yakni cedera yang pada cabang bela diri karate, terdapat
tidak menyebabkan kerusakan parah kasus cedera sebanyak 353 pada
pada jaringan tubuh, seperti tahun 2017 dan kasus yang terjadi
kelelahan atau keram otot dan cedera terbanyak adalah Sprain (cedera
berat yakni cedera yang ligamen) yaitu sebesar 41,1 % , dan
mengakibatkan rusaknya jaringan kasus cedera paling sedikit adalah
dalam tubuh dan perlu penanganan cedera luka (kulit) sebanyak 7,9 %.
lebih lanjut untuk segera Berdasarkan kasus cedera yang
pulih(Wibowo, 2018). Dilihat dari dilihat dari sifat cedera terdapat
bentuk latihan bagian yang sering cedera akut yaitu sebanyak 64,4%
terkena cidera meliputi jaringan dan cedera kronis yang sebanyak
lunak yangterdiri dari otot dan 35,6% (Rumah Sakit Olahraga
ligamen, jaringan keras sepertitulang, Nasional, 2017).
tulang rawan dan sendi (Hardianto, Belum adanya pelatihan dan
2013). program untuk meningkatkan
Cedera bisa disebabkan darimana keterampilan atlet karate membuat
saja, baik dalam keadaan berolahraga tidak tersedianya SOP sebagai
ataupun dalam beraktifitas sehari- panduan untuk melakukan
hari. Cedera olahraga bisa terjadi penanganan pertama cedera olahraga
pada semua cabang olahraga, sehingga atlet merasa apa yang
termasuk olahraga karate. Olahraga dilakukan dalam penanganan
karate merupakan cabang beladiri pertama cedera olahraga sudah benar
yang telah populer di masyarakat. (Arovah,2010). Dampak negatif yang
Dilihat dari tekniknya, pada olahraga bisa ditimbulkan dari penangan
karate terdapat tendangan, pukulan pertama cedera yang belum benar
dan juga tangkisan. Karena olahraga akan berefek pada lamanya proses
karate menggunakan kontak fisik, penyembuhan cedera tersebut.
jadi tidak diragukan lagi jika pada Pendidikan kesehatan adalah
olahraga karate sering terjadi cedera. suatu usaha untuk menyediakan
Banyak sekali atlet karate yang kondisi psikologis dan sasaran agar

1
mereka berperilaku sesuai dengan sudah tersedia. Daftar cedera yang
tuntutan nilai-nilai kesehatan lain yaitu sprain dan strain dengan
(Fitriani,2011). Pendidikan jumlah 10 atlet , kram otot 16 atlet,
kesehatan adalah suatu cara dan juga dislokasi 6.
mengajar dengan memberikan Berdasarkan hasil wawancara
praktek terhadap apa yang telah yang dilakukan pada 7 atlet, 3 dari 7
diajarkan sehingga memperoleh atlet yang pernah mengalami ringan
suatu keterampilan tertentu (Anitah, seperti memar akibat benturan saat
2009). Metode inimenguntungkan dibanting melakukan penanganan
karenapeserta akan lebih mudah dengan cara pijat langsung pada area
dalam memahami materi yang jaringan lunak yang mengalami
diberikan (Ahdan , 2016) memar, 2 dari 7 atlet yang terkilir
Hasil peneltian Endiyono (2016), melakukan penarikan pada anggota
terdapat pengaruh pendidikan tubuh yang terkilir hingga terdengar
kesehatan pertolongan pertama bunyi dari tulang area tempat terkilir,
terhadap tingkat pengetahuan dan 1 dari 7 atlet yang mengalami nyeri
praktek atlet dalam penanganan lutut akibat kesalahan dalam latihan
cedera Universitas Muhammadiyah akan memaksakan melakukan
Purwokerto. Sejalan dengan hasil gerakan normal meskipun terasa
penelitian oleh Lucy (2016) nyeri dengan alasan agar cepat
didapatkan hasil bahwa pendidikan sembuh jika digerakan seperti biasa
kesehatan metode explicit instruction dan 1 dari 7 atlet yang pernah
berpengaruh terhadap anggota mengalami bengkak terbiasa
komunitas dalam penanganan cedera. membiarkan anggota tubuh yang
Didukung penelitian oleh Etika bengkak hingga sembuh dengan
(2017) yang menyatakan bahwa sendirinya.
terdapat pengaruh pendidikan Berdasarkan masalah diatas
kesehatan penatalaksanaan cedera peneliti merasa tertarik untuk
terhadap pengetahuan dan melakukan penelitian tentang
keterampilan Kader UKS dalam pengaruh pendidikan kesehatan
penanganan cedera. terhadap pengetahuan dan sikap
Berdasarkan hasil observasi awal penanganan cedera pada atlet karate
yang dilakukan di Inkado Kodim di Kodim 1304 Kota Gorontalo.
1304 Kota Gorontalo pada tanggal METODEOLOGI PENELITIAN
30 Januari 2020, tercatat terdapat 30 Desain penelitian ini adalah
atlet karate yang terdaftar. Dari penelitian kuantitatif dengan
jumlah tersebut yang pernah rancangan desain Quasy Eksperimen.
mengalami cedera memar sejumlah
26 atlet, hal ini terjadi karena kontak HASIL PENELITIAN
fisik pada saat latihan maupun pada
saat pertandingan, sedangkan cedera 1. Pengaruh Pendidikan
lain yang paling kecil adalah patah Kesehatan terhadap
tulang dengan jumlah 2 atlet, hal ini Pengetahuan Penanganan
terjadi akibat kesalahan teknis pada Cedera pada Atlet Karate
saat atlet berlatih dan bertanding Tabel 4.7 Pengaruh Pendidikan
dengan menggunakan alat yang Kesehatan terhadap

2
Pengetahuan Penanganan sebelum dan setelah tindakan
Cedera pada Atlet Karate pendidikan kesehatan diperoleh nilai
Variabel Sebelum Setelah P rerata sikap sebelum intervensi yaitu
Val
X±SD X±SD ue
31.07 dan nilai rerata sikap setelah
Pengetahuan 4.35±1.59 8.46±1.34 0,00 intervensi yaitu 34.78. Hasil uji
0 hipotesis menggunakan Uji Paired
T-Test diperoleh nilai P value
Sumber :Data Primer 2020 sebesar 0,000 (< 0,05) yang berarti
Berdasarkan tabel 4.7 analisa bahwa H0 ditolak. Terdapat pengaruh
data menunjukkan bahwa dari total pendidikan kesehatan sebelum dan
responden yang berjumlah 28 setelah intervensi. Dapat
Responden, perbedaan nilai disimpulkan bahwa pendidikan
pengetahua sebelum dan setelah kesehatan efektif terhadap perubahan
tindakan pendidikan kesehatan sikap tentang Penanganan Cedera
diperoleh nilai rerata pengetahuan pada Atlet Karate
sebelum intervensi yaitu 4.35 dan
nilai rerata pengetahuan setelah PEMBAHASAN
intervensi yaitu 8.46. Hasil uji 1.2.1 Pengaruh pendidikan
hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon kesehatan terhadap
Test diperoleh nilai P value sebesar peningkatan pengetahuan
0,000 (< 0,05) yang berarti bahwa H0 atlet karate dalam
ditolak. Terdapat pengaruh penangan cedera
pendidikan kesehatan sebelum dan Dari hasil tabel 4.6
setelah intervensi. Dapat memperlihatkan perubahan mean
disimpulkan bahwa pendidikan (rata-rata) dari pengetahuan sebelum
kesehatan efektif terhadap perubahan intervensi yaitu 4.35 dan mean (rata-
pengetahuan tentang Penanganan rata) setelah intervensi yaitu 8.46 ini
Cedera pada Atlet Karate memperlihatkan bahwa ada
. perubahan mean dengan selisih 4.10.
2. Pengaruh Pendidikan Perubahan inilah yang dapat
Kesehatan terhadap Sikap mempengaruhi pendidikan kesehatan
Penanganan Cedera pada Atlet untuk kelompok intervensi terhadap
Karate perubahan pengetahuan penanganan
Tabel 4.8 Pengaruh Pendidikan cedera pada atlet karate.
Kesehatan terhadap Sikap Dari Hasil nilai pre-test dan
Penanganan Cedera pada post-test dianalisis dengan
Atlet Karate menggunakan uji statistik Wilcoxon
Variabel
Sebelum Setelah
P signed rank test, menunjukkan
X±SD X±SD Value adanya peningkatan tingkat
Sikap pengetahuan kelompok sebelum
31.07±3.76 34.78±3.54 0,000 mendapatkan pendidikan kesehatan
Sumber :Data Primer 2020 dan post-test (sesudah mendapatkan
Berdasarkan tabel 4.8 analisa pendidikan kesehatan).
data menunjukkan bahwa dari total Hal yang bisa mempengaruhi
responden yang berjumlah 28 pengetahuan mengalami perubahan
Responden, perbedaan nilai sikap disebabkan karena faktor pendidikan

3
kesehatan yang diberikan oleh Dari hasil tabel 4.7
peneliti bukan hanya metode memperlihatkan perubahan mean
ceramah yang diberikan. Akan tetapi (rata-rata) dari sikap sebelum
peneliti mencoba memodifikasi intervensi yaitu 31.07 dan mean
pendidikan kesehatan dengan metode (rata-rata) setelah intervensi yaitu
ceramah dan case studi sehingga 34.78 ini memperlihatkan bahwa ada
responden setelah mengetahui perubahan mean dengan selisih 3.71.
tentang konsep dari masalah-masalah Perubahan inilah yang dapat
yang terjadi di lapangan, responden mempengaruhi pendidikan kesehatan
langsung diberikan simulasi dalam untuk kelompok intervensi terhadap
hal bagaimana melakukan tindakan- perubahan sikap penanganan cedera
tindakan seperti pemakaian gips, pada atlet karate.
balut bidai, maupun penanganan Dari Hasil nilai pre-test dan
terjadi perdarahan. post-test dianalisis dengan
Hal ini sesuai dengan teori menggunakan uji statistik Paired t-
yang dikemukakan oleh Yamin, 2017 test, menunjukkan adanya
bahwa Metode studi kasus adalah peningkatan sikap kelompok
suatu desain pembelajaran berbasis sebelum mendapatkan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, metode ini kesehatan dan post-test (sesudah
berbentuk penjelasan tentang mendapatkan pendidikan kesehatan).
masalah, kejadian atau situasi Hal yang bisa mempengaruhi
tertentu, kemudian peserta ditugasi sikap mengalami peruabahn
mencari alternatif pemecahannya disebabkan karena faktor pendidikan
kemudian metode ini dapat juga kesehatan yang diberikan oleh
digunakan untuk mengembangkan peneliti dimana dengan metode
berpikir kritis dan menemukan solusi presentasi di depan peserta beserta
baru dari sutu topik yang melakukan simulasi menjadikan
dipecahkan. seseorang dapat mengetahui sikap
Menurut Lincoln dan Guba, yang kurang terhadap penanganan
sebagaimana dikutip Mulyana cedera menjadi sikap yang baik
(2013), keistimewaan Studi Kasus setelah dilakukan simulasi.
dapat menyajikan uraian menyeluruh Perubahan sikap ini didapatkan
yang mirip dengan apa yang dialami setelah peserta melakukan praktik
pembaca dalam kehidupan sehari- tentang penanganan cedera.
hari (everyday real-life) sehingga Sikap ialah respon seseorang
dapat memungkinkan pembaca untuk terhadap suatu stimulus sehingga
menemukan konsistensi internal tidak dapat terlihat secara langsung
yang tidak hanya merupakan (Notoatmojo, 2010). Hasil penelitian
konsistensi gaya dan konsistensi ini sejalan dengan teori yang
faktual tetapi juga keterpercayaan menjelaskan bahwa pendidikan
(trustworthiness). kesehatan mempengaruhi faktor
1.2.2 Pengaruh pendidikan predisposisi yaitu sikap yang dapat
kesehatan terhadap mengakibatkan perubahan pada
perubahan sikap atlet perilaku seseorang (Nursalam, 2013).
karate dalam penanganan Hal ini sejalan dengan teori
cedera yang dikemukakan oleh Djamarah

4
(2014) bahwa dengan metode 1. Bagi Tempat Penelitian
demonstrasi, proses penerimaan Bagi tempat penelitian
peserta terhadap pelajaran akan lebih hasil penelitian ini dapat
berkesan secara mendalam, sehingga dijadikan sebagai masukan
membentuk pengertian dengan baik dalam melakukan upaya-upaya
dan sempurna. Juga peserta dapat penanganan cedera pada atlet
mengamati dan memperhatikan apa karate.
yang diperlihatkan selama pelajaran 2. Bagi Institusi Pendidikan
berlangsung. Sama halnya dengan Hasil dan kajian penelitian
penelitian dari Bharati, et al (2016), ini dapat dijadikan sebagai
bahwa setelah diberikan intervensi bagian dari referensi
berbasis PowerPoint dan latihan kepustakaan dalam hal
sendiri pada manekin serta diberikan pengembangan ilmu
demonstrasi, secara statistik keperawatan
ditemukan terdapat peningkatan yang 3. Bagi peneliti selanjutnya
signifikan pada kelompok intervensi Penelitian ini diharapkan dapat
antara pretest dan posttest, jelas ini dijadikan sumber atau referensi bagi
menunjukkan bahwa dengan penelitian selanjutnya dalam ruang
pendidikan kesehatan yang lingkup yang sama
terstruktur dengan baik dan latihan
sendiri pada manekin di tambah DAFTAR PUSTAKA
dengan adanya demonstrasi dapat Andrew (2015). Pertolongan
meningkatkan pengetahuan dan Pertama Pada Keluarga.
keterampilan dalam hal ini sikap Jakarta: Arcan.
dalam penerapan perawatan dasar Anitah. 2009. Media Pembelajaran.
pra-rumah sakit pada fraktur Surakarta: metode pelatihan
Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Apley (2013). Buku Ajar Orthopedi
KESIMPULAN dan Fraktur Sistem
Berdasarkan hasil penelitian Apley.Jakarta : Widya Medika.
yang dilakukan terhadap 28 Arikunto, 2009. Metode Penelitian
responden di pada atlet Inkado Prov. Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Gorontalo : Armis (2012). Principles of
1. Ada pengaruh pendidikan Fractures Care. Yogyakarta:
kesehatan terhadap perubahan MEDIKA Faculty of Medicine
pengetahuan tentang Gadjah MadaUniversity.
Penanganan Cedera pada Atlet Asep (2013). Persepsi Guru
Karate dengan nilai p value Pendidikan Jasmani Dan
0.000 Kesehatan Sekolah Negeri
2. Ada pengaruh pendidikan Sekecamatan Sewon Dalam
kesehatan terhadap perubahan Penanganan Dini Cedera
sikap tentang Penanganan Olahraga Dengan Rest Ice
Cedera pada Atlet Karate Compress Elevation .
dengan nilai p value 0.000 Yogyakarta

SARAN

5
Bachtiar (2017). Pendidikan Jasmani Farida (2009). First Aid for Kid,
Dan Kesehatan Di Sekolah Pertolongan Pertama di saat
Dasar. Banda Aceh Gawat. Jakarta: Grasindo.
Bharati, D. R., Partha. N., Ranabir. Fitriani. S. 2011. Promosi
P., Thiruvanthipuram. V. Y., Kesehatan. Ed 1. Yogyakarta:
Andharaj. L., Guatam. S. 2016. Graha Ilmu.
Evaluation Of Retention Of Green. 2012. Health Education: A
Knowledge And Skills Imparted Diagnosis Approach, The John
To Third Semester MBBS Hopkins University, Mayfield
Students Through Basic Publishing Co.
Prehospital Care Of Fracture. Hardianto. 2013. Lanjut Usia dan
Tropical Journal of Medical Olahraga. Jakarta: PT Grafindo
Research. Vol 19 Issue 2. Persada.
Bahruddin. 2013. Penanganan Harmoni, Ati. 2016. Pencegahan
Cesera Olahraga Pada Atlet Cedera Olahraga bagi Atlet
(Pplm) Dan Ukm Ikatan Pencak melalui Nutrisi, Jurnal
Silat Indonesia Dalam Kegiatan ILARA ,Vol 1.
Kejurnas Tahun 2013. Surabaya Iskandar (2011). Pedoman
: Universitas Negeri Surabaya pertolongan pertama yang
Budiman, A.R. (2013) Pengetahuan harus dilakukan saat gawat dan
dan Sikap dalam Penelitian darurat medis. Yogyakarta:
Kesehatan, Jakarta: Salemba Andi Yogyakarta
Medika Iwan (2013). Pertolongan Pertama
Cross (2015). Pertolongan Pertama pada Sprain..FKIK Unsoed.
untuk Anak Cara-Cara Praktis Purwokerto
Menangani Kecelakaan dan Junaidi, J. (2013). Cedera Olahraga
Mengatasi Keadaan Darurat. pada Atlet Provinsi DKI
Jakarta: Gramedia Pustaka Jakarta, Gladi: Jurnal Ilmu
Utama. keolahragaan.746-764
Endiyono. 2016. Pendidikan Kartono (2016). Pertolongan
Kesehatan Pertolongan Pertama..PT Gramedia. Jakarta
Pertama Berpengaruh Kholid. 2012. Promosi Kesehatan
Terhadap Tingkat Pengetahuan dengan pendekatan teori
Dan Praktek Atlet Dalam prilaku, media, dan aplikasinya.
Penanganan Cedera. Jurnal Perpustakaan Nasional:
Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan. Katalog Dalam Terbitan (KDT).
Vol 14. No 1. Jakarata : Rajawali Pers.
Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Killing. M., Roly. R., Hendrik. D.,
Faktor-Faktor Yang Christine. S. 2018. Peningkatan
Mempengruhi. Pengetahuan Balut Bidai Pada
Faith (2017). Perilaku Penanganan Siswa Melalui Pelatihan
Pertama Cedera Olahraga Kegawatdaruratan. JUIPERDO
Dengan Pendekatan Theory Of Vol.6 No.1.
Planed Behavior Pada Atlet Kusbiantoro (2014). Praktik
Ukum Beladiri. Surabaya : Pencegahan Cedera Pada Anak
Universitas Airlangga. Usia Toddler Ditinjau Dari

6
Pengetahuan Dan Sikap Orang Dengan Indeks Prestasi
Tua Tentang Bahaya Cedera Di Mahasiswa Keperawatan
Desa Kembangbahu Kecamatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Kembangbahu Kabupaten Universitas Muhammadiyah
Lamongan. Surya.Vol.2. Surakarta. Skripsi. Surakarta:
Lucie. 2015. Teknik Penyuluhan dan Fakultas Ilmu Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat. Penni (2016). Persepsi Penderita
Bogor: Ghalia Indonesia. Patah Tulang Terhadap
Muriel (2011). Tindakan Para Medis Pengobatan pada Dukun Patah
Terhadap Kegiatan dan di Medan: Universitas Sumatera
Pertolongan Pertama. Buku Utara.
Kedokteran EGC. Jakarta Pfeiffer (2012). Pertolongan
Mohammed. A. A. 2018. The Pertama dan Pencegahan
Influence of Training Program Cedera Olahraga. Jakarta:
on Knowledge and Practices of Airlangga.
Preparatory Schools’ Children Priyoto. 2015. Perubahan dalam
Related to the Selected First Perilaku Kesehatan.
Aid. American Journal of Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nursing Research, 2018. Vol. 6, Proverawati. 2012. Perilaku Hidup
No. 4, 158-163. Bersih Dan Sehat (PHBS).
Mulyana, Deddy & Solatun. Metode Yogyakarta: Nuha Medika.
Penelitian Komunikas:contoh- Potter, P.A, Perry, 2009. Buku Ajar
contoh penelitian kualitatif Fundamental Keperawatan :
dengan pendekatan praktis. Konsep, Proses, Dan
Cetakan ke 3. Bandung: PT. Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih
Remaja Rosdakarya, 2013. Bahasa : Yasmin Asih, dkk.
Nakayama. 2010. Best Karate 4. Jakarta : EGC
Tokyo. Kodansha International Purwanto, Ngalim. Prinsip- Prinsip
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Dan Teknik Evaluasi
Kesehatan dan Perilaku Pengajaran. (Bandung : PT
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Remaja Rosdakarya, 2013
Cipta. Putri (2011). Identifikasi cedera
___________. 2012. Metodologi pada olahraga bolabasket.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yogyakarta: FIK UNY
Rineka Cipta. Raharjo. (2013). Analisa
Nevita Ariani. 2020. Pengembangan Penanganan Pertama Cidera
e-book penanganan pertama Olahraga Pada Atlet
cedera musculoskeletal pada Pencaksilat Persaudaraan Setia
cabang olahraga karate. Skripsi HatiPada Kegiatan
Nursalam, 2015. Konsep Dan Ekstrakulikuler Sma Negeri 1
Penerapan Metodologi Mantup Lamongan: Graha Ilmu.
Penelitian Ilmu Keperawatan : Ritonga (2014).Gambaran
Jakarta: Salemba Medika Karakteristik Keluarga Pasien
Pandu. 2013. Hubungan Antara Fraktur yang Memilih
Manajemen Waktu Pengurus Pengobatan Tradisonal Patah
Organisasi Intra Kampus Tulang.Jurnal USU.

7
RSON. 2017. Cedera Atlet Beladiri. Sikap dan Perilaku Manusia,
Media Informasi. Yogyakarta : Nuha Medika
Wibowo (2015). Pencegahan dan
Salter (2015). Textbook Disorders Penatalaksanaan Cedera
and Injuries of The Olahraga. Jakarta: Penerbit
Muskuloskeletal System Third Buku Kedokteran EGC.
Edition. USA: Lippincott Widyaningsih (2014). Hubungan
Williams and Wilkins. Perilaku Ibu Dalam
Siska. 2017. Pengaruh Pelatihan Pencegahan Cedera Dengan
Penanganan Pertama Cedera Kejadian Cedera Balita Di
Kepala Terhadap Pengetahuan Serangan Yogyakarta. Sekolah
Siswa Sman 6 Malang. Dunia Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiah.
Keperawatan, Volume 5, Yogyakarta.
Nomor 2, September 2017: 75- Widodo. 2015. Manajemen
82 Pengembangan Sumber Daya
Sudijandoko (2015). Perawatan dan Manusia. Pustaka Pelajar.
Pencegahan Cidera. Yogyakarta.
Yogyakarta: FIK UNY Wijayanto (2016). Faktor-Faktor
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian yang Mempengaruhi Lamanya
Pendidikan Pendekatan Pasien Fraktur Menjalani
Kuantitatif, Kualitatif, Dan Perawatan di RSU Islam
R&D. Bandung: Alfabeta Kustati Surakarta. Skripsi tidak
Sunaryo. 2014. Psikologi Untuk diterbitkan. Surakarta : Fakultas
Pendidikan. Jakarta: EGC. Ilmu Kesehatan – Universitas
Syamsiah. 2009. Analisis Faktor- Muhammadiyah Surakarta.
Faktor Yang Mempengaruhi Wowor. 2013. Gambaran Perilaku
Nilai Yang Didasarkan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pelanggan Untuk Menciptakan Sekolah Pada Siswa Sekolah
Kepuasan Pelanggan Di Rsup Dasar Gmim Lemoh Image Of
Dokter Kariadi Semarang. Clean Living And Healthy
Tesis. Universitas Diponegoro. Behavior OFF School In
Taylor (2011). Mencegah dan Elementary School Students
Mengatasi Cedera Olahraga. GmimLemoh, Jurnal Kesehatan,
PT Raja Grafindo Persada. 1-3.
Jakarta Utara. Yamin, Martinis.2017. Strategi dan
Wartonah. 2016. Kebutuhan Dasar Metode dalam Model Inovasi
Manusia dan Proses Dasar Pembelajaran . Jakarta : Gaung
Keperawatan. Jakarta : Salemba Persada Press group
Medika. Zein. 2016. Strategi Belajar
Waryana. 2016. Promosi Kesehatan, Mengajar. Jakarta : Rineka
Penyuluhan dan Pemberdayaan Cipta.
Masyarakat. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Wawan dan Dewi, 2010, Teori dan
Pengukuran Pengetahuan,

Anda mungkin juga menyukai