Oleh:
Khumaira Cantika
BAHTERA AMERTA
Oleh:
Khumaira Cantika
BAHTERA AMERTA
Pembimbing Penulisan
Yopi Muchammad Alamsyah, S.Sn. (…………………………….)
AW.24.08.094.CN
Pembimbing Perjalanan
Burhan Yordan (…………………………….)
AW.26.10.0104.SS
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pengembaraan
TELAH DIPERTANGGUNGJAWABKAN
DIHADAPAN DEWAN PENGUJI
Tanggal, … November 2022
Penguji 1
Erik Irwanto, S.Sn. (……………………………)
AW.18.9.064.BS
Penguji 2
Hendri Rudiansyah, S.Sn. (……………………………)
AW.21.7.079.TC
Penguji 3
Agrys Sendy Moch Perkasa (……………………………)
AW.21.7.091.TC
Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua MPA Mapala Arga Wilis Pucuk Mapala Arga Wilis
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat
Wilis;
iii
dikarenakan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh sebab itu masukan
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3. Wawancara .............................................................................................. 7
v
3.3. Manajemen Perjalanan Pengembaraan...................................................... 26
a. Keterangan .......................................................................................... 26
3. Pembimbing Pengembaraan..................................................................... 27
a. Logistik Kelompok............................................................................... 28
b. Logistik Pribadi.................................................................................... 29
a. Pemasukan............................................................................................ 30
b. Pengeluaran .......................................................................................... 31
c. keterangan ............................................................................................ 31
vi
DAFTAR INTERNET ....................................................................................... 38
GLOSARIUM .................................................................................................... 39
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Rawa Bogo juga terkenal sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten
Bandung. Hal ini dikarenakan potensi wisata Desa Rawa Bogo yang sangat
besar salah satunya wisata budaya. Wisata budaya yang terkenal di Desa
Rawa Bogo diantaranya Situs Nagara Padang, Solokan Kabayan dan Miasih
bumi1. Wisata budaya yang menjadi daya tarik bagi kami adalah wisata
budaya miasih bumi, “Mi-itu imbuhan atau kata kerja sedangkan kata asih-
menyayangi bumi, akan tetapi dalam hal ini miasih bumi diartikan sebagai
1
Miasih bumi adalah acara tahunan yang diadakan setiap bulan september di Desa Rawa Bogo.
1
yang biasa dilaksanakan 1 tahun satu kali tepatnya pada bulan September.
Pada saat miasih bumi dilaksanakan, biasanya para warga Desa Rawa
yang dipimpin langsung oleh juru kunci. Setelah selesai semua warga
hasil tani seperti padi, buah-buahan, tumpeng dan hasil bumi lainnya.
diadakan ritual penyimpanan padi ke dalam leuit salawé jajar, setelah padi
memiliki arti melihat sedang mangsa katukang3 adalah masa yang lampau
2
Leuit adalah tempat menyimpan padi.
3
Mangsa Katukang adalah masa yang lampau.
2
apabila menjadi sebuah kalimat “melihat masa yang lampau”, istilah ini
moyang masyarakat Rawa Bogo telah mewariskan leuit salawé jajar dan
padaringan kébek maka dari itu Abah Undang selaku sesepuh mengharapkan
Rawa Bogo adalah induk dari berbagai laras. Dalam penelitian di lapangan,
memegang teguh tradisi yang diwariskan yakni adanya leuit salawé jajar
kondisi leuit yang sekarang sudah bukan bentuk asli leuit pada utuhnya,
yakni lumbung tempat penyimpanan padi akan tetapi bentuk leuit salawé
jajar ini sudah berupa batu yang menyerupai bentuk leuit. Hal ini
3
dipercaya itu adalah leuit yang tertua di rawabogo, hal ini sejalan dengan
adanya leuit salawé jajar dan padaringan kébek yang menjadi penyimpanan
hasil panen tertua diantara leuit yang ada pada saat ini seakan menjadi
induk dari leuit - leuit yang lainnya. Adapun lagu lagu yang dibawakan
keupat eudan, gading dan kembang. Melihat beberapa bahasan di atas yang
bumi oleh karena itu kami tertarik mengambil judul penelitian “Peran
Miasih bumi?
4
2) Untuk mengaplikasikan materi yang telah di berikan;
Wilis.
melihat bentuk kegiatan tahunan yang ada di desa Rawa Bogo yaitu
yang ada di daerah Rawa Bogo relevan untuk kami jadikan sumber
penelitian ini.
5
kegiatan tahunan yang ada di desa Rawa Bogo yaitu acara miasih bumi
wawancara:
penulis.
2) Studi dokumentasi
6
memperoleh informasi terkait objek yang akan di teliti. Dalam
vidio.
3) Wawancara
narasumber4
a. Jadwal Penelitian
4
2010, Jenis Jenis wawancara metode Penelitian, Koentjaraningrat.
7
1.7. Sistematika Penulisan
tahapan yang sudah di teliti melalui studi pustaka, observasi lapangan dan
8
BAB II
TINJAUAN UMUM
Ra – Wangsa. Yang merupakan kata ‘Meta’ berasal dari bahasa sunda yang
artinya pergerakan, lalu ‘Ra’ berasal dari bahasa Mesir yang artinya
matahari dan yang terakhir ‘Wangsa’ dari kata Bangsa, manusia yang
9
Mewawancarai Bah Undang
(sumber: dokumentasi pribadi, 2022)
adanya leuit salawé jajar dan padaringan kébek. leuit salawé jajar merupakan
tempat penyimpanan padi yang berjajar berjumlah dua puluh lima dan
Situs Batu Tumpeng bertujuan agar kita sebagai generasi mampu melihat
keadaan alam sekitar agar menjaga dan merawat alam sebaik mungkin.
10
Alat Musik Tarawangsa di Rawa Bogo.
Latihan bersama Kang Yusman
(sumber: dokumentasi pribadi, 2022)
pemaparan Mang Adi, rebab jangkung dan kacapi Rawa Bogo memiliki
kotak dan pada leher rebab jangkung memiliki bentuk yang berbeda.
11
Sedangkan alat musik tarawangsa umumnya memiliki dua senar
yang dimainkan dengan cara digesek ada juga alat musik pengering
lainnya yaitu jentreng, yang mempunyai bentuk lebih kecil dari kecapi pada
Rawa Bogo berukuran lebih besar dari pada Tarawangsa di daerah lain
bahkan memiliki bentuk pada gelung (bagian atas tarawangsa) lebih besar
dan lebih tinggi dan memiliki tiga senar, untuk kecapi yang digunakanpun
bumi, yakni laras. Laras yang selalu digunakan yaitu laras salendro,
Desa Rawa Bogo sebagai induk dari berbagai laras (degung, madenda,
mandalungan). Selain itu juga ada 1 buah lagu yang menjadi ciri khas
tarawangsa Rawa Bogo yaitu lagu yang berjudul bojong kaso, nama bojong
kaso sendiri merupakan nama salah satu wilayah yang berada di daerah
12
tarawangsa Rawa Bogo ini memiliki bentuk serta teknik yang sama seperti
13
BAB III
PEMBAHASAN
salah satu instrumen pengiring dalam acara tersebut. Berkenaan dengan ini
miasih bumi. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu tokoh masyarakat
Bah Undang juga, miasih merupakan bentuk kasih, kecintaan kita terhadap
hasil alam. Miasih bumi sendiri merupakan upacara adat yang sudah ada
sejak dahulu, namun pada saat itu acara tersebut bernamakan hajat lembur,
sama seperti miasih bumi, hajat lembur juga merupakan bentuk rasa syukur
14
Lokasi Acara Miasih Bumi
(sumber: dokumentasi pribadi, 2022)
sang pencita dan untuk mendapatkan berkat atas apa yang telah diperoleh
15
Wawancara Bersama narasumber Bah Undang
(sumber: dokumentasi pribadi, 2022)
pada acara miasih bumi yaitu sebuah bentuk terimakasih melalui media
balik kita terhadap bumi yang diiringi oleh alunan-alunan lagu pada
sudah ada sejak dulu, turun temurun maka masyarakat Rawa Bogo selalu
16
memainkan kesenian Tarawangsa sebagai ucapan terimakasih dalam
Desa Rawa Bogo mengalami pergeseran, dimana tidak ada generasi yang
secara khusus, tidak terpaku pada pakem kesenian Tarawangsa asli dari
3.2. Kronologis
pemberangkatan pada pukul 19.00 WIB oleh wilisian lainnya dan tim
17
lalu menurunkan barang 21.15 WIB, setelah selesai menurunkan barang
lalu penulis dan tim pengembaraan mengobrol santai dan meminta izin
izinkan dan diberi tempat untuk beristirahat sebuah rumah yang berada di
samping padepokan pada pukul 21.20 WIB. Setelah itu penulis dan tim
23.23 WIB penulis merapihkan tas, setelah merapihkan tas lalu bersih bersih
ke kamar mandi gan berganti baju pukul 23.40 WIB lalu bergegas tidur
tidur pukul 05.15 WIB penulis langsung mandi, setelah beres mandi
membantu yang lainnya memasak pada pukul 05.22 WIB. Pukul 07.07 WIB
18
santai dengan Yusman tim pengembaraan menuju tempat diadakannya
acara Miasih bumi Situs Nagara Padang Batu Tumpeng pukul 09.28 WIB.
10.13 WIB. Pada pukul 11.32 WIB tim pengembaraan sudah sampai di
istirahat, masak dan lain lainya pada pukul 11.59 WIB. Setelah selesai
WIB. Pukul 19.50 WIB rapat dengan para sesepuh mengenai acara miasih
pakaian. Pukul 22.05 WIB penulis bergegas ke kamar untuk tidur dan
beristirahat.
19
Hari Sabtu, 10 September 2022 penulis bangun pukul 05.05 WIB
seperti bias membereskan tempat tidur lalu ke mandi pukul 05.15 WIB.
Selesai mandi penulis membantu membuat sarapan pagi pukul 05.25 WIB,
melanjutkan kegiatan senam pagi pada pukul 08.03 WIB. Selesai senam
pada pukul 08.25 WIB, penyusunan data selesai tim pengembaraan bersiap
menuju Situs Batu Tumpeng pada pukul 10.20 WIB, sebelum melakukan
persiapan atau juga disebut dengan tatahar untuk acaramiasih bumi pada
Mang Heri, Mang Adi dan wilisian lainnya. Setelah selesai membantu
20
persiapan di Batu Tumpeng penulis dan wilisian lainya kembali ke
wayang yang terbuat dari pare dan ikut membantu mempersiapkan sesajen
untuk acara amitan. Pada pukul 17.28 WIB seperti biasa ISOMA, setelah
ISOMA pukul 19.32 WIB kita semua bergegas bersiap siap untuk mengikuti
kegiatan berdoa dan meminta izin pada sesepuh terhadulu yang sudah
wafat untuk acara miasih bumi, penulis dan tim pengembraan berjalan
gelap penulis merasakan banyak hal spritual seperti sesajen kopi yang
diminum tapi setelah lampu dinyalakan kopi tersebut masih terisi penuh
sama sekali tidak ada yang meninumnya. Selesai dari amitan kita semua
bekerja dan mau nyala kembali. Pada pukul 21.09 WIB melakukan evaluasi
dan breafing selesai dari itu penulis bergegas untuk bersih bersih selesai
dari itu penulis bergegas untuk beristirahat pada pukul 22.02 WIB.
21
Hari Minggu, 11 September 2022 pukul 04.45 penulis bangun dan
membereskan tempat tidur, pukul 05.22 WIB penulis selesai mandi dan
sarapan pagi bersama pada pukul 06.30 WIB, lalu pada pukul 08.25 WIB
penulis dan warga lainnya sudh bersiapan dan melulai arak – arakan
makan bersama warga pada pukul 10.49 WIB selesai makan bersama ada
beberapa kesenian yang ditampilkan setelah itu penulis, warga dan tim
sambil memasak dan mengobrol santai pada pukul 12.22 WIB. Acara
kesenian sampai dengan 18.10 WIB dilanjut dengan ISOMA, selesai ISOMA
breafing pada pukul 23.30 WIB selesai evaluasi penulis langsung bergegas
kekamar karena badan sudah merasa lelah dan kurang sehat pada pukul
23.55 WIB.
22
Hari Senin, 12 September 2022 pukul 05.23 WIB penulis bangun, pada
saat bangun penulis merasa pegal pegal dan tidak enak badan. Setelah
pada pukul 08.20 WIB. Penulis menyapu dan mengepel bagian luar dan
santai dengan warga pada pukul 13.04 WIB lalu dilanjut lagi dengan Bah
Undang pada pukul 15.05 WIB, selesai wawancara penulis dan tim
pengembaraan beristirahat, ada yang memasak dan ada yang mandi pada
pukul 17.10 WIB lalu evalasuasi dan breafing pada pukul 19.19 WIB selesai
evaluasi dan breafing penulis ke kamar untuk minum obat dan tidur pada
badan yang masih tidak enak namun sudah mendingan dibanding hari
23
sebelumnnya pada pukul 05.15 WIB seperti biasanya membereskan tempat
tidur, lalu mandi dan membantu yang lainnya memasak. Pada pukul 07.35
WIB tim pengembaraan sarapan pagi bersama lalu rehat sejenak dan
melakukan senam pagi membangun semangat pagi pada pukul 08.28 WIB.
Lalu kita semua menyusun data bersama – sama pukul 08.42 WIB. Selesai
menyusun data kita semua bersiap – siap berangkat ke salah satu rumah
pukul 10.30 WIB. Pada pukul 10.55 WIB bersosialisasi dengan warga
pukul 11.33 WIB. Selesai memasak kita semua makan di halaman depan
selesai wawancara sambil menunggu hujan reda kita berfoto bersama lalu
padepokan langsung ISOMA pada pukul 18.55 WIB, selesai itu penulis ke
kamar mandi bersih bersih terlebih dahulu baru pada pukul 19.48 WIB.
Berlanjut dengan pengumpulan data foto dan yang lainnya, setelah itu
evaluasi dan breafing pada pukul 21.36 WIB selesai evaluasi dan breafing
24
Hari Rabu, 14 September 2022 pe,nulis terbangun dengan keadaan
bersemngat dari pada biasannya pada pukul 05.15 WIB mungkin karena
hari ini kita akan pulang tapi disisi lain penuliskan akan merindukan
lalu pada pukul 07.25 WIB kita semua sudah bersiap dan berpamitan pada
yang lainnya setelah itu penulis dan tim pengembaraan pulang dengan
08.42 WIB, selesai makan kita evaluasi terlebih dahulu pada pukul 09.15
pada pukul 09.50 WIB. Kita semua kembali melakukan perjalanan dan
25
3.3. Manajemen Perjalanan Pengembaraan
1. Agenda Kegiatan
Keterangan Bulan
ber ber
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan penulisan
Pengumpulan data
Penyusunan data
Pengajuan proposal
Inpertaris logistik
Pelaksanan
Penyusunan laporan
Penyerahan laporan
Sidang laporan
Revisi laporan
Laporan jadi
a. Keterangan
26
4) Penyusunan proposal pada minggu ke 2 dan ke 3 tanggal 25 pada
Oktober diminggu ke 1;
2. Tim Pengembaraan
27
M.Farid Ikbal ( Dokumentasi, Konsumsi)
3. Pembimbing Pengembaraan
a. Pembimbing Penulisan
AW.24.08.094.CN
b. Pembimbing Pengembaraan
Burhan Yordan
AW.26.10.0104. SS
2. Logistik Pengembaraan
a Logistik Kelompok
2. Kamera 1 Buah
3. Gopro 1 Buah
5. Galon 1 Buah
6. Terminal 2 Buah
28
b) Logistik Pribadi
5. Sendal 1 Buah
6. Jaket 1 Buah
c Perlengkapan P3K
1. Betadine 1 Botol
2. Nacl 1 Botol
4. Kapas 1 Bungkus
5. Kasa 1 Gulung
6. Plaster 1 Gulung
1. Beras 7 Kg
2. Telur 2 Kg
29
3. Mie 10 Bungkus
4. Naget 2 Bungkus
5. Minyak Goreng 1 Kg
6. Kangkung 2 Iket
7. Wortel 1 Kg
8. Kol 1 Kg
9. Tempe 2 Bungkus
11. Terigu 1 Kg
3. Anggaran Biaya
a. Pemasukan
30
Jumlah Rp. 1.200.000
b. Pengeluaran
Transportasi Rp.95.000
c. Keterangan
3.5. Kronologis
31
07.07 – 08.20 Sarapan Pagi Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
08.20 – 08.30 Senam Pagi Sekitar Padepokan
Kasepuhan Ajar Padang
08.30 – 09.28 Wawancara dengan Padepokan Kasepuhan
narasumber Yusman Ajar Padang
09.28 – 10.13 Pergi mengamati dan Situs Batu Tumpeng
membantu persiapan
Tatahar
10.13 – 11.32 Wawancara dengan warga Situs Batu Tumpeng
11.59– 13.00 ISOMA Rumah samping
Padepokan
13.00– 18.10 Wawancara dengan Padepokan Kasepuhan
Narasumber Bah Undang Ajar Padang
32
12.00 – 15.02 Membantu Tatahar Situs Batu Tumpeng
33
23.55 – 05.23 Tidur Di rumah samping
padepokan
34
18.35 – 19.48 ISOMA Menggunakan sepedah
motor
19.48 – 21.36 Penyusanan data dan Di rumah samping
pengumpulan foto padepokan
21.36 – 22.27 Evaluasi dan Breafing Di rumah samping
padepokan
22.27 – 05.00 Tidur Di rumah samping
padepokan
35
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
acara miasih bumi karena kesenian asli Tarawangsa Rawa Bogo sempat
merupakan sebuah bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang telah Tuhan
4.2 Saran
maka dari itu penyusun berharap suatu saat aka nada yang melanjutkan
36
DAFTAR PUTAKA
37
DAFTAR INTERNET
https://id.m.wikipedia.org/wiki/rawabogo,_Ciwidey,_Bandung
Rawabogo, Ciwidey,Bandung
(diakses pada 30 Agustus 2022)
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/tarawangsa-kesenian-
tradisional-kabupaten-
sumedang/#:~:text=Jadi%20Ta%2DRa%2DWangsa%20berarti,rasa%20syuk
ur%20terhadap%20Tuhan%20YME.
(diakses pada 30 Agustus 2022)
38
GLOSARIUM
Angklung Buncis : Salah satu jenis variasi kesenian dari alat musik
angklung. Nama kesenian buncis berasal dari satu
teks lagu yang terdapat dalam kesenian buncis dan
memiliki lirik cis kacang buncis nyengclé....., seterusnya.
Amitan : Permisi /izin
Bangkong Réang : Satu jenis kesenian yang dapat mengadopsi berbagai
jenis musik seperti, karawitan (gending), pop,
dangdut, dan jaipong.
Dog Dog : Alat musik tabuh yang terbuat dari kayu berbentuk
silinder memanjang yang tengahnya dibuat rongga.
Katukang : Kebelakang
Kébek : Penuh
Léuit : Merupakan sejenis bangunan penyimpan padi yang
terdapat di daerah pedesaan Sunda dan salah satunya
di Baduy yang termasuk Warisan Budaya tak benda
Indonesia. Secara tradisional, léuit dibangun dari
balok-balok kayu dan dilapisi oleh anyaman bambu,
dengan kapasitas penyimpanan hingga tiga ton padi.
Mangsa :Waktu
Laras Salendro :Tangga nada yang mempunyai pola interval relatif
sama panjang (sama rata) antara nada satu dengan
nada berikutnya.
Ngarekés :Memb doa atau menyampaikan ungkapan rasa
bersyukur kepada. Tuhan yang Maha Kuasa dan para
leluhur
Padaringan : Tempat beras
39
DAFTAR INFORMAN
Pekerjaan : Petani
Umur : 63 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Umur : 23 Tahun
40
Nama : Adi Suryana Wikarta
Umur : 41 Tahun
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Swasta
41
BIODATA PENULIS
Umur : 21 Tahun
42
LAMPIRAN FOTO
Pembimbing Penulisan
Pembimbing Perjalanan
43
Upacara Pemberangkatan Foto Rumah Penginapan
(Sumber : Dokumentasi Wilisian) (Sumber : Dokumentasi Wilisian)
44
Persiapan Tatahar Lokasi Persiapan Tatahar
(Sumber: Dokumentasi Wilisian) (Sumber: Dokumentasi Wilisian)
45
Persiapan Memasak Rapat Bersama Sesepuh
(Sumber : Dokumentasi Wilisian) (Sumber : Dokumentasi Wilisian)
46
Latihan Untuk Arak-arakan Persiapan Untuk Arak – arakan
(Sumber : Dokumentasi Wilisian) (Sumber : Dokumentasi Wilisian)
47
LAMPIRAN BIMBINGAN PENULISAN
MAPALA ARGA WILIS
INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA (ISBI) BANDUNG
48
LAMPIRAN PRAKRONOLOGIS PERJALANAN
49
19.30 – 21.30 Evaluasi dan Breafing Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
50
16.00 – 16.30 Turun ke Padepokan Menggunakan
Kasepuhan Ajar Padang Kendaraan sepedah
motor
16.30 – 17.00 Istirahat Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
17.00 – 19.00 ISOMA Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
19.00 – 21.00 Mengikuti Kegiatan Padepokan Kasepuhan
Kesenian di Padepokan Ajar Padang
Senin, 12 05.00 – 07.30 Bangun dan Prepare Padepokan Kasepuhan
September Masak Ajar Padang
2022
07.30 – 08.00 Sarapan Pagi Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
08.00 – 08.20 Senam Pagi Sekitar Padepokan
Kasepuhan Ajar Padang
08.20 – 11.30 Wawancara santai dengan Padepokan Kasepuhan
Yusman Ajar Padang
11.30 – 13.00 ISOMA Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
13.00 – 17.00 Wawancara Bah Undang Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
17.00 – 19.00 ISOMA Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
19.00 – 21.00 Evaluasi dan Breafing Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
21.00 – 21.30 Waktu santai penyusunan Padepokan Kasepuhan
data Ajar Padang
21.30 – 05.00 Tidur Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
05.00 – 07.30 Bangun dan Ptepare Padepokan Kasepuhan
masak Ajar Padang
07.30 – 08.00 Sarapan Pagi Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
08.00 – 08.20 Senam Pagi Sekitar Padepokan
Kasepuhan Ajar Padang
08.20 – 11.30 Wawancara masyarakat Sekitar Desa Rawa Bogo
Desa Rawa Bogo
51
Selasa, 13 11.30 – 13.00 ISOMA Padepokan Kasepuhan
September Ajar Padang
2022
13.00 – 17.00 Wawancara dengan Kang Padepokan Kasepuhan
Cecep Ajar Padang
17.00 – 19.00 ISOMA Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
19.00 – 19.15 Perjalanan Ke Rumah Bah Menggunakan
Raja Kendaraan rotor
19.15 – 21.30 Sampai di rumah Bah Raja Rumah Bah Raja
dan Wawancara
21.30 – 21.50 Pamitan dan pulang Menggunakan
Kendaraan motor
21.50 – 22.30 Evaluasi dan Breafing Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
22.30 – 05.00 Tidur Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
Rabu, 14 05.00 – 07.30 Bangun dan prepare Padepokan Kasepuhan
September masak Ajar Padang
2022
07.30 – 08.00 Sarapan Pagi Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
08.00 – 09.00 Beres – beres barang Padepokan Kasepuhan
Ajar Padang
09.00 – 09.30 Pamitan sebelum pulang Padepokan Kasepuhan
Ajar padang dan
sekitarnya
09.30 – 10.30 Berangkat menuju Sekre Menggunakan
Argawilis kendaraan bermotor
52
LAMPIRAN PRA ANGGARAN BIAYA
1) Pemasukan
2) Pengeluaran
Transportasi Rp.80.000
3) Keterangan
53