Anda di halaman 1dari 5

SOP LUKA BENDA TUMPUL DAN SOP KEJANG OTOT ( KERAM )

Dosen Pengampu :
EKA RUDI PURWANA, SST.,M.KES

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 16
1. BAIQ ANGGI ANDIANA ( P07120421050 )
2. SAMRATUL QOLBI ASSANI ( P07120421037 )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
DAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2021/2022
KEJANG
OTOT(Keram)

No. Dokumen:
SOP No. Revisi:
Tanggal terbit:
Halaman :

1. Pengertian Kejang otot/kram otot adalah terjadinya kontraksi yang


berlebihan dari otot yang mengejang biasanya disebabkan
kelelahan pada otot terutama bagian kaki,dehidrasi atau
kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, penumpukan asam
laktat, tegangnya sirkulasi darah yang mengalir ke otot,
penggunaan otot kaki yang berlebihan , terganggunya oksigen
pada jaringan otot kaki.
2. Indikasi  Duduk trlalu lama sehingga otot menjadi keram
 Klien mengalami kejang
3. Kontraindikasi  Otot menjadi terasa lebih lemah
 Pergerakan menjadi lebih lamban
 Gangguan tidur, karna sering terbangun akibat otot yang
terasa sakit.

4. Tujuan 1. Mengurangi rasa sakit


2. Pemberian pertolongan pertama

5. Kebijakan SK.Kepala Puskesmas No.800/009/1/2019 Tentang Managemen


Resiko

6. Referensi Permenkes RI No.5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis


Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

7. Alat dan Bahan 1. Air Hangat


2. Handuk/kain bersih
8. PraInteraksi Persiapan alat : 1. Handscoon bersih (jika diperlukan)
Persiapan pasien : 1. Perhatikan privacy pasien
2. Mengatur posisi

9. Fase Kerja Prosedur Kerja :


1. Kejang otot karena letih dapat diatasi dengan
meregangkan otot tersebut. Apabila kejang terjadi di betis,
berdirilah dengan bertumpu pada jari kaki (berjinjit) dan
kemudian sentakkan tumit ke bawah
2. Dapat juga dengan melemaskan tungkai yang mengalami
kejang dan memijat otot yang kejang itu ke arah jantung
3. Kejang otot yang terjadi sewaktu berenang dapat diatasi
dengan jalan menarik lutut ke dada sambil badan berusaha
mengapung dan memijat otot yang kejang.

10. Fase Akhir Terminasi :


1. Mengatur posisi pasien kembali
2. Peralatan dibersihkan/dirapihkan
3. Cuci tangan
4. Catat respon pasien
5. Ucapkan perpisahan
LUKA
BENDA
TUMPUL
SOP No. Revisi;
No. Dokumen;

Tanggal Terbit;
Halaman;

1. Pengertian Trauma benda tumpul adalah luka yang terjadi akibat pukulan keras dari
benda yang memiliki permukaan tumpul. Jenis luka ini berbeda dengan
luka terbuka biasa yang menyebabkan perdarahan luar. Trauma benda
tumpul memunculkan luka dalam berupa memar berwarna biru
kemerahan. Jangan menganggap sepele, Anda perlu melakukan
pertolongan pertama yang tepat untuk mengobati trauma terkena benda
tumpul.
2. Indikasi  Perdarahan dari luka tidak dapat dihentikan dengan bebat tekan
atau memposisikan lebih tinggi daerah yang mengalami luka
 Luka yang dialami disebabkan oleh trauma berat
 Luka terbuka yang membutuhkan jahitan
 Luka akibat gigitan hewan atau membutuhkan imunisasi rabies
 Luka kotor dan sulit untuk dibersihkan.
 Terdapat tanda-tanda infeksi pada luka seperti kemerahan,
bengkak, nyeri, dan munculnya nanah.
 Status vaksinasi tetanus belum diperbaharui atau membutuhkan
pencegahan tetanus.
3. Kontraindikasi  Penutupan primer menggunakan jahitan pada luka traumatik akut
tidak dapat dilakukan pada pasien yang menolak tindakan
tersebut.
 Setiap luka membutuhkan irigasi, drainase, dan debridement
untuk mencegah infeksi.
 .untuk penanganan penutupan luka terbuka, pada permukaan
cekung, terutama di daerah wajah, seperti rongga hidung, sulkus
atau sulkus preauricular biasanya paling baik dibiarkan sembuh
sendiri.
 jika terjadi kehilangan jaringan pada area luka seperti pada luka
avulsi, penutupan luka harus ditunda untuk memastikan bahwa
jaringan nekrotik, debris, atau benda asing tidak lagi berada di
area luka.
PRAINTERAKSI PELAKSANAAN
PERSIAPAN ALAT

a. Larutan NaCl
b. Handsckun steril
c. Pinset anatomis (2)
d. Pinset sirugis (2)
e. Kom (1)
f. Kantong kresek untuk tempat sampah
g. Plester
h. Gunting
i. Spuit 10cc
j. Bengkok
PERSIAPAN PASIEN a. Memperhatikan privacy klien
b. Mengatur posisi
FASE KERJA 1. Mencuci tangan
PROSEDUR KERJA 2. Mengatur posisi klien
3. Dekatkan peralatan
4. Tuangkan larutan NaCl ke dalam kom lalu ambil larutan tersebut
menggunakan spuit
5. Letakkan bengkok dibawah area luka untuk menampung air
6. Pasang sarung tangan steril
7. Semprotkan larutan yang telah diisi dalam spuit secara perlahan
ke arah luka, ulangi hingga air yang mengalir ke bengkok tersebut jernih
8. Keringkan tepi-tepi luka dengan kasa steril
9. Kemudian tutup dengan kasa steril
10. Lepas sarung tangan dan buang ke kantung kresek
11. Fiksasi balutan dengan plester
FASE AKHIR DAN 1. Merapika alat
TAHAP TERMINASI 2. Membantu klien kembali keposisi yang nyaman
3. Cuci tangan
4. Catat respon klien
5. dokumentasi
6. Kontrak pertemuan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai