Kak Manajemen Resiko - Compress
Kak Manajemen Resiko - Compress
PUSKESMAS TUNJUNG
Jalan Tunjung – Kalipenggung No. Telp. (0334) 323 824
RANDUAGUNG - 67354
e-mail:puskesmastunjung@gmail.com
I. Pendahuluan
Keselamatan pasien (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
pasien di Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan Keselamatan pasien di
Puskesmas yaitu keselamatan pasien itu sendiri, Keselamatan petugas kesehatannya,
Keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan
pasien dan petugas, Keselamatan lingkungan yang berdampak kepada pencemaran
lingkungan, serta Keselamatan keberlangsungan kemajuan Puskesmas itu sendiri. Kelima
aspek inilah yang nantinya menjadi penentu dalam peningkatan mutu Puskesmas khususnya
dalam penanganan manajemen resiko di Puskesmas.
Puskesmas Tunjung merupakan Puskesmas perkotaan dimana pelayanan menjangkau
masyarakat luas yang kompleks dari segi pendidikan, pengetahuan, sosial , budaya serta
ekonomi. Berkembangnya ilmu teknologi dan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
bermutu menyebabkan kemajuan yang pesat di bidang kesehatan sehingga terdapat banyak
jenis obat, alat-alat kesehatan yang canggih,prosedur pemeriksaan yang lebih lengkap, serta
penambahan jenis tenaga profesi kesehatan. Keberagaman dan kerutinan pelayanan apabila
tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan hal- hal yang tidak diinginkan.
a. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah wilayah tertentu (Azrul Azwar 1996).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009)
Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan manajemen risiko
untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas atau kegiatan di Puskesmas
pada kesehatan pasien, petugas maupun pada lingkungan.
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Resiko
klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas .
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) Puskesmas yaitu :
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” Puskesmas yang
terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas . Kelima aspek keselamatan Puskesmas
tersebut sangat penting untuk dilaksanakan di setiap Puskesmas yang harus dikelola
secara professional, komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan berbahaya,
beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan berkembang
dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan .
Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik,
berisikomenimbulkan insiden.Karena itu Puskesmas Tunjung perlu melakukan pengelolaan
risiko dalam suatu manajemen risiko yang professional, komprehensif dan terintegrasi, agar
insiden dapat diminimalisasi dan dicegah
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya Manajemen resiko di Puskesmas Tunjung.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan
Perseorangan.
V. Sasaran
No Sasaran
1 Teridentifikasinya manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
2 Teridentifikasinya manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
3 Teridentifikasinya manajemen risiko di Upaya Kesehatan
Perseorangan.
.
VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan 2018
Melakukan identifikasi potensial resiko setiap
1 pelayanan dan UKM di puskesmas Tunjung I II III
Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan proses dan akhir kegiatan,
dengan pelaporan pelaksanaan manajemen resiko
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Identifikasi 1) Melakukan identifikasi potensial resiko setiap
pelayanan dan UKM di puskesmas Tunjung
2) Menerima laporan dari seluruh pelayanan atau
UKM mengenai insiden Resiko dan dilaporkan pada
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
kepala puskesmas untuk rencana tindak lanjutnya.