Anda di halaman 1dari 24

MERUMUSKAN DAN MENYAJIKAN HASIL PENELITIAN

(SOSIOLOGI)

Guru Pembimbing : Devi Oktaviani, S.pd


Nama Anggota : 1. Doni Saputra
2. Muhammad Zalfa Elfarand Sachio
3. Salsabila Nurul Aidilla
4. Kiagus Dino Sagala
5. Velicha Lenny O.N
6. Rehuella Zipora Trianingsih Gultom
7. Muhammad Irfan Fadillah

SMAS DINA DHARMA


JAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Devi Oktaviani,
S.pd selaku guru sosiologi telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat memahami
tentang “MERUMUSKAN DAN MENYAJIKAN HASIL PENELITIAN”

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 27 Maret 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penelitian 1
1.4. Manfaat Pembuatan 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Laporan Penelitian 2
2.2. Ciri-ciri penulisan laporan penelitian2
2.3. Fungsi dan syarat laporan penelitian 3
2.4. Jenis-jenis laporan penelitian4
2.5. Menyusun Hasil Penelitian 8
2.6. Merumuskan kesimpulan dan saran 10
2.7. Pengertian Penyajian Laporan Penelitian {Diskusi} 12
2.8. Jenis-jenis diskusi 12
2.9. Proses pelaksanaan diskusi 14
2.10. Manfaat diskusi 15

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN 19

B. DAFTAR PUSTAKA 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pengolahan data adalah sebuah proses untuk mengumpulkan data mentah yang nantinya
akan diproses untuk menjadi sebuah informasi yang berguna. Analisis data adalah sebuah proses
untuk memeriksa, membersihkan, mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud
untuk menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan petunjuk bagi peneliti
untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Analisis data bertujuan
mendapatkan informasi yang terkandung di dalam gtselian haultpya niok oanecahkan uana data
dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu permasalahan. Salah satu metode yang
sering digunakan yaitu analisis regresi. Analisis regresi merupakan suatu kajian terhadap
hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan?


2) Apa yang dimaksud dengan Analisis data ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian analisis data ialah untuk dapat mendeskripsikan data sehingga bisa
dipahami, lalu untuk membuat kesimpulan atau untuk menarik kesimpulan mengenai
karakteristik populasi berdasarkan data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat
berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.

1.4. Manfaat Pembuatan

Manfaat penelitian merupakan keuntungan yang dapat diperoleh oleh berbagai pihak dari
penelitian yang telah kamu lakukan. Manfaat penelitian bisa ditulis di bagian tujuan penelitian
karena keduanya saling berhubungan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laporan Hasil Penelitian

Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu
penelitian yang dibuat secara jelas, disusun menurut metode penulisan dan sistematika tertentu
dengan bahasa yang lugas.

2.2. Ciri-ciri penulisan laporan penelitian

Laporan penelitian memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya, antara lain:

1. Objektif, berarti penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak mengada-ada.
2. Sistematis, berarti tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
3. Jelas, berarti segala informasi yang ditulis bisa mengungkapkan sesuatu secara jernih.
4. Terbuka, berarti selalu dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih
baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari pihak lain.
5. Logis, berarti keterangan yang diungkapkan harus mempunyai argumentasi yang bisa
diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.

Saifudin Azwar dan Leavit juga mengemukakan beberapa ciri dalam penulisan laporan
penelitian, antara lain:

1. Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.


2. Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara satu gagasan
dengan gagasan lainnya.
3. Hemat kata-kata.
4. Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna ganda.
5. Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku bangsa, agama,
ras).
6. Menggunakan kosa kata teknis.
7. Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.
8. Tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.

5
2.3. Fungsi dan syarat laporan penelitian

Berikut adalah fungsi dari sebuah laporan.

1. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan

Pada situasi atau keadaan tertentu, seorang manajer atau pemimpin perusahaan terkadang
harus membuat keputusan penting dalam waktu yang singkat. Dalam kondisi seperti itu,
diperlukan sumber otentik untuk mendapatkan informasi yang jelas, sehingga keputusan
terbaik pun bisa diambil. Nah, bahan pengambil keputusan tersebut adalah laporan.

2. Sebagai bahan analisis

juga merupakan sumber yang sangat penting. Sebab, setiap kali terjadi sebuah masalah
dalam perusahaan. Maka tim mereka pun harus berusaha mencari penyebabnya dan
membuat rincian informasi mengenai masalah tersebut dalam bentuk penulisan laporan.

3. Sebagai alat pengawasan dan bahan evaluasi

Dalam perusahaan yang berbasis pada skala besar dan terlibat dalam banyak aktivitas yang
berbeda. Tidak mungkin bagi manajemen untuk mengawasi setiap orang di dalam
perusahaan. Oleh karena itu, laporan sangat diperlukan untuk mengawasi tindakan setiap
departemen hingga individu.

4. Sebagai bahan pertanggungjawaban

Melalui laporan, sebuah fakta bisa diungkap atau diketahui setelah ada data dan/atau bukti
akurat yang menyertainya. Tentunya fakta-fakta itu harus tertulis di dalam laporan, sehingga
bisa menjadi bahan untuk pertanggungjawaban.

5. Sebagai alat untuk menyampaikan sebuah informasi

Meskipun pengertian laporan cukup beragam, pada dasarnya laporan berisi suatu topik yang
diuraikan, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Laporan pun dapat mencakup berbagai
topik, tapi biasanya berfokus pada penyampaian informasi dengan tujuan yang jelas kepada

6
khalayak tertentu. Laporan yang baik adalah yang akurat, objektif, dan lengkap, sehingga
laporan menjadi alat untuk menyampaikan informasi.

2.4. Jenis-jenis laporan penelitian

macam-macam laporan dalam prosedur penelitian, antara lain sebagai berikut;

1) Laporan Laporan Penelitian Untuk Instansi


Laporan penelitian untuk instansi adalah hasil penelitian yang sudah dilakukan
oleh peneliti. Hanya saja penelitian tersebut diperuntukan untuk instansi tertentu. Misal
Instansi pendidikan, atau dari instansi organisasi yang bekerja dibidang penelitian.

Laporan penelitian untuk instansi dilakukan bisa karena tuntutan dari pihak
instansi itu sendiri. Contoh kasus, misalnya instansi atau perusahaan dibidang
transportasi. Karena perusahaan tersebut ingin mengembangkan dan melebarkan sayap
bisnis, maka pihak instansi membutuhkan penelitian di lapangan.

2) Laporan Penelitian Untuk Jurnal Akademik


Laporan penelitian untuk jurnal akademik adalah hasil penelitian yang
dipublikasikan atau diterbitkan setelah sudah ditelaah oleh teman sejawat terlebih dahulu.
Tentu si penelaah juga dari disiplin akademik yang akan menerbitkan jurnal tersebut.

Jurnal akademik disebut-sebut juga sebagai forum pengenalan dan kritik terhadap
penelitian-penelitian yang sudah pernah dipublikasi sebelum-sebelumnya. Jurnal akademi
juga berperan sebagai presentasi penelitian terhadap hasil penelitian yang sudah
dilakukan.

Sementara isi dari jurnal akademik tidak lain adalah perolehan data di lapangan.
Bentuknya bisa dikemas dalam artikel yang menyampaikan artikel tinjauan, tinjauan
buku, dan bisa juga dalam bentuk penelitian asli.
3) Laporan Penelitian Untuk Media Popular

7
Laporan penelitian untuk media popular lebih menekankan pada tempat untuk
mempublikasikan hasil penelitian itu sendiri. Apalagi jaman sekarang yang serba canggih
dan teknologi tinggi, di mana laporan penelitian dapat diunggah secara virtual.
4) Laporan Penelitian Formal
Jenis penelitian formal adalah penelitian yang dapat digunakan untuk apa saja dan
di mana saja. Tidak melihat peruntukannya. Esensi dari penelitian formal adalah
mengetahui hasil penelitian yang diteliti.

Adapun yang termasuk penelitian formal, diantaranya ada penelitian korelasional,


penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen.

Dikatakan sebagai penelitian formal karena penelitian ini dapat dilakukan dosen
ilmuan ataupun mahasiswa. Masalah sampel dan variabel pada penelitian formal maka
variabelnya harus dapat dikendalikan, dan pengambilan sampel juga harus representatif.

Secara teknis, laporan formal juga disusun sesuai format baku. Adapun format dari
laporan formal, sebagai berikut.

 Bagian Pendahuluan
Di dalam bagian pendahuluan terdapat beberapa halaman lain, seperti halaman judul,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan dan masih banyak lagi.
Secara lengkap halaman apa saja yang ada di dalam pendahuluan, dapat dilihat sebagai
berikut.

 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan
 Halaman Motto
 Halaman Persembahan
 Kata Pengantar
 Daftar Isi

8
 Daftar Tabel
 Daftar Gambar
 Daftar Grafik
 Abstrak

5) Laporan Non-Formal
Jenis laporan penelitian selanjutnya adalah laporan non-formal. Kebalikan dari
laporan formal, maka laporan nonformal adalah laporan yang dibuat tidak terlalu ilmiah.
Bahkan hanya bentuk kunjungan saja, bisa dibuat laporan. Laporan nonformal ini lebih
cocok dan banyak digunakan di luar akademis.

Jenis laporan non-formal itu sendiri memiliki beberapa bentuk. Ada yang disebut
dengan laporan kunjungan, laporan percobaan dan ada juga yang disebut dengan laporan
Diskusi. Tentu saja teknis pelaporan dari masing-masing jenis memiliki struktur
pelaporan yang berbeda. berikut adalah format laporan nonformal.

 Laporan Kunjungan
Kunjungan ke suatu tempat ternyata juga dapat dibuat laporan nonformal. Cara
membuatnya cukup simpel dan sederhana loh. Cukup mencatat beberapa format sebagai
berikut,

 Judul Laporan
Judul laporan cukup dibuat sesuai dengan kunjungan yang sudah Anda lakukan. Misal
mengunjungi di panti asuhan X atau mengunjungi perusahan ZT. Terkait pembuatan
judul yang menarik, Anda bisa mengunjungi di sini.

 Tujuan
Setelah membuat judul, format selanjutnya adalah menentukan tujuan Anda melakukan
kunjungan. Penulisan manfaat sebenarnya tergantung dari manfaat yang Anda rasakan.
Atau yang dirasakan oleh orang pada umumnya.

9
 Waktu Pelaksanaan
Tidak boleh ketinggalan, pastikan untuk mencatat juga waktu pelaksanaannya. Termasuk
mencantumkan lokasi kunjungan dilakukan di mana. Keterangan waktu dan tempat salah
satu poin dasar dari laporan non-formal.

 Hasil Yang Diperoleh


Bagian akhir, barulah menuangkan hasil yang Anda peroleh. Apapun hasil yang
diperoleh, boleh dituangkan di bab ini. tentus aja disampaikan menggunakan bahasa yang
singkat padat dan jelas.

 Laporan Diskusi
Secara teknis penulisan laporan diskusi berbeda dengan laporan kunjungan. Pada laporan
diskusi, melibatkan seorang moderator, dan si moderator tersebut pun juga wajib
dicantumkan dalam pembuatan laporan. Nah, secara terperinci, berikut format dari
laporan diskusi.

 Topik
 Moderator
 Penyaji
 Jumlah peserta
 Benang merah masalah yang diangkat
 problem solving
 kesimpulan
 Laporan Percobaan
6) Formulir
Kata formulir disebut juga dengan dokumen yang mencatat data transaksi.
Formulir juga dapat digunakan sebagai alat penetapan tanggungjawab, termasuk
permintaan pemerintah untuk melakukan sebuah kegiatan.

10
Berdasarkan fungsinya, formulir itu ada banyak fungsinya. Di antaranya formulir
menurut sumbernya memiliki tiga peruntukan, yaitu dapat digunakan untuk disimpan di
perusahaan, ada juga yang diperuntukan untuk pihak luar perusahaan dan diterima dari
pihak luar perusahaan.

Sementara Menurut tujuannya, formulir lebih sering dimanfaatkan untuk meminta


melakukan tindakan dan mencatat suatu tindakan. Ternyata juga masih ada banyak lagi
fungsi dari formulir, misalnya sebagai berikut.

 Surat permintaan pengeluaran barang dari gudang


 Faktur penjualan untuk mencatat transaksi penjualan
 Surat pemesanan barang (surat pemesanan barang yang diterima dari konsumen)
Adapun alasan kenapa formulir itu dibutuhkan dalam banyak kepentingan. Jadi selain
digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban, formulir juga dapat digunakan sebagai
untuk mengetahui jika ada kegiatan atau transaksi.
7) Memorandum
memorandum adalah surat atau lembar peringatan yang berisi catatan-catatan.
Ada pula yang mengatakan jika Memorandum sebagai surat peringatan tidak resmi yang
berisi tentang pengarahan, penerangan dan saran.

Memorandum lebih sering kita temukan di industri tenaga kerja. Setiap karyawan
baru yang hendak bekerja di sebuah perusahaan, sudah pasti akan mendapatkan
memorandum tau MoU kerja. Selain untuk penerimaan karyawan, MoU juga dapat
digunakan untuk menjalin kerjasama antar organisasi dan masih banyak lagi. termasuk di
ranah dunia bisnis sekalipun.
8) Surat
Laporan dalam bentuk surat ialah laporan yang dibuat dengan uraian yang lebih
panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan
yang satu ini bisa digunakan untuk berbagai macam topik.
9) Naskah

11
Laporan penelitian dalam bentuk naskah ialah laporan yang tersusun secara
panjang. Penyusunan ini biasanya seperti dalam kepenulisan makalah yang juga dibagi ke
dalam beberapa topik dan sub topik yang menjadi fokus kepenulisan.
10) Laporan Berkala
Laporan berkala melaporkan secara berkala dan berkala. Jenis-jenis laporan ini
biasanya merupakan laporan vertikal untuk memeriksa keseluruhan kegiatan bisnis atau
laporan yang ditulis oleh agen federal, perusahaan, nirlaba. Laporan berkala mencakup
laporan insiden, laporan penjualan, dan laporan kelayakan dan laporan kemajuan.
11) Buku
Laporan penelitian berbentuk buku ialah format kepenulisan laporan yang disusun
dalam bentuk buku dengan menggunakan teks yang panjang dan lengkap untuk proses
penyelesaiannya bisa memerlukan waktu yang relatif lama.

2.5. Menyusun Hasil Penelitian

Laporan yang sistematis akan mampu mengomunikasikan hasil penelitian kepada publik sebagai
suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara umum, laporan penelitian terdiri
atas tiga bagian besar yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

1. Pendahuluan
a) Halaman Judul
Bagian ini dicantumkan judul penelitian, nama penyusun, nama lembaga, nama
tempat, dan tahun penyusunan laporan. Judul yang baik harus menggambarkan
keseluruhan isi laporan atau inti dari suatu laporan.
b) Abstrak
Ini merupakan rangkuman dari isi laporan penelitian dalam format yang sangat
singkat. Abstrak seperti synopsis, karena dengan membaca abstrak maka pembaca
sudah dapat memahami apa yang disajikan dalam sebuah laporan penelitian.
c) Kata Pengantar
Bagian ini berisi ucapan syukur dan terima kasih dari peneliti atas selesainya proses
penelitian.
d) Daftar Isi

12
Ini merupakan bagian dari laporan yang menunjukan garis besar judul dan subjudul
laporan yang memberi gambaran dan petunjuk tentang topik apa saja yang dilaporkan.
2. Isi
a) Pendahuluan
Pada bagian ini peneliti mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa
yang diteliti, untuk apa, dan mengapa penelitian dilakukan. Pada bab ini, ditampilkan
perumusan masalah, ruang lingkup, serta kegunaan teoritis dan praktis dari laporan
penelitian.
b) Kerangka Teori
Bagian ini berisi uraian tentang penelaahan teori dan hasil penelitian terdahulu yang
terkait. Peneliti dapat membandingkan, mengkontraskan, atau meletakan kedudukan
masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti untuk kemudian menyatakan
pendirian peneliti yang disertai dengan alasan-alasannya.
c) Metode Penelitian
Ini adalah bagian yang menjelaskan tentang apa yang dilakukan peneliti dan cara
bagaimana penelitian dilakukan. Biasanya bagian ini menjelaskan aspek yang terlibat
langsung dalam penelitian seperti subjek (populasi, sampel, dan teknik sampling),
desain dan pendekatan ilmiah, serta teknik pengumpulan data.
d) Pelaksanaan Penelitian
Bagian ini peneliti menguraikan proses pelaksanaan penelitian yang meliputi
pengolahan dan analisis data, validasi instrument penelitian, proses pengumpulan dan
penyajian data, analisis data, serta hasil analisis.
e) Hasil Penelitian dan Pembahasan
Di bagian ini dipaparkan seluruh hasil penelitian, pembahasan, dan diskusi yang telah
dilakukan.
f) Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi ulasan singkat tentang permasalahan yang dipertanyakan sekaligus
dengan jawabannya yang merupakan hasil penelitian yang dibuat singkat, padat, dan
jelas. Saran yang ditujukan peneliti kepada calon peneliti selanjutnya tentang bagian
yang belum disentuh, sehingga diharapkan bisa menyempurnakan penelitian yang
telah dibuat.

13
3. Penutup
a) Lampiran
Ini adalah bagian yang berisi keterangan tambahan yang berkaitan dengan isi laporan
penelitian seperti dokumen khusus, instrument pengumpul data, ringkasan hasil
pengolahan data, tabel peta atau gambar.

b) Indeks
Bagian ini berisi urutan kata-kata, istilah, atau nama penting yang terdapat dalam
laporan penelitian.

c) Daftar Pustaka
Bagian ini berisi semua sumber atau rujukan baik uku maupun media elektronik, yang
digunakan sebagai penunjang dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian.

2.6. Merumuskan kesimpulan dan saran

kesimpulan adalah keputusan yang diambil dari cara berpikir baik secara deduktif
maupun induktif dari suatu gagasan atau pembahasan. Pengertian kesimpulan secara umum
adalah pernyataan ringkas yang diambil dari suatu analisis, pembahasan suatu cerita, atau hasil
suatu pembicaraan. Kesimpulan menjadi bagian terpenting dalam suatu karya karena memuat
seluruh pembahasan secara singkat, padat, dan jelas yang menimbulkan kesan baik untuk
pembaca. Dengan adanya hal tersebut, pembaca akan lebih memahami secara lebih mendalam
dari apa yang ia baca yang dapat ditemukan pada bagian akhir.

Cara menentukan suatu kesimpulan tidak begitu sulit untuk dicari karena terdapat
beberapa ciri-ciri yang menggambarkan suatu bagian tersebut. Untuk mengetahui cara membuat
kesimpulan, maka pahami dulu ciri-ciri suatu kalimat yang menunjukkan kesimpulan. Adapun
ciri-ciri dari kesimpulan adalah sebagai berikut.

1. Sederhana, Singkat, dan Jelas


Ciri-ciri yang pertama adalah kesimpulan harus sederhana, singkat, dan jelas. Di dalamnya
merangkum beberapa gagasan atau pernyataan yang telah lebih dahulu dipaparkan di bagian
isi. Penting untuk tidak menguraikan gagasan baru yang tidak disampaikan pada bagian-
bagian sebelumnya sehingga tidak menimbulkan kesan multitafsir.

14
2. Pesan Dapat Tersampaikan
Dalam sebuah teks, pasti ada informasi atau pesan yang ingin disampaikan agar dapat
menambah pengetahuan orang yang menikmatinya. Begitu juga dengan kesimpulan, harus
memuat informasi atau pesan tertentu yang ditujukan kepada pembaca.

3. Berisi Intisari dari Tulisan


Intisari merupakan ringkasan yang isinya sama dengan apa yang telah dijelaskan, tetapi
menggunakan bahasa sendiri yang telah dikembangkan. Walaupun ringkas, jangan sampai
ada bagian yang tidak tercantum karena kesimpulan harus memuat seluruh isi teks atau
bacaan.

4. Dimulai dari Hal Khusus Menjadi Hal yang Umum


Makna dari khusus menjadi umum yaitu sebutkan hal-hal yang merupakan ciri khas suatu
konsep dalam beberapa kalimat penjelas. Setelah itu di akhir kalimat susun kalimat yang
mencakup seluruh ciri khas tersebut dalam satu kalimat umum.

5. Menggunakan Kosakata Baku


Kesimpulan harus berisi kosakata baku, hindari penggunaan frasa di luar pedoman ejaan
bahasa Indonesia. Jangan gunakan istilah yang tidak diketahui orang pada umumnya karena
akan memunculkan pertanyaan kontekstual yang mungkin tidak terdapat dalam kesimpulan
tersebut.

6. Dapat bergabung dengan kalimat utama


Kesimpulan dapat ditemukan pada akhir kalimat, namun biasanya ia akan berhubungan
dengan kalimat utama pada suatu paragraf. Untuk menentukan inti, maka gabungkan kalimat
utama dengan kalimat akhir paragraf untuk membentuk suatu kesimpulan.

7. Dapat berupa hubungan sebab akibat atau akibat sebab


Hubungan sebab akibat dalam sebuah paragraf dapat menjadi kunci untuk mendapatkan
suatu kesimpulan dari teks bacaan. Ketika tahu mana hubungan sebab akibat yang terjadi di
dalamnya, seseorang tidak akan kesulitan menemukan inti permasalahan yang dibahas.

15
8. Dibuat berdasarkan Kata Kunci pada Kalimat Penjelas dan Ide Pokok
Kesimpulan harus dibangun berdasarkan ide pokok yang ada pada setiap paragraf. Selain itu,
kata kunci dalam kalimat penjelas juga harus disertakan agar dapat mencakup isi
keseluruhan bagian menjadi satu kesatuan yang utuh. Penulis dapat menggunakan teknik
parafrase atau menggunakan kalimat sendiri asalkan maknanya tidak berubah.

2.7. Pengertian Penyajian Laporan Penelitian

Penyajian laporan penelitian ini merupakan tahap di mana peneliti memulai penulisan
laporan penelitian yang nantinya akan diterbitkan untuk kemudian dibaca secara luas oleh
masyarakat. Pada proses penyajian laporan penelitian, ada berbagai hal yang harus diperhatikan.

2.8. Jenis-jenis diskusi

Berikut ini jenis-jenis diskusi yang perlu kamu ketahui, dari pengertian dan tujuannya agar bisa
mempersiapkannya dengan baik.

1. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok termasuk jenis diskusi yang paling sederhana dan jenis instruksi
dimana sekelompok orang berinteraksi tatap muka. Setiap anggota diberi kesempatan
untuk menyampaikan pemikirannya dan berbagi pengalaman serta informasi tentang cara
memecahkan masalah. Yang dibutuhkan hanyalah kursi atau moderator, pencatat, dan
sejumlah kecil peserta untuk berlari. Diskusi kelompok membantu melatih individu untuk
menghargai pendapat orang lain.
2. Diskusi Seminar
Seminar adalah suatu bentuk diskusi yang digunakan untuk mencari konsensus dan
pendapat ketika berhadapan dengan isu-isu formal. Seminar biasanya fokus pada topik
tertentu, seperti masalah sehari-hari, dilakukan dalam dialog dengan moderator. Sesekali
juga akan ada diskusi dan tukar pengalaman. Fungsi dari diskusi ini adalah untuk melatih
kehidupan refleksi diri untuk memecahkan berbagai masalah dan mencari solusi. Selain
itu, kita dapat saling menghormati pendapat, menyelesaikan sesuatu dengan cepat, dan
mendorong kolaborasi yang baik.

16
3. Diskusi Panel
Jenis diskusi selanjutnya adalah diskusi panel. Hal ini biasanya dilakukan untuk
memperluas wawasan tentang topik yang biasa dibahas. Misalnya, ada kursus pelatihan
bisnis online yang menawarkan pelajaran praktis dan teori. Dimulai dengan riset kata
kunci, mengetahui berapa banyak pesaing yang kamu miliki, pembuatan situs web,
pemasaran artikel, branding, dan lainnya. Diskusi panel juga biasanya diadakan untuk
membahas isu-isu di tempat-tempat umum seperti radio dan televisi.
4. Diskusi Simposium
Simposium adalah bentuk diskusi di mana topik tertentu dibahas. Diskusi ini akan
dimoderatori dan setiap peserta akan diberikan kesempatan untuk bertanya atau
memberikan komentar setelah diskusi utama dan diskusi pendamping selesai. Hasil
simposium dapat disebarluaskan, terutama oleh pendebat utama dan pembangkang, tetapi
pandangan umum dianggap perlu.
5. Lokakarya
Lokakarya adalah pertemuan para pakar atau ahli yang bertujuan untuk membahas
masalah di lapangan. Lokakarya, juga disebut dengan istilah workshop yang
diintegrasikan ke dalam konferensi ilmiah yang lebih kecil. Perbedaan antara workshop
dan seminar adalah hasil yang diperoleh. Workshop menghasilkan karya yang dapat
digunakan oleh peserta workshop dalam proses pembelajarannya.
6. Debat Parlemen atau Diskusi Kongres
Diskusi kongres adalah pertemuan di mana perwakilan dari organisasi politik, sosial, atau
profesional mendiskusikan masalah dan membuat keputusan. Baca buku sepuasnya di
Gramedia Digital Premium
7. Diskusi Konferensi
Konferensi adalah pertemuan untuk bernegosiasi dan bertukar pandangan tentang isu-isu
umum. Rapat biasanya diadakan oleh lembaga PR atau panitia acara untuk
mengumumkan, menjelaskan, mengadvokasi atau mempromosikan kebijakan dengan
tujuan meningkatkan penerimaan publik.
8. Sarasehan
Sarasehan diadakan untuk membahas topik tertentu secara informal dan formal.
Sarasehan juga memungkinkan setiap peserta untuk berinteraksi langsung dengan

17
pembicara yang diundang. Ini tidak harus dilakukan melalui moderator. Tujuan dari
diskusi ini adalah untuk membahas topik dan masalah yang tidak terlalu sulit dan untuk
melakukan percakapan yang sangat serius. Dengan kata lain, peserta Sarasehan tidak
perlu berasal dari bidang tertentu, karena diskusi ini biasanya dilakukan dengan topik-
topik penting pilihan yang sangat populer di kalangan masyarakat luas.
9. Diskusi Konvensi Nasional (Munas)
Munas adalah singkatan dari Musyawarah Nasional, suatu bentuk forum yang dihadiri
oleh perwakilan negara untuk membahas masalah di tingkat nasional.
10. Diskusi Pelatihan (Training)
Jenis diskusi terakhir adalah diskusi pelatihan. Pelatihan atau training adalah diskusi yang
terfokus pada praktek teori. Kata pelatihan banyak digunakan dalam dunia kerja.

2.9. Proses pelaksanaan diskusi

Pada dasarnya sebuah diskusi dilaksanakan dengan tata cara hampir sama. Sebuah diskusi
dapat dilaksanakan jika ada masalah yang harus dibicarakan atau diselesaikan. Berikut ini
dijelaskan proses pelaksanaan diskusi yang baik.

1. Perkenalan dan Ucapan Selamat Datang


Dalam tahap perkenalan, pemimpin diskusi memperkenalkan diri dan mengungkapkan
terima kasih karena para peserta diskusi memenuhi undangan untuk mengambil bagian
dalam diskusi yang diadakan. Tahap ini dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada
peserta dan menghormati peserta diskusi. Pemimpin diskusi harus mengucapkan kata-kata
secukupnya dan bersikap sopan.
2. Pengantar ke Dalam Diskusi, Pembatasan Masalah, dan Rumusan Tujuan, atau
Sasaran
Pemimpin diskusi menyampaikan tujuan diskusi kepada peserta, misalnya diskusi dimaksudkan
untuk bertukar pikiran dan membagi informasi atau mempertimbangkan usul dan saran untuk
mengambil keputusan. Selain itu, pemimpin diskusi menjelaskan secara garis besar pokok-pokok
permasalahan yang akan didiskusikan
3. Menciptakan Situasi Saling Percaya

18
Untuk menciptakan rasa percaya diri peserta, pemimpin diskusi menjelaskan bahwa semua
perserta memiliki hak sama dalam berpendapat. Selain itu, peserta memiliki kedudukan
sama, yaitu sebagai peserta diskusi.
4. Penjelasan Mengenai Jalannya Diskusi
Penyampaian jalannya diskusi hanya dilakukan jika dianggap perlu. Dalam penjelasan ini
perlu ditegaskan tentang disiplin waktu agar diskusi dapat berjalan lancar.
5. Diskusi
Pelaksanaan diskusi dan teknik memimpin diskusi menentukan keberhasilan diskusi.
Penentu keberhasilan diskusi ini adalah pemimpin diskusi.
6. Rangkuman
Pada akhir diskusi dirumuskan secara jelas semua unsur penting. Rangkuman dapat berupa
keputusankeputusan yang disetujui, anjuran, atau jalan keluar permasalahan dan
penerapannya. Rumusan akhir dapat dibuat oleh peserta.
7. Penutup
Sebelum diskusi ditutup secara resmi, pemimpin menyampaikan syukur dan terima kasih
kepada peserta diskusi, terutama atas kerja sama dan sumbangan pikiran selama proses
diskusi.

2.10.

Pada umumnya, diskusi melibatkan beberapa orang dengan latar belakang, pengalaman, dan
pengetahuan yang berbeda. Dalam diskusi, setiap peserta diharapkan untuk memberikan
pendapat, argumentasi, dan gagasan yang berbeda-beda. Proses diskusi ini memungkinkan orang
untuk memperoleh perspektif baru, mendapatkan pemahaman yang lebih luas, serta dapat
menghasilkan solusi yang lebih efektif dan tepat.

Berikut ini adalah beberapa manfaat diskusi yang perlu Anda pahami diantaranya: 

1. Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan

Manfaat diskusi memberikan kesempatan bagi peserta, untuk mengeksplorasi sebuah topik
lebih dalam. Dalam diskusi, peserta dapat berbagi pengalaman, pemikiran, dan
pandangan mereka. Dengan cara ini, setiap peserta memiliki kesempatan untuk

19
memperoleh pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik dari sudut pandang yang
berbeda.

2. Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Mendengar

Diskusi juga dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara dan mendengar.


Keterampilan ini penting untuk berkomunikasi dengan orang lain di lingkungan sosial,
akademik, maupun bisnis. Dalam diskusi, peserta diharapkan untuk dapat mengutarakan
ide atau gagasan secara jelas dan terstruktur, serta dapat mendengarkan pendapat orang
lain dengan penuh perhatian. Keterampilan berbicara dan mendengar yang baik, akan
membuat diskusi menjadi lebih efektif dan produktif.

3. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

Manfaat diskusi dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Dalam diskusi,
peserta harus dapat mengevaluasi dan mempertanyakan argumen yang disajikan. Ini akan
membantu peserta untuk mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
membuat keputusan yang baik, dan mengevaluasi ide atau gagasan dari sudut pandang
yang berbeda.

4. Memperkaya Pengalaman

Manfaat diskusi dapat memperkaya pengalaman seseorang. Dalam diskusi, peserta dapat
membagikan pengalaman, pengetahuan, dan wawasan mereka terkait dengan topik yang
sedang dibahas. Dalam proses ini, peserta bisa memperoleh pengetahuan baru, yang
mungkin belum pernah mereka ketahui sebelumnya.

5. Mempererat Hubungan Sosial

Diskusi dapat mempererat hubungan sosial antara peserta. Dalam diskusi, peserta bisa saling
berbagi ide, pengalaman, dan pandangan mereka. Hal ini dapat membantu membangun
hubungan sosial yang lebih baik dan memperkuat kebersamaan.

6. Meningkatkan Kreativitas

20
Manfaat diskusi juga dapat meningkatkan kreativitas, di mana peserta dapat
mengemukakan ide-ide baru dan berbeda, yang mungkin belum pernah terpikirkan
sebelumnya. Diskusi dapat memacu orang untuk berpikir lebih kreatif, dan
mengeksplorasi ide-ide baru yang berbeda dari yang biasanya mereka lakukan. Hal ini
dapat membantu menciptakan solusi yang inovatif dan efektif untuk masalah yang sedang
dibahas.

7. Menciptakan Keputusan yang Lebih Baik

Manfaat diskusi dapat membantu menciptakan keputusan yang lebih baik. Dalam diskusi,
setiap peserta dapat memberikan masukan dan pendapat mereka terkait masalah atau
topik yang sedang dibahas. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan didasarkan
pada sudut pandang yang beragam dan beragam perspektif. Hal ini dapat membantu
menciptakan keputusan yang lebih terinformasi, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan.

8. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Diskusi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Dalam diskusi, peserta diharapkan
untuk dapat berbicara dengan jelas dan terstruktur, serta mendengarkan pendapat orang
lain dengan penuh perhatian. Proses ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri
seseorang dalam berbicara di depan umum dan mengemukakan pendapat mereka. Hal ini
akan membantu orang untuk menjadi lebih percaya diri dalam situasi sosial atau
profesional yang memerlukan keterampilan berbicara dan mendengar yang baik.

9. Mengurangi Konflik

Manfaat diskusi juga dapat membantu mengurangi konflik, di mana dalam proses
pelaksanaan diskusi, peserta diharapkan untuk dapat mengungkapkan pendapat mereka,
dengan cara yang sopan dan terstruktur. Diskusi memungkinkan peserta untuk saling
memahami satu sama lain, dan mencari solusi yang efektif untuk masalah yang sedang
dibahas. Proses ini dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan hubungan
antar individu atau kelompok.

21
10. Membantu Membentuk Karakter

Diskusi juga dapat membantu membentuk karakter seseorang. Dalam diskusi, peserta
diharapkan untuk dapat menghargai pandangan dan pendapat orang lain,
mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan mencari solusi yang efektif untuk
masalah yang sedang dibahas. Proses ini dapat membantu peserta untuk membangun
karakter yang inklusif, terbuka, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paparan data di atas tentu belum cukup untuk dipakai sebagai pacuan dalam merancang
penelitian dan juga merumuskan penelitian. Diperlukan pengalaman, semangat dan kerja keras
serta terus menggali informasi dan pengetahuan terkait metodologi penelitian dari berbagai
sumber yang ada.
Kita berharap dengan data di atas para pembaca bisa memahami dan belajar lebih lagi
terkait dengan merancang penelitian dan merumuskan pertanyaan, agar hasil penelitian kalian
dapat tersusun dengan baik.

B. DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitdeepublish.com/jenis-laporan-penelitian/
https://www.ilmubindo.com/2019/09/proses-pelaksanaan-diskusi-yang-baik.html
https://www.liputan6.com/hot/read/5213411/10-manfaat-diskusi-dalam-organisasi-ketahui-
jenis-jenis-dan-tipsnya
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/menyusun-laporan-penelitian-11154/
https://www.ruangguru.com/blog/merumuskan-pertanyaan-dalam-penelitian-sosial

23
https://uin-malang.ac.id/r/110401/merumuskan-pertanyaan-penelitian-bahan-kuliah-
metodologi-penelitian-program-s2-mpi.html
https://penelitianilmiah.com/jenis-laporan-penelitian/
https://www.gramedia.com/literasi/cara-membuat-kesimpulan/

24

Anda mungkin juga menyukai