Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI AKADEMIK

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angk. LXX Tahun 2021 Provinsi Jawa Timur
Senin, 7 Juni 2021

Nama : Eka Yuli Ardiana, S.Pd.SD


NIP : 19850704 202012 2 003
Instansi : Pemerintah Kabupaten Mojokerto
Unit Kerja : SDN Mojowono Kecamatan Kemlagi
Tutor : Makhfudz, SH., M.Si
Kelompok :2
NDH : 10

Judul Kasus Revolusi Industri 4.0 : Tantangan dan Peluang untuk Optimalisasi
Pelayanan Publik

Detail Kasus Revolusi Industri 4.0 : Tantangan dan Peluang untuk Optimalisasi
Pelayanan Publik

1. Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan
persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.

Jawaban Anda A. Rumusan Masalah / Masalah Pokok:


 Apa tujuan penyelenggaraan pelayanan publik di era
serba digital?
 Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik di era serba digital?
 Apakah pemerintah mampu memanfaatkan era serba
digital dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik?
 Bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mendukung penyelenggaraan pelayanan publik di era
serba digital?
 Apa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan publik di era serba digital?

B. Aktor yang terlibat: Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur,


Bupati, Walikota, Direktur Utama BUMN, Direktur Utama BUMD
yang memiliki kewajiban untuk memastikan penyediaan
informasi pelayanan publik.

B. Peran setiap aktor:


 Menteri: membuat peraturan Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pimpinan Lembaga: mengkoordinasikan lembaga yang
dinaunginya untuk dapat menyelenggarakan pelayanan
publik di era serba digital.
 Gubernur, Bupati, dan Walikota: memastikan penyediaan
informasi pelayanan publik yang akan diberlakukan di
daerahnya masing-masing.
 Direktur Utama BUMN dan Direktur Utama BUMD:
mengkomunikasikan kepada seluruh personil di bidang
usahanya dan mendukung upaya pemerintah dalam
mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik di era
serba digital.

2. Soal Melakukan analisis terhadap :


A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar
PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan
NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
berdasarkan konteks deskripsi kasus

Jawaban Anda 2. Melakukan analisis terhadap :


A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai
dasar PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
• Bentuk penerapan:
1) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Indikator nilai dasar
akuntabilitas, yaitu: kepemimpinan, transparansi, integritas,
tanggungjawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, konsistensi.

2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam
menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah (LAN RI, 2015b).

3) Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN.
4) Komitmen Mutu Mengaktualisasikan tindakan yang
menghargai efektivitas, efisiensi, inovatif dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik.
5) Anti Korupsi Mengaktualisasikan sikap dan perilaku yang
amanah dan jujur, serta mampu mencegah terjadinya
korupsi di lingkungannya.
• Bentuk pelanggaran:
1) Melakukan tindakan yang melanggar nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.
2) Melakukan korupsi waktu (pelanggaran jam kerja).
3) Kurang bertanggungjawab dan menyalahgunakan
jabatannya untuk kepentingan pribadi.
4) Kurang totalitas dalam upaya mendukung penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
 Adanya tindakan yang melanggar nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.
 Adanya penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan
pribadi.
 Minimnya rasa memiliki dalam upaya mendukung
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
 Tidak memiliki komitmen mutu dengan apa yang
dikerjakannya.
 Program tidak dapat berjalan dengan optimal.
3. Soal Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan
masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus

Jawaban Anda Adapun gagasan-gagasan alternatif emecahan masalah


berdasarkan konteks deskripsi kasus adalah:
a. Menyiapkan APBN untuk infrastruktur digital, platform
digital, dan semua penunjang pelayanan publik di era
digital.
b. Menyiapkan dana dan teknologi penunjang yang sesuai
untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan publik di
era digital.
c. Menjalin kerjasama di semua sektor dan kalangan untuk
mendukung penyelenggaraan pelayanan publik di era
digital.
d. Sosialisasi yang lebih intensif tentang UU. No. 5 tahun
2005 kepada semua ASN terutama kepada pegawai
staf/pelaksana.
e. Peningkatan sikap dan perilaku yang sesuai nilai-nilai
dasar ASN, misalnya dengan cara pemberian sanksi
yang tegas kepada tindak pelanggaran yang dilakukan.

4. Soal Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap


alternatif gagasan pemecahan masalah berdasarkan konteks
deskripsi kasus.

Jawaban Anda konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan


pemechan masalah adalah sebagai berikut:
a. Membengkaknya dana yang akan digunakan untuk
pembaruan semua sistem yang menunjang pelayanan
publik di era digital.
b. Masih minimnya teknologi penunjang yang sesuai dan
modern, sehingga akan menghambat pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan publik di era digital.
c. Dimungkinkan adanya oknum-oknum yang kurang
bertanggungjawab dan menyalahgunakan jabatannya
untuk kepentingan pribadi.
d. Masih adanya ketidakpahaman pegawai/staf dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di era digital,
khususnya bagi yang sudah berusia tua.
e. Membutuhkan cukup waktu untuk sosialisasi yang lebih
intensif tentang UU. No. 5 tahun 2005 kepada semua
ASN.
f. Membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup banyak untuk
mengawali penyelenggaraan pelayanan publik di era
digital.

Anda mungkin juga menyukai