Anda di halaman 1dari 20

Nama : Nuraini Taluhumala

Kecenderungan kendraan listrik (electrical vehicle) dalam

industry otomotif dimasa sekarang memang berkembang secara

pesat, penerapan transportasi yang zero emission sudah di

terapkan dibeberapa Negara maju, oleh karena itu Indonesia

sebagai Negara yang menuju kearah lebih baik dengan ajang

balap mobil listrik formula E ini diharapkan menjadi langkah besar

bagi pemerintah Indonesia dimasa depan untuk

mengembangkan dan mendukung kendaraan listrik (electrical

vehicle) sebagai alat transportasi warga Indonesia dimasa yang

akan datang.

Pada tanggal 13 juli 2019 Gubernur DKI Jakarta, Anies

Baswedan mengumumkan 6 juni 2020 pemerintah provinsi


DKI Jakarta secara resmi akan menjadi tuan rumah event

internasional yaitu balapan mobil listrik formula E dengan

tujuan untuk mengenalkan dan promosi kepada masyarakat

Indonesia bahwa kendaraan listrik membawa pesan

transportasi masa depan yang bebas polusi (zero emission)

dan ramah lingkungan, hal ini disampaikan langsung oleh

Gubernur DKi Jakarta,Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada tahun 2019

menunjuk badan usaha milik pemerintah provinsi DKI Jakarta

yaitu PT.Jakarta propertindo (jakpro) untuk mengadakan

event balap bertaraf internasional yaitu balapan mobil listrik

formula E pada tahun 2020.


Pada kenyataan penyelenggaraan formula E menuai

reaksi pro dan kontra dijajaran para politisi Indonesia mengenai

rencana pemprov DKI Jakarta yang menggunakan dana

anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar 1,6

triliun untuk menggelar balap formula E yang direncanakan

dimonas. Meski penggunaan lingkungan monas sebagai sirkuit

formula E ini pada 5 februari 2020 awalnya tidak disetujui

pada akhirnya mendapat lampu hijau dari menteri sekretaris

Negara (mensesneg) pada 7 februari 2020 setelah mendapat

surat rekomendasi untuk penggunaan kawasan medan

merdeka sebagai sirkuit formula E.

Kritikan dan dukungan anatar politisi mengenai

penyelenggaraan ajang balap formula E yang akan di gelar

Dimonas menjadi polemic dan perbincangan hangat para


tokoh politik di Indonesia. Peristiwa hal yang menuai pro dan

kontra yang di utarakan jajaran tokoh politisi di Indonesia ini

selalu menarik perhatian bagi media massa sebagai bahan

untuk jadi berita seperti berita-berita tentang

perencanaan,eksekusi kegiatan,dan kebijakan mengenai

penyelenggaraan formula E Jakarta selalu saja

mencuri perhatian media massa.

Diera sekarang media massa memiliki kekuatan dalam

mengontruksi sebuah realitas. Dalam hal ini berarti kekuatan

untuk membingkai berbagai permasalahan yang ada untuk

ditampilkan sehingga menjadi perbincangan oleh public.salah

satu media masa diindonesia,kompas TV dengan

menggunakan plafon YouTube dengan nama chanel

kompasTV untuk menayanggkan program acara yang ada di


kompasTV sebagian besar bermain content kompasTV

merupakan konten berita dan tayangan acara

kompasTV.Youtube chanel kompasTV merupakan chanel

youtube resmi dari perusahaan media masa kompasTV yang

sudah memiliki 4,55jt deangan 105,776 video hingga

17maret2020.

Penulis pada periode 1february2020 hingga 12 maret2020

menemukan ada 68 video berita mengenai formula E Jakarta

pada chanel youtube kompasTV dan jumlah tersebut paling

banyak memuat tentang berita polenik,kendala,dan kritikan

dari politikus.pada tayangan Aiman episode “ Di Balik Gaduh

Balapan Ibu Kota “ di channel yotube kompas tv yang di

unggah pada 21 februari 2020 dari 5 bagian total

mendapatkan 389,530 kali ditonton dan komentar berarti

secara tidak
langsung acara aiman mampu meanrik bagi perhatian public

sebagai penonton dan secara tidak langsung memberikan

opininya, kekuatan sebuah media dalam mengontruksi

realitas dapat memberikan pengaruh ke khalayak juga sangat

besar disini untuk menimbulkan opini dan persepsi

terhadap informasi yang ditayangkan oleh kompas TV melalui

acara aiman baik yang ditonton melalui televise maupun

melalui youtube .

Kesimpulannya bahwa program Aiman membingkai episode

“Dibalik gaduh Balapan Ibu Kota” dengan menonjolkan

sikap penolakan tidak setuju dengan pemerintah provinsi DKI

Jakarta yang menggunakan anggaran APBD 1,6 Triliun dan

lokasi Monas sebagai sirkuit untuk menyelenggarakan balapan

Formula E.
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi mengatakan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menjelaskan

ke publik secara terang benderang bahwa pemeriksaan

terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kasus

dugaan korupsi

Formula E adalah murni penegakan hukum dan tidak bersifat

politis. "KPK harus menjelaskan dengan terang ke publik. Kan

ini sudah mulai ada nih kaya Bambang Widjojanto ngomong 'wah

ini ingin menjegal Anies di 2024', nah KPK harus

menjelaskan ke publik bahwa ini semata-mata penegakan

hukum bahwa enggak ada urusannya sama politik," kata Eko

dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/9/2022Eko

juga menyoroti
pernyataan politisi Partai Demokrat Benny K Harman be

berapa waktu lalu yang mengatakan adanya upaya penjegalan

Anies Baswedan maju sebagai calon presiden dalam Pilpres

2024

proses penegakkan hukum kasus dugaan korupsi oleh KPK

itu dinilai Eko tidak berdasar dan mengherankan. Pasalnya, kata

Eko, Partai Demokrat saat ini belum menentukan sikap

politiknya dalam mendukung Anies Baswedan maju di Pilpres

2024, namun justru menyebar isu adanya upaya penjegalan

Anies.

Dan itu harus dijelaskan dengan baik. Kayak

misalnya kemarin disampaikan oleh politisi Demokrat Pak Benny

K Harman, 'ini penjegalan Anies sebagai pemimpin, sebagai

capres'. Saya juga bingung komentarnya Benny K Harman, wong

Demokrat aja enggak nyalonin Anies kok dia bilang orang lain,
menjegal. Kalau dia bilang Demokrat mencalonkan Anies baru

dia bilang penjegalan Anies," ujarnya. Nah, yang harus

disampaikan ke publik itu penegakan hukum itu sama sekali

tidak bernuansa politik.

Kalaupun menjelang 2024, silahkan kalau buktinya cukup.

jangan cuma jadi drama, manggil, konferensi pers, ini kayak

drama politik, justru orang melihatnya ini drama politik gitu

loh bukan penegakan hukum," jelas Eko.

Eko mengaku optimis dengan langkah KPK dalam

menuntaskan kasus dugaan korupsi Formula E. Kendati

demikian, tegasnya, KPK juga harus menjelaskan secara terang

benderang kasus tersebut untuk menepis persepsi publik bahwa

lembaga antirasuah itu memberi panggung politik untuk figur

tertentu dibalik kasus Formula E.


Lebih jauh,

Eko juga mengkritisi kepempimpinan Anies yang dalam

dua program besarnya justru berurusan dengan KPK.

Dua program dimaksud yakni Rumah DP 0 Rupiah dan gelaran

Formula E. Sebagai pemimpin,

Eko menilai Anies Baswedan belum serius dalam fungsi

pengawasan sehingga terjadi adanya dugaan penyimpangan

dalam kasus Rumah DP Nol Rupiah dan balap mobil listrik

Formula E.

"Kita enggak tahu pak Anies terlibat atau tidak tetapi dalam

manajemen kan fungsi pengawasan itu penting dan itu

menunjukan kualifikasi seorang pemimpin. Sampai 2 kasus besar

dan itu rumah DP Nol persen kan sebagai program jagoannya

kok gak diawasi serius sampai ada kasus ini," ujarnya.


" Formula E juga program jagoannya kok enggak diawasi

serius ya sampai dipanggil ke KPK. Nah akhirnya orang menilai

manajemennya agak berantakan nih. Kalau orang

manajemennya berantakan kan kita jadi ragu-ragu, gimana ya

kalau dia memimpin dengan skala yang lebih besar kalau

manajemennya berantakan,"

pungkas Eko Kuntadhi. Menurut Ali, tuduhan-tuduhan

yang kontraproduktif itu sering terjadi sejak awal

KPK berdiri. Namun, KPK dapat membuktikan perkara-

perkara yang tengah diusut di

pengadilan.

" Faktanya, KPK kemudian membuktikannya di

pengadilan, dan Majelis Hakim pun memutus

bersalah Anggota Pemuda Pancasila itu kemudian

menyebut
laporan Tempo soal pimpinan KPK memaksakan

penyidikan Formula E itu mencengangkan. Anies tak

banyak memberikan tanggapan.

" Bagus, mencengangkan," kata anggota Pemuda

Pancasila.

"Siap-siap," jawab Anies.

Untuk diketahui, Anies Baswedan sudah diperiksa KPK

terkait dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E. Anies

mengaku senang bisa membantu KPK.

"Saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali

membantu KPK dalam menjalankan tugasnya," kata Anies

di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada,


Jaksel, Rabu (7/9).

Anies mengaku pihaknya selalu berusaha untuk bisa

membantu KPK ketika bertugas di pemerintahan. Kata

Anies, saat bertugas di kampus pun, dia selalu menjadikan

mata kuliah antikorupsi sebagai mata kuliah wajib.

"Kami selalu berusaha untuk bisa membantu KPK bahkan

sebelum ketika bertugas di pemerintahan. Ketika kami

bertugas di kampus, kami menjadikan mata kuliah

antikorupsi sebagai mata kuliah wajib dan satu-satunya

kampus yang menjadikan itu mata kuliah

wajib," komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan

deklarasi Partai NasDem yang mengusung Gubernur DKI

Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres)


pada Pilpres 2024 tidak mempengaruhi proses kasus

Formula E.

"Apakah deklarasi capres tersebut akan menghalangi KPK untuk

menghentikan atau melanjutkan proses ini? Tidak," tegas Wakil

Ketua KPK Alexander Marwata saat di Gedung KPK,

Jakarta, seperti dikutip fin.co.id dari akun Twitter resmi

@KPK_RI Senin 3 Oktober 2022. Alex menyatakan KPK tetap on

the track pada dugaan penyelewengan Formula E. Terlebih

proses pencapresan itu baru tahap awal. Bahkan, kata Alex,

belum tentu dicalonkan pada saat pendaftaran ke ke KPU.

"Saya pastikan proses penyelidikan akan terus berlanjut.

Sampai ditemukan satu titik terang apakah itu perkara pidana

atau sebatas pelanggaran administrasi, atau mungkin perdata.


KPK tidak terpengaruh dengan deklarasi yang bersangkutan

sebagai capres oleh salah satu parpol," papar Alex.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau

berkomentar terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang

resmi diusung Partai NasDem sebagai capres (calon presiden)

2024. "Saya tidak, saya tidak, saya tidak ingin berkomentar.

Karena kita masih dalam suasana duka," ucap Jokowi singkat

saat berkunjung ke Batang, Jawa Tengah, Senin, 3 Oktober

2022.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

resmi diusung sebagai Calon Presiden (Capres) oleh Partai

Nasional Demokrat atau NasDem hari ini, Senin 3 Oktober 2022.

Pengumuman Anies sebagai Capres disampaikan oleh Ketua

Umum Nasdem Surya Paloh di Tower NasDem. urya Paloh

mengatakan, NasDem melihat anak-anak bangsa yang


mempunyai potensi dan ingin mendarmabaktikan dirinya

memimpin negeri

Paloh mengatakan, NasDem melihat sosok Anies sebagai

anak bangsa yang terbaik dari yang baik-baik. Dengan

demikian, NasDem resmi memilih Anies sebagai calonnya

untuk diusung pada Pilpres 2024. Wakil Ketua KPK

membantah ingin menargetkan Anies sebagai tersangka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menyebut sudah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) dalam proses penanganan kasus dugaan

korupsi penyelenggaraan Formula E di Sirkuit Ancol, Jakarta

Utara pada 4 Juni 2022, yang saat ini dalam tahap penyelidikan.

Betul, kami sudah berkoordinasi dengan BPK hari Jumat

(30/9/2022) yang lalu, tentu substansi apa yang kami bicarakan


bukan untuk konsumsi media," kata Wakil Ketua KPK Alexander

Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin

(3/10/2022).

Alex mengatakan prinsip dalam penghitungan kerugian negara,

yakni saat kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.

Menurut dia, hal tersebut sudah menjadi prosedur operasi

standar (SOP) baik di BPK maupun Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Apakah penghitungan kerugian keuangan negara itu ikut

mempertimbangkan misalnya (niat jahat), tidak. Secara

normatif standar auditor itu ketika kriteria parameter itu tidak

diikuti atau tidak sesuai dengan fakta kemudian berdampak

pada sesuatu atau peristiwa yang lain, itu saja. Auditor

tidak
menyimpulkan siapa pelakunya, dia hanya sebatas mengungkap

fakta," ujarnya.

Alexander menjelaskan, yang bertugas untuk

menentukan apakah suatu peristiwa tersebut masuk ranah

pidana atau perdata tentu domainnya penyidik. "Tentu yang

bertugas untuk menentukan apakah suatu peristiwa itu peristiwa

pidana, peristiwa administratif atau peristiwa perdata itu

domainnya penyidik, penuntut umum seperti itu"

"BPK hanya menghitung nilai kerugian negara dalam kasus apa

pun bisa jadi perdata, bisa administratif atau bahkan pidana," ujar

Alex menambahkan.

Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan, KPK hanya bicara

tentang hukum dalam kasus Formula E tersebut. Lembaganya


tidak terpengaruh dengan rumor seolah-olah mempolitisasi

atau mengkriminalisasi seseorang.

"Sekali lagi saya selalu sampaikan KPK tidak pernah

menargetkan orang bahkan saya sampaikan bahwa KPK belum

pernah menyebutkan seseorang itu sebagai tersangka karena

masih dalam proses penyelidikan," kata Alexander.

Dia juga mengatakan, kasus tersebut sudah terungkap sedikit

demi sedikit. "Kami sedang mempertimbangkan juga bagaimana

kalau proses lidik itu kami buka saja supaya

masyarakat, teman-teman wartawan juga mengetahui apa dari

hasil lidik itu yang sudah diperoleh oleh KPK," ucap Alexander.

"Dari keterangan para saksi apa yang mereka terangkan, supaya

apa? supaya masyarakat tidak lagi curiga seolah-olah

kami ini mengkriminasilasi seseorang," jelas Alexander

menegaskan.
Sebelumnya, beredar kabar KPK mengincar Gubernur DKI Anies

Rasyid Baswedan untuk dijadikan tersangka kasus Formula E.

Anda mungkin juga menyukai