Anda di halaman 1dari 1

Wawasan Nusantara adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Bapak

Soedjatmoko pada tahun 1957. Konsep ini merujuk pada pemahaman yang komprehensif
tentang Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dengan beragam
suku, budaya, bahasa, dan agama. Wawasan Nusantara menekankan pentingnya persatuan,
kesatuan, dan kebhinekaan dalam menjaga keutuhan negara.

Generasi Z adalah kelompok yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, sehingga mereka adalah
generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital dan informasi. Meskipun tidak ada
pemahaman tunggal yang mewakili seluruh Generasi Z, ada beberapa ciri dan nilai-nilai
umum yang sering dikaitkan dengan mereka. Berikut adalah beberapa kemungkinan
pandangan Generasi Z terkait Wawasan Nusantara:

Keterbukaan terhadap keragaman: Generasi Z, tumbuh dengan akses yang luas terhadap
informasi dan terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya. Hal ini
dapat membuat mereka lebih terbuka dan menghargai keragaman dalam konteks Wawasan
Nusantara.

Kontribusi teknologi: Generasi Z adalah generasi yang akrab dengan teknologi dan internet.
Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas pemahaman mereka tentang
Indonesia, berinteraksi dengan orang-orang dari daerah yang berbeda, serta mempromosikan
keanekaragaman budaya melalui media sosial dan platform digital.

Kritis terhadap ketimpangan: Generasi Z seringkali dikaitkan dengan kesadaran sosial dan
kepedulian terhadap isu-isu global, termasuk ketimpangan sosial dan ekonomi. Dalam
konteks Wawasan Nusantara, mereka mungkin menyadari perbedaan pembangunan antara
pulau-pulau di Indonesia dan berupaya untuk mengurangi kesenjangan tersebut.

Lingkungan dan keberlanjutan: Generasi Z sering kali memiliki kepedulian yang kuat
terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Dalam konteks Wawasan Nusantara, mereka dapat
mendorong pemeliharaan lingkungan alam Indonesia yang kaya dan keberlanjutan ekonomi
yang berkelanjutan di seluruh kepulauan.

Partisipasi aktif: Generasi Z memiliki akses ke platform digital yang memungkinkan mereka
untuk berpartisipasi secara aktif dalam isu-isu sosial dan politik. Dalam konteks Wawasan
Nusantara, mereka dapat memanfaatkan keaktifan mereka untuk memperjuangkan persatuan
dan keadilan, serta mendorong dialog antarbudaya.

Pandangan-pandangan ini berdasarkan pada beberapa tren umum yang sering dikaitkan
dengan Generasi Z. Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan setiap individu dalam
generasi ini dapat bervariasi, dan tidak ada pandangan yang mencakup seluruh generasi
tersebut secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai