Anda di halaman 1dari 2

Hubungan kesehatan dengan psikomotorik

Psikomotorik merupakan keterampilan dalam belajar. Tidak semua siswa dapat menguasai
keterampilan tetapi semua siswa bisa di latih agar mengerti dan mampu dalam menguasai keterampilan
tersebut. Seorang peserta didik di tuntut untuk terus sehat serta dapat menjaga kesehatan nya. Sebab
itu, ada nya 4 sehat 5 sempurna yang sangat di anjurkan untuk peserta didik agar dapat menjadi
generasi penerus bangsa yang kuat dan sehat. Bayangkan jiwa sebuah negara di pimpin oleh orang
yang tidak sehat dan lemah. Mengurus diri sendiri saja dia tidak bisa bagaimana dengan negara. Sebab
itu, mengapa dalam psikomotorik memerlukan kesehatan. Kalau kita tidak sehat bagaimana kita bisa
terampil. Jika kita tidak dapat menjaga kesehatan maka kita juga tidak bisa membuat sebuah
keterampilan karena untuk diri kita sendiri saja kita gagal bagaimana kita bisa terampil atau berkarya.

Hubungan kesehatan dengan kognitif

Penerapan kognitif adalah menerapkan pemahaman tentang apa yang diajarkankan dalam
pelajaran pendidikan jasmani. Aspek psikomotorik dalam pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga
sekarang selalu menjadi prioritas sehingga guru dalam pendidikan jasmani lebih menekan pada aspek
psikomotorik dari pada aspek kognitif. Belum menjadinya prioritas pada aspek kognitif pada
pembelajaran pendidikan jasmani dapat berdampak terhadap aspek pengetahuan tentang pendidikan
jasmani dan kemampuan gerak. Pengetahuan dalam hal ini sangat penting dalam pembelajaran
Pendidikan Jamani Menurut Gurning dkk (2013) hasil jurnalnya mengatakan perubahan afektif yang
yang baik dipengaruhi oleh kognitif. Menurut Paryanti (2007) hasil penelitiannya adalah kognitif juga
akan mempengarauhi dalam kinerja psikomotorik. Pentingnya penerapan kogintif dalam Pendidikan
jasmani ini akan mempengaruhi keterampilan.

karena dengan penerapan kognitif dapat mengukur dan menguji peran keterlibatan kognitif
dalam suatu proses psikomotorik (Smiley:2011). Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
apabila mengenyampingkan aspek kognitif dan hanya prioritas dari aspek psikomotor akan berdampak
pada anak hanya melakukan psikomotorik saja tetapi tidak paham dengan apa yang mereka lakukan,
tidak bisa mengevaluasi kesalahan yang terjadi dalam pembelajaran psikomotorik, tidak bisa
menganalisis bagaimana gerakan yang benar dalam psikomotorik, tidak mengetahui manfaat dari
pembelajaran pendidikan jasmani padahal tujuan dari pendidikan jasmani agar siswa siswa sehat
dengan menerapkan gaya hidup aktif tetapi kalau siswa tidak paham dari manfaat tersebut maka siswa
tidak akan menerapkan, dari permalahan tersebut maka sebaiknya ada penerapan kognitif dalam
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraraga.
Hubungan Kesehatan dengan afektif

Pembelajaran dalam ranah afektif memfokuskan pada perasaan, nilai, perilaku sosial, dan sikap
yang berkaitan dengan aktivitas gerak. Hal yang mungkin sulit ditemui dipelajaran lain adalah dalam
kesehatan para siswa akan belajar konsep – konsep seperti sportivitas, fair-play, menghormati orang
lain, menghargai peralatan olahraga, pengendalian diri, tanggung jawab, dan motivasi dalam setting
aktifitas kesehatan. Afektif secara sederhana merujuk pada pengalaman perasaan dan emosi. Contoh
domain afektif dalam pembelajaran adalah siswa menunjukkan interaksi sosial yang positif dan
kerjasama dengan sesama murid dalam menjalankan tugas pembelajaran. Ada 5 level dalam afektif
yang bergerak melalui proses – proses yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

Anda mungkin juga menyukai