Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

COOPERATIVE LEARNING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab II

Dosen Pengampu : H.Labib,M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Yusuf Setia Budi ( 22111730)


2. Farihal Husna Dewi (22111742)
3. Mila Dianur

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEMESTER II
SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul COOPERATIVE LEARNING ini tepat waktu guna memenuhi tugas
mata kuliah B.Arab II. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Yang kita nantikan syafaatnya
kelak di hari akhir.Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak H.Labib,M.Pd.I
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa arab yang telah memberikan tugas
dan memberikan arahan terkait tugas makalah ini sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah.
Tak lupa kami ucaokan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penulisan sampai penyelesaian makalah kami baik
maupun moril materiil , dengan selesainya makalahkami , semoga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan dapat sedikit membaantu orang lain
yang akan mendalami serta akan memberikan pengajaran bahasa khususnya ,
Bahasa Arab .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna . oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
penyempuraan makalah kami .
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Kendal, 04 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian pembelajaran kooperatif .................................................... 3

B. Karakteristik dan unsur – unsur dari pembelajaran kooperatif ............. 4

C. Langkah-langkah dalam menggunakan pembelajran kooperatif .......... 6

D. Macam –macam metode pembelajaan kooperatif .................................. 7

E. Keunggulan Dan Kelemahan pembelajaran kooperatif ....................... 12

F. Kelemahan pembelajaran kooperatif ................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman


dalam pembelajaran dikelas maupun tutorial . Model pembelajaran harus
mengacu pada pendekatan yang akan digunakan , termasuk tujuan –tujuan
pembelajaran , lingkungan dan pengelolahan kelas. Melalui pembelajaran
guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi , ide,
keterampilan, cara berfikir dan mengekpresikan ide, Juga berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran .
Menurut beberapa ahli bahwa pembelajaran kooperatif tidak hanya
unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit , akan tetapi
sangat berguna untuk menumbuhkan berfikir kritis.
Jadi, pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas yang
meliput semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk –bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahan oleh guru . Dalam hal ini , guru perlu
menyusun dan melaksanakan kegiatan belajaran mengajar dimana siswa
dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan
pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya
bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar , tetapi juga pada
pengetahuan awal siswa . Keberhasilan dalam proses pembelajaran
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal .
Faktor internal yaitu faktor yang berkaitan dengan diri siswa , diantaranya
adalah kemampuan , minat , motivasi , keaktifan belajar dan lain-lain .
Sedangkan faktor eksternal adaah faktor dari luar diri siswa , diantaranya
adalah model pembelajaran .

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian pembelajaran kooperatif ?
2) Apa unsur-unsur dan karakteristik dari pembelajaran kooperatif ?
3) Bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan pembelajaran kooperatif?
4) Apa saja medote dalam pembelajaran kooperatif ?
5) Apa saja keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif?
C. Tujuan
1) Menjelaskan pengertian pembelajaran kooperatif
2) Menjelaskan unsur-unsur dan karakteristik pembelajaran kooperatif
3) Menjelaskan langkah-langkah dalam menggunakan pembelajaran
kooperatif
4) Menjelaskan macam-macam metode pembelajaran kooperatif
5) Menjelaskan keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran kooperatif


Menurut Jhonson dan Jhonson dalam Isjoni , pembelajaran kooperatif
adalah mengelompokkan siswa didalam kelas kedalam suatu kelompok kecil agar
siswa dapat bekerja sama dengan keampuan maksimal yang mereka miliki dan
mempelajarai satu sama lain .
Abdulhak dalam rusman menyatakan pada hakikatnya kooperatif learning
sama dengan kerja kelompok . Oleh karena itu , banyak guru yang menyatakan
tidak ada sesuatu yang aneh dalam kooperatif learning karena mereka
beranggapan telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif leraning dalam
bentuk belajar kelompok . Walaupun tidak semua pembelajaran kelompok
dikatakan kooperatif leraning .
Slavin dalam Isjoni ( 2009: 15 ) pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang dengan struktur kelompok
heterogen . Sedangakan menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009: 15
)mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara
pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk menberi
dorongan kepada siswa agar bekerja sama proses pembelajaran kooperatif .
Selanjutnya Stahl dalam Isjoni (2009: 15 ) menyatakan pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan sikap saling tolong -menolong dalam perilaku sosial .
Johnson (Anita Lie : 30 ) mengemukakan dalam model pembelajaran
kooperatif ada lima unsur yaitu : saling ketergantungan positif , tanggung jawab
perseorangan , tatap muka , komunikasi antar anggota , dan evaluasi proses
kelompok. Pembelajaran kooperatif ( Pembelajaran kooperatif ) adalah model
pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antar individu
siswa,

3
B. Karakteristik dan unsur-unsur dari pembelajaran kooperatif

Siswa dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerja


sama dalam tugas bersama , dan mereka harus mengkoordinasikan upaya mereka
untuk menyelesaikan tugas . Pelajaran pembelajaran kooperatif dapat dicirikan
oleh sebagai berikut:
 Siswa bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan pembelajaran .
 Bila mungkin , tim terdiri dari berbagai budaya, ras , dan jeenis kelamin
 Sistem pemberian hadiah berorientasi pada kepompok serta individu .

Model pembelajaran kooperatif dikembangakan untuk mencapai setidaknya


tiga tujuan intruksional penting : prestasi akademik, toleransi dan penerimaan
keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial .

Model pembelajaran kooperataif meliputi berbagai tujuan sosial , juga


bertujuan untuk mengingkatkan kinerja siswa pada penting tugas-tugas akademik .
Slavin (1996) , salah satu pendiri dari pembeljaran koopertif , percaya bahwa
fokus kelompok pembelajaran koopperatif adalah perubahan norma-norma budaya
anak muda dan membuatnya ebih diterima untuk unggul dalam tugas-tugas belajar
akademik .
Pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar
dari pengalaman mereka dan pasrtisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu
siswa belajar keterampilan sosial , sementara itu secara bersamaan
mengembangakan sikap demokrasi dan keterampilan berfikir logis .

Efek penting dari pembelajaran kooperatif adalah toleransi yang lebih luas
dan penerimaan dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya , kelas
sosial atau kemampuan . Berikut dikemukakan oleh Allport (1954) pembelajaran
kooperatif memberikan peluang bagi siswa dari berbagai laatar belakang dan
kondisi berbeda untuk bekerja sama , belajar untuk menghargai satu sama lain .

4
Tujuan ketiga dan penting bagi pembelajaran kooperatif adalah untuk
mengajarkan siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi . Ini adalah
keterampilan yang penting dalam sebuah dunia dimana pekerjaan orang dewasa
dilakukan dalam jumlah besar, organisasi saling ketergantungan dan masyarakat
menjadi dengan beragam budaya dan global dalam orientasi mereka .
Namun , banyak remaja dan orang dewasa sama tidak memilik keterampilan
sosial yang efektif. Situasi ini dibuktikan dengan seberapa sering perselisihan
kecil antara individu dapat menyebabkan tindak kekerasan dan seberapa sering
orang mengekspresikan ketidkpuasan ketika diminta untuk bekerja dalam situasi
kooperatif . Pembelajaran kooperatif mem promosikan kerjasama karena niai dan
mempromosikan pengembangan kecerdasan interpersonal , salah satu dari delapan
kecerdasan ganda Gardner .

Robert J. Stahl (1994: 19) dalam (Supinah dkk.,2009: 52)


mengidentifikasikan ciri-ciri pembelajaran kooperatif terdiri dari :
1) Belajar bersama dengan teman
2) Selama proses belajar terjadi tatap muka dengan teman
3) Saling mendengarkan pendapat dari anggota kelompok
4) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
5) Belajar dalam kelompok kecil
6) Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
7) Aktif

Berkenaan dengan pengelompokkan siswa dapat ditentukan berdasarkan


atas : (1) minat dan bakat siswa , (2) latar belakang kemampuan siswa , (3)
perpaduan antara minat dan bakat siswa dan latar kemampuan siswa .
Nurulhayati,(2002:25-28), mengemukakan lima unsur dasar model pembelajaran
kooperatif , yaitu :
 Ketergantungan yang positif
Ketergantungan yang positif adalah suatau bentuk kerja sama yang sangat
erat kaitannya antara anggota kelompok . kerja sama ini dibutuhkan untuk

5
mencapai tujuan . Siswa benar-benar mengerti bahwa kesuksesan kelompok
tergantung pada kesuksesan anggotanya .
 Pertanggung jawaban individual
Pertanggung jawaban individual adalah kelompok tergantung pada cara
belajar perseorangan seluruh anggota kelompok. Pertanggung jawaban
memfokuskan aktivitas kelompok dalam menjelaskan konsep pada satu orang dan
memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok siap menghadapi aktivitas lain
dimana siswa harus menerima tanpa pertolongan anggota kelompok .
 Kemampuan bersosialisasi
Kemampuan bersosialisasi adalah sebuah kemampuan bekerja sama
yang biasa digunakan dalam aktivitas kelompok . kelompok tidak berfungsi secara
efektif jika siswa tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yang dibutuhkan .
 Tatap muka
Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi
. Kegiatan interaksi ini akan memberikan siswa bentuk sinergi yang
menguntungkan semua anggota .
 Evaluasi proses kelompok
Guru menjadwalkan waktu bagi kelompok untuk mengevaluasi
proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja
sama lebih efektif .

C. Langkah –langkah dalam menggunakan pembelajaran kooperatif

Tanggung jawab individu menitikberatkan pada aktifitas anggota kelompok


yang saling membantu dan kerjasama dalam belajar. Setelah proses belajar ini
diharapkan para siswa akan mandiri dan siap menghadapi tes-tes
selanjutnya.Oleh karena itu mereka berusaha untuk tampil maksimal dengan
kelompoknya . Terdapat enam langkah utama atau tahapan didalam pelajaran
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif , yaitu :
1) Indikator : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

6
Kegiatan guru : Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada pelajaran tersebut , dan memotivasi siswa belajar .
2) Indikator : Menyajikan informasi
Kegiatan guru : Guru menyajikan informasi krpada siswa dengan jalan
mendemonstrsikan , atau mealui bahan bacaan .
3) Indikator : Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Kegiatan guru: Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien
4) Indikator : Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Kegiatan guru : Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas
5) Indikator: Evaluasi
Kegiatan guru : Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari , atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6) Indikator : Memberikan penghargaan
Kegiatan guru : Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasi
belajar individu maupun kelompok

D.Macam-macam metode pembelajaran kooperatif

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (STAD) Student Teams Achievement


Division
Dikembangakan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di Johns Hopkins
University dan mungkin yang paling mudah dari pendekatan pembelajaran
koopertif ( Slavin , 1994 , 1995). Dalam model ini siswa dalam kelas tertentu
dibagi menjadi tim belajar empat atau lima anggota , dengan perwakilan dari
kedua jenis kelamin, berbagai kelompok ras atau etnis , dan berprestasi tinggi ,
rata-rata dan rendah pada masing-masing tim. Anggota tim menggunakan materi
akademis dan kemudian saling membantu belajar materi melalui bimbingan
belajar, menanyai satu sama lain atau melakukan diskusi tim. Secara individual

7
diberi”skor perbaikan” . Tidak didasarkan pada niai absolut siswa tettapi pada
tingkat dimana skor meebihi rata-rata siswa sebelumnya .
b. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Model Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dan
teman-temanya di universitas John Hobkins .
Artinya Jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan adapula yang
menyebutkan puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar
.30pembelajaran kooratif tipe Jigsaw ini mengambil pola cara kerja sebuah
gergaji (zigzag) , yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara
bekerja sama dengan siswa .
Model kooperatif tipe Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif dimana
siswa , bukan guru , yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam
melaksanakan pembelajaran . Tujuan dari Jigsaw ini adalah mengembangakan
kerjasama tim , keterampilan belajar kooperatif dan menguasai pengetahuan
secara mendalam dan tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk
mempelajari semua materi sendirian.
Dalam model ini anggota dari tim yang berbeda dengan topik yang sama
(kadang-kadang disebut kelompok ahli ) bertemu untuk belajar dan saling
membantu belajar topik . Kemudian siswa kembali ke tim rumah mereka dan
mengajarkan anggota lain apa yang telah mereka pelajari .
c. Group Investgation (GI)
Pendekatan ini awalnya dirancang oleh Herbert Thelen . Baru-baru ini ,
pendekatan ini telah diperpanjang dan disempurnakan oleh Sharan dan rekan-
rekannya di Tel Aviv University . Group Investigation mungkin yang paling
kompleks dalam pendekatan pembelajaran kooperatif dan paling sulit diterapkan
. Berbeda dengan STAD dan Jigsaw, pendekatan GI melibatkan siswa dalam
perencanaan baik topik untuk penelitian dan cara-cara untuk melanjutkan
penyeledikan mereka. Hal ini memerlukan norma-norma kelas yang lebih
canggih dan terstruktur daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru.
Guru yang menggunakan pendekatan GI biasanya membagi mereka kedalam
lima kelompok atau enam anggota kelompok heterogen . Dalam beberapa kasus ,

8
bagaimanapun , kelompok bisa terbentuk disekitar pertemanan atau minat dalam
topik tertentu . Siswa memilih topik untuk dipelajari, kemudian menyiapkan dan
menyajikan laporan keseluruh kelas .
Sharan (1984) dan rekan-rekannya menggambarkan enam langkah berikut
pendekatan GI :
1. Pemilihan topik
Siswa memilih subtopik yang spesifik dalam area maslah umum , biasanya
digambarkan oeh guru. Siswa kemudian mengaturnya ke dalam dua sampai
enam anggota kelompok berorientasi tugas. Komposisi kelompok secara
akademis dan etnisny yang heterogen .
2. Perencanaan kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran , tugas dan tujuan yang
konsisten dengan subtopik maslaha yang dipilih pada langkah 1 .
3. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan rencana yang dirumuskan dalam langkah 2 .
Pembelajaranharus dijadikan berbagai macamkegiatan dan keterampilan . Guru
mengikuti kemjuan tiap kelompok dan menawarakan bantuan bila diperluakan .
4. Analisis
Murid menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh selama
langkah 3 dan merencanakan bagaiman hal itu dapat diringkas dalam beberapa
mode menarik untuk memungkinkan presentasi kepada teman sekelas .
5. Presentasi produk akhir
Semua atau beberapa kelompok dikelas memberikan presentasi dari topik
yang telah dipelajari .
6. Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompok
terhadap karya kelas secara keseluruhan . Evaluasi dapat mencakup baik
individu atau kelompok penilaian , atau keduanya .

d. Pendekatan Struktural

9
Pendekatan Struktural. Pendekatan lain untuk pembelajaran kooperatif telah
dikembangkan selama dekade terkahir terutama oleh Spencer Kagan ( 1998 ,
2001: Kagan dan Kagan , 2008 ) . Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan
pendekatan lain , pendekatan struktural menekankan penggunaan struktur
tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa .

Contoh teknik pembelajaran kooperatif struktural :


1) Think-Pair-Share
Dikembangkan oleh Frank Lyman ( 1985) dan rekan-rekannya di
University of Maryland . Think-Pair-Share (TPS) adalaha metode pembelajaran
sederhana dimana ketika guru menyampaikna pelajaran di dalam kelas , para
murid duduk berpasangan antara tim mereka . Guru memberikan pertanyaan di
dalam kelas . Murid diarahkan berfikir menuju sebuah jawaban pada pasangan
mereka , kemudian teman mereka mencapai kesepakatan pada sebuah jawaban .
akhirnya , guuru menanyakan untuk berbagi jawaban mereka pada saat istirahat .

Tahapan dalam metode Think-Pair-Share :


1. Tahap pertama : Think ( Berfikir )
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran ,
kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara
mandiri untuk beberapa saat .
2. Tahap kedua : Pair ( Berpasangan )
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk
mendiskusikan apa yang telah dipikrkan pada tahap pertama . pada taha ini
diharapkan siswa dapat berbagi ide dengan teman pasanganya jika telah
diberikan suatu pertanyaan . Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk
berpasangan .
3. Tahap ketiga : Share ( berbagi)
Guru meminta pada salah satu pasangan untuk berbagi dengan seluruh siswa
di klas tentang apa yang mereka diskusikan. Ini efektif jika dilakukan secara
bergilir sehingga semua pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan .

10
2) Numbered Head Together

Numbered Head Together ( NHT) merupakan pendekatan pembelajaran


kooperatif yang telah dikembangkan oleh Spencer Kagan . Meskipun memiliki
banyak persamaan dengan pendektan lain , namun pendekatan ini memberi
penekanan pada penggunaan struktur tertntu yang dirancang untuk mempengaruhi
poa interaksi siswa .

Model pembelajaran NHT menekankan siswa untuk saling bekerja sama


dalam kelompok sehingga masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil
kerja kelompoknya bertanggung jawab terhadap hasil kerja tersebut , sehingga
dengan sendirinya siswa merasa dirinya harus terlibat aktif dalam proses
pembelajaran . Dengan demikian , siswa akan merasa termotivasi untuk belajar
sehingga aktivitas belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa .

Langkah-langkah Numbered Head Together :


1. Langkah 1-penomoran
Guru membagi siswa ke dalam tiga samapai lima anggota dan mereka memiiki
nomor off sehingga setiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda antara 1
dan 5
2. Langkah 2-Tanya jawab
Guru meminta siswa pertanyaan . Pertanyaan dapat bervariasi. Mereka bisa
menjadi sangat spesifik dan dalam bentuk pertanyaan , seperti “ Berapa banyak
negara di Uni?” atau mereka dapat arahan , seperti “ Pastikan semua orang tahu
ibukota negara-negara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik “.
3. Langkah 3-Heads Together
Siswa menempatan kepala mereka bersama-sama untuk mencari tahu dan
memastikan semua orang tahu jawabannya.
4. Langkah 4-Menjawab

11
Guru memanggil nomor dan siswa dari setiap kelompok dengan nomor yang
mengangkat tangan mereka dan memberikan jawaban seluruh kelas.

E. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif


Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran di


antaranya :
1. Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru , akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berfikir sendiri , menemukan informasi dari berbagai
sumber, dan belajar dari siswa lain .
2. Dapat mengembangakan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain
3. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan
4. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar
5. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik sekaligus kemampuan sosial , termasuk mengembangkan rasa harga
diri , hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain , mengembangkan
keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah .
6. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya
sendiri , menerima umpan balik. Siswa dapat berparktik memecahkan masalah
tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung
jawab kelompoknya .
7. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan
belajar abstrak menjadi nyata (riil) .
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berfikir . Hal ini berguna untuk proses
pendidikan jangka panjang .

12
F. Kelemahan Pembelajaran kooperatif
Disamping keunggulan , Pembelajaran Kooperatif juga memiliki kelemahan ,
diantaranya :
1. Untuk memahami dan mengerti filosofi SPK memang butuh waktu . Sangat
tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti
dan memahami filsafat pembelajaran kooperatif . Untuk siswa yang dianggap
memiliki kelebihan , contohnya , mereka akan merasa terhambt oleh siswa yang
dianggap kurang memiliki kemampuan . Akibatnya , keadaan semacam ini dapat
mengganggu iklam kerja sama dalam kelompok.
2. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa salinh
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka
dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru , bisa terjadi cara belajar
yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah
dicapai oleh siswa.
3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil
kerja kelompok. Namun demikian , guru perlu menyadari , bahwa sebenarnya
hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi individu siswa .
4. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak
mungkin dapat dipercayai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan
strategi ini .
5. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat
penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya
didasarkan kepada kemampuan individual. Oleh karena itu idealnya melalui
pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus
belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu
dalam pembelajaran memang bukan pekerjaan yang mudah .

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan , dapat disimpilkan bahwa :
1. Pembelajaran kooperatif adalah srtategi belajar dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
2. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting
pembelajaran kooperatif dapat mengubah pembelajaran dari teacher center
menjadi student centered
3. Pada intinya konsep dari model pembelajaran kooperatif adalah guru menyajikan
pelajaran kemudain siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh
anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut .

14
DAFTAR PUSTAKA

Arend, Richard. Learning To Teach Ninth Edition . Mc-Graw Hill.2009.

Isojoni , Pembelajaran Kooperatif : Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi


Antar Peserta Didik , Yogyakarta : Pustaka Pelajar ,2012

Lie, Anita (2005) . Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative


Learning

di Ruang-Ruang kelas.Jakarta : Grasindo

Rusman,Model-model pembelajaran: mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta :PT RajaGrafindo Persada , 2011

Slavin, Robert E. (1990) Cooperative Learning: Theory , Research and


Practice,

Second Edition . Boston : Allyn and Bacon. Diterjemahkan oleh Zubaidi

(2009) menjadi Cooperative Learning ; Teori , Riset dan Praktik . Bndung :

Nusa Media .

15

Anda mungkin juga menyukai