Anda di halaman 1dari 4

Pasal 1

Ayat 6 : Pengaturan Perjalanan Kereta Api adalah orang yang melakukan pengaturan perjalanan
pada kereta api di dalam batas stasiun operasi atau beberapa stasiun operasi pada wilayah
pengaturannya.

Ayat 7 :Pengendali Perjalanan Kereta Api adalah orang yang bertugas melakukan pengendalian
perjalanan kereta api di beberapa stasiun dalam wilayah pengendaliannya.

Pasal 2
Ayat 1 : Peraturan perjalanan kereta api dan pengendali perjalanan kereta dapat dibedakan
berdasarkan system yang digunakan terdiri atas :

a. Sistem pengoperasian prasarana perkeretaapian dilakukan secara manual.


b. Sistem pengoperasian prasarana perkerataapian dilakukan secara otomatis.

Ayat 2 : Pengaturan pada perjalanan kereta api dan pengendalian perjalanan kereta api dilakukan
dengan system pengoperasian prasarana perkeretaapian secara manual sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) huruf a, bahwa sepenuhnya diatur dan dikendalikan secara manual oleh
pengatur perjalanan kereta api atau pengendali perjalanan kereta api.

Ayat 3 : Pengaturan perjalanan kereta api dan pengendali perjalanan kereta api system
pengoperasian prasarana perkeretaapian secara otomatis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kolom b, bahwa sepenuhnya telah diatur oleh peralatan pengamanan pengendali otomatis yang
dilakukan oleh petugas pengendali operasi kereta api di pusat.

Pasal 4 ayat 3
Ayat 3 :Sertifikat kecakapan telah diatur oleh Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali
Perjalanan Kereta Api sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1, bahwa diperoleh setelah lulus
pelatihan dan pendidikan serta juga lulus dalam uji kecakapan yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Perkeretaapian.

Pasal 6
Ayat 1 : Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api
telah dimaksud dalam pasal 4, berdasarkan tingkat kewenangan terdiri dari :

a. Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Setempat.


b. Sertifikat Kecapakan Pengatur Perjalanan Kereta Api Daerah.
c. Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Terpusat.
d. Sertifikat Kecakapan Pengendali Perjalanan Kereta Api.

Ayat 2: Kewenangan pemegang Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api setempat telah
diatur pada ayat 1 kolom a, meliputi :
a. Memberikan warta aman kepada pihak Pengatur Perjalanan Kereta Api di stasiun
sebelumnya.
b. Menerima Kereta Api.
c. Menyiapkan rute kereta api berangkat pada stasiun setempat.

Ayat 3 : Kewenangan pemegang Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Daerah telah
diatur pada ayat 1 kolom b, meliputi :

a. Memberikan warta aman kepada Pengatur Perjalanan Kereta Api di stasiun sebelumnya
diluar wilayah pengaturannya.
b. Menerima Kereta Api.
c. Menyiapkan rute Kereta Api berangkat pada stasiun-stasiun di wilayah pengaturannya.

Ayat 4 : Kewenangan pemegang Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Terpusat diatur
pada ayat 1 kolom c, meliputi :

a. Memberikan perintah berangkat pada stasiun-stasiun di wilayah pengaturannya secara


terpusat.
b. Memberitahukan tentang pembatasan kecepatan pada lintas tertentu yang mengalami
gangguan atau peraturan perawatan berkala pada Sarana Perkeretaapian.
c. Melakukan pengawasan di stasiun-stasiun wilayah pengaturannya secara terpusat.

Ayat 5 : Kewenangan pemegang Sertifikat Kecakapan Pengendali Perjalanan Kereta Api telah diatur
pada ayat 1 kolom d, meliputi :

a. Dilakukannya monitoring perjalanan kereta api.


b. Menetapkan pemindahan persilangan dan penyusulan.
c. Memerintahkan pemindahan tempat persilangan pada jalur tunggal kepada Pengatur
Perjalanan Kereta Api Stasiun.

Pasal 7
Ayat 1 : Pengendali dan pengawasan operasi kereta api dilakukan dengan system operasi otomatis
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 kolom b, dilakukan oleh petugas pengendali operasi
kereta api terpusat.

Ayat 2 : Petugas pengendali operasi Kereta Api terpusat telah dimaksud dalam ayat 1, wajib
memenuhi standar kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, dimana wajib memahami
sistem operasi otomatis yang meliputi :

a. Memahami pengoperasian Automatic Train Operation (ATO), Automatic Train Protection


(ATP), dan automatic Train Supervision (ATS).
b. Mampu mengatasi kondisi tanggap darurat.
c. Dapat mengetahui dan mampu mengantisipasi risiko kecelakaan.

Pasal 8
Kewenangan pemegang sertifikat kecakapan pengendali perjalanan Kereta Api dengan
sistem operasi otomatis, meliputi :

a. Melakukan pengawasan pada perjalanan kereta api.


b. Mengendalikan perjalanan kereta api dilintas utama dan dipo
c. Membuat perencanaan dan pengendalian perjalanan kereta api pada saat keadaan
memaksa.

Pasal 9
Untuk mendapat Sertifikat Kecakapan pengatur perjalanan kereta api dan pengendali
perjalanan kereta api dengan sistem pengoperasian prasarana perkeretaapian secara manual
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 kolom a, yaitu :

a. Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Setempat, yaitu :


1. Lulus pendidikan minimal menengah atau sederajat.
2. Menjadi pegawai Badan Usaha Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian.
3. Lulus pelatihan dan pendidikan di pengatur perjalanan kereta api setempat.
4. Lulus uji kecakapan sebagai pengatur perjalanan kereta api setempat.
b. Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Daerah, yaitu :
1. Bertugas sebagai Pengatur Perjalanan Kereta Api Setempat minimal 5 tahun.
2. Lulus pelatihan dan pendidikan kecakapan pengatur perjalanan kereta api daerah.
3. Lulus uji kecakapan pengatur perjalanan kereta api daerah.
c. Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Terpusat, yaitu :
1. Telah bertugas sebagai Pengatur Perjalanan Kereta Api Setempat minimal 5 tahun
2. Lulus pelatihan dan pendidikan kecakapan pengatur perjalanan kereta api terpusat.
3. Lulus uji kecakapan pengatur perjalanan kereta api terpusat.
d. Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api, yaitu :
1. Telah bertugas sebagai Pengatur Perjalanan Kereta Api minimal 5 tahun.
2. Lulus pelatihan dan pendidikan kecakapan pengatur perjalanan kereta api.

Pasal 10

Untuk mendapatkan Sertifikat Kecakapan Pengendali Perjalanan Kereta Api dengan sistem
pengoperasian prasarana perkeretaapian yang secara otomatis sebagaimana dimaksud dalam pasal
2 ayat 1 kolom b, persyaratan yang harus dipenuhi :

a. Pria atau wanita.


b. Sehat jasmani dan rohani.
c. Tidak buta warna.
d. Tinggi badan minimal 160 cm
e. Lulus pendidikan paling rendah SMA atau sederajat.
f. Lulus pelatihan dan pendidikan Pengendali Perjalanan Kereta Api dengan sistem operasi
otomatis.
g. Lulus uji kecakapan sebagai Pengendali Perjalanan Kereta Api dengan sistem operasi
otomatis.

Pasal 14
Assesor bidang pengatur perjalanan kereta api dan pengendali perjalanan kereta api
merupakan tenaga penilai yang menilai kualifikasi tenaga pengatur perjalanan kereta api dan
pengendali perjalanan kereta api.
Pasal 16

Assesor di bidang pengatur perjalanan kereta api dan pengendali perjalanan kereta api harus
mempunyai kompetensi mengetahui, memahami, tata cara dan prosedur pengaturan perjalanan
kereta api dan pengendalian perjalanan kereta api.

Anda mungkin juga menyukai