Anda di halaman 1dari 31

DASAR HUKUM UNTUK

MENGOPERASIKAN SARANA KA
KINTAN OVIKHA A/20204221
MTP 3A
Peraturan Menteri Perhubungan Tentang Sertifikasi Kecakapan Awak
Sarana Perkeretaapian
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggraan transportasi kereta api.
2. Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan
sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta
api.
3. Sarana Perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel.
4. Sistem Pengoperasian Sarana Perkeretaapian Secara Manual adalah sistem pengoperasian sarana perkeretaapian yang
sepenuhnya dikendalikan oleh awak sarana perkeretaapian. Sistem Pengoperasian Sarana Perkeretaapian Secara
Otomatis adalah sistem pengoperasian sarana perkeretaa
5. pian yang dikendalikan sebagian dan / atau tanpa awak sarana perkeretaapian.
6. Peralatan Khusus adalah sarana perkeretaapian yang tidak digunakan untuk angkutan penumpang atau barang, tetapi
untuk keperluan khusus, antara lain: kereta inspeksi, kereta penolong, kereta derek, kereta ukur, dan kereta
pemeliharaan jalan rel.
7. Awak Sarana Perkeretaapian adalah orang yang ditugaskan di dalam kereta api oleh penyelenggara sarana
perkeretaapian selama perjalanan kereta api.
8. Masinis adalah awak sarana pekeretaapian yang bertugas mengoperasikan kereta api serta bertanggung jawab sebagai
pemimpin dalam perjalanan kereta api.
Peraturan Menteri Perhubungan Tentang Sertifikasi Kecakapan Awak
Sarana Perkeretaapian

9. Asisten Masinis adalah awak sarana perkeretaapian yang ditugaskan untuk membantu masinis dalam mengoperasikan
kereta api.
10. Penyelia (supervisor) adalah pejabat yang diberikan tugas dan wewenang untuk mengeluarkan perintah dan penilaian
kepada awak sarana perkeretaapian tingkat pertama dan awak sarana perkeretaapian tingkat muda.
11. Instruktur Masinis adalah pejabat yang memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kepada awak sarana
perkeretaapian.
12. Jam Kerja Awak Sarana Perkeretaapian adalah waktu kerja dalam perjalanan kereta api mulai dari awal penugasan
sampai akhir penugasan.
13. Langsir adalah kegiatan menyusun, memisahkan atau memindahkan sarana perkeretaapian dari satu jalur ke jalur lain.
14. Sertifikat Kecakapan adalah bukti kecakapan sebagai awak sarana perkeretaapian.
15. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Peraturan Menteri Perhubungan Tentang Sertifikasi Kecakapan Awak
Sarana Perkeretaapian

16. Assesor adalah tenaga penilai yang menilai kualifikasi tenaga penguji, inspektur, auditor, tenaga pemeriksa, tenaga
perawatan, petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian, awak sarana perkeretaapian, tenaga penanganan
kecelakaan, tenaga pemeriksa kecelakaan, tenaga analisis kecelakaan dan tenaga pelaksana pembangunan prasarana
perkeretaapian.
17. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggara
transportasi.
18. Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian.
19. Direktur Jenderal Perkeretaapian adalah Direktur Jenderal yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian.
Pengoperasian Sarana Perkeretaapian

Sistem Pengoperasian Sarana Sistem Pengoperasian Sarana


Perkekeretaapian Secara Manual Perkeretaapian Secara Otomatis

Pengoperasian sarana perkeretaapian


secara manual sepenuhnya dikendalikan Pengoperasian sarana perkeretaapian
oleh awak sarana perkeretaapian. secara otomatis sebagian dan / atau
sepenuhnya dikendalikan secara
otomatis dengan peralatan :
a. Automatic Train Protection (ATP)
b. AutomaticTrain Operation (ATO)
c. Automatic Train Supervision (ATS)
Pengoperasian Sarana Perkeretaapian dengan Sistem Manual

Pengoperasian sarana perkeretaapian dengan sistem manual wajib


dilakukan oleh awak sarana perekeretaapian yang terdiri atas
masinis dan asisten masinis. Awak sarana harus memiliki sertifikat
kecakapan untuk mengoperasikan sarana perkeretaapian yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal. Kecakapan Awak Sarana
perkeretaapian diklasifikasikan dalam beberapa tingkat, terdiri dari :
a. Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pertama
b. Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Muda
c. Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Madya
Awak Sarana Perkeretaapian
Asisten Masinis diklasifikasikan sebagai Awak
Sarana Perkeretaapian Tingkat Pertama dan harus
memenuhi persyaratan sebagaio berikut:

● Mengetahui dan memahami peraturan perundang – ● Mampu melaksanakan standar prosedur operasi
undangan tentang perkeretaapian. dalam memastikan bahwa sarana perkeretaapian
● Mengetahui dan memahami tata cara berlalu lintas siap dioperasikan.
dan pengoperasian kereta api. ● Mampu melaksanakan standar prosedur operasi
● Mampu membaca pengaturan perjalanan kereta dalam mengatasi ganggan teknis dan operasional.
apiyang berupa grafik perjalanan kereta api, ● Mampu melaksanakan kegiatan langsir dalam
maklumat perjalanan kereta api, dan warta
wilayah kerjanya.
maklumat kereta api.
● ● Mengetahui, memahami, dan menguasai standar
Mengetahui dan memahami pengetahuan tentang
sarana perkeretaapian. prosedur operasi administrasi dalam pelaksanaan
● Mampu mengoperasikan sarana perkeretaapian tugas.
sesuai dengan bidang kecakapannya. ● Memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam
mengoperasikan sarana perkeretaapian.
Awak Sarana Perkeretaapian
Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Muda harus memenuhi
standar kompetensi Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat
Pertama dan memenuhi kompetensi sebagai berikut:

● Mengetahui dan memahami pengetahuan tentang kepemimpinan sebagai pemimpin


perjalanan kereta api
● Mampu memimpin dalam perjalanan kereta api.
● Mampu mengatasi kondisi tanggap darurat pada sarana perkeretaapian.
● Mengetahui dan mampu mengantisipasi risiko kecelakaan.
● Mampu melaksanakan pembinaan terhadap Awak Sarana Perkeretaapian tingkat
dibawahnya.
Awak Sarana Perkeretaapian

Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Madya harus


memenuhi standar kompetensi Awak Sarana
Perkeretaapian Tingkat Muda
Kewenangan ASP Tingkat Pertama

● Membantu Masinis.
● Melaksanakan pengoperasian sarana
perkeretaapian untuk kegiatan langsir.
● Menggantikan tugas masinis dalam perjalanan
kereta api dalam kondisi darurat sampai stasiun
terdekat.
Kondisi darurat meliputi:
a. Masinis meninggal secara mendadak.
b. Masinis sakit yang mengakibatkan tidak mampu
mengoperasikan kereta api.
Kewenangan ASP Tingkat Muda

● Sebagai masinis/ pemimpin dalam perjalanan kereta api.


● Melaksanakan pengoperasian sarana perkeretaapian.
● Melaksanakan seluruh kewenangan Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pertama.
● Melaksanakan standar prosedur administrasi dalam pelaksanaan tugas.
● Melaksanakan standar prosedur operasi dalam memastikan sarana perkeretaapian
siap dioperasikan.
● Melaksanakan standar prosedur operasi dalam mengatasi gangguan teknis dan
operasional.
● Melakukan pembinaan terhadap Awak Sarana Perkeretaapian tingkat dibawahnya
dan dapat sebagai Penyelia.
Kewenangan ASP Tingkat Madya

● Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Madya, memiliki kewenangan


sebagai Awak Sarana Perkeretaapian Muda dan dapat sebagai
Instruktur masinis.
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
diberikan dalam bentuk:

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana


Perkeretaapian. Perkeretaapian.

Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana


Perkeretaapian diperoleh setelah:
a. Memiliki tanda lulus pendidikan dan pelatihan.
b. Lulus uji kecakapan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana


Perkeretaapian berlaku selama 4 (empat) tahun.
Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian, yang mengoperasikan kereta api barang
untuk mengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3),
dan/atau limbah B3 harus memiliki pengetahuan
mengenai:
a. Sifat dan karateristik barang yang diangkut.
b. Tata cara muat, penyusunan, pengangkutan dan
pembongkaran berbahaya dan beracun (B3) dan limbah
B3.

Pengetahuan mengenai limbah B3, diberikan oleh instansi


atau lembaga yang bertanggung jawab di bidang bahan
berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3.
Kompetensi ASP untuk Peralatan Khusus

● Kompetensi awak sarana perkeretaapian untuk peralatan khusus dibuktikan dengan


tanda lulus pendidikan dal pelatihan yang diselenggarakan oleh pabrikan, vendor
dan/atau principal, atau lembaga atau badan hukum yang telah mendapat persetujuan
dari pabrikan, vendor dan/atau principal untuk menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan peralatan khusus.
● Tanda lulus pendidikan dan pelatihan akan dilakukan verifikasi dan pengesahan oleh
Direktur Jendral. Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian berlaku selama 4 (empat) tahun.
● Pemegang Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian juga
mempunyai kewenangan sebagai Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan
klasifikasinya.
Kecakapan dan Kewenangan Awak Sarana Perkeretaapian dengan Sistem
Otomatis

Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud diatas, harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas:
1. Mengetahui dan memahami peraturan perundang-undangan terkait dengan pengoperasian sarana perkeretaapian.
2. Mengetahui dan memahami tata cara berlalu lintas dalam pengoperasian sarana perkeretaapian.
3. Mampu menilai sarana perkeretaapian siap untuk dioperasikan.
4. Mengetahui, memahami dan menguasai serta mampu mengoperasikan sarana perkeretaapian sesuai dengan standar operasi
prosedur.
5. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur pengoperasian sarana perkeretaapian selama berhenti,
berjalan dan/atau langsir.
6. Mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi prosedur teknis dan administrasi perjalanan kereta api.
7. Mengetahui, memahami dan menguasai aspek standar operasi prosedur persinyalan, telekomunikasi dan listrik dalm
pengoperasian sarana perkeretaapian.
8. Mengetahui, memahami dan menguasai dan membaca Grafik Perjalanan Kereta Api.
9. Mengetahui, memahami dan menguasai wilayah perjalanan pengoperasian sarana perkeretaapian.
10. Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam mengoperasikan sarana perkeretaapian.
11. Mampu mengatasi kondisi tanggap darurat pada sarana perkeretaapian.
12. Mengetahui dan mampu mengantisipasi risiko kecelakaan.
Kecakapan dan Kewenangan Awak Sarana Perkeretaapian dengan Sistem
Otomatis

Awak Sarana Perkeretaapian otomatis sebagai masinis memiliki kewenangan:


1. Melaksanakan standar prosedur administrasi dalam pelaksanaan tugas.
2. Melaksanakan standar prosedur operasi dalam memastikan sarana perkeretaapian siap dioperasikan.
3. Melaksanakan standar prosedur pengoperasian sarana perkeretaapian.
4. Melaksanakan standar prosedur operasi dalam gangguan teknis dan operasional.
Kecakapan dan Kewenangan Awak Sarana Perkeretaapian dengan Sistem
Otomatis

Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian otomatis diberikan dalam bentuk:


1. Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian.
2. Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian.

Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian otomatis diperoleh setelah:
3. Memiliki tanda lulus pendidikan dan pelatihan.
4. Lulus uji kecakapan oleh Direktorat Jenderal.

Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud berlaku selama 4 (empat)
tahun.
Persyaratan dan Prosedur Sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian

Untuk mendapatkan Sertifikat Kecakapan Awak Sarana


Perkeretaapian, harus memenuhi persyaratan:
1. Pria atau wanita.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Tidak buta warna.
4. Tinggi badan minimal 160 cm.
5. Memiliki tanda lulus pendidikan minimal sekolah lanjutan
tingkat atas.
6. Memiliki tanda lulus Pendidikan dan Pelatihan Awak Sarana
Perkeretaapian sesuai dengan system pengoperasiannya.
7. Lulus uji kecakapan sebagai Awak Sarana Perkeretaapian sesuai
dengan sistem pengoperasiannya.
Persyaratan dan Prosedur Sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian
Untuk mendapat Sertifikat dan Tanda Pengenal Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dengan
system pengoperasian sarana perkeretaapian secara manual harus memenuhi persyaratan:

Tingkat Pertama Tingkat Muda Tingkat Madya

a. Memiliki tanda lulus a. Telah bertugas sebagai Awak a. Telah bertugas sebagai Awak
Pendidikan dan Pelatihan Sarana Perkeretaapian Tingkat Sarana Perkeretaapian Tingkat
Awak Sarana Perkeretaapian Pertama selama paling sedikit 1 Muda selama paling sedikit 4
Tingkat Pertama. (satu) tahun atau 2000 (dua ribu) (empat) tahun atau 8000
b. Lulus uji Kecakapan sebagai jam kerja yang dibuktikan dengan (delapan ribu) jam kerja yang
Awak Sarana Perkeretaapian melampirkan buku catatan jam dibuktikan dengan
Tingkat Pertama. kerja (logbook). melampirkan buku catatan jam
b. Lulus uji kecakapan sebagai Awak kerja (logbook).
Sarana Perkeretaapian. b. Lulus uji kecakapan sebagai
Awak Sarana Perkeretaapian
Tingkat Madya.
Persyaratan dan Prosedur Sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana


Untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan
Perkeretaapian Permohonan diajukan
Awak Sarana Perkeretaapian,
dengan melampirkan:
permohonan diajukan kepada Direktur
1. Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Jendral oleh:
yang masih berlaku.
1. Badan hukum atau lembaga pendidikan
2. Pas foto terbaru dengan latar belakang
dan pelatihan yang telah terakreditasi.
merah ukuran 3X4 sebanyak 1 (satu)
2. Unit kerja tempat pemohon bekerja.
lembar.
3. Penyelenggara sarana perkeretaapian.
3. Tanda bukti lulus mengikuti pendidikan
dan pelatihan sesuai dengan system
pengoperasian sarana perkeretaapian
yang dimohon yang dilegalisir oleh
badan hukum atau lembaga pendidikan
dan pelatihan yang terakreditasi.
Persyaratan dan Prosedur Sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian

Perpanjangan masa berlaku sertifikat Perpanjangan masa berlaku sertifikat


dapat disampaikan paling lambat 20 (dua diberikan setelah yang bersangkutan
puluh) hari kalender sebelum dinyatakanlulus uji kompetensi. Untuk
sertifikat berakhir dengan melampirkan: memperoleh sertifikat yang mengalami
1. Surat permohonan. kerusakan atau hilang permohonan
2. Surat keterangan sehat dari dokter diajukan kepada Direktur Jenderal dengan
umum. melampirkan :
3. Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) 1. Surat permohonan.
yang masih berlaku. 2. Foto kopi Tanda Penduduk (KTP) yang
4. Pas foto terbaru dengan latar belakang masih berlaku.
merah serta berukuran 3x4 cm sebanyak 3. Surat keterangan dari unit kerja yang
1 (satu) lembar. bersangkutan.
5. Sertifikat yang masih berlaku. 4. Sertifikat yang rusak atau tanda bukti
kerusakan bagi sertifikat yang rusak.
5. Surat keterangan kehilangan dari
Kepolisian bagi sertifikat yang hilang.
Persyaratan dan Prosedur Sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian

Penyelenggara ujian untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian


dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah seluruh persyaratan dipenuhi. Uji Kecakapan Awak
Sarana Perkeretaapian terdiri atas:
1. Teori.
2. Praktek dan/atau uji pengenalan lintas.
3. Wawancara.
4. Tes kesehatan.

Setelah dilakukan ujian, paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja, pemohon yang lulus diberikan sertifikat
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan tingkatnya. Peserta tidak lulus uji akan diberikan surat
pemberitahuan dan dapat dajukan untuk mengikuti ujian kembali untuk memperoleh sertifikat kecakapan. Tata
cara uji Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal. Penerbitan Sertifikat
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian yang rusak atau hilang diberikan selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja. Direktorat Jenderal melakukan inventaris dan pengelolaan database dalam 22 bentuk Sistem Informasi
Manajemen terhadap sertfikasi Awak Sarana Perkeretaapian.
Kewajiban Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian

Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dalam melaksanakan tugas wajib :
1. Memiliki surat keterangan pengenalan lintas yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Mengoperasikan kereta api sesuai dengan kompetensi dan kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
3. Membawa tanda pengenal sebagai Awak Sarana Perkeretaapian.
4. Membawa surat tugas dari penyelenggara sarana perkeretaapian.
5. Menjaga, memeriksa kesehatan dan mengikuti tes kesehatan paling sedikit 2 (dua) tahun sekali.
6. Minimal dalam waktu 2 (dua) tahun harus mengoperasikan sarana perkeretaapian.
7. Menjaga dan/atau meningkatkan kompetensi sebagai awak sarana perkeretaapian dalam bentuk mengikuti pelatihan
penyegaran dalam waktu paling sedikit setiap 1 (satu) tahun.
8. Dalam melaksanakan tugas, Awak Sarana Perkeretaapiaan wajib mendokumentasikan jumlah jam kerja yang
dijalani di dalam buku catatan jam kerja (logbook) yang disahkan secara periodik oleh atasan yang bersangkutan.

Untuk menjaga kompetensi, Awak Sarana Perkeretaapian harus:


9. minimal dalam kurun waktu 2 (dua) tahun harus mengoperasikan sarana perkeretaapian.
10. mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya paling sedikit sekali dalam 2 (dua)
tahun.
Sanksi Administrasi

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dapat dicabut apabila pemegang


Sertifıkat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian melanggar kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24. Pencabutan Sertifıkat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian dilakukan melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-
turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja. Apabila peringatan tidak
diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan Sertifıkat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja. Apabila
selama pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak ada upaya perbaikan,
maka Sertifıkat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dicabııt.
Sanksi Administrasi
Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
dibekukan tanpa melalui peringatan, dalam hal Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
pemegang Sertifıkat Kecakapan Awak Sarana dicabut tanpa melalui peringatan dalam hal:
Perkeretaapian tersebut:

1. Digunakan oleh orang lain yang tidak berhak.


1. Tidak memenuhi standar kesehatan dan/atau 2. Diperoleh dengan cara tidak sah.
mengalami cacat fisik atau terganggu kesehatan 3. Diberhentikan dengan tidak hormat karena kelalaian
jiwanya sehingga tidak dapat menjalankan tugas. dalam menjalankan tugas sebagai masinis.
2. Terkena pengaruh alkohol, narkotika atau obat- 4. Tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
obatan yang dapat mempengaruhi fisik dan mental. yang diberikan kepadanya akibat gangguan jasmani
3. Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana dan rohani yang bersifat permanen.
Perkeretaapian melakukan perbuatan yang 5. Melakukan perbuatan yang membahayakan
membahayakan keselamatan dan keamanan keselamatan dan keamanan operasional kereta api yang
operasional kereta api yang mengakibatkan mengakibatkan kecelakaan yang menimbulkan korban
kecelakaan yang menimbulkan rintang jalan. jiwa dan rintang jalan berdasarakan pemeriksaan dan
analisis kecelakaan.
Bentuk dan Format Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian berbentuk buku Sertifikat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian dan tanda pengenal kecakapan. Bukti Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris terdiri atas:

● Memiliki 12 (dua belas) halaman dan cover depan dan belakang.


● Memiliki panjang 12 cm dan lebar 9 cm. ● Alamat tempat tinggal.
● Cover berwarna hijau, depan bertuliskan Republik Indonesia, ● Penyelenggara pendidikan dan pelatihan. 1
Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, ● Tanda tangan pemegang sertifikat.
dengan lambang garuda ditengah serta strip merah yang
● Pas foto ukuran 2 x 3 cm. 26 17. Bidang kecakapan.
rnenandakan tingkat kualifikasi.
● Halaman dalam bersama berlogo perhubungan, pada halaman ● Tanggal pengeluaran sertifikat.
pertama dìlengkapi dengan lambing garuda. ● Masa berlaku.
● Nomor buku. ● Tanda tangan pejabat yang berwenang.
● Bidang kecakapan. ● Perpanjangan masa berlaku sertifikat.
● Tingkat/level.
● Nomor dan kodifikasi sertifikat. ● Perhatian.
● Nama pemegang. ● Catatan.
● Tempat dan tanggal lahir. ● Jenis sarana yang dapat dioperasikan.
● Jenis kelamin.
● Kebangsaan.
Bentuk dan Format Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian

Tanda pengenal kecakapan sebagaimana dimaksud berisikan:

● Memiliki panjang 8,8 cm dan lebar 5,5 cm. i. Tingkat.


● Warna dasar biru muda. j. Unit kerja.
● Bagian depan berisi : k. Tanggal berlaku.
a. Logo perhubungan. l. Kodifikasi sertifikat.
b. Tulisan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
m. Pas foto ukuran 2 x 3 cm. 27
Perkeretaapian Sertifikat Kecakapan.
n. Tanda tangan pejabat berwenang.
c. Tulisan kualifikasi “ASP”.
d. Tulisan tanda pengenal kecakapan. o. Barcode.
e. Kodifikasi kecakapan.
f. Nama. ● Bagian belakang berisi :
g. Tempat / tanggal lahir. a. Dasar hukum.
h. Kategori kecakapan. b. Kewajiban apabila terjadi kehilangan/ kerusakan.
c. Alamat Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Awak Sarana Perkeretaapian

Badan hukum atau lembaga


1 pendidikan yang telah
mendapat akreditasi dari
Dalam hal Badan Hukum atau Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan yang telah mendapat Akreditasi oleh Menteri
Menteri.
sebagaimana dimaksud, belum mampu menyediakan
jenis Pendidikan dan Pelatihan yang dibutuhkan oleh
Badan Usaha Penyelenggara Prasarana dan/atau
Sarana Perkeretaapian, maka Badan Hukum atau
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan harus bekerjasama
dengan Lembaga lain atas rekomendasi dari Direktorat
Direktorat Jenderal
2 Perkeretaapian.
Jenderal.
Ketentuan Lain-Lain

Untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan Awak Sarana


Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dikenakan biaya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan dan
keahlian sumber daya manusia perkeretaapian, Badan Usaha
Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian harus mendukung
dan membantu kegiatan belajar mengajar bidang
perkeretaapian, penelitian, kegiatan praktek lapangan
(PKL) / magang kepada Penyelenggara Pendidikan dan
Pelatihan di bidang Perkeretaapian.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai