Kintan o A - Prosedur Pengoperasian Lok
Kintan o A - Prosedur Pengoperasian Lok
PROSEDUR
PENGOPERASIAN
LOKOMOTIF DE
Kintan Ovikha Aryudenza
20204221
Topik 01 MENGGERAKAN LOKOMOTIF
03 MENGURANGI KECEPATAN
04 PENGATURAN PENGEREMAN
05 PEMBALIK ARAH
MTP 3A
Topik 06 TEKNIK PENDINASAN LOKOMOTIF DE
MTP 3A
MTP 3A
MENGGERAKKAN LOKOMOTIF
adalah antara lain : Jenis lokomotif, Berat rangkaian kereta api, Lereng
MEMPERTAHANKAN
KECEPATAN
Pada dasarnya saat mengemudikan lokomotif, masinis harus berusaha agar
kecepatan kereta apinya berjalan dengan stabil (konstan). Untuk dapat
mempertahankan kecepatan pada berbagai kondisi jalan baik pada jalan datar,
turunan, maupun tanjakan masinis harus dapat mengatur antara posisi
Gagang Tenaga (Throtle Handle) dengan pengereman harus selalu dalam
posisi sesusai yang dibutuhkan, disamping itu juga harus memperhatikan :
1. Speedometer
2. Load meter
Dimana kedua peralatan ini adalah sebagai pedoman pada saat
menambah/mengurangi tenaga dan melakukan pengereman, jangan sampai
penunjukan pada kedua peralatan tersebut melampaui dari batas yang
distandarkan.
MTP 3A
MENGURANGI KECEPATAN
Bila menghendaki pengereman lokomotif saja (rangkaian kereta api tidak ikut
mengerem), maka yang digerakkan adalah gagang pengereman independent. Gagang
Sebelum menggunakan pengereman otomatis (Automatic Brake), hal hal ini mempunyai dua posisi, yaitu :
yang perlu diperhatikan adalah : Gagang tenaga (Throtle Handel) Release ( Lepas rem ), Posisi ini digunakan pada saat lokomotip berjalan biasa , dan
gerakkan pada posisi netral Gagang pembalik (Reverser Handle) arah tidak menghendaki adanya pengereman.Pada posisi ini kedudukan gagang berada pada
tetap pada posisi yang dikehendaki Gerakkan gagang pengereman posisi paling kiri.dan meteran udara tekan pada silinder rem menunjuk 0 psi
otomatis pada posisi “service” pada “nok” pertama. Pada posisi ini tahan Application ( Pengereman ), Posisi ini digunakan bila masinis mengehndaki
beberapa saat dan tekanan udara pengereman pada brake pipe akan turun 5 pengereman lokomotip . Posisi ini dicapai dengan cara menggerakkan gagang kekanan
sampai 6 psi. Setelah terasa ada reaksi pengereman baru gerakkan gagang secara bertahap sampai kekuatan pengereman yang dikehendaki, dan bila kekuatan rem
pengereman secara gradual ke posisi yang dikehendaki. Makin kekanan telah tercapai ingin menghendaki bertahan pada posisi tersebut tahan gagang, dan bila
mengehendaki lepas rem gerakkan gagang kekiri sampai habis. Pada kedudukan
posisi gagang makin besar kekuatan pengereman. Untuk melepas
mengerem Independent tekanan udara pada silinder rem menunjuk dari 0 psi sampai
pengereman ini gerakkan gagang pada posisi “release“ sehingga dengan
maksimum 50 psi sesuai kebutuhan. Didalam melayani pengereman harus diperhatikan
sendirinya tekanan udara pada brake pipe akan naik kembali normal dan
oleh masinis bahwa saat rem dikerjakan diusahakan agar roda lokomotif tidak terjadi
pengereman akan lepas. Dalam melepas pengereman usahakan bahwa blok sliding pada roda yang mengakibatkan kerusakan pada roda ( benjol ), dan pada saat
rem sudah posisi lepas beberapa saat sebelum roda berhenti. Hal ini untuk kereta api berhenti usahakan posisi rem blok sudah tidak menekan permukaan roda ,
menghindari adanya hentakan pada rangkaian kereta api. hal ini untuk menghindari hentakan pada rangkaian.
MTP 3A
Persyaratan yang harus diperhatikan saat berjalan sebagai lokomotif tunggal dapat dilihat
pada tabel 4.4 berikut ini :
MTP 3A
TEKNIK PENDINASAN LOKOMOTIF DE
Yang dimaksud dengan lokomotif ganda adalah dimana kita mengoperasikan kereta api
dengan menggunakan 2 lokomotif yang bergandengan dalam satu rangkaian kereta api.
Penggunaan lokomotif ganda ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain :
a. Penggunaan lokomotif ganda yang sudah terjadwal, yaitu karena rangkaian yang panjang
yang melebihi kapasitas tarik dari satu lokomotif, sehingga harus dilakukan dengan traksi
ganda, dan pernah dicoba pengoperasian kereta api dengan triple lokomotif. Contoh :
rangkaian Babaranjang di Sumatera Selatan
b. Penggunaan lokomotif ganda karena keadaan darurat. Hal ini terjadi bila dalam
perjalanan lokomotif mengalami gangguan tenaga sehingga untuk meneruskan perjalanan
harus dibantu oleh lokomotif lainya
MTP 3A
LOKOMOTIF MELEWATI
WESEL DAN JALAN
SILANG
THANK YOU!