2.
3.
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Keterangan gambar:
1) Lamp
2) Engine
3) Clutch
4) Gearbox
5) Handlebar
6) Speed-changing
7) Clutch-brake handle
2.
3.
Tuas kendali.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus
digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros
dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik.
Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus
menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan
roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang panjang ini
dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga
keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros
digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON,
maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF,
maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan
tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu
dilakukan pemeriksaan, yaitu:
a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan
yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt
yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran
mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan
bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan
mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak
tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor.
Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran
harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap
biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup
terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
e). Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor relatif kotor. Saringan udara
harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak
yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian
permukaan dan kebersihan oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik tipe radiator maupun
kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas kontrol dengan baik,
operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya,
seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus
sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa
bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu :
Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup
tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu
diperiksa.
Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan
berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang
bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi
dengan oli SAE 30/40
j). Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu diperiksa. Implemen yang
bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa.
Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan
biasanya dibagian atas traktor.
Tuas kopling utama diposisikan OFF atau rem, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan
2.
3.
Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
4.
Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di
ruang pembakaran.
5.
Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada
saat engkol
diputar.
6.
Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas
dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk
menunjukkan adanya aliran pelumas.
7.
Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
8.
Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai
motor hidup.
9.
Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait
engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan
dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan
Mematikan traktor tangan:
1.
2.
Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
3.
Geser tuas gas pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran.
4.
Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
2.
Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan
setelah mematikan traktor
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN (AGT 313)
ACARA I
PENGENALAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN TRAKTOR TANGAN SERTA TEKNIK
MENGEMUDIKAN TRAKTOR (SIMPLE DRIVING)
Oleh:
GIGIN FAJARUDDIN
A1L010130
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
maksud dasar pengolahan tanah kedalam tiga fase (1) menyiapkan bedengan benih yang sesuai,
(2) memberantas gulma, dan (3) meningkatkan kondisi fisik tanah. Alat yang sering digunakan
untuk pengolahan tanah yaitu cangkul, sedangkan yang jauh lebih moderen adalah traktor baik
roda dua maupun roda empat, yang nantinya kan digandeng dengan singkal atau garu.
Menurut Mulyoto Hardjosentono (1978), traktor yang akan memegang peranan penting dalam alat
pengolahan tanah, sebagai sumber penggerak peralatannya, dapat dibagi menurut model atau
tipenya yaitu traktor kecil dan traktor besar.
Untuk mengadakan identifikasi dapat ditempuh dengan cara :
Cara langsung, dengan jalan melihat peralatan yang ada dengan mengamati merek
perdagangan (trade mark), nama perdagangan (trade name), model dan tipe.
Cara tidak langsung, dengan melihat atau membaca buku panduan untuk peralatan yang
bersangkutan (buku petunjuk penggunaan, brosur).
Untuk dapat memilih peralatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan maka harus diketahui faktorfaktor pembatas yang akan dijumpai dalam penggunaan peralatan tersebut, yaitu :
Topografi wilayah berikut bentuk petak, baik yang sudah ada maupun bentuk yang akan
dipakai.
Sifat fisik tanah termasuk pula sifat mekanis.
Bentuk pekerjaan, volume serta penyebaran pekerjaan per tahun.
Prasarana yang tersedia meliputi tenaga manusia yang melayani penggunaan fasilitas
untuk perawatan dan perbaikan dan fasilitas transportasi, sering pula dimasukan fasilitas
pembiayaan.
Mengemudi berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali yang terdiri dari kopling, rem
kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling. Semua alat tesrsebut mengatur penyaluran tenaga
putar yang dihasilkan oleh sumber tenaga, sehingga di dapatkan putaran tertentu pada roda
geraknya, kemudian roda setir mengarahkan gerak traktor.
Seseorang yang ingin mengendarai traktor tentunya sebelumnya harus berusaha dulu dalam
sebelum nantinya akan mengendarai traktor tersebut. Traktor sendiri terdiri atas dua jenis
diantaranya adalah traktor roda dua atau biasa dikenal dengan traktor tangan dan traktor roda
empat.
Setiap traktor mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain baik dalam hal penggunaan,
fungsi, cara mengendarai tentu saja juga akan mengalami perbedaan juga. Mengendarai traktor
tentunya mempunyai berbagai jenis dan langkah yang berbeda di tiap jenis traktor, sehingga
memerlukan kita dalam mempelajari bagaimana cara mengendarai traktor yang baik dan benar.
Salah dalam menggunakan traktor akan mengakibatkan berbagai masalah nantinya dalam
mengelola tanah ataupun untuk si pengendara itu sendiri, karena jika terjadi kesalahan dalam
mengendarai traktor akan menyebabkan berbagai kerusakan baik kerusakan kecil ataupun besar.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Traktor tangan
Traktor roda empat
B. Prosedur Kerja
1. Alat kendali yang ada pada traktor yang digunakan diamati dan digambar semuanya
2. Spesifikasi traktor yang digunakan dicatat
3. Jarak antar roda, baik roda depan maupun roda belakang diukur
4. Langkah-langkah pengoperasian traktor memperhatikan, mulai dari menghidupkan traktor,
berjalan maju-mundur, belok, sampai mematikan traktor, Traktor tangan dan traktor roda empat
dikemudikan dengan bergerak maju-mundur
I. PENDAHULUAN
SISTEM TRAKSI
1. Pengantar
Traktor sebagai mesin penarik; Pengubahan gerak putaran menjadi tarikan; Teori traksi;
2. Teori Gerak Roda di Tanah
Teori gerak roda di tanah; Kinerja traksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi; Traksi di
tanah kering dan tanah sawah;
3. Rancangan roda traktor
Baik traktor roda empat maupun traktor roda dua dapat diberi roda berban karet atau
roda sarang. Roda berban karet sesuai untuk transportasi di jalan raya serta untuk
pekerjaan pada tanah yang kering atau tanah yang basah. Sedangkan roda dari besi
sesuai untuk pekerjaan pada tanah yang berlumpur (tanah sawah). Untuk mengatasi
kesulitan bongkar pasang pada traktor yang harus bekerja di sawah namun harus
melintasi jalan raya dahulu, traktor dapat dipasangi dengan roda ganda yaitu roda
berban ditambah roda besi yang dapat diatur posisinya. Ketika melintas jalan, posisi
roda besi ditarik ke dalam, deangkan pada waktu melintas tanah sawah, roda besinya
digeser keluar.
Untuk kebanyakan traktor tangan di pedesaaan, umunya hanya dipasangi roda besi.
Karena traktor tangan relatif ringan maka pada waktu melintasi jalan raya, roda besi
tersebut boleh dianggap tidak merusakkan jalan tersebut. Kerugianya ialah getaran
pada waktu perjalanan besar serta suara sumbang yang ditimbulkan. Hal tersebut dipilih
untuk menghindari keharusan bongkar pasang roda yang memerlukan waktu lama, serta
untuk mengurangi harga beli roda berban yang cukup mahal
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Pengantar Teknologi Pertanian, khususnya praktikum
operasional Traktor tangan adalah sebagi berikut ;
a.
b.
c.
d.
Dapat mengetahui secara praktek dan teori bagian - bagian traktor tangan.
e.
Jika tidak membekali ilmu terus menerus, maka PPL akan ketinggalan zaman
dan ditinggalkan oleh petani dan nelayan. "Kemarin di TVRI juga sudah disampaikan,
bahwa PPL di Indonesia banyak yany kalah ilmunya sama nelayan. Nah, ini jangan
sampai terjadi di Kutim," tegas Safur -panggilan akrab Syafruddin Achmad.
Berkaitan dengan kenyataan itu, Sekkab mengaku sangat menyambut baik
pelatihan perbaikan hand tractor yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan. Keterampilan itu nantinya diyakini akan membantu petani. Sehingga di
setiap desa bisa dilakukan perbaikan hand tractor.
Ditambahkan oleh Safur, kelak PPL tidak hanya menyuluh petani. Mereka juga
harus bisa mendata jumlah hand tractor yang ada di Kutim. Harus dilakukan pendataan
jumlah hand tracktor yang rusak, baik rusak ringan maupun berat.
"Lantas yang paling penting, dilakukan analisa apakah jumlah hand tractor itu
mencukupi kebutuhan. Jika memang tidak cukup, mungkin bisa dipertimbangkan
adanya traktor mini," pungkas Safur.
Pelatihan perbaikan hand tractor ini diikuti oleh 32 orang PPL, dilaksanakan
sampai 28 Oktober. Materi pelatihan meliputi teori dan praktik lapangan. Dengan
pelatihan terhadap 32 PPL ini, hingga sekarang baru sekitar 72 PPL yang bisa
melakukan perbaikan kerusakan hand tractor. Di Kutim saat ini, jumlah PPL untuk
bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan mencapai 180 orang.
III. METODOLOGI
3.1 TEMPAT DAN WAKTU
Tempat : Jurusan Teknologi Pertanian
Waktu : 29 Maret 2011/ 14.30-17.00
3.2 ALAT
Alat yang digunakan ialah traktor tangan/roda dua
4.2 Pembahasan
Dalam pelaksanaan praktikum Pengantar Teknologi Pertanian, setiap
praktikan harus mematuhui atruran-aturan dan arahan yang diberikan
asisten sebelum pengoperasian tractor. Tujuanya adalah agar praktikan
selamat dalam melakukan pengoperasian tractor dan tractor juga dalam
keadaan baik. Langkah pertama yang harus dipelajari oleh calon operator
untuk dapat mengoperasikan traktor tangan adalah mengenal traktor tangan
itu sendiri. Bagian-bagian utama dari traktor tangan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Keterangan:
1. Lamp
7. Clutch-brake handle
2. Engine
3. Clutch
4. Gera box
5. Handle bar
6. Speed-changing
12. Frame
kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan
lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas
kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak
disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun
kondisi motor penggerak dihidupkan.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi
terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling
kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung
dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor
akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan
tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda.
Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda
besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk
transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur
agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran,
sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di
lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan
mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung
digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang
lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban
traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan
spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya
traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan
standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan
roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros
dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai.
Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban,
arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus
menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh
menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara
roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan
beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan
lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga
keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring.
Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga
menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.
3. Tuas Kendali/Kontrol Traktor Tangan
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan
mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan
menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan
menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan
mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah
dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan
mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil
pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air
ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor.
Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di
samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar
yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan
bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap
biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan,
kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk
gelas.
e). Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang
dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar
dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan
banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa
kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai
pendingin, baik tipe radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan
kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan
beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan
dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak
bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau
kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.
5.2 SARAN
Pada saat melakukan pratikum mengoperasikan traktor tangan ini,
hendaknya praktikan dan asdos memperhatikan (mengutamakan) keselamatan
kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Motor Diesel putaran tinggi
Hunt, Farm Power and Machinery management
Jones, Farm Power and Tractors
Kepner et al, Principles of Farm Machinery
Liljedahl et al, Tractors and Their Power Units
Smith dan Wilkes, Mesin dan Peralatan Usaha Tani
www.sentanaonline.com
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang digunakan petani untuk mengolah
tanah. Sebagai mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya,
seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari.
Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta
persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya.
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak
motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk
menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll.
Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel posisi
peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik.
Pengaturan tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan
peralatan atau pada "tiga titik penyambungan".
Persyaratan Alat
3.
Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar, sedangkan untuk operasi di
lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat digunakan roda ban karet.
Kegunaan Alat
Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat
transportasi seperti gerobak.
Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan
gabah, dll.
Kelengkapan Alat
Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang harus dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu. Tanpa perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah
berperan sebagai alat atau mesin penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:
a.
Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan irisan
permukaan tanah.
b.
Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan
mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur.
c.
Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk menghancurkan dan
meratakan tanah.
d.
Roda sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai
sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram permukaan roda terhadap
tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat diatasi.
e.
Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung operasi traktor di
lahan kering dan mendukung transportasi di jalan.
Secara keseluruhan traktor tangandapat diuraikan berdasarkan bagian-bagianutamanya, yakni:
1.
Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya menggunakan motor
bakar diesel.
2.
Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari motor
ke bagian roda atau peralatan yang perlu untuk diputar, seperti bajak rotari.
3.
Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk mengemudikan
jalannya traktor di lapangan.
4.
5.
Bagian penyambungan, merupakan bagian rangka traktor yang berfungsi
menyambungkan traktor dengan peralatan pengolah tanah atau alat yang lainnya.
untuk
6.
Roda sangkar : roda traktor tangan yang terbuat dari besi untuk mendukung pengoperasian
traktor tangan di lahan sawah