Anda di halaman 1dari 13

ALUR DINASAN

AWAK SARANA
PERKERETAAPIAN
Oleh :
Fresha Resita Tri Lukitawati
20194064
Manajemen Transportasi Perkeretaapian 3C
Awak Sarana Perkeretaapian

Awak Sarana perkeretaapian adalah orang


yang ditugaskan di dalam kereta api oleh
penyelenggara sarana perkeretaapian selama
dalam perjalanan kereta api terdiri dari Awak
KA, kondektur, teknisi kereta api,dan petugas
lainnya.

Masinis adalah awak sarana perkeretaapian


yang bertugas mengoperasikan kereta api serta
bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam
perjalanan kereta api.

Asisten masinis adalah awak sarana


perkeretaapian yang ditugaskan untuk
membantu masinis dalam mengoperasikan
kereta api.
Persiapan Dinas Awak
Sarana Perkeretaapian
Persiapan Dinasan Awak Sarana
Perkeretaapian

1. Masinis dan asisten masinis wajib hadir di kantor UPT Kru KA 45 menit sebelum jadwal keberangkatan KA atau
sebelum jam mulai dinas.
2. Melihat dan memastikan jadwal dinasan masinis dan asisten masinis .
3. Masinis dan asisten masinis mengisi absensi/daftar hadir pegawai.
4. Membaca dan memahami pengumuman yang terdapat pada papan pengumuman di kantor UPT Kru KA.
5. Menjalani pemeriksaan kesehatan dan asesmen singkat serta menerima surat keterangan sehat, apabila pada
saat pemeriksaan Kesehatan dan asesmen singkat masinis/asisten masinis dinyatakan tidak layak dinas maka
harus diganti oleh masinis/asisten masinis cadangan.
6. Masinis dan asisten masinis menunjukkan kepada Penyilia mengenai beberapa dokumen dan kelengkapan
yaitu:
• Surat keterangan sehat
• Tanda kecakapan (O.62, 0.64, dan sertifikasi ASP)
• Suling mulut, jam/arloji, senter
• Handphone dalam keadaan mati jika membawanya
7. Masinis dan asisten masinis mengikuti asesmen singkat yang terdiri dari :
• Wawancara
• Tes tunjuk sebut semboyan KA
• Menandatangani surat pernyataan siap dinas
8. Dari hasil asesmen singkat, jika masinis/asisten masinis dinyatakan tidak layak dinas maka harus diganti dengan
awak sarana KA cadangan.
Persiapan Dinasan Awak Sarana
Perkeretaapian

9. Setelah dinyatakan memenuhi syarat dari penyilia akan diberikan surat perintah perjalanan dinas.
10. Penyilia memberikan O.100, bentuk permintaan KA penolong (bentuk 93) dan bentuk pemberitahuan
peristiwa luar biasa (bentuk 94).
11. Masinis dan asisten masinis melakukan serah terima lokomotif dengan Pengawas Urusan Lokomotif (PUL),
menerima T.200 dan mengecek kelengkapan jumlah dan fungsi dari go no go item, mengecek kelengkapan
inventaris, mengecek fungsi penggunaan rem, mencoba putaran motor diesel, mencoba mengoperasikan
lokomotif ke depan dan ke belakang untuk memastikan fungsi pembalik arah bekerja dengan baik.
12. Melaksanakan langsiran bersama dengan juru langsir setelah mendapatkan perintah dari PPKA/PAP untuk
menyambungkan lokomotif dengan rangkaian.
13. Melakukan percobaan pengereman dinamis dan pengereman statis.
Persiapan Dinasan Awak Sarana
Perkeretaapian
14. Apabila dalam percobaan pengereman terdapat 20. Untuk KA tanpa kondektur, masinis/asisten masinis
kerusakan maka harus dilakukan perbaikan terlebih membunyikan S.35 serta memastikan sinyal keluar
dahulu. berindikasi aman dan PPKA/PAP telah memberikan
15. Mengambil Lapka dari PPKA/PAP. S.40.
16. Setelah mendapatkan Lapka dari PPKA/PAP, 21. Melakukan percobaan rem dinamis sebelum KA
masinis dan asisten masinis bersiap di dalam kabin meninggalkan emplasemen stasiun dan
untuk memeriksa dan membaca 0.100 dan catatan memastikan pengereman rangkaian befungsi
Lapka. Untuk pergantian awak sarana KA di stasiun dengan baik.
antara, setelah melakukan serah terima, 22. Untuk pengereman yang meragukan, masinis harus
masinis/asisten masinis bersiap di kabin untuk segera memberhentikan laju KA dan menghubungi
memeriksa dan membaca O.100 serta catatan PPKA/PAP untuk memberihatukan kondisi
Lapka, selanjutnya meyakinkan indikator yang pengereman yang kemudian masinis kembali ke
terdapat pada lokomotrif. stasiun setelah mendapat perintah dari PPKA/PAP.
17. Melapor kepada PPKP melalui radio lokomotif 23. Memeriksa bentuk O.23 petugas yang turut jalan
tentang nomor KA, nomor lokomotif, awak KA yang dan memberikan Lapka kepada petugas agar
berdinas serta fungsi dari go no go item dan KA mencatat indentitas dan memeriksa Lapka.
siap dinas. 24. Menggunakan radio lokomotif dengan baik dan
18. Memastikan instrument perjalanan KA dalam posisi benar.
aman.
19. Saat akan berangkat, masinis membunyikan S.35
dan memastikan sinyal keluar yang diberikan sudah
aman setelah kndektur memberikan S.41 dan
PPKA/PAP memberikan S.40.
Saat Dinasan
Awak Sarana Perkeretaapian
Saat Dinasan Awak Sarana Perkeretaapian

1. Fokus melihat sinyal dan semboyan serta melakukan tunjuk sebut. Tunjuk
sebut dilakukan oleh masinis dan asisten masinis saat berada di dalam kabin.
2. Memantau dan emmastikan indikator kinerja lokomotif bekerja dan berfungsi
dengan baik serta melakukan uji coba pengereman dinamis setiap 30 menit
sekali.
3. Setiap akan melewati stasiun masinis harus selalu melihat O.100 dan Lapka,
serta melaporkan temuan kejadian selama di perjalanan.
4. Mencatat pada T.200 jika terjadi gangguan lokomotif dan emnjaga kebersihan
kabin.
5. Melakukan pengereman rangkaian dengan baik.
6. Selama pemberhentian di stasiun antara, awak KA harus memeriksa kondisi
fungsi peralatan lokomotif.
7. Jika terjadi gangguan sarana di lintas harus segera melapor ke PPKP.
8. Jika arahan PPKP tidan mengatasi gangguan tersebut maka masinis segera
meminta lokomotif penolong.
Akhiran Dinasan
Awak Sarana Perkeretaapian
Akhiran Dinasan Awak Sarana
Perkeretaapian

1. Pergantian kru:
a. Tidak meninggalkan lokomotif sebelum ada awak KA pengganti.
b. Jika belum ada awak KA pengganti, masinis memerintahkan asisten masinis untuk melapor ke penyelia.
c. Menyerahkan dokumen T.200 kepada masinis penggantu dan menyerahkan lembar serah terima dinasan
masinis kepada masini pengganti untuk ditandatangani.
d. Melapor kepada PPKA/PAP serta menyerahkan Lapka.
e. Melapor dan menyerahkan Lapka pada penyelia setempat untuk diperiksa dan diberikan catatan, selanjutnya
Lapka diserahkan kembali kepada masinis, kemudian penyelia mencatat pada form akhir dinasan awak KA.
f. Istirahat.
2. Mengakhiri dinasan:
a. Menyerahkan lokomotif berikut T.200 serta menyampaikan secara lisan kejadian teknis lokomotif serta
kejadian luar biasa selama dinas kepada Pengawas Urusan Lokomotif.
b. Melaporkan kepada PPKA/PAP serta menyerahkan Lapka untuk diperiksa.
c. Melapor kepada penyelia serta menyerahkan Lapka dan O.100, menyampaikan secara lisan mengenai
kejadian luar biasa selama dinas, selanjutnya penyelia mencatat pada form laporan akhir dinas.
d. Melihat jadwal dinasan selanjutnya, membaca pengumuman dan selanjutnya diperbolehkan untuk pulang
setelah mendapat ijin dari penyelia.
e. Istirahat.
Pihak-pihak yang Terlibat
• Masinis

• Asisten Masinis

• PPKP

• PPKA/PAP

• PUK/PUG

• PUL

• Petugas Kesehatan
Dokumen/Bentuk yang Diisi dan Dilengkapi
• Surat keterangan Kesehatan
• Tanda kecakapan (O.62, O.64, dan sertifikat ASP)
• Tabel Kereta Api (O.100)
• Bentuk 93 94
• T.200
• Lapka
• Bentuk O.23
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai