PENTING
DI SUSUN OLEH
TIM INSTRUKTUR
UPT CREW KA KELAS BESAR YOGYAKARTA
2017
i
DAFTAR ISI
ii
GO NO GO ITEM TIDAK BERFUNGSI ATAU
EO/97
MENGALAMI GANGGUAN SEWAKTU DI PERJALANAN
= cta =
evp/vp sm/m op kom sintel sar m/jm pusdalopka jmi sar op opsar
daop 1 s.d 9 di jawa
divre/subdivre 1 s.d 3 di sumatera
kupt crew thb boo jng bd bjr cn pk smc cu pwt kta yk slo mn sb
sbi ml jr kpt tmb bta tnk mdn pd
d. kerusakan pada lampu kabin masinis, pada perjalanan malam hari atau
pada saat cuaca gelap, masinis segera melapor kepada pk dan meneruskan
perjalanan lebih waspada pada kecepatan normal sampai stasiun yang
ditunjuk oleh pk untuk melakukan perbaikan atau disediakan lampu yang
dapat berfungsi sebagai lampu kabin.
2
h. pemadam api sudah digunakan dalam perjalanan, masinis segera melapor
kepada pk, memberhentikan ka-nya di stasiun pertama berikutnya
kemudian melanjutkan perjalanan setelah pemadam api diganti.
3
PENGALIHAN TUGAS KONDEKTUR UNTUK KA
OR/14
BARANG MAS DAN ASS MAS
=cta=
Evp/vp d.4sm man op kom keamanan pel sar sdm dan umum
Jm op sar kapusdal opka jm/asman perka
Ks/b kupt crew d.1 s/d 9 di jawa
1. Menunjuk :
a. Surat keputusan direksi pt. Kereta api (persero) no. Kep.u/ot.003/rum 11/4/ka-
2012 tentang pengalihan tugas dan fungsi kondektur kepada masinis dan atau
asisten masinis untuk ka babaranjang di divre 3 ss dan ka commuterline dilintas
jabodetabek.
b. Hasil rapat direksi pt. Kereta api (persero) tanggal 31 juli 2012 yang
memutuskan bahwa ka barang di jawa dijalankan tanpa kondektur.
c. Nota d5 no.276/s/rum 8/2012 tanggal 3 agustus 2012 tentang pengalihan tugas
dan fungsi kondektur kepada masinis dan /atau asisten masinis ka barang di
jawa.
2. Mengalir dari butir nomor 1 diatas dengan ini diinstruksikan mulai hari kamis
tanggal 9 agustus 2012 jam 00.00 wib semua kereta api barang dijawa tugas
dan fungsi kondektur dialihkan kepada masinis dan atau asisten masinis.
3. Menyimpang dari R-19 jilid rum1 pasal 20 dan 21 tugas dan fungsi kondektur
dialihkan kepada :
a. Masinis adalah sbb :
1. Sebagai pemimpin selama dalam perjalanan ka.
2. Sebagai koordinator seluruh petugas diatas ka.
3. Menandatangani lapka.
4. Menandatangani laporan kejadian luar biasa (kdlb).
=cta=
b. pd 16a :
1. pasal 12 ayat 12 dan 13 ( laporan kereta api )
2. pasal 15 ayat 5 ( perangkaian lokomotif dalam rangkaian kereta api )
3. pasal 20 ayat 3 ( kewajiban pembantu masinis )
4. pasal 42 ayat 6 dan ayat 7 ( langsir ke luar tanda batas gerakan langsir)
5. pasal 54 ayat 2 ( percobaan rem statis )
6. pasal 64 ayat 1 dan ayat 2 ( alat perangkai kereta api putus atau terlepas
dalam perjalanan )
c. pd 8a :
pasal 45 ( pemeriksaan rangkaian untuk ka barang )
7
direksi pt kereta api indonesia ( persero ) di Cirebon
=cta=
e/vp sm/m op sar sdm dan umum keu daop 1jak s.d 9jr
e/vp sm/m op sar sdm dan umum keu divre 3 sumsel subdiv 3.1 kpt 3.2 tnk
1. menunjuk :
2. sebagai konsekuensi dari pengalihan tugas dan fungsi tka ka barang di divre 3
sumsel dan ka barang di jawa kepada masinis dan asisten masinis sambil
menunggu p dan t surat keputusan direksi nomor kep.u/kp.209/xii/2/ka-2013
ttg besaran tarif premi awak sarana perkeretaapian maka kepada masinis dan
asisten masinis ka barang di divre 3 sumsel dan ka barang di jawa diberikan
tambahan berupa premi tambahan dan premi kilometer dengan ketentuan
sbb :
3. tata cara pemberian premi tambahan dan premi kilometer mengacu pada
ketentuan dalam sk direksi dalam poin 1.c
4. wad ini berlaku mulai tanggal 1 agustus 2014 dan dengan terbitnya wad ini
maka wad eoc/79 tanggal 4 april 2014 tidak berlaku lagi
5. hal-hal lain yang terkait dengan instruksi ini akan di atur lebih lanjut dalam sk
direksi
6. demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab terima kasih
9
EO/156 PEMASIR TIDAK BERFUNGSI
=cta=
1. menunjuk hasil excom hari senin tanggal 8 desember 2014 tentang alat pemasir
di lokomotif, diinstruksikan :
a. kepada kupt crew ka jawa - sumatera agar disosialisasika kepada masinis
sebelum dinas untuk menyakinkan alat pemasir lokomotif berfungsi
dengan baik.
b. apabila ada temuan alat pemasir lokomotif tidak berfungsi dengan baik
masinis / kupt crew ka harus lapor ke kdt untuk perbaikan atau ganti
lokomotif.
c. apabila alat pemasir lokomotif tidak bisa diperbaiki atau tidak ada
lokomotif pengganti masinis / kupt crew ka harus meminta kdt untuk
memberikan catatan di t.200 bahwa alat pemasir lokomotif tidak berfungsi.
10
EO/409
BILA PPJ BELUM MASUK STASIUN
ATAU O/409
=cta=
evp/vp daop 1 s.d 9 divre 1 s.d 3 subdivre 3.1 kpt 3.2 tnk
sm/m operasi sarana sintel jj daop 1 s.d 9 divre 1 s.d 3
subdivre 3.1 kpt 3.2 tnk
1. menunjuk :
13
direksi pt kai(persero)
1. kami sampaikan kembali beberapa hal penting dalam tata cara atau prosedur
pelayanan komunikasi ppkp pada sistem radio traindispatching atau radio perka
sebagai berikut :
14
2. ppkp mengakhiri panggilan atau call clear apabila keperluan untuk komunikasi
kepada radio lokomotif maupun stasiun dimaksud sudah dianggap selesai atau
radio lokomotif sudah melakukan check out dari section pengendalian ppkp.
3. mohon agar teleks ini dapat menjadi panduan dalam pelayanan komunikasi
radio traindispatching atau radio perka oleh ppkp.
4. terima kasih.
=cta=
1. menunjuk :
a. sk direksi nomor kep.u/kp.209/xii/2/ka-2013 tentang besaran tarif premi
awak sarana perkeretaapian
b. peraturan menteri perhubungan republik indonesia nomor 155 tahun 2015
tentang sertifikasi kecakapan awak sarana perkereta apian
c. sk mutasi menjadi asisten masinis yang berlaku efektif mulai bulan oktober
2015
15
OT/69 MENCABUT RH SEBELUM TURUN DARI KABIN LOK
=cta=
1. menunjuk
a. pd 16a jilid 1 pasal 36 ayat 6 tentang meninggalkan Lokomotif secara
bergantian jika memungkinkan dan telah mendapat izin
b. pd 16a jilid 1 pasal 14 ayat 7 dan 9 tentang pergantian awak ka di stasiun
16
OT/338 PEMBELAJARAN MASINIS DAN ASISTEN MASINIS
evp vp daop 1 s.d 9 divre i s.d iv senior manager/manager op daop 1 s.d 9 divre i s.d
iv
qc kru opsar daop 1 s.d 9 divre i s.d iv kupt kru se jawa dan sumatera
1. menunjuk
a. pm 155 tahun 2015 tentang sertifikasi kecakapan awak sarana
perkeretaapian
b. pd 16a jilid I tentang dinas lokomotif diesel eletrik dan diesel hidrolik
c. pd 19 jilid I tentang urusan perjalanan kereta api dan
urusan langsir
2. berdasarkan pada angka 1:
a. dalam pembentukan masinis dinas langsir :
1) bagi pekerja yang telah memiliki sertifikat kecakapan awak sarana
perkeretaapian tingkat pertama tetapi belum pernah praktik
pengoperasian lokomotif/krd untuk langsir, dapat ditugasi sebagai
masinis langsir apabila telah melakukan praktik langsir minimal selama
1 (satu) bulan didampingi penyelia/instruktur dari upt kru seizin sm/m
operasi dan dinyatakan cakap.
2) dalam pembentukan asisten masinis dan masinis langsir, untuk
memperoleh keterangan kecakapan asisten masinis harus melakukan
praktik langsir didampingi penyelia/instruktur selama selama 2 (dua)
bulan.
18
O/319 MASINIS HARUS MENYALAKAN LAMPU KABIN
(MALAM HARI) DAN MEMBUNYIKAN S.35 SAAT
MELEWATI STASIUN SERTA MENYAKINKAN S.1
=Cta=
1. Menunjuk :
a) Pd 19 jilid I pasal 54 ayat (3) tentang tertib penerimaan kereta masuk
b) Pd 19 jilid 1 pasal 14 tentang pengendalian perjalanan kereta api
c) Pd 16 A Jilid I Bab X bagian keduapuluh dua pasal 81 tentang lampu kabin
d) Pd 3 pasal 13 tentang semboyan 1 isyarat kondisi siap
e) warta dinas direksi no.d3/263d tgl.25 agustus 2011 tentang ketentuan bagi
masinis ketika melewati stasiun
b) Masinis :
1) wajib menyalakan lampu kabin lokomotif dan memperdengarkan
semboyan 35 saat melewati stasiun dan memperhatikan semboyan 1 PPKA.
2) melaporkan ke PPKP apabila semboyan 1 tidak dilaksanakan oleh PPKA.
c) PPKP :
1) berkewajiban untuk mengkonfirmasi kepada masinis apabila
berdasarkan laporan Ppka, masinis tidak menyalakan lampu kabin
lokomotif (pada malam hari) saat masuk/lewat di stasiun dan
memerintahkan stasiun berikutnya untuk memBLB kan ka tersebut bila
tidak ada respon dari masinis.
2) Berkewajiban mengingatkan kepada Ppka apabila berdasarkan laporan
Masinis, PPKA tidak melaksanakan semboyan 1 serta membuat laporan
kepada kapusdal
3) Aktif berkomunikasi dengan masinis terutama di jam-jam rawan
mengantuk.
20
HP HARUS OFF DI DEPAN PENYELIA,
OT/159 DILARANG MEROKOK DALAM KABIN
DAN PAKAIAN DINAS RAPI TANPA JAKET
d bandung0010 ot/159 19/07-2016 1305
=cta=
evp vp daop 1 s.d 9 divre i s.d iv sm/m op daop 1 s.d 9 divre i s.d iv
qc qcrew opsar daop 1 s.d 9 divre 1 s.d 9
kupt crew ka se jawa sumatera
1. menunjuk ;
a. pd 16a jilid i pasal 19 ayat 10 tentang pembagian tugas antara masinis,
asisten masinis dan teknisi lokomotif selama dalam perjalanan
b. instruksi direksi nomor 23/ps.103/ka-2010 tentang pemeriksaan di depo,
stasiun pemberangkatan,stasiun pemeriksaan untuk lokomotif siap dinas
ka
c. pd 16a jilid i pasal 75 point a tentang larangan pada waktu
menjalankan dinas
d. instruksi direksi nomor 3/ll.006/ka-2014 tentang larangan merokok di
semua rangkaian kereta api
e. instruksi direksi pt.kai (persero) nomor: 4/ll/ka-2012 tentang larangan
merokok diatas kereta-api
f. sk direksi pt.kai(persero) nomor : kep.u/um.108/iii/2/ka-2015 tentang
pakaian dinas pekerja
22
LOCOTRACK TIDAK TERPANTAU SAAT DI
O/325 LINTAS
=cta=
1. menunjuk :
A. keputusan direksi no. kep.u/tm.105/vi/1/ka-2013 tanggal 28 juni 2013
perihal pengelolaan perangkat pelacak posisi lokomotif (locotrack).
B. wad direksi no. wad o/65d tanggal 30 desember 2013 perihal pengaturan
penanganan apabila pelacak posisi lokomotif (locotrack) tidak terpantau.
C. nota dinas internal ci no.1/kk.304/xi/ci/ka/2016 tanggal 24 november 2016
perihal usulan penanganan locotrack apabila terjadi gangguan.
24
c. lokomotif/ka yang berjalan langsung di stasiun tempat perbaikan
harus di-blb-kan sesuai dengan pasal 86 pd 19 jilid 1.
D. dalam hal terjadi seperti pada poin 2.C dan kereta api tsb akan melewati
wilayah pengendaliannya, ppkp berkewajiban mengabarkan gangguan ini
kepada ppkp sebelah atau ppkp daop lain berikutnya, ppkp yang menerima
laporan perihal gangguan locotrack kereta api dimaksud diwajibkan
melakukan hal-hal seperti pada poin 2.B dan melaporkan kepada petugas it
di wilayahnya.
E. jika suatu perjalanan kereta api tidak terpantau karena daerah yang tidak
terdapat sinyal gsm (blank spot) maka perjalanan kereta api tsb berjalan
sesuai o.100, terkecuali jika sebelum memasuki area blank spot kereta api
itu telah mengalami gangguan locotrack maka perjalanan kereta api tsb
berjalan sesuai dengan poin 2.B.ii.a
F. it pusat dan/atau it daerah secara berkala wajib menerbitkan up date data
blank spot untuk tiap-tiap wilayah pengendalian; dikirimkan kepada para
pihak terkait di daerah dan kantor pusat.
G. it pusat dan/atau it daerah berkewajiban membuat sticker perihal tata
cara restart locotrack yang ditempelkan pada perangkat locotrack dalam
kabin masinis.
H. sm/manager operasi dan it daerah wajib memberikan sosialisasi tata cara
restart locotrack di upt crew wilayahnya.
I. andil kelambatan yang timbul akibat tidak terpantaunya locotrack menjadi
tanggung jawab dari unit sistem informasi daerah.
3. dengan terbitnya ketentuan ini, wad direksi no. o/65d tanggal 30 desember
2013 dinyatakan tidak berlaku.
4. untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
25
KECEPATAN MAKSIMAL UNTUK
O/538
KRD,KRDI,KRDE DAN RAILBUS
d bandung0010 o/538 31/03-'17 1700
=cta=
1. menunjuk:
a. nota dinas rre nomor 3/kr.103/xi/rre/2016 tanggal 2 november 2016 perihal
penyampaian data puncak kecepatan krd/krdi/krd/railbus
b. warta dinas direksi pt kai (persero) no o/335 d tanggal 25 oktober 2012 perihal
penetapan puncak kecepatan ka yang menggunakan rangkaian krd/krdi/krd
=cta=
1. menunjuk
a. pd 16a jilid 1 pasal 36 perihal dinas sesudah perjalanan berakhir,lokomotif
disiapkan untuk dinasan berikutnya
b. pd 16a jilid 1 pasal 41 perihal pelaksanaan langsir
2. berdasarkan poin satu di atas, guna menjaga kondisi awak ka dan lebih
menjamin keselamatan perjalanan ka serta langsiran kami atur ketentuan
tambahan sbb:
1) awak ka dinas lokomotif yang selanjutnya dinas ka karena sesuatu hal tidak
bisa berangkat tepat waktu dari stasiun pemberangkatan atas
pemberitahuan dari ppka/pap diperkirakan lebih dari enam puluh (60)
menit dan untuk lokomotif dinas langsir yang tidak ada kegiatan langsir
dalam waktu diperkirakan lebih dari enam puluh (60) menit, maka awak ka
dapat mematikan lokomotifnya serta mengamankan sesuai ketentuan
sebagaimana pd 16a jilid 1 pasal 36 ayat (4) dan (5) termasuk membawa
27
reverser handle dan harus memasang stop blok, selanjutnya awak ka dapat
meninggalkan kabin
2) dalam hal penempatan lokomotif di dipo atau di emplasemen, sebelum
dimatikan awak ka wajib berkoordinasi dengan petugas dipo atau
pus/puk/pug dan ppka/pap untuk menempatkan lokomotif di jalur yang
aman dan mudah untuk pengawasan kdl atau pus/puk/pug dan ppka/pap
3) prosedur serah terima lokomotif di stasiun yang emplasemennya
memungkinkan dengan ketentuan sbb:
a. di stasiun terdapat pus/puk/pug maka prosedur serah terima sbb:
a) awak ka melapor kepada petugas pus/puk/pug menyerahkan
bentuk serah terima untuk diisi catatan
b) setelah itu melapor ke ppka/pap untuk menyerahkan lapka dan
memberitahukan tempat tujuan agar dapat dihubungi bila ada
perintah mendadak sesuai ketentuan sebagaimana pd 16a jilid I
pasal 36 ayat(6) huruf a dan b
c) reverser hendel tetap dibawa oleh awak ka dan menjadi
tanggungjawab dari awak ka
=cta=
1. Menunjuk
a. uu no.23 tahun 2007 pasal 183 ayat 2 perihal ijin berada di lokomotif dan di
kabin masinis dari penyelenggara sarana perkereta apian
b. pd 16a jilid 1 pasal pasal 74 ayat 2 perihal turut jalan dalam lokomotif
c. pd 16b pasal 59 ayat 2 perihal turut jalan di kabin masinis
d. wad ot/363 tanggal 23-12-2016 perihal ketentuan pengajuan pembuatan o.23
2. berdasarkan poin satu diatas kami atur ketentuan tambahan sbb: jika pada saat
turut jalan, ka yang digunakan tidak berhenti di stasiun sesuai batas lintas pada
o.23, maka yang bersangkutan diijinkan turut jalan sampai dengan stasiun
pemberhentian berikutnya.
direksi pt.kereta api (persero)
29
30