Perkeretaapian
Adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia,
serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta
api.
Kereta api
Adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak
di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
Prasarana perkeretaapian
adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api
dapat dioperasikan.
Jalan rel
Adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau konstruksi lain yang
terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya
yang mengarahkan jalannya kereta api.
Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur kereta api yang berfungsi untuk naik
turun penumpang.
Fasilitas pengoperasian kereta api
Adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan.
Persyaratan teknis
Adalah ketentuan teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana atau sarana
Perkeretaapian.
Spesifikasi teknis
Adalah persyaratan umum, ukuran, kinerja, dan gambar teknis prasarana atau sarana
Perkeretaapian.
Kompetensi
Adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk
melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Menteri
adalah Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian.
Direktur Jenderal
adalah Direktur Jenderal yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG STASIUN KA
1.Konstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar
kelayakan,
keselamanan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat
berfungsi
secara handal.
2.Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya banjir, bahaya
petir, bahaya kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.
3.Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang
bangunan, mekanikal elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan yang berlaku.
L = 0,64 m2/orang x V x LF
dimana:
b). Gedung kegiatan penunjang dan gedung jasa pelayanan khusus di stasiun kereta api,
ditetapkan berdasarkan kebutuhan.
5.Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang
gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara
nyaman.
1)ruang ibadah;
2)toilet;
3)tempat sampah; dan
4)ruang ibu menyusui.
d)fasilitas keselamatan;
e)fasilitas keamanan;
g)fasilitas kesehatan.
PERSYARATAN OPERASI GEDUNG STASIUN KA
a.Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur proses kedatangan dan
keberangkatan penumpang kereta api serta tidak mengganggu pengaturan perjalanan kereta
apiBangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang gedung
stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.
b).Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang
gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara
nyaman.
c).Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam operasional kereta api dan ketersediaan
sumber daya manusia.
2.Gedung Kegiatan Penunjang Stasiun Kereta Api dan Gedung Jasa Pelayanan Khusus Di
Stasiun Kereta Api
Instalasi listrik
b.Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar persyaratan umum instalasi listrik.
c.Peralatan dan komponen listrik yang dioperasikan harus aman dan tidak membahayakan
operasi stasiun, kereta api dan pengguna jasa.
d.Suplai listrik harus mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan stasiun dan operasi
kereta api.
Instalasi air
1.Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan
kereta api.
2.Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus memenuhi
debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan.
2.Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam
bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.
3. Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh
digabung dengan air Iimbah domestik.
4. Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (B3) harus diproses sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5.Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai
dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.
1.Pipa air;
2.Peralatan instalasi;
3.Penampungan air; dan
4.Fasilitas dan peralatan instalasi air lainnya.
Pemadam kebakaran
a.Jenis
PERON STASIUN KA
1.Tinggi
a)Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala rel.
b)Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala rel; dan
c)Peron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala rel.
a)Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rel lurusan) dan 1650 mm (untuk jalan rel
lengkungan);
b)Peron sedang, 1350 mm; dan
c)Peron rendah, 1200 mm.
3.Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta api penumpang yang
beroperasi.
4.Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang dengan menggunakan
formula sebagai berikut:
b = 0,64 m2/orang x V x LF
Dimana
a)lampu;
b)papan petunjuk jalur;
c)papan petunjuk arah; dan
d)batas aman peron.
1.Hanya digunakan sebagai tempat naik turun penumpang dari kereta api.
1. Jenis Stasiun
Stasiun kereta api menurut jenisnya terdiri atas:
a) Stasiun penumpang
Stasiun penmpang merupakan stasiun kereta api untuk keperluan naik
turun penumpang. Stasiun penumpang paling sedikit dilengkapi dengan
fasilitas:
1) Keselamatan;
2) Keamanan;
3) Kenyamanan;
4) Naik turun penumpang;
5) Penyandang cacat;
6) Kesehatan;
7) Fasilitas umum;
8) Fasilitas pembuangan sampah; dan
9) Fasilitas informasi.
b) Stasiun barang
Stasiun barang merupakan stasiun kereta api untuk keperluan bongkar
muat barang. Stasiun barang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas:
1) Keselamatan;
2) Keamanan;
3) Bongkar umat;
4) Fasilitas umum; dan
5) Pembuangan sampah.
c) Stasiun operasi
Stasiun operasi merupakan stasiun kereta api untuk keperluan
pengoperasian kereta api. Stasiun operasi dilengkapi fasilitas keselamatan
dan operasi kereta api.
2. Kegiatan Stasiun
Kegiatan di stasiun kereta api meliputi:
a) Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok di stasiun meliputi:
1) Melakukan pengaturan perjalanan kereta api;
2) Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api;
3) Menjaga keamanan dan ketertiban; dan
4) Menjaga kebersihan lingkungan.
b) Kegiatan Usaha Penunjang
Kegiatan usaha penunjang penyelenggaraan stasiun dilakukan untuk
mendukung penyelenggaraan perkeretaapian. Kegiatan usaha penunjang
dapat dilakukan oleh pihak lain denga persetujuan penyelenggara prasarana
perkeretaapian. Kegiatan usaha penunjang di stasiun dapat dilakukan oleh
penyelenggara prasarana perkeretaapian dengan ketentuan:
1) Tidak mengganggu pergerakan kereta api;
2) Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang;
3) Menjaga ketertiban dan keamanan; dan
4) Menjaga kebersihan lingkungan.
Penyelenggara prasarana perkeretaapian dalam melaksanakan
kegiatan usaha penunjang harus mengutamakan pemanfaatan ruang untuk
keperluan kegiatan pokok stasiun.
c) Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus
Kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun dapat dilakukan oleh pihak
lain dengan persetujuan penyelenggara prasarana perkeretaapian yang
berupa jasa pelayanan:
1) Ruang tunggu penumpang;
2) Bongkar muat barang;
FUNGSI STASIUN
TENTANG
PALU,
(1) Rencana sistem prasarana utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf
a, terdiri atas sistem jaringan:
a. transportasi darat;
b. transportasi laut; dan
c. transportasi udara.
(2) Rencana sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi:
a. jaringan lalu lintas dan angkutan jalan; dan
b. jaringan jalur kereta api.
Pasal 20
(1) Rencana jaringan jalur transportasi kereta api di Kota Palu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 14 ayat (2) huruf b ditujukan untuk mendukung sistem
transportasi regional lintas Sulawesi yang melalui Bitung, Manado, Gorontalo,
Palu, Mamuju, Pare-Pare, Makassar, Kolaka, dan Kendari.
(2) Jaringan jalur kereta api dan stasiun selanjutnya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
LOKASI TERPILIH
Kota Palu Sulawesi Tengah
Peta Sulawei Tengah
SITE
SITE
1. Segi Aksesbilitas
Pencapaian ke bangunan dapat di capai dari arah utara dan selatan.
2. Kesesuaian Dengan Tataguna Lahan
Lokasi ini di peruntukan untuk pelayanan umum
3. Ketersediaan Fasilitas Yang Memadai
Tersedianya jaringan infra struktur dilokasi site
4. Segi Interaksi Kegiatan
Mudah dan dekat dengan sarana yang dapat menunjang pusat kegiatan ekonomi
masyarakat kota
5. Servis Penunjang
Dekat dengan area servis kegiatan kemudian disekitar tapak ada sebuah terminal yang bisa
memadai sebagai penunjang sarana stasiun kereta api
EKSISTING TAPAK DAN VEGETASI
PELAKU
NO JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
KEGIATAN
Parkir Kendaraan Area Parkir
Menkoordinasikan Kegiatan Di Stasiun Area Terbuka
Menandatangi Dokumen Ruang Kepala Stasiun
1 Kepala Stasiun Rapat/Diskusi Ruang Serbaguna
Menerima Tamu Ruang Kepala KA
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Petugas Perjalanan Mengawasi Perjalanan KA Ruang PPKA
2 Mengatur Keberangkatan KA Ruang PPKA,Peron
KA
Parkir/Diskusi Ruang Serbaguna
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Mengarahkan Staf Ruang Staf
Mengawasi Seluruh Kegiatan Di Stasiun Ruang Kantor Pelayanan
3 Kepala Pelayanan
Rapat/Diskusi Ruang Serbaguna
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Mengkoordinir Staf Loket Ruang Reservasi Tiket
Koodinator Penjual
4 Merekap Penjualan Tiket R.Kantor Pelayanan
Tiket
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Melayani Semua Mengenai Tiket Ruang Loket Tiket
5 Petugas Loket
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Menyiapkan Alat Kebersihan Ruang Peralatan
Membersikan Ruang Stasiun Seluruh Ruang Stasiun
6 Petugas Kebersihan
Menjaga Kebersihan Ruang Stasiun Mobile
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Menjaga Keamanan Stasiun Pos Jaga
Mengawasi Mealalui Cctv Ruang Cctv
7 Petugas Keamanan
Patroli Keamanan Mobile
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
8 Kru Kereta Api Datang/Turun KA Ruang Upt Kru KA
Mempersiapkan Perjalanan KA Peron, Kereta Api
Berangkat Kereta Api
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Penunjang Stasiun
9
Pengunjung Datang Parkir Kendaraan Area Parkir
Masuk Stasiun Hall
Membeli Tiket Loket
Mencetak Tiket Loket
Menunggu Antrian Loket Ruang Tunggu Umum
Menunggu Kedatangan KA Ruang Tunngu Penumpang
Membeli Makan Dan Minum Restoran
Membeli Oleh-Oleh Retail
Membeli Keperluan Supermarket
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Turun Dari Kereta Peron, Kereta Api
Masuk Stasiun Hall
Meunggu Penjemput Ruang Tunggu Kedatangan
Pengunjung Yang Menunggu Kendaraan Umum Area Pemberhentian AK
Turun Membeli Makan Dan Minum Restoran
Membeli Oleh-Oleh Retail
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Melayani Pembeli Kasir
Membuat Pesanan Pembeli Dapur
Pekerja Restoran Memeriksa Stok Bahan Makanan Gudang Makanan
10 Mencatat Pemasukan Dan Pengeluaran Ruang Pelayan
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Memesan Makan Dan Minu Area Makan Restoran
Pembeli
Membayar Pesanan Kasir
Parkir Kendaraan Melayani Pembeli Area Parkir
Menyimpan Stok Dagangan Retail
Pengelola Pertokoan Mencatat Pemasukan Dan Pengeluaran Gudang Bahan Makanan
11 Ishoma Kasir
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Berbelanja Retail
Pembeli
Membayar Pesanan Kasir
RUANG DAN PRABOT
SIRKULASI 40
%
MEJA 1 1 X ( 1.8 x 1 )
SIRKULASI 40%
SIRKULASI 40%
LEMARI 1 X ( 0.6 x 1 )
KANTOR /
TEMPAT BUKU 1 X ( 0.9 x 0.39 )
BUKU
LEMARI BESI
ARSIP 1 X ( 0.85 x
0.4 )
MEJA
KOMPUTER
1 X ( 1 x 0.5 )
KURSI KERJA
1 X ( 0.7 x 0.58 )
TONG SAMPAH
5 LITER 1 X ( 0.18 x 0.20
)
BUNGA SUDUT
2
2 X ( 0.27 x 0.36 )
SIRKULASI 40%
SIRKULASI 20%
SIRKULASI 40%
SIRKULASI 40%
SIRKULASI 40%
1.481 x 40% =
SIRKULASI 40%
0.5924
Dibulatkan =
0.59m2
14 RESTORAN 150 ORG MEJA MAKAN 20 X ( 1,2 m ) = 24
20 SET
Dibulatkan =
40m2
SIRKULASI 40% 4 x 40 % =
1,6 m²