Anda di halaman 1dari 25

DEFINISI STASIUN KERETA API

Perkeretaapian
Adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia,
serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta
api.

Kereta api
Adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak
di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.

Prasarana perkeretaapian
adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api
dapat dioperasikan.

Jalur kereta api


Adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur
kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api,
Termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.

Jalan rel
Adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau konstruksi lain yang
terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya
yang mengarahkan jalannya kereta api.

Stasiun kereta api


Adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

Bangunan stasiun kereta api


Adalah bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri dari gedung, instalasi
pendukung dan peron.

Gedung stasiun kereta api


Adalah gedung untuk operasional kereta api yang terdiri dari gedung untuk kegiatan pokok,
gedung untuk kegiatan penunjang dan gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus.

Gedung stasiun untuk kegiatan pokok kereta api


Adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan pokok di stasiun.

Gedung stasiun untuk kegiatan penunjang kereta api


Adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan usaha penunjang di stasiun.

Gedung stasiun untuk kegiatan jasa pelayanan khusus kereta api


Adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang
Kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun.

Instalasi pendukung bangunan stasiun kereta api


Adalah instalasi yang mendukung kegiatan operasional kereta api.

Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur kereta api yang berfungsi untuk naik
turun penumpang.
Fasilitas pengoperasian kereta api
Adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan.

Persyaratan teknis
Adalah ketentuan teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana atau sarana
Perkeretaapian.

Spesifikasi teknis
Adalah persyaratan umum, ukuran, kinerja, dan gambar teknis prasarana atau sarana
Perkeretaapian.

Pengujian prasarana perkeretaapian


Adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara persyaratan teknis
dan kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian.

Tenaga penguji prasarana perkeretaapian


Adalah tenaga yang memenuhi kualifikasi keahlian dan diberi kewenangan untuk
melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian.

Kompetensi
Adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk
melaksanakan tugas keprofesionalannya.

Pendidikan dan Pelatihan


adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku sumber daya manusia yang
diperlukan dalam penyelenggaraan transportasi.

Sertifikat Kompetensi Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian


adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi sebagai tenaga penguji
prasarana perkeretaapian.

Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian


adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi dan keahlian sebagai tenaga
penguji prasarana perkeretaapian.

Menteri
adalah Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian.

Direktur Jenderal
adalah Direktur Jenderal yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG STASIUN KA

1.Konstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar
kelayakan,
keselamanan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat
berfungsi
secara handal.

2.Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya banjir, bahaya
petir, bahaya kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.
3.Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang
bangunan, mekanikal elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan yang berlaku.

4. Luas bangunan ditetapkan untuk

a. Gedung kegiatan pokok dihitung dengan


formula sebagai berikut:

L = 0,64 m2/orang x V x LF
dimana:

L= Luas bangunan (m2)


V=Jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam satu tahun (orang)
LF=Load factor(80%).

b). Gedung kegiatan penunjang dan gedung jasa pelayanan khusus di stasiun kereta api,
ditetapkan berdasarkan kebutuhan.

5.Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang
gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara
nyaman.

6.Komponen gedung meliputi:

a)gedung atau ruangan;

b)media informasi (papan informasi atau audio);

c)fasilitas umum, terdiri dari:

1)ruang ibadah;
2)toilet;
3)tempat sampah; dan
4)ruang ibu menyusui.

d)fasilitas keselamatan;

e)fasilitas keamanan;

f)fasilitas penyandang cacat atau lansia;

g)fasilitas kesehatan.
PERSYARATAN OPERASI GEDUNG STASIUN KA

1.Gedung Kegiatan Pokok

a.Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur proses kedatangan dan
keberangkatan penumpang kereta api serta tidak mengganggu pengaturan perjalanan kereta
apiBangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang gedung
stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.

b).Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang
gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara
nyaman.

c).Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam operasional kereta api dan ketersediaan
sumber daya manusia.

2.Gedung Kegiatan Penunjang Stasiun Kereta Api dan Gedung Jasa Pelayanan Khusus Di
Stasiun Kereta Api

a)Tidak mengganggu pergerakan kereta api.


b)Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang.
c)Menjaga ketertiban dan keamanan.
d)Menjaga kebersihan lingkungan.
e)Tidak mengganggu bangunan dan Iingkungan sekitar stasiun serta disesuaikan
dengan daya tampung dan kebutuhan.
INSTALASI PENDUKUNG

Instalasi listrik

a.Komponen Listrik terdiri atas:

1.Catu daya utama;


2.Catu daya cadangan;
3.Panel listrik; dan
4.Peralatan listrik lainnya.

b.Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar persyaratan umum instalasi listrik.

c.Peralatan dan komponen listrik yang dioperasikan harus aman dan tidak membahayakan
operasi stasiun, kereta api dan pengguna jasa.
d.Suplai listrik harus mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan stasiun dan operasi
kereta api.

Instalasi air

a.Instalasi Air Bersih

1.Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan
kereta api.

2.Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus memenuhi
debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan.

b.Instalasi Air Kotor

1.Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam


bentuk pemilihan sistem pengaliran/pembuangan dan penggunaan
peralatan yang dibutuhkan.

2.Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam
bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.

3. Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh
digabung dengan air Iimbah domestik.

4. Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (B3) harus diproses sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

5.Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai
dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.

c.Komponen Instalasi Air

1.Pipa air;
2.Peralatan instalasi;
3.Penampungan air; dan
4.Fasilitas dan peralatan instalasi air lainnya.
Pemadam kebakaran

a.Jenis

1.Hydran dengan selang dan/atau tabung;


2.Sprinkle.

b.Komponen instalasi kebakaran meliputi:

1.tabung pemadam kebakaran;


2.selang tabung; dan
3.fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran
lainnya.

c.Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi sesuai dengan Standar Nasional


Indonesia (SNI) yang berlaku di bidang pemadam kebakaran.

PERON STASIUN KA

Persyaratan pembangunan Peron

1.Tinggi

a)Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala rel.
b)Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala rel; dan
c)Peron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala rel.

2.Jarak tepi peron ke as jalan rel

a)Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rel lurusan) dan 1650 mm (untuk jalan rel
lengkungan);
b)Peron sedang, 1350 mm; dan
c)Peron rendah, 1200 mm.

3.Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta api penumpang yang
beroperasi.
4.Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang dengan menggunakan
formula sebagai berikut:

b = 0,64 m2/orang x V x LF

Dimana

b=Lebar peron (meter)


V=Jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam satu tahun (orang)
LF=Load factor(80%)
I=Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta api penumpang yang
beroperasi (meter)
5.Hasil penghitungan lebar peron menggunakan formula di atas tidak boleh kurang dari
ketentuan lebar peron minimal sebagai berikut

No Jenis Peron Diantara dua jalur Ditepi jalur


1 Tinggi 2 meter 1.65 meter
2 Sedang 2,5 meter 1,9 meter
3 Rendah 2,8 meter 2,05 meter

6.Lantai peron tidak menggunakan material yang licin.

7.Peron sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:

a)lampu;
b)papan petunjuk jalur;
c)papan petunjuk arah; dan
d)batas aman peron.

PERSYARATAN OPERASI PERON

1.Hanya digunakan sebagai tempat naik turun penumpang dari kereta api.

2.Dilengkapi dengan garis batas aman peron

a)Peron tinggi, minimal 350 mm dari sisi tepi luar ke as peron;


b)Peron sedang, minimal 600 mm dari sisi tepi luar ke as peron; dan
c)Peron rendah, minimal 750 mm dari sisi tepi luar ke as peron.
JENIS DAN KEGIATAN STASIUN

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2011 tentang


Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api dalam bab 2 Jenis dan Kegiatan
Stasiun pasal 2 dan pasal 3 menjelaskan bahwa stasiun kereta api merupakan
prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

1. Jenis Stasiun
Stasiun kereta api menurut jenisnya terdiri atas:
a) Stasiun penumpang
Stasiun penmpang merupakan stasiun kereta api untuk keperluan naik
turun penumpang. Stasiun penumpang paling sedikit dilengkapi dengan
fasilitas:
1) Keselamatan;
2) Keamanan;
3) Kenyamanan;
4) Naik turun penumpang;
5) Penyandang cacat;
6) Kesehatan;
7) Fasilitas umum;
8) Fasilitas pembuangan sampah; dan
9) Fasilitas informasi.
b) Stasiun barang
Stasiun barang merupakan stasiun kereta api untuk keperluan bongkar
muat barang. Stasiun barang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas:
1) Keselamatan;
2) Keamanan;
3) Bongkar umat;
4) Fasilitas umum; dan
5) Pembuangan sampah.
c) Stasiun operasi
Stasiun operasi merupakan stasiun kereta api untuk keperluan
pengoperasian kereta api. Stasiun operasi dilengkapi fasilitas keselamatan
dan operasi kereta api.

2. Kegiatan Stasiun
Kegiatan di stasiun kereta api meliputi:
a) Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok di stasiun meliputi:
1) Melakukan pengaturan perjalanan kereta api;
2) Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api;
3) Menjaga keamanan dan ketertiban; dan
4) Menjaga kebersihan lingkungan.
b) Kegiatan Usaha Penunjang
Kegiatan usaha penunjang penyelenggaraan stasiun dilakukan untuk
mendukung penyelenggaraan perkeretaapian. Kegiatan usaha penunjang
dapat dilakukan oleh pihak lain denga persetujuan penyelenggara prasarana
perkeretaapian. Kegiatan usaha penunjang di stasiun dapat dilakukan oleh
penyelenggara prasarana perkeretaapian dengan ketentuan:
1) Tidak mengganggu pergerakan kereta api;
2) Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang;
3) Menjaga ketertiban dan keamanan; dan
4) Menjaga kebersihan lingkungan.
Penyelenggara prasarana perkeretaapian dalam melaksanakan
kegiatan usaha penunjang harus mengutamakan pemanfaatan ruang untuk
keperluan kegiatan pokok stasiun.
c) Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus
Kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun dapat dilakukan oleh pihak
lain dengan persetujuan penyelenggara prasarana perkeretaapian yang
berupa jasa pelayanan:
1) Ruang tunggu penumpang;
2) Bongkar muat barang;
FUNGSI STASIUN

Berdasarkan Peraturan Fungsi stasiun dikategorikan kedalam:


1. Stasiun Penumpang (SP)
Stasiun yang khusus melayani jasa angkutan penumpang, tanpa melayani
operasi kereta api dan/atau jasa angkutan barang.
2. Stasiun Barang (SB)
Stasiun yang khusus melayani jasa angkutan barang, tanpa melayani
operasi kereta api dan atau jasa angkutan penumpang, namun yang khusus untuk
angkutan masig belum ada.
3. Stasiun Penumpang dan Barang (SPB)
Stasiun yang melayani disamping jasa angkutan penumpang juga
melayani jasa angkutan barang, tanpa melayani operasi kereta api, namun yang
demikian masih belum ada, pada umumnya pasti terkait dengan pelayanan
operasi kereta api.
4. Stasiun Terminal (ST)
Stasiun terminal ini sudah pasti stasiun operasi, dan operasi perjalanan
kereta apinya hanya berakhir dan berawal distasiun ini menuju ke suatu tujuan
atau beberapa tujuan stasiun, umumnya stasiun buntu (relnya tanpa ada
penerusannya).
5. Stasiun Antara (SA)
Stasiun antara adalah stasiun yang berada diantara dua stasiun
bersebelahan atau dihapit oleh stasiun di kiri dan kanan stasiun tersebut,
fungsinya bisa sebagai stasiun penumpang, barang, operasi dan/atau terminal.
6. Stasiun Antara dan Terminal (SAT)
Stasiun antara dan terminal ini sudah pasti stasiun operasi, maksudnya sebagian
kereta api berawal dan berakhir di stasiun ini, dan sebagian lagi meneruskan perjalanan
baik ke arah hilir maupun ke arah udik.
7. Stasiun Persimpangan (SPr)
Stasiun persimpangan dimaksud adalah ada perubahan jalur lain mulai stasiun
ini dan sudah pasti stasiun ini stasiun melayani operasi perjalanan kereta api, bisa saja
semua kereta api berjalan langsung di stasiun ini, yang berarti tidak melayani jasa
angkutan kereta api baik barang ataupun penumpang.
8. Stasiun Operasi (SO)
Stasiun operasi dimaksud adalah stasiun yang melayani operasi perjalanan kereta
api, namun belum tentu stasiun ini melayani jasa angkutan kereta api baik barang
ataupun penumpang.
PERATURAN DAERAH KOTA PALU
NOMOR 16 TAHUN 2011

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PALU TAHUN 2010 –


2030

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

PALU,

Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pelaksanaan pembangunan secara


berdayaguna dan berhasilguna serta mewujudkan
pemanfaatan ruang yang aman, nyaman, produktif dalam
rangka mendukung kegiatan pembangunan perkotaan,
perlu diatur kembali rencana tata ruang wilayah kota Palu
berdasarkan perkembangan keadaan dan Peraturan
Perundang-undangan ;

b. bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu


sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 17
Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Palu Tahun 2000-2010 sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan sehingga perlu pengaturan kembali ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Palu Tahun 2010-2030;
BAB III

RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA


Paragraf 2 Rencana sistem Prasarana Utama Pasal 14

(1) Rencana sistem prasarana utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf
a, terdiri atas sistem jaringan:
a. transportasi darat;
b. transportasi laut; dan
c. transportasi udara.
(2) Rencana sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi:
a. jaringan lalu lintas dan angkutan jalan; dan
b. jaringan jalur kereta api.

Pasal 20

(1) Rencana jaringan jalur transportasi kereta api di Kota Palu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 14 ayat (2) huruf b ditujukan untuk mendukung sistem
transportasi regional lintas Sulawesi yang melalui Bitung, Manado, Gorontalo,
Palu, Mamuju, Pare-Pare, Makassar, Kolaka, dan Kendari.
(2) Jaringan jalur kereta api dan stasiun selanjutnya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
LOKASI TERPILIH
Kota Palu Sulawesi Tengah
Peta Sulawei Tengah

Lokasi Jalan Trans Sulawesi Mamboro Kecamatan Palu Utara

SITE
SITE

Penentuan Lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan kriteria pemilihan lokasi


antara lain:

1. Segi Aksesbilitas
Pencapaian ke bangunan dapat di capai dari arah utara dan selatan.
2. Kesesuaian Dengan Tataguna Lahan
Lokasi ini di peruntukan untuk pelayanan umum
3. Ketersediaan Fasilitas Yang Memadai
Tersedianya jaringan infra struktur dilokasi site
4. Segi Interaksi Kegiatan
Mudah dan dekat dengan sarana yang dapat menunjang pusat kegiatan ekonomi
masyarakat kota
5. Servis Penunjang

Dekat dengan area servis kegiatan kemudian disekitar tapak ada sebuah terminal yang bisa
memadai sebagai penunjang sarana stasiun kereta api
EKSISTING TAPAK DAN VEGETASI

POLA KEGIATAN STASIUN KERETA API

PELAKU
NO JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
KEGIATAN
Parkir Kendaraan Area Parkir
Menkoordinasikan Kegiatan Di Stasiun Area Terbuka
Menandatangi Dokumen Ruang Kepala Stasiun
1 Kepala Stasiun Rapat/Diskusi Ruang Serbaguna
Menerima Tamu Ruang Kepala KA
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Petugas Perjalanan Mengawasi Perjalanan KA Ruang PPKA
2 Mengatur Keberangkatan KA Ruang PPKA,Peron
KA
Parkir/Diskusi Ruang Serbaguna
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Mengarahkan Staf Ruang Staf
Mengawasi Seluruh Kegiatan Di Stasiun Ruang Kantor Pelayanan
3 Kepala Pelayanan
Rapat/Diskusi Ruang Serbaguna
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Mengkoordinir Staf Loket Ruang Reservasi Tiket
Koodinator Penjual
4 Merekap Penjualan Tiket R.Kantor Pelayanan
Tiket
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Melayani Semua Mengenai Tiket Ruang Loket Tiket
5 Petugas Loket
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Menyiapkan Alat Kebersihan Ruang Peralatan
Membersikan Ruang Stasiun Seluruh Ruang Stasiun
6 Petugas Kebersihan
Menjaga Kebersihan Ruang Stasiun Mobile
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Menjaga Keamanan Stasiun Pos Jaga
Mengawasi Mealalui Cctv Ruang Cctv
7 Petugas Keamanan
Patroli Keamanan Mobile
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
8 Kru Kereta Api Datang/Turun KA Ruang Upt Kru KA
Mempersiapkan Perjalanan KA Peron, Kereta Api
Berangkat Kereta Api
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc

Penunjang Stasiun
9
Pengunjung Datang Parkir Kendaraan Area Parkir
Masuk Stasiun Hall
Membeli Tiket Loket
Mencetak Tiket Loket
Menunggu Antrian Loket Ruang Tunggu Umum
Menunggu Kedatangan KA Ruang Tunngu Penumpang
Membeli Makan Dan Minum Restoran
Membeli Oleh-Oleh Retail
Membeli Keperluan Supermarket
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Turun Dari Kereta Peron, Kereta Api
Masuk Stasiun Hall
Meunggu Penjemput Ruang Tunggu Kedatangan
Pengunjung Yang Menunggu Kendaraan Umum Area Pemberhentian AK
Turun Membeli Makan Dan Minum Restoran
Membeli Oleh-Oleh Retail
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Parkir Kendaraan Area Parkir
Melayani Pembeli Kasir
Membuat Pesanan Pembeli Dapur
Pekerja Restoran Memeriksa Stok Bahan Makanan Gudang Makanan
10 Mencatat Pemasukan Dan Pengeluaran Ruang Pelayan
Ishoma Mushola/Kantin
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Memesan Makan Dan Minu Area Makan Restoran
Pembeli
Membayar Pesanan Kasir
Parkir Kendaraan Melayani Pembeli Area Parkir
Menyimpan Stok Dagangan Retail
Pengelola Pertokoan Mencatat Pemasukan Dan Pengeluaran Gudang Bahan Makanan
11 Ishoma Kasir
Metabolisme Kamar Mandi/Wc
Berbelanja Retail
Pembeli
Membayar Pesanan Kasir
RUANG DAN PRABOT

NO JENIS PELAKU JENIS PRABOT DIMENSI TOTAL ( m2 )


RUANG KEGIATAN PRABOT ( m )

1 RUANG 500 ORG KURSI TUNGGU 500 X ( 2.12 x = 520


HALL PER SET 0.58 )

TONG SAMPAH = 2.7645


ISI 240 LITER 5 X ( 0.97 x 0.57 )

SIRKULASI 40
%

2 RUANG 18 ORG KURSI BESAR 2 X ( 1.9 x 2.3 )


ISTRAHAT EMPUK
PER SET

MEJA 1 1 X ( 1.8 x 1 )

SIRKULASI 40%

3 RUANG 9 ORG KURSI KERJA 2 X ( 0.7 x


PETUGAS 0.58 )
KEAMANAN SOFA 2 SET
2X ( 2.4 x 0.89 )
MEJA
KOMPUTER 1 X ( 0.5 x 1 )

SIRKULASI 40%

4 RUANG 7 ORG LEMARI RAK 5X(1x2)


PETUGAS BARANG
KEBERSIHAN
SIRKULASI 40%

5 RUANG 1 ORG KURSI SOFA 3 3 X ( 2.4 x 0.89 )


KEPALA SET
STASIUN
KURSI KANTOR
1 X ( 0.7 x
MEJA KANTOR 0.58 )

MEJA PANJANG 1 X ( 2 x 2.4 )

LEMARI 1 X ( 0.6 x 1 )
KANTOR /
TEMPAT BUKU 1 X ( 0.9 x 0.39 )
BUKU

LEMARI BESI
ARSIP 1 X ( 0.85 x
0.4 )
MEJA
KOMPUTER
1 X ( 1 x 0.5 )
KURSI KERJA
1 X ( 0.7 x 0.58 )

TONG SAMPAH
5 LITER 1 X ( 0.18 x 0.20
)

BUNGA SUDUT
2
2 X ( 0.27 x 0.36 )

SIRKULASI 40%

6 RUANG 1 ORG KURSI KANTOR 1 X ( 0.7 x


WAKIL 0.58 )
KEPALA MEJA KANTOR
1 X ( 2 x 2.4 )
MEJA
KOMPUTER 1 X ( 1 x 0.5 )

SOFA 1 SET 1 X ( 2.4 x 0.89 )

MEJA PANJANG 1 X ( 0.9 x 0.39 )

LEMARI BUKU 1 X ( 0.85 x


0.4 )
LEMARI ARSIP
1 x ( 0.2 x 0.18 )
TONG SAMPAH
5 LITER
1 X ( 0.18 x
BUNGA SUDUT 0.20 )

SIRKULASI 40% 2 X ( 0.27 x 0.36 )

7 RUANG PPKA 2 ORANG MEJA KERJA 2 X ( 0.7 x 0.58


)
KURSI KERJA
1 X ( 2 x 2.4 )
MEJA
KOMPUTER 1 X ( 1 x 0.5 )

ALMARI ALAT 1X(1x2)

SIRKULASI 20%

8 RUANG 1 ORANG KURSI KERJA 1 X ( 0.7 x


LOKET 0.58 )
MEJA KASIR
1 X ( 2.85 x 1.3 )
MEJA
KOMPUTER 1 X ( 1 x 0.5 )

LEMARI RAK 2 X ( 0.4 x 0.28 )

SIRKULASI 40%

9 RUANG 5 ORG KURSI KERJA 5 X ( 0.7 x 0.58 )


PELAYANAN
INFORMASI MEJA PANJANG 2 X ( 2.85 x 1.3 )

SIRKULASI 40%

10 TOILET 2 KLOSET 2X ( 6.85 x 3.6 )


PRIA
4 URINIOR 4 X ( 0.3 x 0.4 )

5 WASHTAFEL 5 X ( 0.45 x 0.6 )

SIRKULASI 40%

11 TOILET 6 KLOSET 6 X ( 6.85 x 3.6 )


WANITA
6 WASHTAFEL 5 X ( 0.45 x 0.6 )
SIRKULASI 40%

12 MUSHOLA 30 ORG MIMBAR 1X(1x1) =1


MASJID
MINIMLIS
1 X ( 0.6 x 0.3 ) = 0.18
RAK
1 X ( 0.8 x 0.42 ) = 0.336
LEMARI
MUKENA
2 X ( 0.25 x 0.8 ) = 0.4

RAK SEPATU 3 X ( 1.57 x 1.05 ) = 4.945 +


= 7.481
KARPET 3 SET
7.481 X 40% =
2.9924
SIRKULASI 40%
DIBULATKAN
= 3 m2

13 RUANG 1 ORG KURSI KERJA 1 X ( 0.7 x 0.58 ) = 0.406


RESERVASI
MEJA PANJANG 1 X ( 0.9 x 0.39 ) = 0.351

MEJA 1 X ( 1 x 0.5 ) 0.5


KOMPUTER
2 X ( 0.4 x 0.28 ) = 0.224 +
LEMARI RAK
= 1.481

1.481 x 40% =
SIRKULASI 40%
0.5924
Dibulatkan =
0.59m2
14 RESTORAN 150 ORG MEJA MAKAN 20 X ( 1,2 m ) = 24
20 SET

KURSI 150 x( 0.64 x 0.48 = 46.08


)
LEMARI RAK = 0.63
2 X ( 0.7 x 0.45 )
MEJA KASIR = 0.45
3 X ( 60 x 25 )
= 0.45 +
ETALASE KACA 3 X ( 0.60 x 0.25 )
MAKANAN 3 = 71.61
SET
71.61 x 40% =
SIRKULASI 40 28.644
%
Di bulatkan =
28.64m2

15 RETAIL 20 ORG MEJA KASIR 5 X ( 0.6 x 0.25 ) = 0.75


PERTOKOAN
RAK 10 SET 10 X ( 1 x 2 ) = 20

MEJA 10 SET 10 X ( 0.8 x 1.2 ) = 9.6

KURSI 10 SET 10 x ( 0.64 x 0.48 = 3.072


)
KULKAS 5 = 1.378
5 X ( 0.53 x 0.52 )
TONG SMPAH 5 = 0.18 +
LITER 5 X ( 0.18 x = 34.98
5 BUAH 0.20 )
34.98 x 40% =
SIRKULASI 40% 13.99

Dibulatkan =
40m2

16 GUDANG 3 ORANG LEMARI RAK 5X(1x2) = 10


BARANG BARANG

SIRKULASI 40% 10 x 40% = 4m2

17 ATM 10 ORANG MESIN ATM 5 X (0,568 x 0.4) 1,136

TONG SAMPAH 5 X ( 0.18 x 0.20 0,18


5 LITER )
1,316 x 40 %=
SIRKULASI 40% 0,5264 m²
18 RUANG KRU KURSI KANTOR 1 X ( 0.7 x 0,406
KA 0.58 )
MEJA KANTOR 4,8
1 X ( 2 x 2.4 )
MEJA 0,5
KOMPUTER 1 X ( 1 x 0.5 )
4,272
SOFA 2 SET 2 X ( 2.4 x 0.89 )
0,351
MEJA PANJANG 1 X ( 0.9 x 0.39 )
0,340
LEMARI BUKU 1 X ( 0.85 x
0.4 ) 0,036
LEMARI ARSIP
1 x ( 0.2 x 0.18 ) 0,036
TONG SAMPAH
5 LITER 1 X ( 0.18 x
0.20 ) 0,1944 =
BUNGA SUDUT 10,9354 x 20%
=2,187 m²
SIRKULASI 20% 2 X ( 0.27 x 0.36 )

19 RUANG 12 ORANG LEMARI RAK 2X(1x2) 4


PERALATAN BARANG

SIRKULASI 40% 4 x 40 % =
1,6 m²

20 KESEHATAN RAK OBAT 2X(1x2) 4


OBATAN

LEMARI 1 X ( 0.7 x 0.45 ) 0,315

TEMPAT TIDUR 2 X ( 2 x 0.6 ) 2,4

KURSI 2 X ( 1.8 x 0.65 ) 2,34

MEJA 2 X ( 0.5 x 0.5 ) 1,25

TONG SAMPAH 2 X ( 0.18 x 0.20 0,072 =


5 LITER ) 10,377 x 20 % =
2,0754 m²²
SIRKULASI 20%

21 RUANG 10 ORG KURSI 10 X ( 1.8 x 0.65 ) 11,7


MENYUSUI
MEJA 10 X ( 0.5 x 0.5 ) 2,5
MINIMALIS
2X(1x2) 4
RAK BARANG 18,2 x 30 % =
5,46 m²
SIRKULASI 30%

Anda mungkin juga menyukai