Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PM 29 DAN 33 TAHUN 2011

DOSEN

Dr.Ir. Nico Djajasinga, M.Sc, IP

DISUSUN OLEH
Shinta Apriliani (2003085)
MTP 1.3

D – III MANAJEMEN TRANSPORTASI

PERKERETAAPIAN POLITEKNIK TRANSPORTASI

DARAT INDONESIA-STTD T.A 2020/2021


PM NO. 29 TAHUN 2011

TENTANG

PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN STASIUN KERETA API

Bangunan Stasiun Kereta Api adalah bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang
terdiri dari gedung, instalasi pendukung dan peron. Stasiun Kereta Api merupakan prasarana
kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Jenis stasiun kereta
api terdiri atas :
a. Stasiun penumpang : merupakan stasiun kereta api untuk keperluan naik turun
penumpang
b. Stasiun barang : merupakan stasiun kereta api untuk keperluan bongkar muat barang
c. Stasiun operasi : merupakan stasiun kereta api untuk menunang pengoperasian kereta
api.

Stasiun kereta api terdiri atas :


a. Emplasemen stasiun, yang terdiri dari :
 Jalan rel
 Fasilitas pengoperasian kereta api
 Drainase

b. Bangunan stasiun, yang terdiri dari :


 Gedung adalah gedung untuk operasional kereta api yang terdiri dari gedung
untuk kegiatan pokok, gedung untuk kegiatan penunjang dan gedung untuk
kegiatan jasa pelayanan khusus, menurut kegiatannya terdiri atas :

Fungsi :
Gedung stasiun kereta api merupakan bagiann dari stasiun kereta api yang
digunakan untuk melayani pengaturan perjalanan kereta api dan pengguna jasa
kereta api.

Jenis :
 Gedung untuk kegiatan pokok adalah gedung yang berfungsi untuk
menunjang kegiatan pokok di stasiun dan merupakan tempat yang
digunakan untuk :
 Pengaturan perjalanan kereta api
 Pelayanan kepada pengguna jasa kereta api
 Keamanan dan ketertiban
 Kebersihan lingkungan

Gedung untuk kegiatan pokok terdiri atas :


1. Hall
2. Perkantoran kegiatan stasiun
3. Loket karcis
4. Ruang tunggu
5. Ruang informasi
6. Ruang fasilitas umum
a. Ruang ibadah
b. Toilet
c. Tempat sampah
d. Ruang ibu menyusui
7. Ruang fasilitas keselamatan
8. Ruang fasilitas keamanan
9. Ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia
10. Ruang fasilitas kesehatan

Persyaratan Penempatan :
a. Lokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api
b. Menunjang operasional sistem perkeretaapian
c. Tata letak ruang sesuai dengan alur proses kedatangan dan
keberangkatan penumpang kereta api serta tidak
mengganggu pengaturan perjalanan kereta api
d. Tidak mengganggu lingkungan
e. Terjamin keselamatan dan keamanan operasi kereta api

Persyaratan Operasi :
a. Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur
proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta
api serta tidak mengganggu pengaturan perjalanan kereta
api
b. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara
optimal dari segi tata letak ruang gedung stasiun, sehingga
pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan
secara nyaman
c. Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam
operasional kereta api dan ketersediaan sumber daya
manusia.

 Gedung untuk kegiatan penunjang, merupakan tempat kegiatan


untuk mendukung penyelenggaraan perkeretaapian. Gedung untuk
kegiatan penunjang stasiun kereta api, terdiri atas :
1. Pertokoan
2. Restoran
3. Perkantoran
4. Perparkiran
5. Perhotelan
6. Ruang lain yang menunjang langsung kegiatan stasiun kereta api

 Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus, merupakan tempat


kegiatan yang menyediakan jasa pelayanan khusus. Gedung untuk
kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun kereta api, terdiri atas :
1. Ruang tunggu penumpang
2. Bongkar muat barang
3. Pergudangan
4. Parkir kendaraan
5. Penitipan barang
6. Ruang ATM
7. Ruang lain yang menunjang baik secara langsung maupun tidak
langsung kegiatan stasiun kereta api.

Persyaratan Penempatan Gedung untuk Kegiatan Penunjang


dan Gedung untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus :
a. Lokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api
b. Tata letak ruang tidak mengganggu alur proses kedatangan
dan keberangkatan penumpang kereta api dan pengaturan
perjalanan kereta api
c. Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka
pelayanan pengguna jasa stasiun
d. Terjamin keselamatan dan keamanan operasi kereta api

Persyaratan Operasi Gedung untuk Kegiatan Penunjang dan


Gedung untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus :
a. Tidak mengganggu pergerakan kereta api
b. Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau
barang
c. Menjaga ketertiban dan keamanan
d. Menjaga kebersihan lingkungan
e. Tidak mengganggu bangunan dan lingkungan sekitas
stasiun serta disesuaikan dengan daya tampung dan
kebutuhan

Persyaratan Teknis
 Persyaratan Bangunan
a. Konstruksi, material, disain ukuran dan kapasitas
bangunan sesuai dengan standar kelayakan,
keselamatan dan keamanan serta kelancaran sehingga
seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal
b. Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan
gedung dari bahaya banjir, bahaya petir, bahaya
kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi
c. Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan
perundang – undangan tentang bangunan, mekanikan
elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan
yang berlaku
d. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara
optimal dari segi tata letak ruang gedung stasiun,
sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat
dilakukan secara nyaman
e. Komponen gedung meliputi :
1. Gedung atau ruangan
2. Media informasi (papan informasi atau audio)
3. Fasilitas umum
4. Fasilitas keselamatan
5. Fasilitas keamanan
6. Fasilitas penyandang cacat atau lansia
7. Fasilitas kesehatan
 Instalasi pendukung, terdiri atas :
 Instalasi listrik
Fungsi : Instalasi listrik merupakan peralatam komponen dan instalasi
listrik yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi tenaga listrik
dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api

Jenis :
 Jaringan penyediaan listrik umum
 Sumber tenaga listrik sendiri

Persyaratan Penempatan :
Ditempatkan di area di luar dan/atau di dalam gedung stasiun yang
memenuhi standar persyaratan umum instalasi listrik.

Persyaratan Teknis :
 Persyaratan Komponen dan Peralatan
a. Komponen Listrik terdiri atas :
1. Catu daya utama
2. Catu daya cadangan
3. Panel listrik
4. Peralatan listrik lainnya

b. Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar


persyaratan

Persyaratan Operasi :
a. Peralatan dan komponen listrik yang dioperasikan harus aman dan
tidak membahayakan operasi stasiun, kereta api dan pengguna jasa
b. Suplai listrik harus mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan
stasiun dan operasi kereta api.

 Instalasi air
Fungsi : Instalasi air merupakan peralatan, komponen dan instalasi air
yang berfungsi untuk mensuplai dan mendistribusi air dalam
memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api.
Jenis :
a. Instalasi air bersih
1. Jaringan penyediaan air murni
2. Olahan
b. Instalasi air kotor atau limbah

Persyaratan Penempatan :
Ditempatkan di area yang strategis dan terjangkau dan memenuhi
persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata ruang gedung
yang tidak mengganggu pergerakan penumpang dan operasional kereta
api.

Peryaratan Teknis :
 Persyaratan Pemasangan
a. Instalasi air bersih
1. Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan
sumber air bersih, kualitas air bersih, sistem distribusi
dan penampungannya.
2. Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai
ketentuan di bidang gedung dan bangunan.

b. Instalasi air kotor


1. Sistem pembuangan air limbah dan/atau air kotor
dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat
bahaya.
2. Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor
sesuai ketentuan di bidang lingkup dukungan

 Pesyaratan Operasi
a. Instalasi air bersih
1. Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi
kebutuhan operasi stasiun dan kereta api
2. Sistem distribusi air bersih dalam bangunan stasiun
kereta api harus memenuhi debit air dan tekanan
minimal yang disyaratkan

b. Instalasi air kotor


1. Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor
diwujudkan dalam bentuk epmilihan sistem
pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan yang
dibutuhkan
2. Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air
kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan
pembuanhannya
3. Air limbah yang mengandung bahan beracun dan
berbahaya tidak boleh digabung dengan air limbah
domestic
4. Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya
(B3) harus diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
5. Air limbah domestic sebelum dibuang ke saluran
terbuka harus diproses sesuai dengan pedoman dan
standar teknis yang berlaku

c. Komponen instalasi air


1. Pipa air
2. Peralatan instalasi
3. Penampungan air
4. Fasilitas dan peralatan instalasi air lainnya

 Pemadam kebakaran
Fungsi : Sebagai fasilitas pemadam kebakaran jika terjadi gejala atau
kebakaran di gedung stasiun kereta api
Jenis :
a. Hydran dengan selang dan/atau tabung
b. Sprinkle

Persyaratan Penempatan :
Ditempatkan di area yang strategis dan terjangkau jika terja kebakaran
dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak
mengganggu pergerakan penumpang dan operasional kereta api.

Persyaratan Teknis :
a. Komponen instalasi kebakaran meliputi :
1. Tabung pemadam kebakaran
2. Selang tabung
3. Fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran lainnya

b. Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi sesuai dengan


Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku di bidang pemadam
kebakaran.

 Peron
Fungsi : Sebagai tempat yang digunakan untuk aktifitas naik turun
penumpang kereta api

Jenis :
a. Peron tinggi
b. Peron sedang
c. Peron rendah

Persyaratan Penempatan :
a. Di tepi jalur (side platform)
b. Di antara dua jalur (island platform)

Persyaratan Teknis :
 Persyaratan Pembangunan
a. Tinggi
1. Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala
rel.
2. Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala
rel.
3. Peron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala
rel.

b. Jarak tepi peron ke as jalan rel


1. Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rel lurusan) 1650
mm (untuk jalan rel lengkungan)
2. Peron sedang, 1350 mm
3. Peron rendah 1200 mm

c. Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta


api penumpang yang beroperasi
d. Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang

e. Hasil penghitungan lebar peron menggunakan formula tidak


boleh kurang dari ketentuan lebar peron minimal.
No Jenis Di antara dua Di tepi jalur
Peron jalur (side
(island platform) Platform)
1. Tinggi 2 meter 1,65 meter
2. Sedang 2,5 meter 1,9 meter
3. Rendah 2,8 meter 2,05 meter

f. Lantai peron tidak menggunakan material licin

g. Peron sekurang - kurangnya dilengkapi dengan :


1. Lampu
2. Papan petunjuk jalur
3. Papan petunjuk arah
4. Batas aman peron

 Persyaratan Operasi :
a. Hanya digunakan sebagai tempai naik turun penumpang dari
kereta api
b. Dilengkapi dengan garis batas aman peron
1. Peron tinggi, minimal 350 mm dari sisi tepi luar ke as
peron
2. Peron sedang, minimal 600 mm dari sisi tepi luar ke
as peron
3. Peron rendah, minimal 750 mm dari sisi tepi luar ke as
peron
PM NO. 33 TAHUN 2011

TENTANG

JENIS, KELAS DAN KEGIATAN DI STASIUN KERETA API

Stasiun Kereta Api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan
pemberhentian kereta api. Jenis stasiun kereta api terdiri atas :
a. Stasiun Penumpang : merupakan stasiun kereta api untuk keperluan naik turun
penumpang. Stasiun penumpang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas :
1. Keselamatan
2. Keamanan
3. Kenyamanan
4. Naik turun penumpang
5. Penyandang cacat
6. Kesehatan
7. Fasilitas umum
8. Fasilitas pembungan sampah
9. Fasilitas informasi

Stasiun penumpang dikelompokkan dalam :


1. Kelas besar
2. Kelas sedang
3. Kelas kecil

b. Stasiun barang : merupakan stasiun kereta api untuk keperluan bongkar muat
barang. Stasiun barang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas :
1. Keselamatan
2. Keamanan
3. Bongkar muat
4. Fasilitas umum
5. Pembuangan sampah

c. Stasiun operasi : merupakan stasiun kereta api untuk keperluan pengoperasian kereta
api. Stasiun operasi harus dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan operasi kereta
api.

Untuk kepentingan bongkar muat barang di luar stasiun, dapat dibangun jalan rel yang
menghubungkan antara stasiun dan tempat bongkar muat barang.

Pembangunan jalan rel dilaksanakan sesuai dengan persyaratan teknis jalan rel dan
dilengkapi dengan fasilitas operasi kereta api.

Stasiun kereta api terdiri dari :


a. Emplasemen stasiun, terdiri atas :
1. Jalan rel
2. Fasilitas pengoperasian kereta api
3. Drainase
b. Bangunan stasiun, terdiri atas :
1. Gedung
2. Instalasi pendukung
3. Peron

Kegiatan di stasiun kereta api meliputi :


a. Kegiatan pokok, meliputi :
1. Melakukan pengaturan perjalanan kereta api
2. Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api
3. Menjaga keamanan dan ketertiban
4. Menjaga kebersihan lingkungan

b. Kegiatan usaha penunjang, dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan


perkeretaapian. Kegiatan usaha penunjang dapat dilakukan oleh pihak lain dengan
persetujuan penyelenggara prasarana perkeretaapian. Kegiatan usaha penunjang di
stasiun dapat dilakukan oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian dengan
ketentuan :
1. Tidak mengganggu pergerakan kereta api
2. Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang
3. Menjaga ketertiban dan keamanan
4. Menjaga kebersihan lingkungan

Penyelenggara prasana perkeretaapian dalam melaksanakan kegiatan usaha penunjang


harus mengutamakan pemanfaatan ruang untuk keperluan kegiatan pokok stasiun.

c. Kegiatan jasa pelayanan khusus, dapat dilakukan oleh pihak lain dengan
persetujuan penyelenggara prasana perkeretaapian yang berupa jasa pelayanan :
1. Ruang tunggu penumpang
2. Bongkar muat barang
3. Pergudangan
4. Parkir kendaraan
5. Penitipan barang

Penyelenggara prasarana perkeretaapian dapat mengenakan tariff kepada pengguna


jasa pelayanan khusus.

 Pengelompokan kelas stasiun kereta api dilakukan berdasarkan kriteria :


1. Fasilitas operasi. Komponen fasilitas operasi terdiri atas :
a. Peralatan persinyalan
b. Peralatan telekomunikasi
c. Instalasi listrik

2. Jumlah jalur, terdiri atas :


a. Lebih dari 10 jalur
b. 6 sampai dengan 10 jalur
c. Kurang dari 6 jalur

3. Fasilitas penunjang, terdiri atas :


a. Penunjang
b. Penunjang khusus
4. Frekuensi lalu lintas, merupakan frekuensi pergerakan kereta api per hari yang
terdiri atas :
a. Kereta api berhenti
b. Kereta api langsung

5. Jumlah penumpang, merupakan jumlah pergerakan penumpang kereta api per


hari yang terdiri atas :
a. Lebih dari 50.000
b. 10.000 sampai dengan 50.000
c. Kurang dari 10.000

6. Jumlah barang, merupakan jumlah pergerakan barang dan bagasi kereta api per
hari yang terdiri atas :
a. Lebih dari 150 ton
b. 100 sampai 150 ton
c. Kurang dari 100 ton

 Kelas stasiun dihitung berdasarkan perkalian bobot setiap kriteria dan nilai
komponen.

 Bobot yang diberikan untuk masing – masing kriteria ditentukan 100 angka kredit
dengan pembagian sebagai berikut :
a. Fasilitas operasi maksimum 25 angka kredit
b. Jumlah jalur maksimum 20 angka kredit
c. Fasilitas penunjang maksimum 15 angka kredit
d. Frekuensi lalu lintas maksimum 15 angka kredit
e. Jumlah penumpang maksimum 20 angka kredit
f. Jumlah barang maksimum 5 angka kredit

Penetapan klasifikasi stasiun kereta api didasarkan pada jumlah angka kredit yang
diperoleh stasiun yang bersangkutan.

 Jumlah angka kredit untuk menetapkan klasifikasi stasiun adalah sebagai


berikut :
a. Kelas besar, jumlah angka kredit lebih dari 70
b. Kelas sedang, jumlah angka kredit lebih dari 50 s/d 70
c. Kelas kecil, jumlah angka kredit kurang dari 50

Anda mungkin juga menyukai