Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TEKNIK

PEKERJAAN PERENCANAAN MEKANIKAL,


ELEKTRIKAL DAN PLUMBING GEDUNG RUMAH SAKIT
GRAND MITRA MEDIKA MEDAN

Dalam rangka perencanaan pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing pada


Gedung Rumah Sakit Grand Mitra Medika Medan, Lokasi Jalan S. Parman
Medan, dengan ini kami memberikan penjelasan dan gambaran umum tentang
materi perencanaan pekerjaan mekanikal elektrikal yang akan kami rancang,
sebagai berikut :

A. PEKERJAAN MEKANIKAL

1. Pekerjaan Pencegahan Kebakaran (Fire Hydrant)


a. Keharusan membuat Water Ground Tank (GWT) atau Ground
Resevoir di Basement dan Water Tank (Reservoir Atas) di Plat Atap
kapasitas sesuai kebutuhan (hal ini akan bekerja sama dengan
Pekerjaan Sipil/Arsitektur)
b. Pengadaan dan Pemasangan Pompa Hydrant antara lain : (1).
Pompa Elektrik (2) Pompa Diesel (3) Pompa Jockey, kapasitas dll)
sesuai kebutuhan dan instalasi pemasangan (gate valve, strainer,
foot valve, sampai berfungsi dengan baik. Pompa – pompa ini
ditempat ditempat di ruang pompa sesuai perencanaan struktur dan
arsitektur.

Skematik Perencanaan Jaringan Hydrant

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 1


c. Instalasi pemipaaan hydrant dan sprinkler dengan Pipa Black Steel
Schedule 40 ASTM 53
d. Hydrant Box Indoor dan Hydrant Pillar lengkap Selang & Noozle
e. Pemadam api ringan atau APAR terdiri atas gas CO 2 dan dry
chemical

SKEMA JARINGAN FIRE SPRINKLER

DIAGRAM SKEMATIK PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 2


2. Pekerjaan Plambing
a. Instalasi Air Bersih dengan Pipa Galvanis diameter sesuai
kebutuhan
b. Inslatasi Air Bekas dan Air Kotor Pipa PVC diameter sesuai
kebutuhan.

Skematik Perencanaan jaringan Plumbing

c. Pompa Transfer Air Bersih Type Centrifugal / section beserta


instalasi pemipaan dari Ground Water Tank ke Reservoir Atas, dan
pompa-pompa ini ditempat di ruang pompa bersama dengan pompa
utama hydrant.
d. Pompa Booster di Reservoir Atas dan instalasi pemipaan

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 3


3. Pekerjaan Sumur Dalam (Deep Well)

Kami mengusulkan pembuatan Sumur Dalam (Deep Well) dalam


perencanaan ini, hal ini dibutuhkan sebagai sumber air cadangan baik
ketersediaan air bersih maupun untuk kebutuhan hydrant dan sprinkler,
sebagai berikut :

a. Pengeboran Sumur Dalam sekitar 150 – 200 meter


b. Pompa Deep Well Type Submersible lengkap dengan saringan,
WLC dan asesoris lainnya.
c. Pipa Instalasi galvanis ukuran sesuai kebutuhan beserta casing dan
perlengkapan pemasangan.

Skematik perencanaan Sumur Dalam (Deep Well)

4. Pekerjaan Tata Udara (Air Condition)


a. Peralatan Air Condition (Indoor dan Outdoor) lengkap dengan
gantungan / hanger / support / pipa drain dari Unit Indoor AC ke
pipa tegak shaft / refrigerant pipe dan akseories lainnya, dengan
System Pendingin Udara VRV (Variablle Refrigerant Volume) pada

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 4


Outdoor yang berdasarkan motor speed sehingga AC bekerja
berdasarkan beban yang ada seperti banyaknya pengunjung
sebagai beban variable; dan Unit Indoor dapat mempergunakan
Fan Coil Unit (FCU).

Skematik pemasangan AC

b. Ducting yang digunakan dari jenis pre insulated dilengkapi dengan


Volume Dumper yang memakai motor riser yang dapat diatur oleh
BAS beserta instalasi pemasangannya
c. Exhaust Fan sesuai kebutuhan

5.Pekerjaan Gas Medis

Pekerjaan sistem sentral instalasi gas medis terdiri dari instalasi Sistem
Oksigen (O2), Sistem Nitrous Oxide (N20), Sistem Karbon Dioksida
(CO2), Sistem Nitrogen (N2), Sistem Medical Compressed Air (A),
Sistem Medical Vacuum (VAC), Sistem Pembuangan Gas Anesthesi
(WAGD).

Pensuplaian, instalasi dan pengetesan termasuk dalam sistem


pemipaan gas medik adalah system yang sangat penting dan khusus
dan akan dirancang dengan sebaik mungkin.

Komponen - komponen yang termasuk didalamnya, tetapi tidak dibatasi


diantaranya : Pipa tembaga, Fitting, Valves, Box Valves Alarm dan alat
sensor serta Outlet Gas Medik; Pompa Vacuum, Motor, Control Panel
dan Tangki beserta kelengkapannya; Compressor Air, Motor, Control

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 5


Panel, Alat pengering, Alat Penyaring,Tangki beserta kelengkapannya;
Manifold beserta kelengkapannya; Zone box Valve atau katub pembagi
area; Control Panel Gas atau Area Alarm; Instalasi pipa tembaga type
L; Wall outlet gas.

Perencanaan pemipaan: seluruh distribusi sistem pemipaan gas medis


menggunakan pipa tembaga yang memiliki standart khusus gas medis
dianataranya ASTM – B 280, 819 Type “K“

Fitting: seluruh fitting terbuat dari tembaga dengan standart type “K“

Perencanaan sistem pengelasan : semua sambungan pipa gas medis di


sambung mengunakan pengelasan perak dengan Acytelin/Elpiji dan
Oksigen.

6. Pekerjaan Pneumatic Tube

Pneumatic tube adalah alat pengirim / pengantar sample blood, medical


record, obat-obatan dan dokumen administrasi yang rutin dilakukan
pada suatu fasilitas layanan kesehatan. Pneumatic tube merupakan
sistem yang cepat dan handal, sehingga pengiriman akan menjadi
cepat, tepat, handal, efisien dan efektif.

Pneumatic tube system terdiri atas beberapa komponen, yaitu: (1)


Stasiun, merupakan tempat pengiriman dan penerimaan carrier atau
barang yang telah dikirim dari atau ke stasiun yang terhubung dengan
pusat control (2) Pengalir, merupakan tempat pengiriman untuk
meluncurkan barang atau jalan untuk carrier yang dihubungkan dari
blower sampai stasiun. (3) Pusat kontrol, merupakan pusatnya kontrol
semua sistem yang dilengkapi dengan PC untuk memprogram sistem
yang dikehendaki yang dihubungkan ke semua sistem pneumatic (4)

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 6


Blower, merupakan mesin pendorong carrier atau tabung supaya barang
yang dikirim sampai ke tempat tujuan yang diinginkan, dan (5) Sistem
kopling, merupakan sistem yang berfungsi sebagai percabangan pipa
yang dihubungkan ke stasiun yang mempunyai 1 input dan outputnya
bisa 2,3, sampai 4 lubang.

7.Pekerjaan Transportasi Vertikal dalam Gedung (Elevator/Lift)

Berhubung Gedung Rumah Sakit di atas 30 lantai, maka transportasi


vertikal dalam gedung mutlak diperlukan yaitu Elevator/Lift sesuai
kebutuhan yang sudah ditetapkan berdasarkan DED struktur dan
arsitektur, antara lain
a. Elevator Penumpang (Passenger Elevator) terdiri dari Mesin
Pengangkat, Sheaves, Governor, Kabin Elevator, Vent, Lampu,
Automatic Rescue Device (ARD) Type Top Traction – Geared,
Kapasitas 20 Person/1350 Kgs/Unit atau sesuai dengan luas ruang
lift pada pekerjaan struktur/sipil dan arsitektur.
Keterangan :

1. Penerangan yang memadai


mencegah kecelakaan dan
membuat orang merasa lebih
aman
2. Sistem komunikasi suara dua
arah meningkatkan keamanan
dan memberikan ketenangan
pada penumpang
3. Pintu interior dan pintu landing
otomatis mencegah kecelakaan
dan meningkatkan aksesibilitas
4. Landing yang akurat mencegah
orang tersandung pada daun
pintu
5. Sistem darurat termasuk alarm
dengan telepon dua arah dan
pemasok daya darurat

b. Elevator Pasien (Hospital Bed Elevator) terdiri dari Mesin


Pengangkat, Sheaves, Governor, Kabin Elevator, Vent, Lampu,
Automatic Rescue Device (ARD) Type Top Traction – Geared,
Kapasitas 1350 Kgs/Unit atau sesuai dengan luas ruang lift pada
pekerjaan struktur/sipil dan arsitektur
c. Peralatan Elevator akan interfacing dengan General Fire Alarm
d. Perlengkapan dan peralatan pemasangan sampai berfungsi dengan
baik dan aman

8.Pekerjaan Instalasi Pembuangan Limbah

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 7

Keterangan :
Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran
lingkungan yang sangat potensial. Oleh karena itu air limbah tersebut
perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum.
Masalah yang sering muncul dalam hal pengelolaan limbah rumah sakit
adalah terbatasnya dana yang ada untuk membangun fasilitas
pengolahan limbah serta operasinya, khususnya untuk rumah sakit tipe
kecil dan menengah. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu
dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang
murah, mudah operasinya serta harganya terjangkau, khususnya untuk
rumah sakit dengan kapasitas kecil sampai sedang. Selain itu perlu
menyebar-luaskan informasi teknologi khususnya untuk pengolahan air
limbah rumah sakit, sehingga dalam memilih teknologi pihak pengelola
rumah sakit mendapatkan hasil yang optimal. Pekerjaan instalasi
pembuangan air limbah ini terdiri dari :

a. Pekerjaan Septic Tank, Pekerjaan Bak Pemisah Lemak (Grase


Trap), Bak Kontrol, Bak Kimia, Bak Pengumpul, Bak Pemisah
Lemak, Bak Ekualisasi, Bangunan Limbah B3 Incinerator.
b. Pada Bangunan Limbah B3 Incinerator dilengkapi dengan peralatan
pembakar limbah kimia

Skematik Perencanaan Tata Kelola Limbah


c. Jenis limbah yang diolah adalah : (1) Seluruh air buangan yang
berasal dari hasil proses kegiatan sarana pelayanan kesehatan
yang meliputi : air limbah domestik (air buangan kamar mandi,
dapur, air bekas pencucian pakaian), (2) Air limbah klinis (air

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 8


limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit, misalnya air
bekas cucian luka, cucian darah dll), air limbah laboratorium dan
lainnya. Prosentase terbesar dari air limbah adalah limbah domestik
sedangkan sisanya adalah limbah yang terkontaminasi oleh
infectious agents kultur mikroorganisme, darah, buangan pasien
pengidap penyakit infeksi, dan lain-lain. Air limbah yang berasal dari
buangan domestik maupun buangan limbah cair klinis umumnya
mengandung senyawa pencemar organik yang cukup tinggi dan
dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis. (3) Air
limbah laboratorium dan kimia, limbah ini banyak mengandung
logam berat yang apabila dialirkan ke dalam proses pengolahan
secara biologis dapat mengganggu proses pengolahannya,
sehingga perlu dilakukan pengolahan awal secara kimia-fisika.
d. Di dalam perencanaan pengelolaan air limbah rumah sakit ini
nantinya, maka yang perlu diperhatikan adalah sistem saluran
pembuangan air. Saluran air limbah dan saluran air hujan harus
dibuat secara terpisah. Air limbah rumah sakit baik yang berasal dari
buangan kamar mandi, air bekas cucian, air buangan dapur serta air
limbah klinis dikumpulkan ke bak kontrol dengan saluran atau pipa
tertutup, selanjutnya dialirkan ke unit pengolahan air limbah. Setelah
dilakukan pengolahan, air hasil olahannya dibuang ke saluran
umum. Sementara untuk air hujan dapat langsung dibuang
kesaluran umum melalui saluran terbuka.

9.Sewage Treatment Plant (STP) Biotech System

Sewage Treatment Plant Biotech System adalah instalasi pengolahan air


limbah toilet portable, dengan bubuk pengurai dimana setiap feses yang
masuk akan diurai oleh bakteri pengurai melaui kontak menggunakan media
filter, sehingga air yang keluar sudah tidak mencemari air tanah dan ramah
lingkungan.

a. Sumber air limbah yang diolah dalam STP Biotech ini berasal dari
bangunan/sumur-sumur pengolahan limbah sebagaimana telah dijelaskan
di atas.
b. Proses penguraian limbah pada STP dilakukan dengan proses aerobik,
dimana pada ruang/chamber ini terjadi injeksi udara menggunakan double
blower, dan udara yang masuk didistribusikan melalui diffuser yang sudah
terpasang.
c. Pada tahap tersebut Limbah Cair berupa Biological Oxygen Demand
(BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) dapat direduksi secara
optimal.
d. Dan tahap terakhir adalah tahapan sedimentasi, untuk memfilter kadar
TSS (Total Suspended Solid) dari hasil proses aerobik, sehingga air hasil
buangan sudah baik dan layak buang, serta aman bagi lingkungan.
e. STP dilengkapi dengan Double Blower, Control Panel On/Off untuk
mempermudah pengoperasian, Diffuser untuk mendistribusikan udara
yang masuk dan sebagai tahapan proses aerobik, Submersible Pump

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 9


untuk sistem backwash/recycle process dari tahapan akhir kembali ke
tahapan awal, agar hasil proses maksimal.

Skematik Biotect System

B. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. Pekerjaan Kelistrikan
a. Pecahayaan dan kebutuhan listrik dengan sumber utama dari PLN
sebesar 20 s/d 40 Watt/m2 dengan catatan jaringan harus memberi
kemungkinan untuk penambahan beban, tetapi harus dalam batas
ekonomis.
b. Generator Set sebagai sumber cadangan mutlak diperlukan
(disarankan sebanyak 2 Unit), dengan kapasitas minimal 80% dari
beban puncak.

c. Sinkronisasi antara sumber utama PLN dengan sumber cadangan


Genset dirancang dapat berfungsi secara Automatic dan Manual,

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 10


artinya apabila sumber utama dari PLN terputus/keadaan off maka
secara automatic Genset pertama akan hidup / start sendiri dan
mensupply daya ke system electric gedung. Apabila beban melebihi
70% - 80% dari kemampuan Genset pertama maka Genset
berikutnya hidup / start sendiri dan auto sincron dengan Genset
pertama. Sebaliknya apabila beban berkurang, kedua Genset
bekerja pada beban dibawah 35 % maka salah satu Genset akan
turn off secara automatic.
d. Jaringan instalasi akan dirancang sesuai dengan Peraturan
Nasional yang berlaku (Peraturan Umum Instalasi) yaitu Instalasi
power atau grouping lampu dirancang sedemikian rupa /
berdasaran balance phase sehingga satu saklar ataupun
sebahagian saklar saklar pada gedung di non aktifkan, beban pada
Trafo dan Genset tetap seimbang.
e. Cable dari Trafo ke PDTR dari PDTR ke MDP dari MDP ke SDP
dari SDP ke PL dari SDP ke PP dari SDP ke PAC dipakai Bus duct
system ini ebih kuat , memperbaiki Power factor, menghilangkan
Lost Power dan menghindari beban Harmonic.
f. Panel Tegangan Rendah harus mengikuti standar VDE/DIN dan
juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
g. Rumah ranel dan komponen panel (MCB dan MCCB) dari Produksi
Schneider
h. Semua jenis rumah lampu (Armature) dari Artolite atau setara dan
jenis lampu dari produksi Philip
i. Kotak kontak, saklar dan Junction Box dari MK, Legrand, Clipsal
atau setara.
j. Transformator yang dipergunakan sesuai standar PLN (PUIL)
k. Pemasangan Grounding seluruh peralatan elektrikal.

2. Pekerjaan Pendeteksi Bahaya Kebakaran (Fire Alarm)

a. MCFA (Master Control Fire Alarm) termasuk Repeat Panel Type


Full Andressable. Master Control Fire Alarm (MCFA) ditempatkan/
diletakkan di ruang sekuriti lantai bawah, yang dipasang menempel
pada dinding. Panel Annunciator terpasang di meja keamanan
dimana ada penjagaan selama 24 jam. Terminal terletak di
pendistribusian ke setiap detector melalui kabel NYA 30 x 1 x 1,5
mm² yang dimasukkan ke dalam pipa conduit PVC 20 mm diklem
pada tembok. Kabel ke detector dengan NYA 4 (2 x 1,5 mm²)
diletakkan pada pipa flexible PVC yang diinstalasi di plafond. Setiap
pembelokan/pencabangan/penyambungan harus menggunakan
junction pipa conduit yang tertanam pada beton.
b. Announciator Panel
c. Kabel Feeder dengan Kabel STP AWG # 18 dari MCFA ke TBFA,
Kabel FRC 2 x 1,5 mm² untuk kabel Power dari MCFA ke TBFA dan
ke announciator

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 11


d. Terminal Box Fire Alarm (TBFA), Horn & Strobe Lamp, Manual
Break Glass, Addresable Rate of Rise Detector, Addresable Heat
Detector serta instalasi pemasangannya.

3. Pekerjaan Tata Suara (Sound System) dan Nurse Call


a. Peralatan Utama Sound System yang terdiri dari Power Amplifier,
Mixer Pre Amplifier/Sistem Controller, DVD /CD/MP3/MP4 Player +
Radio Tuner, Graphic Equalizer dan lain-lain (Peralatan utama
ditempatkan di ruang control)
b. Inslasi Sound System ke seluruh area gedung dan instalasi nurse
call dari ke setiap ruangan dan ruang control
c. Peralatan pendukung lainnya seperti speaker dan lain-lain

4. Pekerjaan Telepon
a. Private Automatic Branch Exchange (PABX) System Kapasitas 40
Ext, Operator Console dan lain-lain
b. Main Distribution Frame (MDF)
c. Penyambungan saluran telepon dari Telkom
d. Instalasi telepon ke seluruh ruang sesuai kebutuhan

5. Pekerjaan Jaringan Kabel Data


a. Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan
untuk berkomunikasi secara elektronik. Sebuah jaringan biasanya
terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan.
Jaringan komputer wireline bekerja dengan menggunakan kabel-
kabel sebagai penghubung antar komputer dan dapat juga
terhubung secara on line melalui jaringan internet.

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 12


b. Jaringan Kabel (Wireline) : Kabel yang dapat digunakan adalah
kabel coaxial, twisted pair dan serat optik. Pada setiap komputer
harus dilengkapi dengan kartu antarmuka yang disebut dengan NIC
(Network Interface Card) atau LAN (Local Area Network). Jaringan
kabel biasanya digunakan pada area yang kecil, misalnya dalam
satu ruangan dan gedung. Setiap komputer yang terhubung dalam
jaringan memiliki MAC Address atau IP Address (Internet Protocol)
yang berbeda-beda.

k
c. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) : dengan kecanggihan teknologi
informasi, untuk membangun sebuah jaringan komputer dapat
dimungkinkan tanpa menggunakan kabel (nirkabel). Untuk
pengganti kabel sebagai penghubung dapat digunakan gelombang
radio (Radio Frequency), sinar inframerah (infared), bluetooth dan
melalui gelombang mikro (microwave). Komputer mobile, seperti
notebook dan Personal Digital Asssitance (PDA) merupakan
komputer yang dapat digunakan pada jaringan nirkabel.

6. Pekerjaan MATV dan Penyiaran Lokal


a. Bila dibutuhkan akan direncang MATV lengkap dengan peralatan
utama dan instalasinya.

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 13


Skema perencanaan MATV

b. Bila dibutuhkan akan dirancang model penyiaran lokal dari dan di


Aula Utama agar dapat dilihat seluruh jemaat maupun jemaat yang
berada di luar Aula Utama
c. Peralatan Penyiaran Lokal mulai dari Proyektor, Monitor dan
jaringan intalasi.

7. Pekerjaan Monitoring Keamanan (CCTV)


a. Camera CCTV Speed Dome yang dapat digerakkan dari Ruang
Monitor Tilt Range 900 dan 22x optical zoom dengan jumlah sesuai
kebutuhan (biasanya ditempatkan diruangan luas dan terbuka serta
di luar gedung)
b. Camera CCTV Fix Dome (biasanya ditempatkan di koridor) sesuai
kebutuhan.
c. Instalasi CCTV dan assesoriesnya
d. Peralatan dan Instalasi Monitoring di Ruang Control/Monitoring.

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 14


Skema perencanaan CCTV

8. Pekerjaan Penangkal Petir

Untuk gedung ini penangkal petirnya kita rencanakan menggunakan


sistem penangkal petir elektrostatis, ini merupakan penangkal petir
modern dengan menggunakan sistem E.S.E (Early Streamer Emision).
Sistem E.S.E bekerja secara aktif dengan cara melepaskan ion dalam
jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir.
Pelepasan ion ke lapisan udara secara otomatis akan membuat sebuah
jalan untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung terminal
penangkal petir elektrostatis ini dari pada area sekitarnya. Dengan
sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan yang lebih luas
dari pada sistem penangkal petir konvensional. Berikut ini adalah
keunggulan penangkal petir elektrostatis adalah :
a. Hanya membutuhkan 1 buah terminal untuk radius tertentu.
b. Area perlindungan lebih luas dengan radius antara 50 - 150 m
c. Tidak banyak membutuhkan komponen maupun kabel
d. Lebih murah untuk area perlindungan yang luas
e. Pada umumnya hanya membutuhkan 1 arde.
f. Perawatan dan pemasangan pada bangunan yang mudah.
Merupakan pilihan yang tepat dan tidak mengganggu estetika
bangunan anda.
g. Bertindak sebagai pencegah interferensi pada perangkat
komunikasi yang ada.

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 15


h. Lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan.

Demikian usulan perencanaan mekanikal elektrikal ini kami sampaikan untuk


dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Terima kasih.

Medan, 08 Maret 2019


PT. Biro Bangunan Selaras

HALOMOAN SITOMPUL
Direktur

Proposal Teknis Perencanaan Makanikal Elektrikal & Plumbing 16

Anda mungkin juga menyukai