Anda di halaman 1dari 4

“MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

BLUE ECONOMY

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Ir Hj.R.Sabrina, M.Si

Disusun Oleh : AHMAD SYAHRIAL HSB 2005180050

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA

2022/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmad dan karunianya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang bapak/ibu berikan kepada kami,yaitu makalah ekonomi
pembangunan berkelanjutan dengan pokok bahasan green economy yaitu
mewujudkan per,tumbuhan ekonomi hijau untuk INDONESIA yang
sejahtera,terimakasih kami ucapkan kepada ibuk Dr.Ir Hj. R..Sabrina,M.Si yang
sudah membimbing kami dalam mata pelajaran ini.

Dan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung


kami sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.kami
menyadari bahwa tugas yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna,baik dari
segi penyusunan,bahasa,maupun penulisan. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan bagi kami agar lebih baik dimasa mendatang.semoga tugas ini
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan kita.

Medan,7 April 2022

Penyusun
AHMAD SYAHRIAL HSB

KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN(KKP) NUSA PENIDA

Kawasan konservasi perairan (kkp)Nua Penida,Kabupaten


Klungkung,Bali,menjadi salah sastu lokasi percontohan pengolahan kawasan
konseevasi yang efektif dengan mengacu pada prinsip blue economy.

“Prinsip blue economy dapat dikembangkan di kawasan ini untuk mendorong


perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah yang berwawasan
lingkungan,”kata Menteri Kelautan dan Perikanan,Sharif C Sutardjo,Minggu.

Pengeolohan kawasan konservasi di daerah itu akan mengadopsi system tata


ruang(zonasi).Sistem zonasi di kawasan konservasi merupakan upaya dalam
memadukan antara pengelolahan dan pemanfaatan ruang wilayah secara seimbang.

Tujuannya untuk memberikan perlindungan dan pencegahan dampak negative


terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Berbagai bentuk kegiatan pengelolahan kawasan yang efektif ini akan terus
diekmbangkan di Nusa Penida.

Sistem tata ruang tersebut dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat
setempat,seperti pengembangan ekowisata bahari melalui wisata mangrove dan
rumput laut,rehabilitasi terumbu karang,pengelolahan limbah dan sampah yang
dapat menghasilkan kompos.
Jika ditinjau dari sisi ekonomi pesisir,Kawasan Konservasi Nusa Penida memiliki
sekitar 20 titik lokasi penyelaman untuk wisata bahari, 308 hektare area budi daya
rumput laut dengan produksi rata-rata 500 ton/tahun

“Sementara jumlah kunjungan wisata ke Nusa Penida setiap tahunnya berksisar


200.000 orang,”ujarny

Anda mungkin juga menyukai