Nomor : 234/KEP/IV.6.AU.1/J/20117
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asuhan yang berkualitas dapat dicapai dengan adanya profesionalisme keperawatan.
Pelayanan keperawatan profesional di rumah sakit diberikan oleh kelompok keperawatan.
Kelompok keperawatan yang bertanggung jawab untuk terlaksananya peran dan kegiatan
perawat di rumah sakit dapat berupa komite yang berada dalam struktur tetapi menjalankan
peran fungsional. Komite Keperawatan di RS merupakan media utama untuk mengakomodasi
dan memfasilitasi tumbuhnya komunitas profesi keperawatan melalui sistem pengampu
keilmuan yang dapat mempertahankan profesionalisme pelayanan keperawatan yang
diberikan. Asuhan yang berkualitas mempunyai beberapa elemen :
B. Tujuan
1. Menjadi acuan dalam setiap program layanan keperawatan atau kebidanan di lingkungan
RS Muhammadiyah Delanggu agar lebih terencana, terarah, efektif dan effesien.
2. Memenuhi ketentuan tertib administrasi demi terciptanya manajemen secara profesional.
3. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH DELANGGU
A. Sejarah Berdiri
Setelah melalui perjalanan panjang selama 4 (empat) dasawarsa, dengan diawali
berdirinya Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin maka pada tahun 2001 berdirilah RSU
PKU Muhammadiyah Delanggu dengan diberikan ijin bertahap dari Ijin Uji Coba, Ijin
Operasional Sementara, Ijin Operasional dan Ijin Tetap diterbitkan Pemerintah Daerah
Kabupaten Klaten pada tanggal 27 Oktober 2011 dengan Surat Keputusan Bupati Klaten
Nomor 503 / 430 / 2011
Ditetapkan sebagai rumah sakit tipe D dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.03.05 / I / 1599 / 11 tentang Penetapan Kelas RSU PKU Muhammadiyah Delanggu,
sejak 28 Juni 2011
Lulus Akreditasi Tingkat Dasar 5 Pelayanan. Dengan sertifikat Nomor:
KARS-SERT/465/IV/2012. Mendapat Sertifikasi ISO 9001 – 2008 dari BSI untuk proses
pelayanan di IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, Farmasi, Perawatan Maternitas,
Gizi, Kamar Operasi dan ICU, dengan No. : FS593021 pada 21 Januari 2012.
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu saat ini mempunyai kapasitas sebanyak 196
tempat tidur dan telah menjalin kerjasama dengan phak ketiga yang diantaranya perusahaan
asuransi milik pemerintah maupun swasta serta perusahaan / instansi swasta lainnya. RSU
PKU Muhammadiyah Delanggu berlokasi di Jalan Raya Delanggu Utara No. 19 Delanggu,
Klaten. Dalam penyelanggaraan pelayanan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
memberikan pelayanan :
2. Layanan Gawat Darurat 24 jam, Kamar Operasi, ICU, Hemodialisa dan yang akan segera
diluncurkan adalah layanan NICU dan PICU.
2
BAB III
3
BAB IV
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Delanggu adalah Rumah Sakit tipe D yang dipimpin
oleh seorang Direktur, dibantu oleh Kepala Bidang Umum,Keuangan, Pelayanan Medis dan
Penunjang Medis. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
971/Menkes/PER/IX/2009, tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan (Kesehatan
RI, 2009)
Gambar: 3.1
Bagan Struktur Induk Organisasi RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
Bagan Struktur Induk Organisasi RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU
4
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN
KOMITE KEPERAWATAN RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU
A. Pengertian
Komite Keperawatan merupakan wadah non struktural yang berkembang dari struktur
organisasi formal rumah sakit bertujuan untuk menghimpun, merumuskan dan
mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide perawat/bidan sehingga memungkinkan
penggunaan gabungan pengetahuan, keterampilan, dan ide dari staf profesional keperawatan.
Komite Keperawatan merupakan oganisasi yang berfungsi sebagai wahana bagi tenaga
keperawatan untuk berpartisipasi dalam memberikan masukan tentang hal-hal yang terkait
masalah profesi dan teknis keperawatan.
Komite keperawatan di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu adalah pejabat yang
ditunjuk untuk menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan tentang hal-hal yang
terkait dengan masalah profesi dan tehnis keperawatan. Komite Keperawatan secara struktur
di bawah direktur medis RSU PKU Muhammadiyah Delanggu.
Gambar: 5.1
Bagan Struktur Organisasi Komite Keperawatan
Komite Keperawatan
5
C. Uraian Tugas Komite Keperawatan
1. Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:
a. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan
pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan; dan
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
6
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu.
d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis yang berupa Surat penugasan
Kerja Klinis (SPKK).
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan.
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan; dan
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin.
7
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi:
1) Ijazah.
2) Surat Tanda Registrasi (STR).
3) Sertifikat kompetensi.
4) Logbook yang berisi uraian capaian kinerja.
5) Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau orientasi
di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru.
6) Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
d. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
1) Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan.
2) Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok).
3) Sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan
evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi.
4) Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan
Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
e. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
f. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
g. Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan ke direkturRumah Sakit.
3. Kewenangan
Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi rincian
Kewenangan Klinis untuk memperoleh SPKK (clinical appointment).
4. Mekanisme Kerja
Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial, maka ditetapkan mekanisme sebagai
berikut:
8
e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh Penugasan Klinis
dari direktur Rumah Sakit dengan cara:
1) Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan.
2) Ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite Kredensial untuk melakukan
proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok).
3) Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode:
porto folio, asesmen kompetensi.
4) Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat menentukan
Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
f. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala.
g. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.
9
2. Tugas.
Tugas sub komite mutu profesi adalah:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik.
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan.
c. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
3. Kewenangan.
Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi tindak
lanjut audit keperawatan dan kebidanan, pendidikan keperawatan dan kebidanan
berkelanjutan serta pendampingan.
4. Mekanisme kerja
Untuk melaksanakan tugas subkomite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme
sebagai berikut:
10
3. SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan
asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika profesi dalam praktiknya.
Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan
penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi.
Nilai etik sangat diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai landasan dalam memberikan
pelayanan yang manusiawi berpusat pada pasien. Prinsip “caring” merupakan inti
pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan. Pelanggaran terhadap standar
pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan hampir selalu dimulai dari
pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan pasien dan masyarakat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau timbulnya masalah etik antara lain
tingginya beban kerja tenaga keperawatan, ketidakjelasan Kewenangan Klinis, menghadapi
pasien gawat-kritis dengan kompetensi yang rendah serta pelayanan yang sudah mulai
berorientasi pada bisnis.
Kemampuan praktik yang etis hanya merupakan kemampuan yang dipelajari pada saat di
masa studi/pendidikan, belum merupakan hal yang penting dipelajari dan
diimplementasikan dalam praktik.
Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu
dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan
keperawatan dan kebidanan yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan
mendapat kepuasan
11
e. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau surat Penugasan Klinis
(clinical appointment).
f. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
2. Kewenangan
Subkomite etik dan disiplin profesi mempunyai kewenangan memberikan usul
rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis (clinical privilege) tertentu, memberikan
rekomendasi perubahan/modifikasi rincian Kewenangan Klinis (delineation of clinical
privilege), serta memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
3. Mekanisme kerja
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
1) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di dalam
rumah sakit.
2) Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin profesi.
3) Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi dilakukan
dengan melibatkan panitia Adhoc.
4) Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
a) Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi keperawatan
dan kebidanan di Rumah Sakit melalui Ketua Komite.
b) Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada Kabid Yanmed dan Kasubid
Keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan.
c) Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direkturRumah Sakit.
5) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan, meliputi:
a) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam
pelaksanaan praktik keperawatan dan kebidanan sehari-hari.
b) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan
metode serta evaluasi.
c) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya,
“coaching”, simposium, “bed side teaching”, diskusi refleksi kasus dan lain-
lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.
6) Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada Ketua Komite
Keperawatan.
12
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja keanggotaan Komite Keperawatan yang ada di RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu adalah :
1. Semua pelayanan keperawatan dilakukan oleh setiap staf keperawatan di Rumah Sakit
berdasarkan surat penugasan kerja klinis dari Direktur RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu.
2. Dalam keadaan kegawatdaruratan staf keperawatan dapat diberikan penugasan kerja klinis untuk
melakukan asuhan keperawatan di luar kewenangan klinis yang dimiliki, sepanjang yang
bersangkutan memiliki kemampuan untuk melakukannya.
3. Dalam melaksanakan tugas, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di
lingkungannya maupun denganstaf keperawatan fungsional lain atau instansi lain yang terkait.
4. Untuk menangani pelayanan keperawatan tertentu, Direktur RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dapat
membentuk panitia atau kelompok kerja.
13
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
KOMITE KEPERAWATAN DI RS.MUHAMMADIYAH DELANGGU
A. KUALIFIKASI
Nama Kualifikasi
No Pengalaman Kerja
Jabatan Formal Sertifikat
14
Kualifikasi
15
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI
16
BAB IX
PERTEMUAN KEANGGOTAAN KOMITE KEPERAWATAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu
.
Tujuan umum :
Membantu terselenggaranya program kerja Komite Keperawatan yang ada di RSU PKU
Muhammadiyah Delanggu.
Tujuan khusus :
1. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja Komite Keperawatan
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahn yang terkait dengan program kerja
Komite Keperawatan guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
Penyelenggaraan rapat :
1. Rapat Komite Keperawatan adalah rapat yang diselenggarakan oleh Komite Keperawatan untuk
membahas hal-hal yang berhubungan dengan keprofesian tenaga keperawatan sesuai tugas dan
kewajibannya.
2. Rapat Komite Keperawatan terdiri dari rapat rutin, rapat dengan Kepala Bidang Pelayanan
Medik dan Kepala Sub Bidang Keperawatan, dan rapat khusus.
3. Peserta rapat Komite Keperawatan selain Anggota Komite Keperawatan, apabila diperlukan dapat juga
dihadiri oleh pihak lain yang terkait dengan agenda rapat, baik internal maupun eksternal Rumah
Sakit yang ditentukan oleh Komite Keperawatan.
4. Setiap rapat Komite Keperawatan dibuat risalah rapat.
2) Rapat Komite Keperawatan dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Kepala Bidang
Keperawatan:
17
a. Rapat dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Kepala Bidang Keperawatan
diselenggarakan terjadual paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dengan interval yang
tetap pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh Komite Keperawatan dan Kepala
Bidang Pelayanan Medik dan Kepala Bidang Keperawatan.
b. Rapat bertujuan untuk menginternalisasikan kebijakan dan peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan profesi dan pelayanan keperawatan, mendiskusikan berbagai
masalah pelayanan keperawatan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
keuangan serta menampung usulan tentang kebijakan pelayanan keperawatan.
c. Risalah rapat dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan disampaikan pada
setiap penyelenggaraan rapat dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
berikutnya.
3) Rapat khusus Komite Keperawatan:
a. Rapat khusus diselenggarakan atas permintaan yang ditandatangani oleh paling sedikit
3 (tiga) orang anggota Komite Keperawatan.
b. Rapat khusus bertujuan untuk membahas masalah mendesak/penting yang segera
memerlukan penetapan/keputusan Direktur Utama.
c. Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Komite Keperawatan kepada
peserta rapat melalui telepon sebelum rapat diselenggarakan, dengan memberitahukan agenda rapat.
18
BAB X
PELAPORAN
A. Monitoring
Monitoring kegiatan komite keperawatan dilakukan oleh Ketua Komite.
B. Evaluasi
1. Evaluasi program kerja komite keperawatan dilakukan oleh Ketua Komite dengan
frekuensi minimal setiap bulan.
2. Analisa evaluasi program kerja komite keperawatan oleh Komite Keperawatan setiap 3
bulan.
C. Laporan
Prinsip pelaporan mutu pelayanan keperawatan :
1. Laporan kegiatan komite keperawatan dilaporkan oleh komite keperawatan.
2. Laporan dibuat sistematik, singkat, tepat waktu dan informative.
3. Laporan dibuat dalam bentuk grafik atau table (bila perlu).
4. Laporan dibuat bulanan, triwulan, semester, tahunan.
5. Laporan disertai analisis masalah dan rekomendasi penyelesaian.
6. Laporan dipresentasikan dalam bentuk rapat koordinasi dengan pimpinan.
Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk
menetapkan strategi selanjutnya. Laporan disampaikan pada seluruh anggota komite,
keperawatan, pimpinan rumah sakit, ruangan atau unit terkait.
19
BAB XI
PENUTUP
Dalam penyusunan Pedoman Pengorganisasi Komite Keperawatan ini kami menyadari masih
banyak kekurangan sehingga kami sangat membutuhkan usulan perbaikan. Kami juga mohon
semua dukungan demi keberhasilan seluruh program dalam pedoman ini demi tercapai visi, misi,
moto dan tujuan RSU PKU Muhammadiyah yang kita cintai. Amin.
Direktur
20
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 234/KEP/IV.6.AU.1/J/20117
Tentang
Menetapkan : Buku Pandaun Pedoman Organisasi Komite Keperawatan RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
terdapat kesalahan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Delanggu
Direktur
Kepada Yth. :
Di Delanggu
Teriring doa, selamat dan sejahtera semoga senantiasa terlimpah kepada kita sekalian. Amin.
Bersama ini kami sampaikan draf Pedoman Komite Keperawatan sebagai acuan pelaksanaan kerja
Komite Keperawatan. Mohon arahan, bimbingan dan saran dari Bapak Direktur atas draf pedoman
sebagaimana terlampir.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Delanggu, ..........................................
Direktur
NIK. 100.121
1
PEDOMAN ORGANISASI
KOMITE KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
Alamat : Jalan Raya Delanggu Utara No 19, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah
Telp/Fax : 0272-551051, 0272-554041
Website : www.pku-delanggu.com
Email : info@pku-delanggu.com