Modul 12
Bahan kuliah Akuntansi Dasar / Elementary Accounting 1
Fakultas Ilmu Administrasi – Prodi Administrasi Bisnis - Universitas Brawijaya
Di gunakan untuk pengayaan dan pemahaman materi ajar on line / Daring
oleh : Dr M Dzulkirom AR
Guna memberikan pemahaman yang jelas , dapat digambarkan sebagai berikut , khususnya untuk
Beaya Overhead , Laporan Harga Pokok Produksi , Laporan Rugi/Laba :
Daftar Laporan Harga Pokok Produksi
Beaya Overhead Pabrik:
Beaya Bahan Baku Tak Langsung………xx Beaya Bahan Baku Langsung…………....xxx
Beaya Tenaga Kerja Tak Langsung……..xx Beaya Tenaga Kerja Langsung…………..xxx
Beaya Sewa Gedung-Pabrik……………..xx Beaya Overhead Pabrik…………….…...400 (+)
Beaya Listrik-Pabrik……………………..xx Total Beaya Produksi…………………..xxx
Beaya Depresiasi-Gedung Pabrik……….xx (+) Pessd Barang Dllm Proses Awal …….xxx (+)
Beaya lain-2 - Pabrik…………………....xx (+) (-) Persd Barang Dlm Proses Akhir………xxx (-)
Total Beaya Overhead Pabrik…….. 400 Harga Pokok Produksi……………5.000
Laporan Rugi-Laba
Untuk Periode yag berakhit pada 31-12-2000
Penjualan Bersih……………………..xxxx
Persd Barang Jadi(awal)……xxxx
Harga Pokok Produksi……5.000 (+)
Persd Barang Jadi (akhir)…..xxxx (-)
Harga Pokok Penjualan…………….xxxx (-)
Laba Kotor………………………..xxxx
Beaya Adm & Penjualan…………. Xxxx (-)
Laba Bersih sebelum Pajak……xxxx
Untuk menentukan Jumlah Nilai Beaya Overhead Pabrik selama periode berjalan yang
berakhir pada 31-Desember , lebih mudah diperhitungkan adalah dengan menggunakan
“anggapan” bahwa beaya overhead memiliki kaitan yang erat dengan “Beaya Tenaga Kerja
Langsung” dan hal ini logis dan dapat diterima. Dasar pemikiran bahwa Beaya Tenaga Kerja
Langsung terdapat hubungan yang erat dengan Beaya Pengawasan-Pabrik , Beaya Perbaikan
dan Perawatan Rutin-Pabrik , Beaya Perlengkapan-Pabrik, Beaya Listrik-Pabrik dan sebagai
nya. Dengan demikian apabila Beaya Tenaga Kerja Langsung dijadikan dasar pembebanan
(taksiran) beaya overhead untuk setiap unit barang yang masih ada di dalam proses (WIP )
selama periode untuk yang berakhir pada 31 Desember lebih mudah dilakukan.
Untuk memberikan gambaran yang jelas , di bawah ini di berikan contoh sebagai berikut :
Data Keuangan PT Bramanda Surya - industri plastic , sampai pada awal dan akhir Periode 2020
sebagai berikut :
- Total Beaya Tenaga Kerja Langsung selama th 2020 : Rp.60.000
- Total Beaya Overhead selama th 2020 : Rp.30.000
- Beaya Bahan Baku Langsung per unit : Rp.7,50
- Beaya Tenaga Kerja langsung per unit ; Rp.5,00
- Jumlah Unit Barang dalam Proses per 31 Des 2020 berdasar Stock
Opname : 1.000 unit
Taksiran Nilai Persediaan Barang Dalam Proses (akhir) , 31 Desember 2020 sbb :
(1). Unit Barang Dalam Proses = 1.000 unit
(2). Beaya Bahan Baku Langsung / unit = Rp.7,50
(3). Beaya Tenaga Kerja Langsung/uni = Rp.5,00
(4). Beaya FOH/Unit = dapat dihitung sebagai berikut
Rp. 30.000
= X 100% = 50%
Rp.60.000
Other indirect
Cost utilized
Utility Cost-Factory
Finney and Millers ., Principle of Accounting .,Prentice Hall Inc ., Englewood Cliffs .
Dari Flow of Cost Manufacturing ( Aliran Beaya untuk Perusahaan Industri ) maka dapat di
berikan kesimpulan bahwa sesungguhnya beaya keseluruhan untuk menciptakan dan membuat
sebuah produk mrlakukan produksi bahwa beaya yang di bebankan dan dikalkulasikan dalam
Harga Pokok Produksi ( Cost of Goods Manufacturing / CGM ) dapat digambarkan sebagai
berikut :
Cost of Cost of
CGM = Direct + Direct + Factory + beginning goods _ Cost of ending
Material Labour Overhead in process in proces
Adapun dari sisi “Laporan Rugi Laba” perbedaan perhitungan / kalkulasi dalam “Harga Pokok
Penjualan ( Cost of Goods Sold / CGS ) antara Perusahaan Industri ( Manufacturing Firm)
dengan Perusahaan Dagang ( Merchandising Firm ) dapat di gambarkan sebagai berikut :
Perusahaan Industri
Cost of Cost of
Cost of Begening Cost of goods _ Ending
Goods = finised goods + Manufacturing Finished goods
Sold Inventory (CGM) Inventory
( CGS )
Perusahaan Dagang
Cost of Cost of
Cost of Beginning Cost of Ending
Goods = Merchandise + Merchandise _ Merchandise
Sold Inventory Purchased Inventory
( CGS )