Anda di halaman 1dari 4

Penyaluran Dana Zakat Produktif NU CARE LAZISNU SURABAYA Melalui Dana

UMKM dan Rombong sebagai Langkah Solutif Kemandirian Ekonomi Mustahiq.

Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit umat yang
jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Sabda Nabi menyatakan bahwa kefakiran itu
mendekati pada kekufuran (Qadir, 2001: 24). Persoalan kemiskinan merupakan masalah yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, ditambah dengan kondisi perekonomian global yang
sedang mengalami krisis pangan dan krisis ekonomi. Keberadaan Surabaya sebagai salah satu
kota terbesar di Jawa Timur tidak terlepas dari banyaknya permasalahan ekonomi.
Permasalahan tersebut berakar dari banyaknya jumlah penduduk yang tidak diselaraskan
dengan pembangunan ekonomi yang memadai. Pembangunan ekonomi tersebut merupakan
salah satu wujud nyata agar sebuah kota bisa sejahtera dan makmur. Pemerataan ekonomi dan
pembangunan merupakan isu krusial dalam hal kesejahteraan masyarakat, perlu adanya
sarana dalam meningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain,
pembangunan ekonomi ini bisa dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berkontribusi.
Berdasarkan data dari Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin
di Jatim pada periode September 2022 mencapai 4,236 juta orang atau meningkat 55,22 ribu
orang dibanding periode Maret 2022 silam. Sedangkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
mengatakan, saat ini jumlah warga miskin di Kota Pahlawan . jumlah warga miskin tercatat
sejak satu tahun terakhir. "Total keluarga miskin di Surabaya periode Desember 2022
219.427 jiwa.," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Walaupun berdasarkan data statistik, kemiskinan di Indonesia sudah berkurang tetapi
kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang belum tuntas. Di satu sisi,
dunia mengatakan bahwa ekonomi masyarakat Indonesia meningkat maju tetapi
kenyataannya masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Definisi dari
kemiskinan yang dimaksud disini adalah orang-orang atau kelompok masyarakat yang tidak
memiliki sumber daya yang diperlukan dan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan.
NU CARE LAZISNU Surabaya merupakan lembaga zakat yang bertujuan untuk
memberdayakan mustahiq (penerima zakat) agar dapat mandiri secara ekonomi. Salah satu
langkah solutif yang diambil oleh NU CARE LAZISNU Surabaya adalah penyaluran dana
zakat produktif melalui program Dana UMKM dan Rombong. Dana zakat produktif adalah
dana zakat yang digunakan untuk mengembangkan sektor ekonomi melalui pemberdayaan
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). LazisNU Surabaya mengidentifikasi mustahiq
yang memiliki potensi dan kemampuan untuk memulai atau mengembangkan usaha kecil.
Program Dana UMKM dan Rombong merupakan salah satu bentuk penyaluran dana
zakat produktif yang dilakukan oleh NU CARE LAZISNU Surabaya. Program ini fokus pada
pemberdayaan mustahiq melalui pendirian atau pengembangan usaha mikro berbasis
rombong atau kios. Mustahiq yang memiliki keahlian atau minat dalam berwirausaha
diberikan bantuan modal usaha berupa rombong atau kios beserta perlengkapannya. Dengan
adanya program ini, NU CARE LAZISNU Surabaya berharap dapat memberikan solusi bagi
mustahiq untuk mandiri secara ekonomi. Melalui penyaluran dana zakat produktif dan
pendirian usaha mikro berbasis rombong, mustahiq diberikan kesempatan untuk
menghasilkan pendapatan sendiri dan keluar dari garis kemiskinan. Selain itu, program ini
juga dapat meningkatkan kualitas hidup mustahiq dan memberikan dampak positif bagi
perekonomian lokal.
Dalam hal ini, NU CARE LAZISNU Surabaya berperan sebagai perantara antara
muzaki (pemberi zakat) dan mustahiq, serta melakukan pendampingan dan monitoring
terhadap usaha yang didirikan oleh mustahiq. Tujuannya adalah agar usaha yang didirikan
dapat berjalan dengan baik, memberikan keuntungan, dan berkelanjutan dalam jangka
panjang. Dengan penyaluran dana zakat produktif melalui program Dana UMKM dan
Rombong, NU CARE LAZISNU Surabaya berupaya mengembangkan kemandirian ekonomi
mustahiq dan mengurangi ketergantungan mereka terhadap bantuan sosial. Program ini
merupakan langkah solutif yang secara nyata membantu meningkatkan perekonomian dan
kualitas hidup mustahiq, serta memberikan kontribusi positif dalam upaya pemberdayaan
masyarakat.
Penulis sudah melakukan pencarian ke beberapa hasil riset tetapi penulis belum
menemukan riset yang lengkap seperti yang penulis akan teliti. Seperti pada penelitian yang
dilakukan oleh Widiaturrahmi dalam penelitiannya yang berjudul “Kontribusi Penyaluran
Dana Zakat Produktif Nu Care LazisNu Jakarta melalui Program Kemandirian Ekonomi
Pesantren dan Persepsi Mustahiq (Santri) Ponpes An Nur Bogor terhadap Kesejahteraan
Mustahiq Perspektif Ekonomi Islam”. Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini
ialah terletak pada penyaluran dana zakat produktif. Sedangkan perbedaan penelitian
sebelumnya dengan penelitian ini ialah pada program yang akan dijalankan. Dengan
demikian penulis mengambil judul penlitian yaitu Penyaluran Dana Zakat Produktif NU
CARE LAZISNU SURABAYA Melalui Dana UMKM dan Rombong sebagai Langkah
Solutif Kemandirian Ekonomi Mustahiq.
Tabel Informan

No Nama Informan Jabatan Pertimbangan


.
1. Kosim, S. Pd. I Ketua LAZISNU  Pemimpin dalam
Surabaya pendayahgunaan dan
pendistribusian di Lazisnu
 Pengawas jalannya proses
pendayahgunaan dan
pendistribusian
 Memberikan kebijakan maupun
keputusan dalam
pendayahgunaan dan
pendistribusian
2. Muhammad Romli, S. Wakil ketua  Membantu mengatur serta
Pd. I LAZISNU Surabaya memantau pendayahgunaan dan
pendistribusian
 Membantu atau mewakili tugas-
tugas dari ketua apabila ketua
berhalangan
3. Moh. Irfan, S. M Sekretaris LAZISNU  Membuat segala proposal
Surabaya kegiatan yang akan dijalankan
 Membuat LPJ
 Membuat surat menyurat
4. Hj. Anita HS Bendahara LAZISNU  Menyimpan uang, baik yang
Surabaya dihasilkan sendiri oleh
perusahaan dari usaha produksi
atau pendanaan dari pihak lain.
 Membuat laporan keuangan

5. H. Muhammad Jufri Wakil Bendahara  Membantu dan mewakili tugas-


LAZISNU Surabaya tugas Bendahara
6. H. Saefuddin Zuhri , M. Divisi Umum dan  Bagian umum melaksanakan
Kes. Keuangan tugas pencatatan,
pengadministrasian, serta
pembinaan dalam mengawasi
ketersediaan perlengkapan
layanan di bidang umum.
 Bagian keuangan bertanggung
jawab atas segala aktivitas
keuangan.Bagian keuangan
harus melapor pada direktur
7. Muhammad Sueb Devisi Program dan  Melakukan aktivitas operasional
Operasional perusahaan, mulai dari
pembuatan rencana program
sampai dengan laporan
pertanggung jawaban.
8. Zainal Arifin, S.HI Divisi pengembangan  Menyusun perencanaan strategis
serta menyusun konsep
pengembangan program sesuai
misi dan visi.
9. Yusub Hidayat, S.I.P Divisi Media IT  Fokus dalam bidang multimedia
sebagai alat untuk penyampaian
informasi

Anda mungkin juga menyukai