Anda di halaman 1dari 3

JARINGAN POSITIF INDONESIA BALI

TOR CAPACITY BUILDING


JIP BALI

Kerangka Acuan kegiatan :


Secara umum, capacity building dapat diartikan sebagai proses meningkatkan
kemampuan pengetahuan dan keterampilan (skills), sikap (attitude) dan perilaku
(behaviour) dari SDM. Agar sebuah organisasi dapat berkembang dan dapat terus
beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi, pembangunan kapasitas
(capacity building) SDM menjadi hal yang mutlak harus berjalan dengan baik.
Pembentukan dan pengembangan kapasitas merupakan suatu proses yang
dilaksanakan pada tiga level / tingkatan yaitu :
1. Individu
2. kelompok dan
3. institusi atau organisasi, dan bertujuan untuk menjamin kesinambungan
organisasi melalui pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang
bersangkutan.
Pada level individu, agar SDM mempunyai kapasitas yang terus berkembang,
proses dapat dilakukan mulai dari seleksi, pemberian lingkungan kerja yang
memadai, serta pelatihan yang berkesinambungan dalam aspek-aspek penting,
seperti kemampuan berkomunikasi, motivasi diri, kemampuan problem solving
(penyelesaian masalah ) kreativitas, dan kepemimpinan.

Tujuan kegiatan :

 Meningkatkan keterampilan dalam “Menyelesaikan Masalah “(Problem


Solving) dan “Pengambilan Keputusan” (Decision Making) secara cepat dan
tepat didasarkan pada kecakapan dalam mengidentifikasi Inti masalah /
pokok masalah (KeyProblem)
 Meningkatkan Kemampuan dalam “Kepemimpinan dan Pemberdayaan”
(Situational Leadership & Empowerment) yang disesuaikan dengan situasi,
JARINGAN POSITIF INDONESIA BALI

 Menjadi “Agen Perubahan” (Change Agent) yang efektif dan efisien di


lingkungan unit kerja masing-masing, Memiliki Kepekaan dalam
“Kewirausahaan” (Entrepreneurship).

Nama Sasana Rehabilitasi Penderita Cacat Netra diganti dengan Panti Sosial Bina
Netra. Pada tahun 1999 Menjadi unit pelaksana teknis Departemen Sosial. Setelah
Terlikuidasi bergabung menjadi UPT Badan Kesejehteraan Sosial Nasional (BKSN).
Di tahun
2001 Kembali Menjadi UPT Departemen Sosial. Dan pada tahun 2007
Melaksanakan Program Multi Layanan dan Program Penjangkauan. Tahun 2010
Nama Departemen Sosial RI Berubah menjadi Kementerian Sosial RI.
C. TUGAS POKOK dan FUNGSI
Memberikan bimbingan, pelayanan, dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif,
rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik,
7
mental, sosial, pelatihan, ketrampilan, resosialisasi, bimbingan lanjut bagi
penyandang cacat netra agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian
informasi dan rujukan
Sesuai Keputusan Menteri Sosial RI No. 85/HUK/tahun 2007 PSBN Mahatmiya
sebagai salah satu UPT di lingkungan kementerian sosial RI yang
menyelenggarakan uji coba multi layanan kepada penyandang cacat tubuh ringan
dan tuna rungu wicara

FUNGSI :
1. Penyusunan Rencana dan Program, Evaluasi dan Laporan
2. Pelaksanaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa Sosial dan Perawatan
3. Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang Meliputi Bimbingan
Mental, Fisik dan Ketrampilan
4. Pelaksanaan Resosialisasi, Penyaluran dan Bimbingan Lanjut
5. Pelaksanaan Pemberian Perlindungan Sosial, Advokasi Sosial, Informasi dan
Rujukan
6. Pelaksanaan Pusat Model Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial
7. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.
D. VISI
Mewujudkan Kesetaraan dan Kemandirian Sosial Penyandang Disabilitas di
JARINGAN POSITIF INDONESIA BALI

Masyarakat
E. MISI
1. Menyelenggarakan Rehabilitasi Sosial bagi penyandang disabilitas sesuai
dengan standar Rehabilitasi Sosial yang berlaku
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penyandang Disabilitas
3. Meningkatkan profesionalisme Pekerja Sosial dalam Rehabilitasi Sosial bagi
Penyandang Disabilitas
4. Memenuhi sarana dan prasarana penunjang kegiatan panti sesuai dengan
Standar Rehabilitasi Sosial
F. TUJUAN
1. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Cacat Netra,
Penyandang Cacat Tubuh, dan Penyandang Cacat Rungu Wicara Sesuai

Sentra Mahatmiya, pusat layanan kesejahteraan sosial kelompok rentan di Bali. Isu
Disabilitas, Lanjut Usia, Anak, HIV, Tuna Sosial, Bencana dan Kedaruratan, dll
menjadi satu lokasi.

Anda mungkin juga menyukai