DI SMK N 1 YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Muhammad Dinata (15504241010)
Galih Iman Prakoso (15504241015)
Nurudin (15504241021)
FAKULTAS TEKNIK
2018
Buatlah suatu analisa PENYELENGGARAAN BIMBINGAN KEJURUAN
dari suatu sekolah (SMK) bidang apapun (bebas). Carilah data dan profil salah satu
SMK (negeri/swasta) tersebut, baik melalui kunjungan lapangan, internet atau cara
lainnya. Selanjutnya lakukan analisa yang berkaitan dengan SMK tersebut yang
meliputi kondisi:
6. Kekurangan/hambatan pelaksanaan BK
7. Dan sebagainya
PENDAHULUAN
No 20 tahun 2003) yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki
kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri,
serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan
peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena
Perkembangan peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis
maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Apabila
perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan,
peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk
bimbingan dan konseling secara umum, yakni membantu peserta didik untuk
dan Konseling di sekolah bukan semata – mata terletak pada ada tidaknya landasan
hukum ( perundang – undangan ), namun yang lebih penting adalah pada adanya
menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral – intelektual ). Peserta
didik adalah seorang individu yang sedang berada adadalam proses berkembang
proses perkembangan peserta didik tidak selalu berlangsung secara mulus, atau
dan mengevaluasi hasil kegiatan BK. Program BK penting untuk dibuat dan
dilaksanakan agar dalam pelaksanaanya sesuai dengan skala prioritas, yaitu dari
yang paling urgent untuk segera dilaksanakan sampai tingkat permasalahan yang
paling rendah. Tingkat permasalahan yang tinggi perlu dilaksanakan terlebih
dahulu karena bersifat responsif atau perlu penanganan segera misalnya dengan
DI SMK N 1 YOGYAKARTA
VISI
MISI
: 2000
kegiatan sekolah
B. Tujuan BK
secara optimal.
lingkungan.
C. Bidang Gerakan BK
secara baik.
3. Bimbingan dan Konseling Belajar, membantu peserta didik mencapai
optimal.
D. Fungsi Layanan BK
memiliki masalah.
perilaku.
dengan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik dan kesempatan
yang ada.
yang bersangkutan
E. Personalia
1, XI AP 2, XI PM 1).
2, X PM 1).
organisasi yang baik dan sempurna. Tanpa organisasi itu berarti tidak adanya
kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana. Dengan arti lain suatu
organisasi yang baik ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi,
Konseling di sekolah.
konseling.
praktik/latihan.
5. Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi
G. Tugas-Tugas BK Di Sekolah
dilaksanakan
sudah dilaksanakan
serta guru mapel dan wali kelas terkait dengan permasalahan peserta
didik
dll).
Keterangan:
1. Guru Mapel/Kelas
(wali kelas)
kelas).
k. Melakukan referral
3. Koordinator BK
d. Melakukan referal
5. Kepala Sekolah
peserta didik
1. Pelayanan Dasar
a. Pengertian
1) Bimbingan Kelas
2) Pelayanan Orientasi
3) Pelayanan Informasi
4) Bimbingan Kelompok
5) Aplikasi Instrumen
2. Pelayanan Responsif
a. Pengertian
perkembangan.
lebih berwenang.
6) Konsultasi
9) Home Visit
3. Perencanaan Individual
a. Pengertian
kekurangan dirinya.
b. Strategi Pelayanan
a. Pengertian:
1) Pengembangan jejaring
2) Kegiatan manajemen
J. Keberhasilan BK di Sekolah
yaitu:
90%.
di sekolah.
sekolah.
e. Meningkatnya minat peserta didik kelas XII untuk melanjutkan studi
lanjut.
f. Tidak ditemukannya peserta didik putri yang hamil di luar nikah dalam
K. Kekurangan/Hambatan Pelaksanaan BK
yang dialami guru pembimbing dalam hal layanan informasi kepada peserta
klasikal.
konseling, dimana tidak ada ruang privasi buat peserta didik untuk dapat
(KONDISI IDEAL/STANDAR)
konseling secara efektif dan efisien. Selain itu struktur organisasi juga harus
peminatan.
pembelajaran.
akan diselenggarakan.
memandirikan.
baru.
peserta.
website sekolah.
melalui kegiatan-kegiatan :
lanjut.
d. Bersama-sama guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling/konselor.
tugas:
berikut:
didik.
4) Menyiapkan instrumen (non test) untuk mengungkap
masyarakat luas.
peserta didik.
secara optimal.
mendidik.
4. Wali Kelas
peminatan putraputrinya.
sekolah.
diberlakukan.
semesteran dan tahunan, pola organisasi dan peran anggota organisasi, sistem
anggaran. Atas dasar uraian tersebut, maka disusunlah tata laksana bimbingan
dan konseling. Tabel di bawah ini menunjukkan hal-hal yang harus diurusi
dengan data yang dicatat dan dilaporkan (termasuk disajikan). Data diperoleh
dari pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling. Administrasi
dukungan sistem.
3. Manajemen pelaksanaan
layanan dasar, (b) layanan peminatan dan perencanaan individual, (c) layanan
1. Layanan Dasar
a. Pengertian
kompetensi kemandirian).
b. Tujuan
c. Fokus Pengembangan
aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat
a. Pengertian
mencapai tujuan
didik/konseli.
b. Tujuan
c. Fokus Pengembangan
diri dan pengembangan konsep diri yang positif, (2) sosial yaitu
a. Pengertian
(referral).
b. Tujuan
melalui proses interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta
didik/konseli diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran,
c. Fokus Pengembangan
4. Dukungan Sistem
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Fokus Pengembangan
maupun
merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri
a. Pengertian
kehidupannya.
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup
a. Pengertian
b. Tujuan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi social yang
a. Pengertian
kehidupannya.
b. Tujuan
peserta didik untuk (1) menyadari potensi diri dalam aspek belajar
dan kebiasaan belajar yang positif; (3) memiliki motif yang tinggi
menghadapi ujian.
c. Ruang Lingkup
masyarakat.
a. Pengertian
dan menengah.
SMK N 1 YOGYAKARTA
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan analisis data pada kondisi
pelayanan bimbingan dan konseling sendiri sudah cukup baik dan sesuai dengan
terlihat bahwa posisi bimbingan dan konseling berada di bawah langsung dari
kepala sekolah, hal ini sudah sesuai dengan pedoman pelaksaan bimbingan dan
konseling di SMK tahun 2016. Dan secara garis koordinasi guru bimbingan dan
konseling bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan guru wali kelas. Sehingga
untuk secara posisi dan strutur organisasi sekolah bimbingan dan konseling di SMK
sendiri.
dengan kata lain sudah sesuai dengan panduan yang ada karena sejak awal peserta
didik masuk ke sekolah pihak bimbingan dan konseling telah melakukan assesmen
terhadap keperluan dari setiap peserta didik, hasil dari assesmen ini kemudian
dijadikan pedoman dalam penyusunan progra kerja yang akan diberikan kepasa
peserta didik, bakat mikat, dan prestasi peserta didik. Tak hanya itu banyak sekali
pelayanan kepada peserta didik yang secara garis besar sudah sesuai dengan
Kemudian dilihat dari mekanisme kerjanya juga sudah cukup baik dimana
konseling kepada peserta didik akibat tidak adanya jam buat masuk ke kelas, guru
bimbingan dan konseling dapat melakukan tugasnya dengan cukup baik seperti
ketika ada siswa yang bermasalah maka siswa akan didekati oleh guru bimbingan
tengah di hadapi, apabila ada siswa yang sudah terlalu sulit untuk diberikan bantuan
maka biasanya guru bimbingan dan konseling di SMK N 1 Yogyakrta membawa
kemudian nantinya akan diserahkan kepada orang tua/wali peserta didik apakah
akan melanjutkan perawatan dengan psikolog atau tidak. Disini guru bimbingan
dan konseling harus selalu mendapat dukungan dan kepala sekolah terkait
cukup baik dimana program-program yang sudah diberikan sudah sangat mendetail
Didamana didalam komponen program juga terperinci terkait program apa saja
yang diberikan seperti: (1) layanan dasar yang terdiri atas bimbingan kelas,
dengan guru mapel/wali kelas, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan
lihak luar sekolah, konsultasi, konferensi kasus, dan kunjungan rumah; (3)
kolaborasi dengan guru mapel, orang tua dan pihak terkait; (4) dukungan sistem
sebenarnya tolak ukurnya sangat sulit, hal ini karena pelayanan bimbingan dan
konseling meski sudah diberikan sebaik mungkin dan anak terlihat sudah mengikuti
namun itu hanya terlihat sebatas luarnya saja karena adanya aturan yang harus
mereka tepai di sekolah, namun secara menjiwai mereka nampaknya belum mampu,
sehingga ketika diluar sekolah guru bimbingan dan konseling tidak mampu
mengontrolnya. Namun sejauh ini yang paling menonjol adalah tidak adanya
peserta didik putri yang hamil diluar nikah selama kurun waktu 2 tahun belakang
ini, karena di tahun sebelum-sebelumnya pasti ada 1 atau 2 peserta didik putri yang
hamil diluar nikah. Selain itu berkurangnya tindak kekrasan antar peserta didik juga
dan konseling di SMK N 1 Yogyakarta sudah cukup baik dengan jumlah guru
bimbingan dan konseling 3 orang dan masing-masing memegang 192 peserta didik
itu masih cukup terkontrol meskipun sebenarnya jika dilihat standarnya 1 orang
guru pembimbing konseling harusnya memegang 150 peserta didik. Hal ini masih
dalam pandangan wajar jika dibandingkan dengan sekolahsekolah lain yang jumlah
peserta didiknya jauh lebih banyak sedangkan guru bimbingan dan konselingnya
terbatas.
Sumber:
1. Hasil Wawancara dengan salah satu guru BK SMK N 1 Yogyakarta yaitu ibu