0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep rehabilitasi sosial, termasuk tujuan, fungsi, pelayanan, dan tahapannya. Tujuan utama rehabilitasi sosial adalah memulihkan kondisi sosial seseorang agar dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat dengan meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab sosial, dan kemampuan berfungsi secara sosial. Rehabilitasi sosial dilakukan melalui berbagai layanan seperti
Dokumen tersebut membahas tentang konsep rehabilitasi sosial, termasuk tujuan, fungsi, pelayanan, dan tahapannya. Tujuan utama rehabilitasi sosial adalah memulihkan kondisi sosial seseorang agar dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat dengan meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab sosial, dan kemampuan berfungsi secara sosial. Rehabilitasi sosial dilakukan melalui berbagai layanan seperti
Dokumen tersebut membahas tentang konsep rehabilitasi sosial, termasuk tujuan, fungsi, pelayanan, dan tahapannya. Tujuan utama rehabilitasi sosial adalah memulihkan kondisi sosial seseorang agar dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat dengan meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab sosial, dan kemampuan berfungsi secara sosial. Rehabilitasi sosial dilakukan melalui berbagai layanan seperti
Istilah Rehabilitasi secara therminologi mangandung makna pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang dahulu (semula) atau perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya atas individu supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat di masyarakat (KBBI, 1998:92). Apabila dipadukan dengan kata sosial, maka rehabilitasi sosial bisa diartikan sebagai pemulihan kembali keadaan individu yang mengalami permasalahan sosial kembali seperti semula. Rehabilitasi sosial merupakan upaya yang ditujukan untuk mengintegrasikan kembali seseorang ke dalam kehidupan masyarakat dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan keluarga, masyarakat, dan pekerjaan. Rehabilitasi sosial dimaksudkan dalam kaitannya dengan layanan kepada individu yang membutuhkan layanan khusus di bidang sosial yaitu meningkatkan kemampuan bersosialisasi, mencegah agar kemampuan sosialnya tidak menurun atau lebih parah dari kondisi sosial sebelumnya.
2. Tujuan Rehabilitasi Sosial
Seperti kita ketahui bersama tujuan dibentuknya berbagai Panti Rehabilitasi Sosial semata-mata untuk memulihkan atau mengembalikan kondisi sosial seseorang agar bisa kembali ke kondisi semula yakni kembali kedalam kehidupan masyarakat dengan cara sebagai berikut: a. Memulihkan kembali rasa harga diri, percaya diri, kesadaran serta tanggung jawab terhadap masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau lingkungan sosialnya. b. Memulihkan kembali kemauan dan kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Dengan cara tersebut, diharapkan semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi untuk ikut andil dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.
3. Fungsi Rehabilitasi Sosial
Disamping Rehabilitasi Sosial memiliki tujuan yang sudah dipaparkan diatas, Rehabilitasi sosial juga memiliki beberapa fungsi, adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi balita, anak dan lanjut usia terlantar, serta rehabilitasi sosial bagi anak nakal, narkoba napza, penyandang cacat dan tuna susila. b. Penyusunan pedoman penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi balita, anak dan lanjut usia terlantar, serta rehabilitas sosial bagi anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna susila. b. Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi balita, anak dan usia lanjut terlantar, serta rehabilitasi sosial bagi anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna susila. c. Pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi balita, anak dan lanjut usia terlantar, serta rehabilitasi sosial bagi anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna susila. d. Pengawasan penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna Susila.
4. Pelayanan Rehabilitasi Sosial
Pelayanan rehabilitasi sosial diberikan dalam bentuk motivasi dan diagnosis psikososial, perawatan dan pengasuhan, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bimbingan spiritual, bimbingan fisik, bimbingan sosial dan konseling psikososial, pelayanan aksesibilitas bantuan dan asistensi sosial, bimbingan resosialisasi, bimbingan lanjut, serta rujukan. Ada langkah layanan rehabilitasi yaitu dalam bentuk layanan Panti. Individu yang dilayani dalam bentuk panti atau diasramakan adalah mereka yang kondisi sosial, ekonomi kurang menunjang sehingga harus tinggal dipanti (asrama). Kondisi sosial yang bermasalah adalah orang tua atau keluarga yang tidak mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan, atau dengan kata lain orang tua tidak sanggup mendidik dan melatih, sementara lembaga rehabilitasi di daerah tersebut belum ada. Peranan panti dalam hal ini sebagai tempat untuk memberi kesempatan kepada individu memperoleh pendidikan dan latihan atau layanan terapi secara optimal.
5. Kegiatan yang dilakukan dalam Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi diberikan melalui bimbingan sosial dan pembinaan mental, bimbingan keterampilan. Resosialisasi adalah segala upaya bertujuan untuk menyiapkan klien agar mampu berintegrasi dalam kehidupan masyarakat. Pembinaan tidak lanjut diberikan agar keberhasilan klien dalam proses rehabilitasi dan telah disalurkan dapat lebih dimantapkan (DinSos, ProvJabar). Berdasarkan uraian kegiatan yang dilakukan Dinas Sosial dalam menangani klien yang sedang menjalani Rehabilitasi Sosial tidak hanya tertangani masalah tuna sosial tetapi juga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya serta dapat bersosialisasi ditengah masyarakat lingkungannya.
6. Tahap-Tahap Rehabilitasi Sosial
Berdasarkan peraturan DinSos. Prov. JaBar dalam penanganan masalah sosial sendiri harus melalui berbagai tahapan, adapun uraiannya sebagai berikut: a. Pendekatan Awal 1) Orientasi dan konsultasi Tujuan: mendapatkan dukungan dan kemudahan Kegiatan: pendataan, pengajuan rencana program, analisis kelayakan potensi dan sumber, konsultasi dan koordinasi, observasi. 2) Identifikasi Tujuan: mengenal dan memahami masalah calon klien Kegiatan: pencatatan nama, umur, jenis kelamin, pengelompokkan permasalahan. 3) Motivasi Tujuan: menumbuhkan kesadaran calon klien dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan. Kegiatan: memberi motivasi. b. Penerimaan 1) Registrasi Tujuan: mendapatkan data/informasi calon klien secara obyektif. Kegiatan: pengecekan syarat, pemberian nomor induk, penetapan “asrama”. 2) Pengungkapan dan pemahaman masalah (asesmen): Tujuan: memahami kondisi obyektif klien, minat, bakat, menetapkan program pelayanan yg tepat. Kegiatan: pemerikasaan kondisi fisik, psikologis, sosial, tingkat kecakapan dan pengetahuan. 3) Penempatan dalam program Tujuan: menentukan jenis pelayanan Kegiatan: revalidasi data, penyuluhan pemilihan jabatan, asesmen vokasional, sidang kasus. c. Bimbingan Sosial dan Keterampilan 1) Bimbingan fisik dan mental Tujuan: membina ketaqwaan, mendorong kemauan dan kemampuan untuk memulihkan harga diri, kepercayaan diri serta kesetabilan emosi. Kegiatan: Bimbingan kewarganegaraan, kesehatan, olah raga, agama, mental psikologik, pendidikan, kedisiplinan. 2) Bimbingan sosial Tujuan: membina kesadaran dan tanggung jawab sosial dan penyesuaian diri Kegiatan: Bimbingan sosial perorangan, kelompok, kemasyarakatan dan pembinaan hubungan orang tua dan klien. 3) Bimbingan keterampilan kerja Tujuan: klien memiliki keterampilan kerja dan usaha. Kegiatan: menciptakan suasana kerja dan latihan keterampilan. d. Tahap resosialisasi 1) Bimbingan kesiapan hidup bermasyarakat Tujuan: menumbuhkan kemampuan untuk berintegrasi dengan masyarakat. Kegiatan: evaluasi terhadap perkembangan klien. 2) Bimbingan bantuan stimulant Tujuan: memberikan peralatan Kegiatan: penyiapan bantuan permodalan/peralatan. 3) Penyaluran Tujuan: Menempatkan klien pada bidang usaha/kerja Kegiatan: persiapan administrasi, kontak dengan keluarga, kontak dengan dunia kerja. e. Pembinaan Lanjut 1) Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat Tujuan: memantapkan kemampuan untuk berintegrasi dengan masyarakat Kegiatan: bimbingan sosial perorangan/kelompok. 2) Bantuan Perkembangan Usaha/Ketera mpilan Tujuan: memantapkan usaha/kerja Kegiatan: latihan keterampilan, latihan pemasaran.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu