Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GEOGRAFI
(NEGARA BERKEMBANG)

KELOMPOK 2

 NUR SURYAWATI
 MUHAMMAD SYAIFUL
 ANDI ASMIDIN
 FEDIANSYAH
 MUH. ARIFIN

UPT SMA NEGERI 2 WAJO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkat kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan Hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ininyang bertemakan “NEGARA BERKEMBANG”.
Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
menerima kritik dan saran nya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Sekian dan terimakasih.
Assalamualaikum wr.wb

Penulis

Paria, 22 Februari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara Berkembang.............................................................................4
2.2 Ciri-ciri Negara Berkembang......................................................................................5
2.3 Contoh Negara Berkembang.......................................................................................6
2.4 Sebab akibat Indonesia termasuk Negara Berkembang................................................7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam zaman globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting
terhadap kemajuan suatu negara. Oleh karena itu untuk pengidentifikasian suatu negara
apakah termasuk negara maju atau negara berkembang dapat dilihat dari kemajuan teknologi
dan hasil pembangunannya. Menentukan suatu negara tergolong ke negara maju atau negara
berkembang tidak hanya dilihat dari sudut pendapatan perkapita negara tersebut. Banyak
faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan,
tingkat pendidikan, IPTEK,angka kelahiran dan kematian, angka harapan dan sebagainya. Salah
satu ciri negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya sebagai petani. Kegiatan
pertanian yang dilakukan masih menggunakan alat tradisional. Lalu, apakah dinegara maju tidak
mengenal pertanian? tentu saja saja negara maju masih mengenal pertanian. Tetapi
perbedannya lokasi pada peralatan dan teknologi yang digunakan. Pertanian di negara maju
menggunakan alat modern seperti traktor untuk mengolah tanah.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah ini hanya membahas tentan negara berkembang yang akan ditulis dalam makalah ini
1.Apa yang dimaksud dengan negara berkembang?
2. Apa ciri-ciri negara berkembang?
3. Negara apa saja yang tergolong negara berkembang ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk pembaca makalah agar dapat mengetahui informasi tentang negara
berkembang.
IDENTIFIKASI masalah
Dalam kontek sekonomi internasional, dikenal dengan
Istilah “negara berkembang”.
Negara didunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara berkembang
adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang
atau dalam perkembangan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Berkembang

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan


kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang
diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara
berkembang tersebut.

Negara berkembang adalah negara yang bidang perekonomian dan tingkat kehidupan
masyarakatnya masih berada dalam tahap perkembangan.

Dilansir Dana Moneter Internasional (IMF), berikut daftar negara berkembang di dunia.

Daftar negara berkembang di Asia


Afghanistan Maladewa
Arab Saudi Micronesia
Armenia Myanmar
Azerbaijan Nepal
Bahrain Oman
Bangladesh Malaysia
Bhutan Mongolia

Brunei Darussalam Pakistan


China Papua Nuigini
Filipina Qatar
India Sri Lanka
Indonesia Suriah
Irak Tajikistan
Iran Thailand
Kamboja Timor Leste
Kazakhstan Turkmenistan
Kirgiztan Uni Emirat Arab (UEA)
Kiribati Uzbekistan
Kuwait Vietnam
Laos Yaman
Lebanon Yordania
Daftar negara berkembang di Benua Afrika
Afrika Selatan Malawi
Algeria Mali
Angola Maroko
Benin Mauritania
Bostwana Mauritius
Burkina Faso Mesir
Burundi Mozambik
Cape Verde Namibia
Chad Niger
Djibouti Nigeria
Equatorial Guinea Pantai Gading
Eritrea Republik Demokratik Kongo

Eswantini Republik Kongo


Ethiopia Rwanda
Gabon Sao Tome dan Principe
Gambia Lesotho
Ghana Senegal
Guinea Seychelles
Guinea-Bissau Sierra Leone
Kamerun Sudan
Kenya Sudan Selatan
Komoro Tanzania
Liberia Togo
Afrika Tengah Tunisia
Libya Zambia
Madagaskar Zimbabwe

Daftar negara berkembang di Benua Eropa

Moldova

Albania
Belarus Montenegro

Bosnia dan Herzegovina Polandia

Bulgaria Romania

Georgia Rusia

Hungaria Serbia

Kosovo Turki

Kroasia Ukraina

Makedonia

2.2 Ciri-ciri Negara Berkembang


Berikut ini ciri-ciri negara berkembang beserta daftar negaranya
1. Tingkat Pendapatan Perkapita Rendah
Pendapatan perkapita adalah nilai rata-rata dari pendapatan penduduk di suatu negara. Untuk
mengetahui pendapatan perkapita, dapat dilakukan dengan membagi pendapatan nasional
dengan jumlah penduduk negara.

Negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang masih tergolong rendah. Hampir
separuh negara di dunia tergolong ke dalam negara berkembang.

2. Tingginya Angka Kelahiran


Negara berkembang memiliki jumlah penduduk yang banyak karena angka kelahiran yang
tinggi. Kurangnya sosialisasi keluarga berencana menjadi satu di antara sebab laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara berkembang.

Tingginya angka kelahiran juga didorong oleh pernikahan dini, rendahnya tingkat pendidikan,
dan lain sebagainya.

3. Tingkat Korupsi Tinggi


Korupsi adalah perbuatan keji yang masih mengakar di pemerintahan sebuah negara. Namun,
tingkat korupsi di negara berkembang memang lebih tinggi dibandingkan negara maju.

Tingkat korupsi tinggi tersebut akan berdampak buruk pada perekonomian negara.

4. Impor Lebih Besar daripada Ekspor


Ciri-ciri negara berkembang selanjutnya adalah besarnya jumlah impor ketimbang ekspor
barang. Impor tersebut dilakukan saat negara mengalami keterbatasan teknologi dan keahlian
sehingga membutuhkan barang yang dibawa dari negara lain demi memenuhi kebutuhan.

Dengan adanya impor, berarti negara harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Hal tersebut
juga bisa berimbas pada kesejahteraan masyarakatnya.

5. Penduduknya Kurang Disiplin


Penduduk negara berkembang memiliki tingkat disiplin yang rendah. Di negara berkembang,
disiplin belum menjadi budaya dan kebiasaan sehingga masih banyak ditemui pelanggaran
disiplin dalam kehidupan sehari-hari.Untuk mengubah mental masyarakat agar selalu disiplin
diperlukan peran pemerintah terutama pimpinan negara yang tegas dalam menegakkan aturan

6. Jumlah Pengangguran Tinggi


Ciri-ciri negara berkembang selanjutnya adalah jumlah pengangguran yang terbilang tinggi.
Seiring makin banyaknya angka kelahiran, persaingan di dunia kerja juga pasti tinggi.

Kondisi tersebut yang membuat negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang
layak untuk menampung jumlah pengangguran yang terlampau banyak.

Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi sumber tingginya jumlah pengangguran di negara
berkembang.
2.3 Contoh Negara Berkembang
Contoh Negara Berkembang:

 Indonesia.
 Malaysia.
 India.
 Brazil.
 Meksiko.
 Thailand.
 Mesir.
 Argentina.
 Afrika Selatan.

1. Indonesia.
Salah satu contoh Negara berkembang adalah Negara Indonesia. Indonesia merupakan Negara
berkembang yang terletak di Asia tenggara. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
Dunia. Letak Indonesia berada pada titik koordinat 6 derajat Lintang Utara – 11 derajat Lintang
Selatan dan 95 derajat – 141 derajat Bujur Timur. Secara geografis letak wilayah Indonesia
terletak diantara 2 benua dan terletak di 2 samudera, hal ini menjadikan posisi Indonesia sangat
strategis.

Sebagian besar profesi penduduk Indonesia terjun di bidang pertanian. Yaitu, sebesar 44.3%
dari total jumlah penduduk. Walaupun bidang pertanian besar dalam menyerap tenaga kerja
akan tetapi hanya mampu menyumbang sekitar 17,4% dari total Produk Domestik Bruto
Indonesia.

2. Malaysia.
Negara berkembang yang kedua adalah Malaysia. Malaysia merupakan sebuah negara federasi
yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3 wilayah persekutuan. Luas wilayah Malaysia mencapai
329.47 kilometer persegi dengan ibukotanya yaitu Kuala Lumpur.

Sedangkan pusat pemerintahannya berada di Putra Jaya. Kepala negara Malaysia dipimpin oleh
orang dengan sebutan Yang di Pertuan Agong. Sementara pemerintahannya dipimpin oleh
seorang perdana menteri. Model pemerintahan Malaysia ini mirip dengan sistem parlementer
Westminster.

Sekitar abad ke 17, mereka didirikan di beberapa negara bagian, kemudian sejak Britania Raya
mulai mengambil alih kekuasaan sebagai Administrator Britania Raya maka kelapa sawit dan
pohon karet mulai diperkenalkan dengan tujuan komersil. Dalam waktu yang lama, Malaysia
berhasil menjadi penghasil komoditas timah, karet, dan kelapa sawit terbesar di Dunia.
3. India.
Republik India adalah negara yang terletak di Asia selatan yang berupa wilayah semenanjung.
Semenanjung India diapit oleh teluk Benggala serta laut Arab di sebelah barat. India mendapat
julukan anak benua Asia. Hal ini dikarenakan luasnya wilayah yang dimilikinya. Luas negara ini
menapai 3.27.590 kilometer persegi.

India menjadi salah satu contoh Negara berkembang karena kehidupan perekonomian India
sangat bergantung pada sektor pertanian. Hal ini selaras dengan mayoritas penduduk India
yang berprofesi sebagai petani. Untuk meningkatkan produksi pertaniannya, maka pada tahun
1960 India melakukan revolusi Hijau.

Revolusi ini tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi pertanian dengan cara
menggunakan bibit jenis unggul dalam bidang pertanian. Lahan pertanian India sebagian besar
dimanfaatkan untuk ditanami bahan pangan. India juga tercatat sebagai penghasil lada nomor
satu dunia.

4. Brazil.
Brazil merupakan negara terluas yang ada di benua Amerika Latin. Brazil berbatasan dengan
pegunungan Andes di sebelah barat, dan samudera Atlantik di sebelah timur. Brazil juga
tercatat sebagai negara paling banyak penduduknya di kawasan tersebut. Sebagai bekas koloni
Portugal, maka bahasa resmi negara Brazil ialah bahasa Portugis.

Bahasa portugis dipakai oleh hampir semua masyarakatnya. Hal ini tentu sangat berbeda dari
sebagian besar negara Amerika Latin yang memakai bahasa Spanyol. Bahasa portugis adalah
satu-satunya bahasa yang dipelajari di sekolah-sekolah serta menjadi bahasa resmi
pemerintahan. Nama Brazil sendiri diambil dari sebuah nama kayu yaitu kayu brazil. Sejenis
kayu lokal di sana. Brazil juga tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia.

5. Meksiko.
Meksiko menjadi salah satu contoh Negara berkembang. Persatuan Negara-Negara Meksiko
atau yang kita kenal dengan Meksiko merupakan yang terletak di Amerika Utara. Meksiko
merupakan negara terbesar ketiga di Amerika Latin dan juga diketahui sebagai dengan penutur
bahasa Spanyol terbesar di dunia. Nama Meksiko diambil dari nama ibu kotanya yang berasal
dari ibu kota kuno yaitu Aztec.

Sejak perang dunia kedua, Meksiko telah mengubah tumpuan ekonomi berdasarkan pada
sektor pertanian menjadi sektor pertambangan. Meksiko sangat kaya akan minyak bumi dan
menjadi negara penghasil minyak bumi terbesar nomor 10 di dunia.

Antara dasawarsa 40an dan 80an, Meksiko mengalami pertumbuhan dari sektor ekonomi yang
sangat pesat akan tetapi kemudian negara ini ambruk karena pinjaman yang terlalu berlebihan.
Di tahun periode 90an negara mulai pulih kembali setelah ikut dalam NAFTA. Saat ini
pemerintah dari Meksiko yang baru sudah mengalihkan tumpuan ekonomi negara dari bidang
pertambangan menjadi fokus kepada industry ringan dan ekspor. Selain itu, sektor pariwisata
juga menjadi salah satu sumber ekonomi yang semakin penting.

6. Rusia.
Contoh Negara berkembang selanjutnya adalah Rusia. Rusia adalah negara terbesar yang ada di
bumi, mereka memiliki luas dari Eropa hingga selat Bering perbatasan Alaska. Jaraknya lebih
dari 8000 km membentang dari barat ke timur. Selain itu, wilayah Rusia mencakup 10%
permukaan tanah yang ada di planet ini.

Ekonomi negara ini sebagian besar dikontrol oleh pemerintah pada tahun 1960 ketika
komunisme menguasai Rusia. Negara menguasai dan memiliki sumber daya ekonomi mulai dari
tanah, perusahaan, dan juga sumber daya alam. Instansi pemerintah memutuskan barang apa
saja yang akan diproduksi, siapa saja yang memproduksinya serta jumlah biaya yang
dibutuhkan.

Kebijakan tersebut membantu Rusia mengubah sektor tumpuan ekonomi negara dari bidang
ekonomi menuju bidang industri. Namun ketika tahun 1991, saat ekonomi Rusia jatuh bersama
runtuhnya Uni Soviet. Mata uang Rubel Rusia juga mengalami penurunan yang sangat tajam.
Sejak tahun 1991, ekonomi Rusia telah mengalami transisi yang sangat sulit.

2.4 Sebab akibat Indonesia termasuk Negara Berkembang

Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam melimpah, suku yang beragam
dan kebudayaan yang tidak ada habisnya. Namun, kekayaan yang dimiliki Indonesia ternyata
belum menjadikan Indonesia menjadi negara maju. Hingga saat ini Indonesia masih tercatat
sebagai negara berkembang. Lalu apa saja yang menyebabkan Indonesia termasuk dalam
negara berkembang? Berikut ini merupakan beberapa alasan Indonesia termasuk negara
berkembang di Asia Tenggara:
1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia setelah Cina,
India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 255,5
juta jiwa. Jumlah penduduk ini akan terus naik dari tahun ke tahun karena tingginya laju
pertumbuhan di Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sendiri tergolong tinggi
yaitu mencapai 1,49 persen. Pertumbuhan penduduk yang tinggi memunculkan berbagai
masalah dan dampak negatif bagi rakyat dan negara bila tidak segera ditindak
lanjuti.Peningkatan populasi di Indonesia menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap
sandang, pangan dan papan, sayangnya penawaran terhadap barang-barang ini tidak dapat
disuplai dalam jangka waktu pendek karena kurangnya faktor pendukung, seperti modal, bahan
baku, tenaga kerja terlatih, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan harga barang naik, sehingga
biaya hidup rakyat menjadi lebih mahal dan memunculkan kemiskinan.
2. Tingginya Angka Pengangguran
Tingginya angka pengangguran di Indonesia tidak lepas dari faktor pertumbuhan penduduk di
Indonesia. Tingginya jumlah pencari kerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan
pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
bulan Februari 2017 mencapai 5,33 persen yang artinya jumlah pengangguran di Indonesia
tercatat sebanyak 7,01 juta orang. Tingginya angka pengangguran tersebut dapat menjadi
masalah bagi perekonomian Indonesia, karena akan berimbas pada produktivitas dan
pendapatan masyarakat, sehingga menjadi penyebab utama timbulnya kemiskinan dan
problematika sosial lainnya.
3. Pembangunan Infrastruktur yang Belum Merata
Kemajuan sebuah negara dapat dinilai dari pembangunan infrastruktur yang merata di setiap
daerah. Pemerataan pembangunan berperan penting dalam keberhasilan perekonomian
sebuah negara. Selain itu, pemerataan pembangunan juga berimbas pada kesejahteraan
masyarakat. Hingga tahun 2017 pembangunan infrastruktur di Indonesia secara umum belum
bisa dikatakan merata, karena selama ini pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Jawa,
sangat minim pembangunan infrastruktur yang dilakukan di daerah luar Jawa yang terpencil
dan daerah perbatasan. Kendati sudah ada peningkatan pembangunan infrastruktur berbagai
sektor di daerah terpencil, seperti di Papua, Kalimantan, dan Sumatera, hal itu belum
sepenuhnya bisa mendukung perekonomian nasional. Sebab, pembangunan infrastruktur yang
dilakukan pemerintah belum bisa dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
4. Tingginya Angka Kemiskinan
Angka kemiskinan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 27,77 juta jiwa
atau 10,6 persen dari total penduduk Indonesia. Tingginya angka kemiskinan di Indonesia
menjadi pekerjaan rumah utama bagi pemerintah. Karena angka kemiskinan menjadi indikator
perekonomian sebuah negara. Angka kemiskinan di Indonesia didasarkan pada tingkat
ketidakmampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan pokok. Masalah kemiskinan di
Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, beberapa diantaranya pendidikan yang rendah,
kemampuan (skill) yang rendah, tingkat pertumbuhan yang tinggi, dan tidak meratanya
pembangunan infrastruktur.
5. Pendidikan Berkualitas yang Belum Merata
Alasan Indonesia termasuk negara berkembang selanjutnya adalah dari segi pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan penggerak
perekonomian suatu negara. Sayangnya, di Indonesia pendidikan yang berkualitas belum
seluruhnya bisa diakses oleh masyarakat di Indonesia, terlebih masyarakat golongan tidak
mampu dan masyarakat yang berada di daerah terpencil. Masalah ekonomi nampaknya
menjadi permasalahan utama dalam akses untuk memperoleh pendidikan yang baik dan
hambatan menjadi Indonesia sebagai negara dengan pendidikan terbaik. Kendati sudah ada
program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), akses pendidikan yang berkualitas belum
sepenuhnya bisa dinikmati oleh seluruh siswa di Indonesia karena orang tua siswa masih harus
membayar biaya-biaya lain setiap tahunnya.
Sejumlah sekolah unggulan yang berada di daerah perkotaan menampilkan kualitas pendidikan
bertaraf nasional bahkan internasional dengan fasilitas yang lengkap. Hal itu berbanding
terbalik dengan sekolah-sekolah pinggiran yang serba kekurangan, baik dari tenaga pengajar
yang kurang hingga sarana dan prasarana yang belum memadai.
6. Maraknya Budaya KKN
Korupsi, Kolusi dan Neoptisme (KKN) merupakan faktor penting yang menjadikan Indonesia
belum bisa menjadi negara maju. Budaya KKN di Indonesia agaknya menjadi hal yang sangat
masif dan tidak kunjung hilang. Hal ini dibuktikan dengan data indeks persepsi korupsi dari
Transparency International yang menempatkan Indonesia di posisi ke-90.

Budaya KKN secara langsung dapat mempengaruhi faktor perekonomian sehingga


meningkatkan angka kemiskinan. Kendati sudah dilakukan upaya untuk memberantas budaya
KKN melalui Instruksi Presiden (inpres) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi, hal tersebut belum cukup untuk mengatasi permasalahan ini karena
budaya KKN sudah mendarah daging di masyarakat, seperti pungutan liar (pungli) dan ‘uang
pelicin’ atau sogokan.
7. Kualitas Hidup yang Rendah
Rendahnya tingkat penghasilan di Indonesia, menyebabkan masyarakat mengalami kendala
dalam pemenuhan kebutuhan pokok, pendidikan berkualitas, kesehatan, dan sebagainya.
Kurangnya pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut menyebabkan kualitas hidup
masyarakat menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan masyarakat semakin terbelakang karena
tidak bisa baca tulis, semakin tingginya angka kekurangan gizi, dan rentan terkena penyakit. Hal
semacam ini dapat menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian dan menyebabkan
Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara maju.
8. Lambatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia dinilai masih lambat. Hal
itu disebabkan oleh dominasi penggunaan teknologi yang diimport dari luar negeri, sedangkan
karya IPTEK ilmuwan lokal masih dipandang sebelah mata. Lambatnya perkembangan IPTEK di
Indonesia juga disebabkan oleh minimnya dukungan riset teknologi, khususnya dari segi
pendanaan. Selain itu, lambatnya perkembangan IPTEK di Indonesia disebabkan oleh
terbatasnya fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM).
9. Kurangnya Sikap Disiplin
Kedisiplinan menjadi modal awal bagi suatu negara agar menjadi negara maju. Sikap disiplin
dapat menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar jika sikap disiplin dijadikan
sebagai budaya. Sebaliknya jika sikap disiplin kurang dapat menjadi penghambat majunya
bangsa Indonesia. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari masih banyak
masyarakat yang tidak disiplin dalam ketepatan waktu, tidak disiplin ketika bekerja, tidak
disiplin ketika berkendara dan tidak disiplin ketika mengantri.
10. Sikap toleransi yang masih rendah
Selain permasalahan ekonomi, penyebab Indonesia masih menjadi negara berkembang adalah
masih rendahnya sikap toleransi di masyarakat. Keragaman merupakan realitas yang dimiliki
oleh Indonesia dan diperlukan toleransi yang tinggi untuk menyikapinya, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa permasalahan toleransi di Indonesia merupakan isu yang menjadi perhatian
khusus. Rendahnya toleransi di Indonesia jika tidak segera ditindak lanjuti semakin lama akan
menghancurkan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai contoh coba kita tengok konflik-konflik yang
terjadi di Indonesia, seperti konflik di Poso, Tolikara Papua, dan Aceh. Konflik-konflik tersebut
terjadi karena rendahnya sikap toleransi sehingga sentimen SARA menjadi tidak terkendali.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam zaman globalisasi sepertisaat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat penting terhadap kemajuan suatu negara.Oleh karena itu untuk
pengidentifikasian suatu negara apakah termasuk sebagai negara maju atau
negara berkembang dapat dilihat dari kemajua nteknologi dan hasil
pembangunannya.
3.2 Saran
Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya
bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan
peralatan tradisional, dan mengandalkan tenaga hewan dan manusia. Lalu apakah
di negara maju tidak mengenal pertanian? Tentu saja negara maju juga masih
mengenal pertanian meskipun hanya sebagian kecil saja.Tetapi perbedaannya
lokasi pada peralatan dan teknolog iyang digunakan. Pertanian dinegara maju
menggunakan peralatan modern berupa traktor untuk mengolah tanah.

Anda mungkin juga menyukai