MAKALAH Geografi
MAKALAH Geografi
GEOGRAFI
(NEGARA BERKEMBANG)
KELOMPOK 2
NUR SURYAWATI
MUHAMMAD SYAIFUL
ANDI ASMIDIN
FEDIANSYAH
MUH. ARIFIN
Penulis
Negara berkembang adalah negara yang bidang perekonomian dan tingkat kehidupan
masyarakatnya masih berada dalam tahap perkembangan.
Moldova
Albania
Belarus Montenegro
Bulgaria Romania
Georgia Rusia
Hungaria Serbia
Kosovo Turki
Kroasia Ukraina
Makedonia
Negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang masih tergolong rendah. Hampir
separuh negara di dunia tergolong ke dalam negara berkembang.
Tingginya angka kelahiran juga didorong oleh pernikahan dini, rendahnya tingkat pendidikan,
dan lain sebagainya.
Tingkat korupsi tinggi tersebut akan berdampak buruk pada perekonomian negara.
Dengan adanya impor, berarti negara harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Hal tersebut
juga bisa berimbas pada kesejahteraan masyarakatnya.
Kondisi tersebut yang membuat negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang
layak untuk menampung jumlah pengangguran yang terlampau banyak.
Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi sumber tingginya jumlah pengangguran di negara
berkembang.
2.3 Contoh Negara Berkembang
Contoh Negara Berkembang:
Indonesia.
Malaysia.
India.
Brazil.
Meksiko.
Thailand.
Mesir.
Argentina.
Afrika Selatan.
1. Indonesia.
Salah satu contoh Negara berkembang adalah Negara Indonesia. Indonesia merupakan Negara
berkembang yang terletak di Asia tenggara. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
Dunia. Letak Indonesia berada pada titik koordinat 6 derajat Lintang Utara – 11 derajat Lintang
Selatan dan 95 derajat – 141 derajat Bujur Timur. Secara geografis letak wilayah Indonesia
terletak diantara 2 benua dan terletak di 2 samudera, hal ini menjadikan posisi Indonesia sangat
strategis.
Sebagian besar profesi penduduk Indonesia terjun di bidang pertanian. Yaitu, sebesar 44.3%
dari total jumlah penduduk. Walaupun bidang pertanian besar dalam menyerap tenaga kerja
akan tetapi hanya mampu menyumbang sekitar 17,4% dari total Produk Domestik Bruto
Indonesia.
2. Malaysia.
Negara berkembang yang kedua adalah Malaysia. Malaysia merupakan sebuah negara federasi
yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3 wilayah persekutuan. Luas wilayah Malaysia mencapai
329.47 kilometer persegi dengan ibukotanya yaitu Kuala Lumpur.
Sedangkan pusat pemerintahannya berada di Putra Jaya. Kepala negara Malaysia dipimpin oleh
orang dengan sebutan Yang di Pertuan Agong. Sementara pemerintahannya dipimpin oleh
seorang perdana menteri. Model pemerintahan Malaysia ini mirip dengan sistem parlementer
Westminster.
Sekitar abad ke 17, mereka didirikan di beberapa negara bagian, kemudian sejak Britania Raya
mulai mengambil alih kekuasaan sebagai Administrator Britania Raya maka kelapa sawit dan
pohon karet mulai diperkenalkan dengan tujuan komersil. Dalam waktu yang lama, Malaysia
berhasil menjadi penghasil komoditas timah, karet, dan kelapa sawit terbesar di Dunia.
3. India.
Republik India adalah negara yang terletak di Asia selatan yang berupa wilayah semenanjung.
Semenanjung India diapit oleh teluk Benggala serta laut Arab di sebelah barat. India mendapat
julukan anak benua Asia. Hal ini dikarenakan luasnya wilayah yang dimilikinya. Luas negara ini
menapai 3.27.590 kilometer persegi.
India menjadi salah satu contoh Negara berkembang karena kehidupan perekonomian India
sangat bergantung pada sektor pertanian. Hal ini selaras dengan mayoritas penduduk India
yang berprofesi sebagai petani. Untuk meningkatkan produksi pertaniannya, maka pada tahun
1960 India melakukan revolusi Hijau.
Revolusi ini tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi pertanian dengan cara
menggunakan bibit jenis unggul dalam bidang pertanian. Lahan pertanian India sebagian besar
dimanfaatkan untuk ditanami bahan pangan. India juga tercatat sebagai penghasil lada nomor
satu dunia.
4. Brazil.
Brazil merupakan negara terluas yang ada di benua Amerika Latin. Brazil berbatasan dengan
pegunungan Andes di sebelah barat, dan samudera Atlantik di sebelah timur. Brazil juga
tercatat sebagai negara paling banyak penduduknya di kawasan tersebut. Sebagai bekas koloni
Portugal, maka bahasa resmi negara Brazil ialah bahasa Portugis.
Bahasa portugis dipakai oleh hampir semua masyarakatnya. Hal ini tentu sangat berbeda dari
sebagian besar negara Amerika Latin yang memakai bahasa Spanyol. Bahasa portugis adalah
satu-satunya bahasa yang dipelajari di sekolah-sekolah serta menjadi bahasa resmi
pemerintahan. Nama Brazil sendiri diambil dari sebuah nama kayu yaitu kayu brazil. Sejenis
kayu lokal di sana. Brazil juga tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia.
5. Meksiko.
Meksiko menjadi salah satu contoh Negara berkembang. Persatuan Negara-Negara Meksiko
atau yang kita kenal dengan Meksiko merupakan yang terletak di Amerika Utara. Meksiko
merupakan negara terbesar ketiga di Amerika Latin dan juga diketahui sebagai dengan penutur
bahasa Spanyol terbesar di dunia. Nama Meksiko diambil dari nama ibu kotanya yang berasal
dari ibu kota kuno yaitu Aztec.
Sejak perang dunia kedua, Meksiko telah mengubah tumpuan ekonomi berdasarkan pada
sektor pertanian menjadi sektor pertambangan. Meksiko sangat kaya akan minyak bumi dan
menjadi negara penghasil minyak bumi terbesar nomor 10 di dunia.
Antara dasawarsa 40an dan 80an, Meksiko mengalami pertumbuhan dari sektor ekonomi yang
sangat pesat akan tetapi kemudian negara ini ambruk karena pinjaman yang terlalu berlebihan.
Di tahun periode 90an negara mulai pulih kembali setelah ikut dalam NAFTA. Saat ini
pemerintah dari Meksiko yang baru sudah mengalihkan tumpuan ekonomi negara dari bidang
pertambangan menjadi fokus kepada industry ringan dan ekspor. Selain itu, sektor pariwisata
juga menjadi salah satu sumber ekonomi yang semakin penting.
6. Rusia.
Contoh Negara berkembang selanjutnya adalah Rusia. Rusia adalah negara terbesar yang ada di
bumi, mereka memiliki luas dari Eropa hingga selat Bering perbatasan Alaska. Jaraknya lebih
dari 8000 km membentang dari barat ke timur. Selain itu, wilayah Rusia mencakup 10%
permukaan tanah yang ada di planet ini.
Ekonomi negara ini sebagian besar dikontrol oleh pemerintah pada tahun 1960 ketika
komunisme menguasai Rusia. Negara menguasai dan memiliki sumber daya ekonomi mulai dari
tanah, perusahaan, dan juga sumber daya alam. Instansi pemerintah memutuskan barang apa
saja yang akan diproduksi, siapa saja yang memproduksinya serta jumlah biaya yang
dibutuhkan.
Kebijakan tersebut membantu Rusia mengubah sektor tumpuan ekonomi negara dari bidang
ekonomi menuju bidang industri. Namun ketika tahun 1991, saat ekonomi Rusia jatuh bersama
runtuhnya Uni Soviet. Mata uang Rubel Rusia juga mengalami penurunan yang sangat tajam.
Sejak tahun 1991, ekonomi Rusia telah mengalami transisi yang sangat sulit.
Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam melimpah, suku yang beragam
dan kebudayaan yang tidak ada habisnya. Namun, kekayaan yang dimiliki Indonesia ternyata
belum menjadikan Indonesia menjadi negara maju. Hingga saat ini Indonesia masih tercatat
sebagai negara berkembang. Lalu apa saja yang menyebabkan Indonesia termasuk dalam
negara berkembang? Berikut ini merupakan beberapa alasan Indonesia termasuk negara
berkembang di Asia Tenggara:
1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia setelah Cina,
India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 255,5
juta jiwa. Jumlah penduduk ini akan terus naik dari tahun ke tahun karena tingginya laju
pertumbuhan di Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sendiri tergolong tinggi
yaitu mencapai 1,49 persen. Pertumbuhan penduduk yang tinggi memunculkan berbagai
masalah dan dampak negatif bagi rakyat dan negara bila tidak segera ditindak
lanjuti.Peningkatan populasi di Indonesia menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap
sandang, pangan dan papan, sayangnya penawaran terhadap barang-barang ini tidak dapat
disuplai dalam jangka waktu pendek karena kurangnya faktor pendukung, seperti modal, bahan
baku, tenaga kerja terlatih, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan harga barang naik, sehingga
biaya hidup rakyat menjadi lebih mahal dan memunculkan kemiskinan.
2. Tingginya Angka Pengangguran
Tingginya angka pengangguran di Indonesia tidak lepas dari faktor pertumbuhan penduduk di
Indonesia. Tingginya jumlah pencari kerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan
pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
bulan Februari 2017 mencapai 5,33 persen yang artinya jumlah pengangguran di Indonesia
tercatat sebanyak 7,01 juta orang. Tingginya angka pengangguran tersebut dapat menjadi
masalah bagi perekonomian Indonesia, karena akan berimbas pada produktivitas dan
pendapatan masyarakat, sehingga menjadi penyebab utama timbulnya kemiskinan dan
problematika sosial lainnya.
3. Pembangunan Infrastruktur yang Belum Merata
Kemajuan sebuah negara dapat dinilai dari pembangunan infrastruktur yang merata di setiap
daerah. Pemerataan pembangunan berperan penting dalam keberhasilan perekonomian
sebuah negara. Selain itu, pemerataan pembangunan juga berimbas pada kesejahteraan
masyarakat. Hingga tahun 2017 pembangunan infrastruktur di Indonesia secara umum belum
bisa dikatakan merata, karena selama ini pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Jawa,
sangat minim pembangunan infrastruktur yang dilakukan di daerah luar Jawa yang terpencil
dan daerah perbatasan. Kendati sudah ada peningkatan pembangunan infrastruktur berbagai
sektor di daerah terpencil, seperti di Papua, Kalimantan, dan Sumatera, hal itu belum
sepenuhnya bisa mendukung perekonomian nasional. Sebab, pembangunan infrastruktur yang
dilakukan pemerintah belum bisa dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
4. Tingginya Angka Kemiskinan
Angka kemiskinan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 27,77 juta jiwa
atau 10,6 persen dari total penduduk Indonesia. Tingginya angka kemiskinan di Indonesia
menjadi pekerjaan rumah utama bagi pemerintah. Karena angka kemiskinan menjadi indikator
perekonomian sebuah negara. Angka kemiskinan di Indonesia didasarkan pada tingkat
ketidakmampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan pokok. Masalah kemiskinan di
Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, beberapa diantaranya pendidikan yang rendah,
kemampuan (skill) yang rendah, tingkat pertumbuhan yang tinggi, dan tidak meratanya
pembangunan infrastruktur.
5. Pendidikan Berkualitas yang Belum Merata
Alasan Indonesia termasuk negara berkembang selanjutnya adalah dari segi pendidikan.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan penggerak
perekonomian suatu negara. Sayangnya, di Indonesia pendidikan yang berkualitas belum
seluruhnya bisa diakses oleh masyarakat di Indonesia, terlebih masyarakat golongan tidak
mampu dan masyarakat yang berada di daerah terpencil. Masalah ekonomi nampaknya
menjadi permasalahan utama dalam akses untuk memperoleh pendidikan yang baik dan
hambatan menjadi Indonesia sebagai negara dengan pendidikan terbaik. Kendati sudah ada
program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), akses pendidikan yang berkualitas belum
sepenuhnya bisa dinikmati oleh seluruh siswa di Indonesia karena orang tua siswa masih harus
membayar biaya-biaya lain setiap tahunnya.
Sejumlah sekolah unggulan yang berada di daerah perkotaan menampilkan kualitas pendidikan
bertaraf nasional bahkan internasional dengan fasilitas yang lengkap. Hal itu berbanding
terbalik dengan sekolah-sekolah pinggiran yang serba kekurangan, baik dari tenaga pengajar
yang kurang hingga sarana dan prasarana yang belum memadai.
6. Maraknya Budaya KKN
Korupsi, Kolusi dan Neoptisme (KKN) merupakan faktor penting yang menjadikan Indonesia
belum bisa menjadi negara maju. Budaya KKN di Indonesia agaknya menjadi hal yang sangat
masif dan tidak kunjung hilang. Hal ini dibuktikan dengan data indeks persepsi korupsi dari
Transparency International yang menempatkan Indonesia di posisi ke-90.