Anda di halaman 1dari 6

"PERKEMBANGAN ISLAM DI WAKTU MODERN"

Assalamu'alaikum.wr.wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Walaupun banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun kami berharap
dapat memberikan sedikit pengetahuan tentang apa yang kami tulis ini.
Makalah ini berisi tentang Perkembangan Islam di Zaman Modern, dimana di dalamnya
dijelaskan tentang Proses Perkembangan Islam di Zaman Modern. Maka dengan ini, semoga kita
semua semakin sadar akan Proses Perkembangan Islam di Zaman Modern ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan
pendengar. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

BAB I
PENGANTAR

Sebuah latar belakang


Latar belakang makalah kelompok kami mengambil tema agama yang berjudul
Perkembangan Islam di Zaman Modern ini dikarenakan masih banyak masyarakat khususnya
umat Islam yang belum mengetahui bagaimana perkembangan Islam di zaman modern ini secara
keseluruhan. Mulai dari perkembangan ajaran Islam, ilmu pengetahuan, hingga budaya Islam
saat itu.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan Islam di zaman
modern ini.

C. Pernyataan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah kami adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perkembangan Dunia Islam di Zaman Modern?
2. Bagaimana Perkembangan Ajaran Islam di Zaman Modern?
3. Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Zaman Modern?
4. Bagaimana Perkembangan Kebudayaan Islam di Zaman Modern?
5. Apa Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam di Zaman Modern?

  
BAB II
DISKUSI

A. Perkembangan Dunia Islam di Zaman Modern


Periode pembaharuan atau modernitas bagi dunia Islam adalah periode yang dimulai dari
tahun 1800 M sampai sekarang. Masa reformasi ditandai dengan kesadaran umat Islam akan
kelemahannya dan dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada masa reformasi ini, telah lahir para pembaharu dan pemikir
Islam di berbagai negara Islam.
Pada awal masa reformasi, kondisi Islam secara politis berada di bawah pengaruh
kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M, dunia Islam bangkit membebaskan
negaranya dari penjajahan bangsa barat (Eropa).
Di antara negara-negara Islam atau negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim,
yang membebaskan diri dari kolonialisme adalah:

- Indonesia
- Pakistan
- Mesir
- Irak
- Suriah
- Libya
- Sudan
- Maroko
- Aljazair
- Malaysia
- Brunei Darussalam
- Uzbekistan
- Kirgistan
- Kazakstan
- Tajikistan
- Azerbaijan
- Yugoslavia
- Libanon

Setelah negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam memperoleh


kemerdekaan, umat Islam bersama-sama dengan pemerintah negaranya melakukan upaya-upaya
pembangunan di berbagai bidang. Demi terwujudnya bangsa yang adil dan makmur di bawah
naungan Allah SWT.

B. Perkembangan Ajaran Islam di Zaman Modern.


Menjelang awal zaman modern, yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat Islam di
berbagai negara telah menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan
Hadist. Penyimpangan ditemukan dalam hal:
- Ajaran Islam tentang tauhid telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini ditandai dengan
banyaknya umat Islam yang selain beribadah kepada Allah SWT juga menyembah makam-
makam yang dianggap keramat dan meminta bantuan dalam urusan gaib kepada dukun dan
orang yang dianggap magis. Selain itu, ada umat Islam yang menganggap sultan adalah orang
suci yang perintahnya harus dipatuhi.
- Ada sekelompok muslim yang selama hidupnya di dunia hanya mementingkan urusan akhirat dan
meninggalkan dunia. Mereka berpikir bahwa memiliki banyak harta, kedudukan tinggi dan
pengetahuan tentang dunia tidak diperlukan. Karena hidup di dunia ini hanya
sementara. Sedangkan kehidupan di akhirat bersifat kekal dan abadi.
- Umat Islam yang meyakini paham fatalime, yaitu paham yang mengharuskan penyerahan diri
kepada takdir dan tidak perlu berusaha, karena kehidupan manusia dikendalikan dan ditentukan
oleh takdir.
Penyimpangan umat Islam terhadap ajaran agamanya seperti itu, menyebabkan lahirnya
para pembaharu yang berupaya menyadarkan umat Islam untuk kembali kepada ajaran Islam
yang benar, yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah (Hadits). Tokoh reformasi tersebut
antara lain:
-Muhammad bin Abdul Wahabi
-Rifa'ah Badawi Rafi' At-Tahtawi atau At-Tahtawi
-Jamaluddin Al-Afgani

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Zaman Modern


Di zaman modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan telah mengalami kemajuan. Hal
ini dapat dilihat di berbagai negara seperti Turki, India, dan Mesir.
Sultan Muhammad II (1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai
upaya agar umat Islam di negaranya bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya-
upaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukkan kurikulum
pengetahuan umum ke lembaga pendidikan Islam (Madrasah).
2. Mendirikan lembaga pendidikan “Maktebi Ma'arif”, untuk mencetak tenaga ahli di bidang
administrasi, juga mendirikan lembaga “Maktebi Ulumi Edebiyet”, untuk menyediakan tenaga
ahli di bidang penerjemahan.
3. Mendirikan perguruan tinggi di bidang kedokteran, militer, dan teknologi.
Setelah kesultanan Turki dibubarkan pada 1 November 1923 M, dan Turki
diproklamasikan sebagai republik dengan presiden pertamanya Mustafa Kemal At-Turk, pendiri
Turki modern (1881-1938 M), kemajuan Turki dalam ilmu pengetahuan terus meningkat.
Di India ketika masih dijajah oleh Inggris, ada ulama-ulama muslim berwawasan modern
yang berupaya agar umat Islam mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
dapat melepaskan diri dari belenggu penjajah. Para ulama Muslim yang dimaksud, seperti Syah
Waliyullah (1703-1762 M), Syuhada Ahmad Khan (1817-1898 M), Syuhada Amir Ali (1849-
1928 M), Muhammad Iqbal (1873-1938 M), Muhammad Ali Jinnah ( 1876- 1948 M), dan Abdul
Azad (1888-1956 M).
Setelah India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947 M, umat Islam terpecah
menjadi dua, sebagian masuk ke republik Islam Pakistan dan sebagian tetap di India ± 40 juta
orang. Umat Islam di kedua negara terus berupaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga kualitas hidup mereka meningkat.
Pada zaman modern, khususnya ekspansi Napoleon ke Mesir (1798 M), umat Islam
Mesir khususnya para pengusaha dan sarjana menyadari keterbelakangan mereka dalam urusan
dunia jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa Eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan
berbagai upaya untuk menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dimiliki
oleh bangsa-bangsa Eropa.
Muhammad Ali, penguasa Mesir (1805-1849 M) mengirim mahasiswanya untuk belajar
sains dan teknologi ke Prancis. Setelah kembali ke Mesir, mereka mengajar di berbagai
universitas, terutama di Universitas Al-Azhar. Karena yang kuliah di Universitas Al-Azhar tidak
hanya mahasiswa dari Mesir, tetapi mahasiswa dari berbagai negara dan wilayah Islam, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diajarkan di universitas ini dengan cepat menyebar ke seluruh
dunia Islam. Selain Universitas Al-Azhar, di Mesir telah didirikan universitas-universitas yang
didalamnya terdapat berbagai fakultas seperti: kedokteran, farmasi, teknik pertanian,
perdagangan, hukum dan sastra. Universitas yang dimaksud antara lain: Alexandria University,
Ainusyams University, Hilwan University, Assiut University,

D. Perkembangan Kebudayaan Islam di Zaman Modern


Kebudayaan umat Islam di zaman modern ini berkembang ke arah yang lebih maju. Hal
ini dapat dipelajari di berbagai negara Islam atau negara dengan penduduk mayoritas Muslim
seperti Arab Saudi, Mesir, Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Malaysia, Brunei dan Indonesia.
1. Arsitektur
Beberapa arsitektur melayani agama, seperti masjid, makam, madrasah dan ada juga yang
melayani kepentingan sekuler seperti istana, benteng, pasar, karavan serai, jalan raya, rel kereta
api dan lain-lain.
Setelah ditemukannya ladang minyak pada tahun 1933, Arab Saudi bukan lagi negara
miskin tetapi termasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaannya yang melimpah, Arab Saudi
membangun banyak jalan raya antar kota dan rel kereta api antar kota. Juga dibangun sebuah
maskapai penerbangan internasional bernama Saudi Arabia air lines di Jeddah, zahran dan
riyadh. Di bidang perhotelan telah dibangun hotel-hotel mewah bertaraf internasional antara lain
di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Madinah.
Sebuah. Masjidil Haram
Masjidil haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid persegi ini terletak di
pusat kota Mekah, dan merupakan masjid tertua di dunia. Di tengah masjid terdapat Ka'bah yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam melaksanakan
shalat. Selain itu, ada juga Hajar Aswad (batu hitam yang terletak di dinding Ka'bah), makam
Ibrahim, hijr ismail dan sumur zamzam yang letaknya tidak jauh dari Ka'bah.
Kondisi Masjidil Haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, dengan kondisi
Masjidil Haram saat ini jauh berbeda. Pada masa Rasulullah SAW, kondisi masjid haram tidak
terlalu luas dan sederhana. Saat ini, kondisi masjid haram sangat luas dan merupakan bangunan
yang sangat megah dan indah. Masjidil Haram sekarang memiliki empat lantai yang untuk naik
dari lantai dasar ke lantai di atasnya telah disediakan eskalator.
  B. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi merupakan masjid yang megah dan indah juga sangat luas. Jika pada masa Nabi
Muhammad luas Masjid Nabawi adalah ± 2.500 m 2 , sekarang luasnya menjadi ± 165.000
m 2 (luas seluruh kota Madinah pada masa Nabi SAW). Hal ini mengakibatkan makam Nabi
Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar bin Khathab yang dulunya berada di luar masjid, kini
berada di dalam masjid. Begitu pula dengan pemakaman umum yang dulu berada di pinggiran
kota Madinah, kini berada di samping atau di pinggir halaman masjid.
Masjid Nabawi semakin indah dan megah dengan sepuluh menara yang menjulang tinggi, 95
pintu masjid yang lebar dan indah, serta kubah masjid yang bisa dibuka tutup.
Selain itu, pada atap Masjid Nabawi di bagian belakang yaitu pintu Al-Majidi dari barat ke
timur telah dibangun tingkat kedua yang digunakan untuk kantor, perpustakaan, gudang,
peralatan dan sebagainya yang digunakan sebagai tempat shalat jika jamaah di lantai dasar
terlalu padat.
Arsitektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan sekuler, selain
ditemukan di Arab Saudi, juga ditemukan di negara-negara lain, terutama di negara-negara
dengan penduduk mayoritas Muslim. Misalnya, Turki kini memiliki tak kurang dari 62.000
masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500 per tahun. Juga, 2.000 unit sekolah Al-Qur'an
telah dibangun.
Pada tahun 1794-1925 di Iran, kota Teheran dibangun sebagai ibu kota Iran. Perkembangan
kota ini sangat pesat, terutama pada masa pemerintahan dinasti Pahlevi (1925-1979). Saat ini,
Taheran adalah salah satu kota terbesar di Asia. Arsitektur bangunan peninggalan Dinasti Qatar
antara lain :
- Istana Niavarand
Merupakan kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
- Pemakaman Behesyti Zahra' (arti Persia: Taman Zahra)
Ini adalah kuburan di mana puluhan ribu martir (pahlawan) revolusi Islam
dimakamkan. Ayatullah Khomaeni, pemimpin revolusi Islam, juga dimakamkan di pemakaman
ini.
Pada zaman modern di Irak, selain arsitektur yang melayani agama, juga terdapat arsitektur
sekuler seperti bangunan industri, rel kereta api yang menghubungkan Basrah dengan Bagdad,
jalan beraspal ibu kota, dua bandara internasional di Basrah dan di Bagdad, serta dua pelabuhan
internasional di Irak. Basrah dan Um Al Qasar.

2. Sastra
Di zaman modern ini, telah ada penulis-penulis yang karya sastranya bernuansa Islami di
berbagai negara, misalnya:
-Muhammad Iqbal
-Mustafa Lutfi Al-Manfaluti
- dr. Muhammad Husain Haekal
-Jamil Siqdi Az-Zahawi
-Abdus Salam Al-Ujaili
-Aisyah Abdurahman
- Fatwa Tawqan
-Nazek Al-Malaikah
- Layla Ba'albaki
3. Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kaligrafi atau Kaligrafos. Kallos
artinya Indah dan Grapho artinya tulisan. Jadi, kaligrafi berarti tulisan indah yang memiliki nilai
estetika. Dalam bahasa arab kaligrafi disebut khatt, yang dalam pengertian sehari-hari berarti
tulisan indah yang memiliki nilai estetika.
Kaligrafi adalah satu-satunya seni Islam murni yang diproduksi oleh umat Islam. Berbeda
dengan seni Islam lainnya seperti seni lukis dan unsur dekoratif yang dipengaruhi oleh unsur
non-Islam.
Kaligrafi terdiri dari berbagai gaya, antara lain ada enam gaya yang disebut Al-Aqlam As-
Sittah, dalam bahasa Inggris The Six Hands/Style).
Seni kaligrafi berkembang sangat pesat ke seluruh penjuru dunia, terutama negara-negara
yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Seni kaligrafi digunakan sebagai hiasan di masjid,
space blocker, hiasan dinding rumah, kotak penyimpanan perhiasan, peralatan rumah tangga dan
lain-lain. Media yang digunakan juga beragam yaitu kertas, kain, kulit, kaca, emas, perak,
tembaga, kayu dan keramik.
Perhatian umat Islam Indonesia terhadap kaligrafi cukup baik. Hal ini ditandai dengan:
- Penyelenggaraan pameran lukisan kaligrafi berstandar nasional yaitu pada MTQ Nasional XI di
Semarang (1979), pada Konferensi Media Massa Islam Dunia Pertama di Jakarta (1980), pada
MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981), dan pada pameran kaligrafi Islam Budaya Jakarta
dalam ragka merayakan tahun baru 1405 Hijriah (1984 M).
- Menyelenggarakan Musabaqah Khatt Indah Al-Qur'an (MKQ) di setiap MTQ. MKQ ini mulai
diselenggarakan pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981) dan MTQ Nasional di Padang
(1983).

E. Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam di Zaman Modern


Hikmah mempelajari sejarah perkembangan Islam pada Zaman Modern adalah kita dapat
mengetahui sejarah perkembangan Islam dari awal Zaman Modern hingga sekarang. Serta
dengan mempelajari Sejarah Perkembangan Islam di Zaman Modern kita dapat mengetahui
Perkembangan Islam, Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Ajaran Islam pada awal era modern (1800
M) hingga sekarang.

  
BAB III
PENUTUPAN

Sebuah kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Perkembangan Islam di Zaman Modern adalah
periode yang dimulai pada tahun 1800 M dimana umat Islam menyadari kelemahan dan
dorongan untuk memperoleh kemajuan di berbagai bidang.

B. Saran
Perkembangan Islam pada awalnya agak terlambat dari negara-negara Eropa. Namun,
dengan kesadaran umat Islam bahwa ilmu itu penting. Ada tokoh-tokoh Islam pada masa
Reformasi yang berusaha agar Islam tidak tertinggal terlalu jauh dari negara-negara barat
(Eropa). Mereka melakukan modernisasi dalam bidang pendidikan dengan mendirikan perguruan
tinggi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, hendaknya kita meneladani semua tokoh Islam yang
berjuang agar Islam tidak tertinggal dari bangsa Eropa. Dengan begitu, Islam tidak akan mudah
kalah dari bangsa barat (Eropa).

Anda mungkin juga menyukai