Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti

peradaban Islam
pada masa
modern
Lutfi Ihsani
kelompok 1 Muhammad Hilmi
bab 10 Nur Mahdia Sari
Najwa Ajmina
Peradaban Islam dalam konteks
modern mencakup perkembangan
pendidikan, teknologi, ekonomi,
politik, dan budaya. Negara-negara
Muslim meningkatkan investasi
dalam pendidikan dan teknologi,
terlibat dalam perdagangan global,
dan mengembangkan seni dan
budaya dengan memadukan tradisi
lokal dengan pengaruh global.
Tantangan seperti ketidakstabilan
politik dan ketimpangan ekonomi
tetap menjadi perhatian dalam
PENGANTAR mencapai potensi penuh dalam era
modern.
Kondisi Kondisi Islam pada masa modern bervariasi
di berbagai negara dan wilayah. Ada
perbedaan dalam praktik agama,
Islam interpretasi teologi, dan tingkat
keterlibatan dalam kehidupan sosial,
Pada politik, dan ekonomi. Ada negara yang
mengadopsi nilai-nilai sekuler, sementara
Masa yang lain menerapkan interpretasi agama
yang lebih konservatif. Terdapat gerakan
Modern Islam moderat dan radikal, dan faktor-
faktor seperti globalisasi dan konflik politik
mempengaruhi pengalaman umat Muslim.

Secara umum sejarah peradaban Islam


dibagi menjadi tiga garis besar periode
1. PERIODE KLASIK
(650-1250M)

Masa klasik merupakan masa


kemajuan, keemasan, dan kejayaan
Islam terhitung dari tahun 650-1250
Masehi. Pada masa inilah daerah
Islam meluas dari Afrika Utara
sampai ke Spanyol di belahan barat
dan melalui Persia hingga ke India
di belahan timur
2. PERIODE PERTENGAHAN
(1250-1800M)
Masa pertengahan peradaban Islam ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase
kemunduran dan fase tiga kerajaan besar. Pertama, fase kemunduran
(1250-1500 M). Di masa ini mulai muncul dan semakin terlihat nyata
perbedaan antara Sunni dan Syiah dan juga antara Arab dan Persia
sehingga massa Islam terbagi dua. Bagian Arab yang berpusat di Mesir
terdiri atas Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dan Afrika Utara. Bagian
Persia yang berpusat di Iran terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia, dan Asia
Tengah. Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab.

Kedua, fase tiga kerajaan besar terhitung dari tahun 1500-1800 Masehi.
Tiga Kerajaan besar tersebut adalah Kerajaan Utsmani di Turki, Kerajaan
Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India. Sama seperti fase
sebelumnya, perhatian pada ilmu pengetahuan sangat kurang di masa ini
yang mengakibatkan peradaban umat Islam semakin mundur.
3. PERIODE MODERN
(1800M-SEKARANG)

Periode Islam pada masa modern dimulai sekitar abad ke-18 dan berlanjut hingga saat
ini. Pada periode ini, dunia Islam mengalami banyak perubahan, baik dari segi politik,
ekonomi, sosial, budaya, maupun teknologi. Pada masa ini, banyak negara-negara
Islam yang mulai merdeka dan membangun negara mereka sendiri. Selain itu, juga
terjadi banyak perubahan dalam bidang pendidikan, teknologi, dan ekonomi.
Misalnya, banyak negara Islam yang mulai membangun universitas dan institusi
pendidikan lainnya. Selain itu, juga terjadi banyak perubahan dalam bidang teknologi,
seperti penggunaan teknologi dalam bidang pertanian, industri, dan transportasi.
Selain itu, juga terjadi banyak perubahan dalam bidang ekonomi, seperti peningkatan
perdagangan dan investasi.
1. MUHAMMAD ALI PASYA
Muhammad Ali Pasya (1765-1849 M) adalah pelopor kebangkitan
Islam di Mesir. Pasya termasuk anak yang cerdas, pemberani, dan
gigih dalam bekerja. Karakter ini yang menempa dan
mengantarkannya menjadi pemimpin di Mesir. Salah satu jasa
besarnya adalah berhasil membebaskan Mesir dari kekuasaan
Napoleon dari Prancis

Pasya memiliki ide dan gagasan untuk memajukan berbagai bidang


yang dinilai inovatif, ide dan gagasan tersebut sebagai berikut.
a. Bidang ekonomi dan pertanian
b. Mengirimkan pelajar Mesir untuk belajar ke Prancis, Italia,
Inggris, dan Austria sebanyak 311 antara tahun 1813-1849 Masehi.
c. Bidang pendidikan
d. Bidang militer
2. RAIFA'AH BAIDAWI
RAFI' AT-TAHTAWI
Rifa'ah Baidawi merupakan seorang pemikir Islam
modern yang lahir pada tahun 1801 Masehi di
daerah Tahta, Mesir dan meninggal pada tahun 1873
Masehi. Dalam kapasitasnya sebagai seorang ulama,
ia menyerukan kepada umat muslim bahwa selain
kehidupan akhirat kelak yang perlu dipersiapkan,
seorang muslim juga harus memikirkan kehidupan
dunia, supaya umat Islam tidak terkikis dan terjajah
oleh zaman.
Pokok-pokok pemikiran at-Tahtawi dibagi
menjadi beberapa bidang sebagai berikut:
a. Patriotisme (cinta tanah air)
b. Berijtihad
c. Pemerintahan
d. Ekonomi
e. Kesejahteraan
f. Sains modern
g. Pendidikan
3. JAMALUDDIN AL-AFGANI
Jamaluddin al-Afghani lahir di Asadabad, Afghanistan
tahun 1839 M dan wafat di Istanbul tahun 1897 M.
Jamaluddin adalah pemimpin pembaruan Islam yang
tempat tinggal dan aktivitasnya berpindah-pindah dari
satu negara ke negara yang lain. Pengaruh pemikiran dan
pembaruannya yang paling besar dan nyata ialah di Mesir.

Beliau merupakan salah satu pemikir Islam yang memunculkan


pemikiran-pemikiran sebagai berikut:
a. Kejayaan Islam dapat diraih kembali dan mampu menghadapi
dunia modern, umat Islam harus kembali memahami ajaran Islam
dengan rasio dan kebebasan.
b. Kaum perempuan dapat meraih kemajuan agar dapat
mewujudkan masyarakat Islam yang dinamis dan maju.
c. Kepemimpinan autokrasi harus diubah menjadi demokrasi.
Menurutnya setiap warga negara memiliki hak untuk
menyampaikan pendapat.
4. MUHAMMAD ABDUH
Muhammad Abduh dilahirkan di Mahallat Nasr, Syubra Khit,
al-Bahirah Mesir tahun 1849 M dan masih keturunan Umar bin
Khattab dari garis ibunya. Abduh menjadi mufti pertama di
Mesir padas tanggal 3 Juni 1899. Salah satu karya Abduh yang
terkenal adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang
diterbitkan pada tahun 1897. Muhammad Abduh meninggal
pada tanggal 11 Juli 1905.

Ide pokok pikiran Muhammad Abduh sebagai berikut.


a. Modernisasi Politik
b. Modernisasi Pemerintahan
5. RASYID RIDA
Muhammad Rasyid Rida (Lebanon, 1865-1935 M), dilahirkan di
Qalamun, yang tidak jauh dari Kota Tripoli Lebanon pada tanggal
23 September 1865 M. Rida termasuk anak yang rajin. Rida
menerbitkan majalah al-Manar.Tujuan penerbitan tersebut adalah
untuk menjadi corong bagi gerakan pembaruan Islam dalam
memajukan umat Islam dan membebaskan dari belenggu
penjajah.

Perlu dilakukan pemurnian ajaran Islam di tengah-tengah kehidupan umat


Islam.
a. Modernisasi Pemikiran Islam
b. Modernisasi Tafsir Al-Qur'an
6. MUHAMMAD IQBAL
Muhammad Iqbal lahir di Kota Sialkot di Punjab pada tanggal 9
November 1877 M. Iqbal berasal dari keluarga kelas menengah
yang sederhana. Menurut Muhammad Iqbal, untuk mendapatkan
kesempurnaan diri, ada tiga fase yang harus ditempuh, yaitu
ketaatan kepada hukum Ilahi, penguasaan diri, dan perwakilan
Ilahi. Muhammad Iqbal juga berpendapat bahwa pusat kehidupan
manusia adalah pribadi. Muhammad Iqbal adalah westernisasi
ataupun sekularisasi karena pandangan Muhammad Iqbal terhadap
modernisasi adalah tentang filsafat diri.
Adapun pokok-pokok pikirannya sebagai berikut.
a. Bercita-cita membangun sebuah peradaban baru yang anggun
b. Al-Qur'an merupakan kitab yang lebih mengutamakan amal daripada
cita-cita
c. Pintu ijtihad masih terbuka
d. Mencita-citakan kebangkitan kembali umat Islam dari "tidur panjangnya"
dan berharap agar umat Islam dapat menerima kehidupan yang dinamis
e. Tujuan pendidikan adalah memperkokoh dan memperkuat individualitasi
dari peserta
diriny didik sehingga mereka menyadari segala kemungkinan menimpa
dirinya.
7. K.H.AHMAD DAHLAN
Ahmad Dahlan lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Kauman,
Yogyakarta. Beliau lahir dari pasangan K.H. Abu Bakar bin Haji
Sulaiman dengan Siti Aminah binti K.H. Ibrahim. Nama kecilnya
adalah Muhammad Darwis. Beliau baru dipanggil Ahmad Dahlan
setelah pulang dari menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu.
Ahmad Dahlan belajar Al-Qur'an dan berbagai dasar keislaman
langsung dengan bapaknya yang juga sebagai ketib (khatib) di Masjid
Gedhe Kauman Yogyakarta dan masih keturunan Sunan Giri.
Adapun di antara pokok-pokok pemikiran Ahmad Dahlan sebagai berikut.
a. Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang
berbudi luhur, alim dalam agama, memiliki pandangan luas, dan paham
tentang masalah ilmu keduniaan. Untuk menerapkannya, perlu diajarkan
ilmu agama dan umum di madrasah Muhammadiyah.
b. Pendidikan harus mencetak manusia-manusia yang berjiwa nasionalisme
dan patriotisme, sehingga bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.
c. Materi pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak,
pendidikan individu, dan pendidikan kemasyarakatan.
d. Model pendidikan memadukan dua jenis pendidikan, yaitu pesantren dan
sekolah umum. Dalam pengajarannya menggabungkan antara sistem
pengajaran pesantren dengan pendidikan Barat.
8. K.H.HASYIM ASY'ARI
Kiai Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy'ari dan Nyai Halimah
dan masih keturunan Sunan Giri. Kiai Hasyim dilahirkan pada
hari Selasa Kliwon, 14 Februari 1871 M (24 Dzulkaidah 1287 H) di
Gedang, Jombang, Jawa Timur. Dalam mencari ilmu, Kiai
Hasyim termasuk sosok yang tidak mengenal kata menyerah.
Prestasi Kiai Hasyim yang menonjol selama belajar di Mekah
adalah memperoleh kepercayaan untuk mengajar di Masjidil
Haram. Pembaruan yang dilakukan oleh Kiai Hasyim adalah
mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa
Timur. Selain itu juga Kiai Hasyim merupakan pendiri
organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Di antara pemikiran K.H. Hasyim Asy'ari sebagai berikut.
a. Dalam bidang tasawuf
b. Dalam melawan penjajah Belanda
c. Dalam bidang politik
d. Dalam bidang pendidikan
KESIMPULAN

Peradaban Islam pada masa modern


mengalami perkembangan yang signifikan
dalam berbagai bidang, termasuk ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Meskipun
menghadapi tantangan dan konflik internal
serta eksternal, peradaban Islam tetap
mempertahankan identitas dan warisan
budayanya.
SEKIAN APA YANG DAPAT
KAMI SAMPAIKAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai