Nim : 2008109018
Kelas : MPI 1/A
Pada masa sebelum dan sesudah masa pembaruan, yaitu tahun 1800 M, umat Islam
di berbagai negara telah banyak yang menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber dari Al
Qur’an dan Hadits. Penyimpangan-penyimpangan tersebut adalah:
1. Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini dapat
dilihat pada masyarakat yang menganggap makam menjadi keramat, kemudian
mereka menyembah makam.
2. Adanya kelompok Islam yang tidak mementingkan kehidupan dunia. Mereka
mementingkan urusan akhirat. Mereka beranggapan bahwa di dunia hanya sebentar,
sehingga tidak perlu memiliki harta benda yang banyak, ilmu pengetahuan yang
bermanfaat, dan kedudukan yang tinggi.
3. Jamaludin Al Afgani
Lahir di Asadabad tahun 1839 M dan wafat di Istanbul tahun 1897 M. Diantara pembaruan
pemikiran yang beliau munculkan adalah:
Agar kejayaan Islam dapat di raih kembali dan mampu menghadapi dunia modern, umat
Islam harus kembali memahami ajaran Islam dengan rasio dan kebebasan. Beliau
menginginkan agar kaum wanita juga dapat meraih kemajuan agar dapat mewujudkan
masyarakat Islam yang dinamis dan maju. Kepemimpinan otokrasi harus diubah menjadi
demokrasi. Menurutnya setiap warga negara memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat.
Demi berlangsungnya jalannya ibadah bagi umat islam, maka di kembangkanlah karya
seni, tulis dan arsitek berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan
Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid
tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi sebagai karya seni tulisnya yang indah. Salah satu
masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasal
dari gereja Aya Sophia.
Adapun hasil karya dalam pengembangan islam ini diantaranya yaitu :
1. Kaligrafi
2. Sastra
3. Arsitek
1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang
sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis.
2. Menumbuhkan langkah-langkah inovatif untuk menjalin tali silaturahmi.
3. Memotivasi diri untuk memperoleh kemajuan dari prilaku yang negatif atau kurang
baik tidak di lakukan kembali.
4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu.
5. Menumbuhkan sikap keprihatinan terhadap ajaran yang sesungguhnya.
6. Terhindar dari penyimpangan-penyimpangan dari sumber asalnya, penyakit bid’ah.