kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai
dan dikendalikan oleh nasib.
Penyimpangan-penyimpangan umat Islam terhadap ajaran agamanya
tersebut, mendorong lahirnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan
umat Islam agar kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud
antara lain:
1. Tokoh-Tokoh Pembaharu Islam di Mesir
a. Muhammad Ali Pasya (1765-1849)
b. Rifa’ah Badawi (1801-1873)
c. Jamaludin Al-Afghani (1839-1897)
d. Muhammad Abduh (1849-1905)
e. Rasyid Ridha (1865-1935)
2. Tokoh-Tokoh Pembaharu Islam di Turki
a. Sultan Mahmud II (1785-1839)
b. Mustafa Rasyid Pasya (1800)
c. Ziya Pasa (1825-1880)
3. Tokoh-Tokoh Pembaharu Islam di India-Pakistan
a. Sayyid Ahmad Syahid (1786-1831)
b. Sayyid Ahmad Khan (1817)
c. Sayyid Amir Ali (1849-1928)
d. Muhammad Iqbal (1876)
e. Muhammad Ali Jinnah (1876)
4. Tokoh-Tokoh Pembaharu Islam di Indonesia
a. Ahmad Dahlan (1868-1923)
b. Ahmad Surkati (1875)
c. Hasyim Asyari (1871)
d. Ahmad Hassan (1887-1958)
2. Sastra
Pada masa pembaharuan telah muncul para sastrawan yang karya-karya
sastrannya bersifat Islami diberbagai Negara, seperti Muhammad Iqbal (1877-
1938), Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926), Muhammad Husain Haekal
(1888-1956), Jamil Siqdi Az-Zahawi, Abdus Salam Al- Ujaili (lahir 1918).
3. Kaligrafi
Kaligrafi (khatt) merupakan satu-satunya seni Islam, yang murni
dihasilkan oleh orang Islam, berbeda dengan seni Islam lainnya seperti seni lukis,
dan ragam hias yang terpengaruh unsur non-Islam.
Kaligrafi terdiri dari berbagai macam gaya antara lain enam macam gaya
yang disebut Al-Aqlam as-Sittah (The Six Handsl Styles).
Seni kaligrafi digunakan sebagai hiasan di masjid-masjid, penyekat
ruangan, hiasan dinding rumah, kotak penyimpanan periasan, alat-alat rumah
tangga dan lain-lain. Media yang digunakan pun beragam-ragam yakni dari kertas,
kain, kulit, kaca, emas, perak, tembaga, kayu dan keramik.
ُ ي ََ َي َ ي ُ ي َ ي َ ي يَي َ َ ي
ُ ك َم يل ْ َ َ َ يَيَ َ َ ذ
َت ن َٱۡلو َم َأَِ َوٱخشو َ ِين َكف ُروا َمِن َدِين ِكم َفَل ََتشوهم
َ ٱۡلو َم َيئِس َٱَّل...
ٗ َ َٰ َ ُ َ ُ ُ ي ي َ َ َ ي ي ُ َ ُ ي َ ُ ي ََي َ ي ُ َ َي
...َۚ ٱۡلسل َمَدِينا ِ َضيتَلكم ِ لكمَدِينكمَوأتممتَعل َيكمَن ِعم ِِتَور
“...Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-
Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu...” (Q.S. Al-Maidah ayat 3)
Referensi: