Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERAJAAN CIREBON

Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Cirebonologi

Dosen Pengampu : Dr. A. Opan Safari Hasyim M.Hum

Disusun Oleh : Kelompok 4

1 . Erika Rahmawati (2008109002)

2 . Rosantia (2008109018)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2021-2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatuallahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Demokrasi :
Teori dan Aksi ini tepat pada waktunya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk,
selaku Dosen pengampu mata kuliah Sejarah Kebudayaan Lokal atau Cirebenologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................................


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Cirebon ........................................................................................


B. Sejarah Timbulnya 4 Keraton ..................................................................................
C. Pendirian Dan Silsilah Raja Kerajaan Cirebon ........................................................
D. Peninggalan Kerajaan Cirebon .................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cirebon sebagai salah satu daerah di Jawa Barat mulai muncul dalam
Panggung sejarah pada sekitar pertengahan abad ke-15 Masehi. Berarti sampai
Sekarang perjalanan sejarah Cirebon mencakup waktu yang sangat panjang, Cirebon
mengalami zaman Hindu-Budha, zaman kerajaan Islam (abad ke-15 hingga
pertengahan abad ke- 17), zaman penjajahan (akhir abad ke- 17 hingga Pertengahan
abad ke 20 ),yang terbagi atas zaman kekuasaan kompeni, zaman Pemerintahan
Hindia Belanda, zaman pendudukan Jepang dan zaman kemerdekaan (pertengahan
abad ke- 20 hingga sekarang) .Akan tetapi, sampai Sekarang sejarah Cirebon dari
zaman ke zaman belum ditulis secara lengkap.
Tulisan-tulisan tentang sejarah Cirebon yang sudah ada, baru berupa
penggalan penggalan pada periode tertentu, dan sebagian dari tulisan tulisan itu
bersifat Tulisan sejarah populer. Berdasarkan keterangan dalam sejumlah
sumber,cukup Banyak peristiwa atau masalah dalam sejarah Cirebon yang penting
untuk Diungkap dan dikaji. Penting dikaji karena sejarah memuat pengalaman
Pengalaman manusia di masa lampau. Totalitas pengalaman manusia di masa
Lampau, sangat berharga untuk dipetik manfaatnya guna dijadikan bahan acuan
menghadapi kehidupan masa kini dan masa depan.Dari bentang waktu yang sangat
panjang dimulai dari abad ke 15 hingga Sekarang, Cirebon mengalami perkembangan
yang sangat signifikan baik dari segi Pemerintahan maupun dari segi kehidupan sosial
di masyarakatnya. Adapun Dalam segi pemerintahan Cirebon memiliki beberapa fase
perkembangannya. Dimulai dari pemerintahan tradisional, semi tradisional hingga
pemerintahan lembaganya sistem pemerintahan tradisional juga tidak lepas dari peran
Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah atau juga disebut sebagai
Susuhunan
B. Rumusan Masalah
1. Bagiaman sejarah tentang kerajaan cirebon ?
2. Apa saja yang di bangun pada masa kerajaan cirebon ?
3. Bagaimana pendirian dan silsilah dari kerajaan cirebon ?
4. Apa saja peninggalan dari kerajaan cirebon?

C. Tujuan Penulisan
1. Supaya penulis dan pembaca dapat sama-sama memahami kembali mengenai
sejarah lokal cirebon
2. Supaya penulis dan pembaca dapat sama-sama menambah wawasan akan
sejarah pada kota cirebon
3. Supaya penulis dapat menyampaikan apa yang penulis pahami dan pembaca
bisa mengoreksi agar dapat sama-sama mengkritis mengenai sejarah kerajaan
cirebon serta peninggalannya
BAB II
PEMBAHASAN

A . Sejarah Kerajaan Cirebon

Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan
Atja pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon mulanya adalah sebuah dukuh
kecil yang awalnya didirkan oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang menjadi
sebuah perkampungan ramai dan diberi nama Caruban (Bahasa Sunda: campuran).dinamakan
Caruban karena di sana ada percampuran para pendatang dari berbagai macam suku bangsa,
agama, bahasa, adat istiadat, latar belakang dan mata pencaharian yang berbeda. Mereka
datang dengan tujuan ingin menetap atau hanya berdagang.karena awalnya hampir sebagian
besar pekerjaan masyarakat adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan lainnya,
seperti menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai yang bisa digunakan
untuk pembuatan terasi. Lalu ada juga pembuatan petis dan garam.air bekas pembuatan terasi
inilah akhirnya tercipta nama “Cirebon” yang berasal dari Cai(air) dan Rebon (udang rebon)
yang berkembang menjadi Cirebon yang kita kenal sekarang ini.karena memiliki pelabuhan
yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon akhirnya menjadi sebuah kota
besar yang memiliki salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa.

Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Jawa Barat di
abad ke-16. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati.Selama ini sering ada perbedaan
pendapat mengenai sosok Sunan Gunung Jati. Ada yang menyebut nama aslinya Syarif
Hidayatullah, dan ada yang menyebut Nurullah yang lahir di Pasai.Beberapa buku pelajaran
juga menulis Sunan Gunung Jati yang merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan
Kesultanan Banten, dikenal juga dengan nama Fatahillah.Versi lain mengatakan Sunan
Gunung Jati adalah orang yang berbeda dari Fatahillah HJ de Graaf dalam bukunya Kerajaan-
kerajaan Islam Pertama di Jawa (1985) menjelaskan Sunan Gunung Jati atau Syarif
Hidayatullah mendirikan Kerajaan Cirebon dan memimpin sejak abad ke-15.Sebelum
mendirikan Kerajaan Cirebon, ia berkelana ke Mekkah, Pasai, lalu Demak yang saat itu
menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa. Sebagai salah satu wali, Sunan Gunung Jati
turut menyebarkan agama Islam di Majalengka, Kuningan, Kawali, Sunda Kelapa, hingga
Banten. Ia menghapus kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu. Pada 1568 ia
wafat. Posisinya akhirnya digantikan oleh Fadillah Khan atau Fatahillah. Fatahillah
memerintah hingga 1570

B . Sejarah Timbulnya 4 Keraton

Keraton bukanlah hal yang asing di Indonesia berkat kultur budaya masyarakatnya di
masa lalu, namun bisa dibilang tidak ada kota lain selain Cirebon yang memiliki empat
keraton sekaligus di dalam satu kota. Keempat keraton yang ada di Cirebon ini tentu tidak
muncul begitu saja, tapi ada sejarah besar pemerintahan di Cirebon yang menyelimutinya.

Sejarah keraton Cirebon bermula dari didirikannya Keraton Kasepuhan oleh Pangeran
Cakrabuana, yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran. Meskipun
Pangeran Cakrabuana yang dikenal sebagai Raden Walangsungsang tersebut adalah putra
sulung sekaligus berhak menjadi penerus untuk menggantikan raja Padjajaran, namun karena
ia memeluk agama Islam, maka ia tak bisa menjadi raja di Kerajaan Padjajaran yang masih
bercorak kepercayaan Sunda Wiwitan yang kental dengan pengaruh Hindu-nya. Itu sebabnya
Cakrabuana memilih untuk menyingkir dari Padjajaran dan mendirikan keraton di Cirebon.

Seiring dengan perkembangan kekuasaan di Cirebon, terjadilah pembagian kekuasaan


di antara keluarga Pangeran Cakrabuana sehingga ada empat keraton yang akhirnya didiami
oleh para penerusnya.

1. Keraton Kasepuhan

Keraton Kasepuhan adalah keraton pertama di Cirebon yang merupakan cikal bakal
pemerintahan di kota ini. Arsitektur keraton ini masih dipengaruhi kebudayaan Hindu meski
sudah merupakan kesultanan Islam. Bentuk gapura dan bangunan punya beragam ornamen
dan keramik dengan motif khas, ada juga pengaruh budaya tiongkok di dalamnya.

Sebelum bernama Keraton Kasepuhan, keraton ini bernama Keraton Pakungwati.


Berubah nama menjadi Keraton Kasepuhan karena pada masa kepemimpinan Pangeran Raja
Martawijaya, wilayah cirebon dibagi dua dan Pangeran Raja Kartawijaya mendirikan Keraton
Kanoman.

2. Keraton Kanoman

Keraton Kanoman yang didirikan Pangeran Kartawijaya terletak tak terlalu jauh dari
Keraton Kasepuhan. Desain arsitektur Keraton Kanoman amat berbeda dari Keraton
Kasepuhan. Bangunan-bangunan Keraton Kanoman didominasi warna putih dengan hiasan-
hiasan keramik di dindingnya. Terdapat berbagai peninggalan bersejarah di keraton ini seperti
kereta kuda, peralatan rumah tangga, dan berbagai jenis senjata para prajurit keraton.

3. Keraton Kacirebonan

Keraton Kacirebonan adalah pecahan dari Keraton Kanoman yang memiliki nuansa
gabungan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Arab. Kekhasan tersebut adalah akibat dari
renovasi, rehabilitasi, dan penambahan bagian-bagian dan bangunan-bangunan baru di
kompleks keraton sepanjang masa pemerintahan yang cukup lama. Hasilnya, keraton indah
yang kini menjadi salah satu destinasi wisata Cirebon.
4.Keraton Keprabonan

Keraton Kaprabonan juga masih terkait erat dengan Keraton Kanoman. Keraton ini didirikan
oleh pangeran dari Keraton Kanoman yang menolak menjadi penerus raja dan malah memilih
untuk membuah pedukuhan untuk memperdalam ilmu agama Islam.

Gabungan daya tarik wisata sejarah lengkap dengan kulinernya tak pernah membuat
bosan wisatawan yang berkunjung ke Cirebon. Hotel di Cirebon sebagai ujung tombak
akomodasi wisatawan dari luar kota pun tersedia secara maksimal. Jika Anda ingin
berkunjung ke Cirebon, satu di antara banyak hotel Cirebon yang bisa Anda pilih adalah
Batiqa Hotel Cirebon yang didesain untuk mengutamakan kenyamanan seluruh anggota
keluarga Anda. Selamat berlibur di cirebon.

C . Pendirian Dan Silsilah Raja Kerajaan Cirebon

Pangeran Cakrabuana (1430 – 1479) merupakan keturunan dari kerajaan Pajajaran. Ia


adalah putera pertama dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dan istri pertamanya yang
bernama Subanglarang (puteri Ki Gedeng Tapa). Raden Walangsungsang(pangeran Cakra
Buana) meiliki dua orang saudara kandung, yaitu Nyai Rara Santang dan Raden Kian
Santang. sebagai anak laki-laki tertua, seharusnya ia berhak atas tahta kerajaan Pajajaran.
Namun karena ia memeluk agama Islam yang diturunkan oleh ibunya, posisi sebagai putra
mahkota akhirnya digantikan oleh adiknya, Prabu Surawisesa (anak laki-laki dari prabu
Siliwangi dan Istri keduanya yang bernama Nyai Cantring Manikmayang).

Ini dikarenakan pada saat itu (abad 16) ajaran agama mayoritas di Kerajaan Pajajaran
adalah Sunda Wiwitan (agama leluhur orang Sunda) Hindu dan Budha.Pangeran
Walangsungsang akhirnya membuat sebuah pedukuhan di daerah Kebon Pesisir, mendirikan
Kuta Kosod (susunan tembok bata merah tanpa spasi) membuat Dalem Agung Pakungwati
serta membentuk pemerintahan di Cirebon pada tahun 1430 M.Dengan demikian, Pangeran
Walangsungsang dianggap sebagai pendiri pertama Kesultanan Cirebon.\Pangeran
Walangsungsang, yang telah selesai menunaikan ibadah haji kemudian disebut Haji Abdullah
Iman. Ia lalu tampil sebagai “raja” Cirebon pertama yang memerintah kerajaan dari keraton
Pakungwati dan aktif menyebarkan agama Islam kepada penduduk Cirebon.Pendirian
kesultanan Cirebon memiliki hubungan sangat erat dengan keberadaan Kesultanan Demak.
D . Peninggalan Kerajaan Cirebon

Keraton Kasepuhan

Dilansir dari Kesultanan Islam di Nusantara (2010), Kerajaan Cirebon mengalami


kemunduran di abad ke-17 karena adanya perpecahan.

Di tahun 1677, Panembahan Girilaya membagi kerajaan kepada ketiga putranya yakni:

● Pangeran Martawijaya atau Sultan Keraton Kasepuhan


● Pangeran Kartawijaya atau Sultan Kanoman
● Pangeran Wangsakerta atau Panembahan Cirebon

Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran


Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M. Di keraton Kanoman,
banyak barang peninggalan seperti dua kereta yakni Paksi Naga Liman dan Jempana.

Keraton Kacirebonan dibangun pada 1800 M. Sama seperti dua keraton lainnya,
Keraton Kacirebonan masih dihuni oleh para keturunan Sultan.keraton juga masih
melaksanakan upacara adat seperti Upacara Pajang Jimat dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Jawa Barat di
abad ke-16. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati.Selama ini sering ada perbedaan
pendapat mengenai sosok Sunan Gunung Jati. Sejarah keraton Cirebon bermula dari
didirikannya Keraton Kasepuhan oleh Pangeran Cakrabuana, yang merupakan anak dari
Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran, seperti keraton kesepuhan,keraton
kanoman,keraton kecirebonan,keraton keprabonan.
B . Saran

Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman merupakan salah satu arsitektur Nusantara
yang tidak hanya menunjukkan karakter dari budaya lokal, namun Keterbukaan Kota Cirebon
akan budaya-budaya diluar mewarnai karakter bentuk keraton Yang merepresentasikan
Nusantara sebagai budaya yang dapat membuka diri dan Menerima hal-hal baru untuk
dijadikan sebagai bagian dari keanekaragaman, oleh karena Itu Keraton Kasepuhan dan
Kanoman haruslah dijaga dan dirawat karena memiliki nilainilai sosial dan budaya yang unik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cirebonkota.go.id/profil/sejarah/sejarah-keraton/

https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/
2020/09/25/180710369/peninggalan-sejarah-kerajaan-cirebon?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16157151419407&amp_ct=1615715144749&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread
%2F2020%2F09%2F25%2F180710369%2Fpeninggalan-sejarah-kerajaan-cirebon
https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5070795/sejarah-kerajaan-cirebon-
kerajaan-islam-pertama-di-jawa-barat

https://www.batiqa.com/id/hotels/cirebon/read-article/mengulas-kota-cirebon-satu-
kota-empat-keraton

Anda mungkin juga menyukai