Anda di halaman 1dari 9

ISLAMISASI DI CIREBON

Tugas Makalah Cirebon studies

Disusun Oleh Kelompok 2

KHOIRUN NUHA 2281131005


NISFATUL MUFIDAH 2281131006
LAELA RACHMAWATI
2281131007
HAFIDZI 2281131008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang " ISLAMISASI DI CIREBON ".

Sholawat dan salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw. nabi dan rosul terakhir,
tidak ada lagi nabi dan rosul setelah Nabi Muhammad saw. Semoga kita semua mendapat
syafaat beliau di hari kiamat nanti. Aamiin

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Indonesia, 02 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 2
BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1.Latar Belakang ........................................................................................................................... 3
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................................... 4
1.3.Tujuan .......................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PROSES ISLAMISASI DI CIREBON ............................................................................................................. 5
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................................. 7
A. KESIMPULAN ................................................................................................................................... 7
B. SARAN ............................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Cirebon dikenal sebagai kota Wali dan kota pelabuhan yang menyimpan sejarah
panjang di masa lalu, khususnya mengenai peristiwa cikal bakal penyebaran Islam di Jawa
Barat. Hal itu tidak bisa dilepaskan dari peran pedagang muslim, ulama, dan tokoh pribumi,
seperti Walangsungsang. Mereka berjuang dalam mewujudkan sebuah nagari bercorak Islam
dan bebas dari kekuasaan pemerintah kerajaan Sunda-Galuh.

Sebelum lahirnya Cirebon sebagai kota seperti saat ini, Cirebon adalah sebuah
pedukuhanyang berkembang menjadi negeri kemudian menjadi sebuah kerajaan. Kerajaan
Cirebon yangsaat ini merupakan bagian dari wilayah administratif Provinsi Jawa Barat terletak
diujung timurPantai Utara Jawa Barat dan berbatasan dengan wilayah administratif Provinsi
Jawa Tengah. Sebutan Negeri Caruban atau Cerbon itu adalah menurut nama ibukotanya,
ialah Carubanyang berasal dari istilah “Sarumban” berarti pusat tempat percampuran
penduduk.

Hal ini karena Letak Cirebon yang merupakan kota pelabuhan yang sejak abad XV M
sudah ramai sebagai jalur perdagangan internasional. Kebanyakan para pedagang biasanya
berlabuh untukkemudian menunggu musim berlayar kembali hingga membentuk koloni dan
lama-kelamaan membaur dengan pribumi.Letak Cirebon sebelum kekuasaan Islam
memimpin adalah dibawah kekuasaan kerajaanGaluh yang berada dibawah kerajaan besar
yaitu Pajajaran. Dibawah kerajaan Pajajaran, Cirebon biasa mengirimkan bukubekti/upeti
setiap tahunnya berupa hasil bumi yaitu beras, terasi, garam,dan petis.

Dalam buku Cirebon Sebagai BandarJalur Sutra letak Pelabuhan Cirebon berada
diteluk yang terlindung dari gangguan alam seperti gelombang laut. Pelabuhan Cirebon
jugaterletak cukup jauh dari Pelabuhan besar lainnya, ditengah Pulau Jawa bagian utara
diantaraPelabuhan Jepara, Tuban, dan Surabaya didaerah timur dan Pelabuhan Sunda
Kelapa (Jayakarta)dan Banten disebelah Barat. Oleh karena itu, Pelabuhan Cirebon menjadi
mata rantai dalam jalur perdagangan di Kepulauan Nusantara dan Perairan Asia.

Sebelum berdirinya kekuasaan politik Islam dibawah kepemimpinan Sunan Gunung


Jati,wilayah Cirebon dapat dikelompokkan atas dua daerah yaitu daerah pesisir disebut
dengan nama Cirebon Larang dan daerah pedalaman yang disebut Cirebon Girang. Cirebon

3
Larang adalahsebuah daerah bernama Dukuh dan Cirebon Girang adalah Lemah Wungkuk.
DariCirebon Larang/Dukuh Pesambangan inilah perdagangan melalui jalur laut berlangsung
dan menjadi jalur masuknya Islam di Cirebon

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana proses islamisasi di cirebon?


2. Bagaimana perkembangan islamisasi di Cirebon dari masa ke masa?
3. Siapa yang berperan menyebarkan agama islam di Cirebon?

1.3.Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui proses islamisasi di cirebon


2. Mengetahui perkembangan islamisasi di Cirebon dari masa ke masa
3. Mengetahui tokoh yang berperan dalam proses islamisasi di cirebon

4
BAB II
PROSES ISLAMISASI DI CIREBON

Secara kronologis, sosialisasi para pedagang Islam mulai dari kontak hingga terjadi Islamisasi
adalah melalui tiga tahapan sebagai berikut :

a. Awal abad Masehi s/d abad IX M. Fase awal-awal kontak komunitas-komunitas Nusantara
dengan para pedagang dan musafir dari Arab, Persia, Turki, Syiria, India,Pegu, Cina, dan
lain-lain.
b. Antara abad IX-XI M, adanya kontak dari para pedagang Islam dengan pribumi Nusantara.
Selanjutnya sekitar abad XI-XII M berdiri kantong-kantong pemukiman Islam di Nusantara
baik di pesisir maupun dipedalaman dengan bukti yang tersebar di Nusantara, antara lain
di Pesisir Sumatra, Jawa Timur, Ternate, dan Tidore.3)
c. Abad XIII-XVI M mulai berkembang kekuatan politik dan kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara. Kerajaan yang berkembang di Nuantara mulai mengadakan hubungan
denganEropa dalam bidang perdagangan terutama rempah-rempah.

Perkembangan Cirebon sebenarnya melalui tahap yang panjang hingga memasuki era
Islam. Sejak awal masehi, mulai berkembang perdagangan
internasional.Perdaganganinternasional yang terjadi diberbagai belahan dunia berdampak
pula bagi daratan Nusantara.Pengaruh Hindu-Budha lebih dahulu masuk dan
memengaruhi masyarakat Nusantara

Hingga pada abad ke XV Cirebon berubah menjadi sebuah Kerajaan Islam yang berdaulat
di Nusantara. Menurut sumber dari manuskrip Babad Cirebon, Purwaka Caruban
Nagai,dan Negara Kertabhumi pendiri Kerajaan Cirebon adalah Sunan Gunung Jati,
seorangtokoh Islam yang dikenal menjadi salah satu anggota dari Walisongo. Dalam buk
Cirebon Dari Kota Tradisional ke Kota Kolonial dijelaskan adanya pembukaan lahan untuk
pemukiman para pedagang muslim sebelum era Sunan Gunung Jati

Menurut sumber di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum Kerajaan Cirebon berdiri
di bawah Kekuasaan Sunan Gunung Jati pada 1479 M, sudah ada pemukiman Islam
diCirebon Kuwu

Cerbon yang diberi kuasa oleh Raja Pajajaran menggambarkan bahwa tetap adatoleransi
kepada para pedagang Muslim yang menetap di Cirebon hingga akhirnya membaur
dengan masyarakat pribumi. Perkembangan selanjutnya adalah berdirinya Kerajaan
Cirebon di bawah Sunan Gunung Jati di Cirebon yang menyatukan wilayah Pesambangan

5
dan Lemah Wungkuk di bawah kedaulatan Kerajaan Cirebon.Perkembangan Nusantara
menurut data prasejarah setelah masa Hindu-Budha adalahmasa Islam. Pada masa
Hindu-Budha kehidupan masyarakat Nusantara menjadi faktor perkembangan agama
Hindu-Budha. Masuknya agama baru memengaruhi berbagai bidangkehidupan, misalnya
saja dalam bidang politik, kesenian, dan sudah barang tentu dalam bidangkepercayaan.
Pada masuknya pengaruh Islampun tidak jauh berbeda dengan masuknya agamaHindu
yaitu melalui jalur yang beragam, antara lain dari perdagangan, pendidikan,
pernikahan,dan lain-lain.Abad ke XIII-XVI M merupakan bentangan waktu terjadinya
proses sosialisasi dan institusionali Islam di Nusantara. Pelabuhan Muara Jati menjadi
pintu masuk Islam di Cirebon,dimana menjadi pelabuhan yang strategis bagi perdagangan
internasional.

Hal ini terjadi karena pada sekitaran abad ke XIII M terjadi degradasi di pusat- pusat
peradaban Islam di Timur Tengah dan Asia Tengah akibat serangan dari bangsa
Mongol(Tartar), sehingga terjadi pengembaraan para ulama hingga ke Nusantara.Proses
pengislaman yang terjadi di Nusantara kebanyakan bersifat terbuka, terutama dari jalur
perdagangan antara pribumi dan pedagang Islam. Menurut pendapat Niemann dan
deHolander, Islam masuk ke Nusantara dibawa oleh para pedagang dari Timur Tengah.

Para pedagang Islam ini kemudian menetap dan mulai mengenalkan Islam pada penduduk
Cirebon.Selain jalur perdagangan, perkawinan antara orang muslim dengan masyarakat
Cirebon jugamenjadi salah satu cara efektif dalam memperkuat fondasi Islam di Cirebon

Penyebaran dan perkembangan agama Islam di Indonesia tidak muncul begitu saja.
Melainkan melalui proses sejarah yang cukup panjang. Hal ini juga terjadi berkat kontribusi
dari para tokoh agama yang sangat berjasa dalam perjalanan sejarahnya. Salah satu pihak
yang sangat berperan itu adalah para wali yang berjumlah sembilan orang atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Walisongo. Diantara para Walisongo ada salah satu wali yang ikut
serta menyebarkan agama Islam di Cirebon yaitu Sunan Gunung Jati. Selain dikenal
sebagai anggota Walisongo, Sunan Gunung Jati dikenal juga sebagai seorang pemimpin
spiritual, sufi, mubaligh dan da’i yang juga merangkap sebagai seorang raja di Kesultanan
Cirebon. Bahkan, beliau tercatat sebagai sultan pertama Kesultanan Cirebon yang pada
awalnya bernama Keraton Pakungwati

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proses islamisasi di Cirebon tidak lepas dari pengaruh kegiatan perdagangan yang ada
di Cire sebelum Kerajaan Cirebon berdiri di bawah Kekuasaan Sunan Gunung Jati pada
1479 M, sudah ada pemukiman Islam diCirebon. Kuwu

Cerbon yang diberi kuasa oleh Raja Pajajaran menggambarkan bahwa tetap adatoleransi
kepada para pedagang Muslim yang menetap di Cirebon hingga akhirnya membaur
dengan masyarakat pribumi.

Perkembangan selanjutnya adalah berdirinya Kerajaan Cirebon di bawah Sunan Gunung


Jati di Cirebon yang menyatukan wilayah Pesambangan dan Lemah Wungkuk di bawah
kedaulatan Kerajaan Cirebonbon, para pedagang tersebut berasal dari Arab, Persia,,
India,Turki dan lain-lain .

B. SARAN

Proses islamisasi di Cirebon merupakan sejarah yang penting dan menarik untuk
diangkat menjadi beberapa tulisan atau pun kisah yang harus diangkat melalui media
karena artikel atau pengetahuan tentang islamisasi di Cirebon masih minim di jumpai
apalagi bagi para mahasiswa PJJ PAI Syekh Nur Jati yang tidak berasal dari Cirebon
merasa kesulitan dalam mencari informasi mengenai “Islamisasi di Cirebon”

7
DAFTAR PUSTAKA

M. Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah,jarah Kerajaan TradisionalCirebon


.(Jakarta: CV. Suko Rejo Bersinar, 2001),Aria Carbon, Purwaka Caruban Nagari,
terj. P. S. Sulendraningrat, (Jakarta:Bhratara, 1972),Adeng, dkk,
Kota Dagang Cirebon Sebagai Bandar Jalur Sutra (Jakarta: CV.Eka Darma, 1998),Susanto
Zuhdi,
Cirebon Sebagai Bandar Jalur Sutra (Kumpulan Makalah Diskusi Ilmiah)
.(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997),Bonnie Triyana,
Islam Arab Atau Islam Cina?,
historia.co.id/artikel/modern/845/25/majalah-historia/Islam_Arab_Atau_Islam_Cina?, diakses
padatanggal 15 september 2017,

Anda mungkin juga menyukai