Pecahnya kesultanan Cirebon memberikan dampak tersendiri bagi keluarga sultan maupun
masyarakat Cirebon. Konflik antar sultan untuk memperebutkan posisi teratas dalam sistem
pemerintahan serta menginginkan daerah kekuasaan yang luas ternyata dimanfaatkan oleh VOC. VOC
berusaha untuk menanamkan pengaruhnya dan menguasai secara utuh wilayah Cirebon. Hal ini tentu
saja tidak terlepas dari keberadaan Cirebon yang cukup strategis dalam jalur perdagangan
internasional dan keberadaan daerah pedalaman yang subur untuk dijadikan wilayah pertanian. Pada
akhirnya VOC berhasil menguasai Cirebon dan menjadikan sultan-sultan Cirebon sebagai bawahannya.
Cirebon tidak lagi menjadi kesultanan yang merdeka dan berdaulat karena adanya kontrol VOC dalam
setiap keputusan yang diambil oleh para sultan.
B. Rumusan Masalah
Tipu daya apa yang dilakukan Mataram masa Amangkurat I hingga terjadinya keruntuhan kesultanan
Cirebon?
Bila terjadinya keruntuhan, memungkinkan kesultanan di Cirebon terpecah belah dan membuat
kelompok baru atau keraton baru. Lalu, apa saja kelompok atau keraton baru tersebut? Apa yang
menjadi dasar dari masing-masing pengelompokkan keraton tersebut?
C. Tujuan penelitian
1. mengetahui tujuan Mataram atas tipu daya yang dilakukannya terhadap kesultanan Cirebon
2. Mengetahui keraton-keraton yang terbagi dari hasil perpecahan kesultanan
3. Pengelompokkan jabatan yang mendasari penempatan keraton
D. Ruang Lingkup
rumusan masalah dan tujuan penelitian yang diangkat bertujuan untuk mengetahui alasan
Mataram atas tipu daya nya hingga pengelompokkan keraton yang didasari oleh jabatan yang
diduduki.
dalam daerah dari dalam Negra tersebut. Negara – negara didunia terbagi berdasarkan samudera
hingga benua. Historiografi yang diangkat oleh peneliti bertempatkan di Kota Cirebon, provinsi jawa
Barat, Indonesia yang merupakan negri yang diapit oleh dua samudera yaitu Samudra Hindia dan
Samudra pasifik serta dua benua yaitu Benua Australia dan benua Asia. Cirebon memiliki banyak
kisah dan bahkan beberapa rahasia yang masih tersimpan dan hanya diketahui oleh beberapa
masyarakat tertentu. Salah satunya rahasia tentang program kerja dari Keraton yang merupakan
pusat pemerintahan di Kota Cirebon saat itu sebelum Indonesia merdeka. Banyak sekali
masyarakat khususnya penduduk di Kota Cirebon sendiri yang masih penasaran akan kisah awal
mula hingga mengapa terjadi perpecahan di dalam tata kesultanan keraton itu sendiri.
Masa perjalanan alur kisah dari historiografi yang diangkat penlitian dimulai dari tahun 1479 hingga
tahun 1677, dimulai dari perkembangan Caruban Larang pada tahun 1479 yang diganti Namanya
menjadi Nagari Cerbon yang dipimpin oleh Tumenggung Syarif Hidayatullah bergelar Susuhunan
Jati. Susuhunan Jati meninggal pada tahun 1568 dan digantikan oleh Pangeran Emas yang
bergelar Panembahan Ratu. Hingga tahun 1677 Cirebon terbagi, Pangeran Martawijaya
dinobatkan sebagai Sultan Sepuh bergelar Sultan Raja Syamsuddin, Pangeran Kertawijaya
sebagai Sultan Anom bergelar Sultan Muhammad Badriddin. Sultan Sepuh menempati Kraton
Pakungwati dan Sultan Anom membangun kraton di bekas rumah Pangeran Cakrabuwana.
Sedangkan Sultan Cerbon berkedudukan sebagai wakil Sultan Sepuh. Hingga sekarang ini di
Cirebon dikenal terdapat tiga sultan yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Sultan Cirebon.
E. Tinjauan Pustaka
1. urusanduniakerajaan-cirebon
2. letak-astronomis-dan-geografis-indonesia-lengkap-dengan-pengaruhnya
3. asal-usul-nama-cirebon-dari-cai-dan-rebon-air-pembuatan-terasi
Dalam penelitian ini peneliti mengangkat penelitian dengan pendektan ilmu sejarah
berlandaskan dari latar belakang Keraton di Cirebon dan untuk mengkaji kisah dibalik layar tentang
Terpecahnya Keraton di Cirebon Menjadi Empat Bagian. Ilmu sejarah yang membuat masyarakat
G. Metode Penelitian
Metode merupakan prosedur atau teknik yang sistematis dalam suatu penelitian untuk
mendapatkan objek atau bahan yang diteliti. Metode penelitian sejarah merupakan aturan atau prinsip
sistematis untuk mengumpulkan sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis serta
mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai Demi menyusun penelitian ini peneliti mengambil
Langkah dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat langkah yaitu:
1. Heuristik
Merupakan serangkaian tahapan dalam pengumpulan sumber-sumber dari berbgai jenis data
penelitian yang berkaitan dengan topik riset. Perolehan data dalam penelitian ini hanya berasal dari
referensi-referensi yang mudah jangkauannya dikarenakan keterbatasan waktu dan ruang peneliti
untuk menelaah riset lebih jauh yaitu berdasarkan dari berbagai laman situs web hingga jurnal.
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah sebuah kesaksian sebuah peristiwa dari orang yang mengamati,
mengalami ataupun turut serta saat peristiwa berlangsung. Sumber sejarah dicatat serta
merta dilaporkan oleh partisipan yang mengalami langsung peristiwa sejarah. Peneliti
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber data informasi yang tidak berasal dari orang yang
mengalami dan mengamati peristiwa riset secara langsung alias berasal dari mulut ke
Keraton Kasepuhan
2. Verifikasi
Setelah semua sumber data informasi maka akan ditelaah kebenaran dan ketepatan sumber data
yang diperoleh bahwa tidak ada kepalsuan dan tipu daya dari sumber sehingga riset yang
dihasilkan merupakan riset yang murni berdasarkan sifatnya yaitu fakta keras dan fakta lunak.
3. Interpretasi
Tahapan ini terjadinya peristiwa penafsiran dengan pemberian makna (analisis) dari penuis serta
menyatukan (sintesis) fakta-fakta yang telah diperoleh sebelumnya melalui kritik ektern dan intern,
selanjutnya dihubungkan menjadi kesatuan yang masuk akal. Interpretasi bertujuan untuk
4. Historiografi
Historiografi merupakan rekonstruksi yang imajinatif tentang masa lampau berdasarkan data
yang diperoleh. Historiografi adalah bagian inti dan tahap akhir dari penelitian sejarah dengan
memanfaatkan sumber sejarah yang telah dianalisis dan harus sesuai dengan data atau sumber yang
yang diperoleh serta diinterprtasi
H. Sistematika
Sistematika digunakan agar memudahkan peneliti dalam mentusun penulisan hasil riset
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dan manfaat
penelitian, kajian pustaka, historiografi yang relevan, metode dan pendekatan penelitian, serta
sistematika pembahasan.
Bab ini berisi tentang asal usul Kesultanan Cirebon di Indonesia yang kemudian menjadi tata
pemerintahan di Kota Cirebon dimasa sebelum Indonesia merdeka dan kota kota di dalamnya menjadi
wilayah tersendiri.
BAB 3 TIPU DAYA YANG DILAKUKAN OLEH MATARAM TERHADAP KESULTANAN CIREBON
Bab ini berisikan tentang awal mulanya perpecahan terjadi dalam Kesultanan Cirebon dikarenakan tipu
daya Mataram terhadap mereka. Tujuan serta alasan apa yang digunakan oleh Mataram hingga
Bab ini berisikan tentang dampak dari tipu daya Mataram yang mengakibatkan terpecahnya Keraton
Bab ini berisikan tentang terbentuknya keraton-keraton baru yang dikelompokkan berdasarkan
kedudukan serta jabatan yang diampuh oleh penghuni Kesultanan. Dan pembagian wilayah dari
keraton tersebut sehingga terjadinya perbatasan atas kekuasaan daerah yang dikuasai oleh keraton.
BAB 6 KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan singkat dari hasil penelitian sekaligus menjawab rumusan masalah yang