Syarif Hidayatullah
c. Kehidupan Politik
Perkembangan politik yang terjadi pada Cirebon berawal
darihubungan politiknya dengan Demak. Dimulai dari
keputusanSyarif Hidayatullah yang resmi melepaskan diri
dari kerajaanSunda tahun 1482. Syarif Hidayatullah wafat
pada tahun 1570,dan kepemimpinannya digantikan oleh
anaknya yaituPangeran Ratu atau Panembahan Ratu. Pada
masakepemerintahannya, Panembahan Ratu
menyaksikanberdirinya karajaan Mataram dan datangnya
VOC di Batavia. Setelah wafat pada tahun 1650, dalam usia
102 tahun,Panembahan Ratu digantikan oleh cucunya,
yaitu PangeranKarim yang dikenal dengan nama
Panembahan Girilaya atauPanembahan Ratu II.
d. Kehidupan Ekonomi
Sebagai sebuah kesultanan yang terletak diwilayah
pesisirpulau Jawa, Cirebon mengandalkan perekonomiannya
padaperdangangan jalur laut, dan memiliki fungsi sebagai
tempat jual beli barang dagangan. Perekonomian Cirebon
jugaditunjang oleh kegiatan masyarakatnya yang menjadi
nelayan.Cirebon juga dikenal sebagai kota udang, artinya
Cirebon jugamemiliki satu komoditi dagang utama yaitu
terasi, petis dan juga garam. Namun Setelah perjanjian 7
Januari 1681 antarakerajaan Cirebon dan VOC, keraton
Cirebon semakin jauh dari kehidupan kelautan dan
perdagangan, karena VOCmemegang hak monopoli atas
beberapa jenis komoditasperdagangan dan pelabuhan.
e. Kehidupan Sosial
Diperkirakan masyarakat Cirebon merupakan campuran
dari kelompok pedagang pribumi dengan keluarga-
keluarga Cina yang telah menganut Islam. Menurut
Sumber berita tertua tentang Cirebon, satu rombongan
keluarga Cina telahmendarat dan menetap di Gresik.
Seorang yang palingterkemuka adalah Cu-cu, Keluarga
Cu-cu yang sudahmenganut agama Islam kemudian
mendapat kepercayaan daripemerintah Demak untuk
mendirikan perkampungan didaerah Barat. Atas
kesungguhan dan ketekunan merekabekerja maka
berdirilah sebuah perkampungan yang disebutCirebon.
f. Kehidupan Budaya
Cirebon memiliki beberapa tradisi ataupun budaya
dan kesenian yang sampai sampai saat ini masih
terus berjalan dan masih terus dilakukan
olehmasyarakatnya. Salah satunya adalah upacara
tradisional Maulid Nabi Muhammad SAW yang ada
sejak pemerintahan Pangeran Cakrabuana dan
jugaupacara Pajang Jimat.
g. Keruntuhan Kesultanan
Cirebon
Pada masa keruntuhannnya Kerajaan Cirebon terbagi
menjadi3 kesultanan yaitu, Keraton Kasepuhan dipegang
oleh Sultan Sepuh, Keraton Kanoman dipegang oleh Sultan
Anom, Keraton Karicebonan dipegang oleh
PanembahanKaricebonan. Mereka hanya mengurusi
kerajaan masing-masing Mengakibatkan kerajaan Cirebon
perlahan-lahanmulai hancur. Setelah Sultan Panembahan
Gerilya wafat padatahun 1702, terjadi perebutan
kekuasaan diantara keduaputranya, yaitu antara Pangeran
Marta Wijaya dan PangeranWangsakerta. Di samping itu
adanya campur tangan VOCyang mengadu domba mereka
membuat persaudaraan mereka menjadi permusuhan.
SMA ABDI SEJATI
PERDAGANGAN