Anda di halaman 1dari 2

KERAJAAN CIREBON

Kerajaan Cirebon didirikan sekitar abad ke-15 dan ke-16 Masehi. Kerajaan Cirebon
ini dikenal juga dengan nama Kesultanan Cirebon. Nama Cirebon berasal dari kata
Caruban yang berarti Campuran. Ini dikarenakan masyarakat Cirebon tidak hanya
berasal dari kalangan pribumi tetapi juga orang Cina yang telah memeluk agama
Islam.

Dilansir dalam cirebonkota.go.id, Kesultanan Cirebon berlokasi di pantai Utara pulau


Jawa yang menjadi perbatasan antara wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, ini
membuat Kesultanan Cirebon menjadi pelabuhan sekaligus "jembatan" antara 2
kebudayaan, yaitu budaya Jawa dan Sunda.

Menurut buku 'Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa' oleh Alik Al-Adhim, Cirebon


merupakan sebuah desa yang didirikan oleh Ki Gedang Tapa, ia merupakan
saudagar kaya yang berada di Pelabuhan Muarajati, Cirebon. Para pedagang mulai
singgah di desa yang didirikan oleh Ki Gedeng Tapa dan akhirnya terbentuklah
masyarakat baru di desa Caruban. Cerita ini didasarkan pada Babad Tanah Sunda.

Kesultanan Cirebon merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Prabu


Siliwangi menugaskan putranya bernama Pangeran Walangsungsang menjadi
adipati di Cirebon. Saat Pemerintahan Cirebon kuat, Pangeran Walangsungsang tak
mau membayat upeti sehingga raja Pajajaranpun akhirnya marah dan mengirimkan
tentaranya untuk menyerang Pangeran Walangsungsang. Namun, tentara Kerajaan
Pajajaran berhasil dikalahkan oleh Pangeran Walangsungsang. Akhirnya
Walangsungsang mendirikan Kerajaan Cirebon.
Ia memiliki keponakan bernama Syarif Hidayatullah yang merupakan seorang
penyiar agama Islam. Tentunya Syarif Hidayatullah memiliki peran yang sangat
penting dalam menjadikan Kerajaan Cirebon sebagai kesultanan sehingga namanya
menjadi Kesultanan Cirebon.

Dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Buku "Politik Hukum Islam:
Reposisi Eksistensi Hukum Islam dari Masa Kerajaan Hingga Era Reformasi di
Indonesia" oleh Warkum Sumitro, SH. MH, Dr. Mujaid Kumkelo, MH dan Moh Anas
Kholish, M.HI disebutkan bahwa orang Islam sudah ada di Cirebon pada tahun
1470-1475 M. Berawal dari peranan Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan
Sunan Gunung Jati, Islam dapat berkembang lebih luas ke daerah lain di sekitar
Jawa Barat seperti Kuningan, Sunda Kelapa, Majalengka dan Banten.

Anda mungkin juga menyukai