Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH

Nama Kelompok:

Amanda Bunga Iravianiq

Ariyanti Fajar Isnaini

Arya Durti Bardiansyah

Fadhiilah Nur Jannah


C. Islam Masuk Istana Raja
Perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia:
1.Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatra
Berdasarkan catatan Tome Pires Sumatera memiliki letak strategis karena menghadap langsung dengan jalur perdagangan dunia,baik
jalur yang melewati Samusera Hindia maupun Selat Malaka.Penjelasan mengenai kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera sebagai berikut:
a. Kerajaan Pelrak
Menurut sejarahwan Ali Hasjmy Kerajaan Pelrak diperkirakan berdiri pada tahun 840 hingga 1292
1. Kondisi Geografis
Menurut analisis para ahli ,kerajaan pelrak diperkirakan terletak di Kecamatan Perueulak,kabupaten Aceh Timur.Pusat Kerajaan Pelrak
sangat strategis karena berhadapan langsung dengan selat malaka di sebelah Utara.Letak strategis tersebut menyebabkan pelrak dapat
berkembang menjadi pusat perdagangan maritim di Sumatera bagian Utara.
2.Kehidupan Politik
Kerajaan Pelrak didirikan oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah pada tahun 840.Ia menganut aliran Syiah yang dibawa
pedagang Gujarat,Arab,dan Persia.Sepeninggal Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah,terjadi perselisian antara kaum Suni dan
Syiah.Pegolakan ini akhirnya dimenangkan oleh kaum Suni sehingga sultan-sultan berikutnya belaliran Suni.
3.Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Pelrak mengembangkan sistem ekonomi maritim karena terletak di pesisir utara Sumatera.Sebagian besar penduduk pelrak
berprofesi sebagai pedagang.Barang yang diperdagangkan oleh penduduk Pelrak sebagian besar berupa hasil
pertanian,perkebunan,dan hutan.
4.Kehidupan Agama
Aktivitas keagamaan di Pelrak tidak terlepas dari keberadaan rombongan nahkoda khalifah dari Timur
Tengah.Di Pelrak rombongan tersebut melakukan perdagangan dan menyebarkan agama Islam.Aktivitas
tersebut menyebabkan banyak penduduk Pelrak,baik dari kalangan bangsawan maupu n rakyat memeluk
agama Islam.
5.Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan sosial budaya Kerajaan Pelrak yang bercorak Islam masih berdampingan dengan kehidupan
sosial budaya Hinddu-Buddha.Dalam kehiupan sehari-hari masyarakat Pelrak sudah melaksanakan syariat
Islam (hukum Ilslam)yang bersumber pada kitab suci Al-Quran dan Hadis.
b. Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Smudera Pasai diperkirakan mulai tumbuh dan berkembang pada tahun 1270-1275.
1.Kondisi Geografis
Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid III,Kerajaan Samudera Pasai diperkirakan terletak sekira 15
km sebelah timur kota Lhokseumawe,Aceh.
Wilayah in berada di jalur lintas perdagangan dunia.Oleh karena itu, Samudera Pasai dapat berkembang
sebagai kerajaan maritim.
2.Kehidupan Politik
Kerajaan Samudera Pasai brkembnag menjadi kerajaan maritim yang kuat di sekitar Selat Malaka.Sultan
Malik as-Saleh juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan Pelrak.
3.Kehidupan Ekonomi
Letaknya yang strategis di tepi Selat Malaka menyebabkan Kerajaan Samudera Pasai mengembangkan
perekonomian berbasis perdagangan laut.
4.Kehidupan Agama
Catatan perjalanan Marco Polo dan Ibnu Batutah menjelaskan sebagian bsar penduduk Samudera Pasai
adalah pemeluk Islam bermazhab Syafi`i.
5.Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Samudera Psai memiliki kesamaaan dengan masyarakat
Arab.Kemiripan antaran masyarakan Aceh dan Masyarakat Arab menyebabkan Samudera Pasai dijuluki
c.Kerajaan Aceh Darussalam
1.Kondisi Geografis
Sejak abad XVI Banda Aceh menjadi pelabuhan transito yang ramai.Disebelah utara Banda Aceh berbatasan
langsung dengan Selat Malaka dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
2.Kondisi Politik
Sultan Ali Mughayat Syah mendirikan Krajaan Aceh Darussalam pada awal abad XVI.Pada masa
pemerintahannya,Sultan Ali Mughayat Syah berhasil menaklukan Kerajaan Pidie,Samudera Pasai,dan Daya
serta memperluas wilayah hingga Perbatasan Minangkabau.Keberhasila Sultan Ali Mughayat Syah dalam
memimpin militer Aceh Darussalam turut memengaruhi kemajuan perrkonomiannya.sejak manakala jatuh
ketangan Portugis pada tahin 1511,Banda Aceh berkembang menjadi pelabuhan utama dikawasan Selat
Malaka.
3.Kehidupan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi di kerajaan Aceh Darussalam berkembang seiring dengan berjalannya politik luar
negri.Kekuasaan Portugis di Mlaka turut menyebabkan berkembangnya Aceh sebagai kota pelabuahn dan
bandar perdagangan..Sebagai pelbuhan besar,Banda Aceh berkembang menjadi bandar Internasional yang
sering dikunjungi pedagan di berbagai negara.
4.Kehidupan Agama
Corak Islam sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Aceh.Kerajaan Aceh memiliki sistem pendidikan
berjenjang yang sistematis dengan tingkatan sebagai berikut.
a.Meunsah,merupan jenjang pendidikan setingkat sekolah dasar (Ibtidaiyah).
b.Rangkang,merupakan jenjang pendidikan setingkat sekolah menengah pertama (tsanawiyah)
c.Dayah,merupan jenjang pendidikan setingkat sekolah menengah atas (aliyah)
d.Dayah Teuku Cik,merupakan jenjang pendidikan setingkat perguruan tinggi.
5.Kehidupan sosial Budaya
Sistem pendidikan keagamaan di Aceh menghasilkan beberapa ulama ternama yang ahli dalam bidang
agama dan kesatraan.
d. Kerajaan-Kerajaan Islam di Riau
1.Kondisi Geografis
Keberadaan kerajaan Islam di Riau dipengaruhi oleh keberadaan beberapa sungai.Di Riau
terdapat 15 sungai di antaranya ada empat sungaibesar berperan penting sebagai sarana
perhubungan dan perdagangan.
2.Kehidupan Politik
Pada awalnya Kerajaan Siak,Kmpar,dan Indragiri merupakan kerjaan kecil dibawah kekuasaan
Kerajaan Malaka yang saat itu diperintah Sultan Mansyur Syah.Dalam sistem pemerintahan
kerajaan Siak,terdapat aturan seorang sultan akan dibantu oleh Dewan kerajaan yag bertugas
sebagai pelaksana pemerintahan dan penasihat sultan.
3.Kehidupan Ekonomi
Tome Pires menjelaskan wilayah Riau merupakan wilayah yang cukup ramai dikunjungi
pedagang asing.Dalam perkembangan nya,Kerajaan Siak,Kampar,dan Indragiri sering
mengadakan kontak daging dan memberikan upeti kepada Kerajaan Malaka.
4.Kehidupan Agama
Aktivitas keagamaan Kerajaan Samudera Pasai dan Malaka sangat memengaruhi kehidupan
keagamaan Kerajaan Siak,Kampar,dan Indragiri.Olehkarena itu,sebagian besar masyarakat Riau
memeluk agama Islam.
5.Kehidupan Sosial Budaya
Islam juga memengaruhi Kehidupan budaya Kerajaan Siak yang masih dapat disaksikan hingga
saat ini adalah Taru Zapin berasal dari bahasa Arab,yaitu Al-Zafn yang berarti gerakan bunga
yang bermacam-macam.
e.Kerajaan Islam di Jambi
Berdasarkan temuan arkeologis,Islam diperkirakan masuk di Jmbipada abad IX-X.
1.Kondisi Geografis
Jambi merupakan daerah di Sumatera yang dilalui oleh beberapa sungai besar.Salah satu
sungai yang berada di Jambi adalah sungai Batanghari.Sungai batanghari dimanfaatkan sebagai
sarana perdagangan baik lokal,regional,maupun inernasional
2.Kehidupan Politik
Kedatangan VOC di Jambi menyebabkan situasi politik di Kerajaan Jambi menjadi tidak
stabil.Pda tahun 1643 VOC menawarkan perjanjian dagang kepada Keajaan Jambi dengan
tujuan melakukan monopoli perdagangan.Sultan Abdul Kohar Kahar menolak perjanjian
tersebt dan memutuskan mengundurka diri dan taktha kerajaan.
3.Kehidupan Ekonomi
Keberadan sngai Batanghari sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat
Jambi.Salah satu komuditas utama kerajaan Jambi adalah Lada.Melalui lada kerajaan Jambi
mampu membangun hubungan perdangangan dengan Portugis,Inggris,dan Belanda.
4.Kehiduppan Agama
Perkembnagan Islam di Jambi terjadi bersamaan dengan melemahnya kekuasaan kerajaan
Sriwijaya.Islam di Jambi semakin berkembang pesat sekita tahi 1500 saat kerajaan Jambi
dipimpin oleh Rangkayo Hitam
5.Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat Jambi mengembangkan dua siste pertanian.Pertama,pertanian di swah denga
memanfaan kan sungai Batangharisebagai sarana pengairan.
Kedua,Pertanian yang dikembangkan dengan membakar hutan sebagai lahan pertanian
f. Keajaan Islam di Sumatera Selatan
Pada masa Hinddu-Buddha Sumatera Selatan dikuasi Kerajaan Sriwijaya.Salah satu kerajaan di
Sumatera Selatan adalah Palembang.
1.Kondisi Geografis
Sejak abad VII dan VIII Sumatera Selatan menjadi bagian jaluur perdagangan yang ramai
dikunjungi pedagang-pedagang dari berbagai penjuru dunia.Kontak perdagangan tersebut
menyebabkan pengaruh Islam mulai masuk ke wilayah Sumatera Selatan.
2.Kehidupan politik
perkembangan kekuasan VOC di wilayah Sumatera pada abad XVII muali mengancam
kedudukan kerajaan palembang. Pada tahun 1658 pasukan kerajaan palembang menyerang
perwakilan dagang VOC .Serangan tersebut dapat dibalas oleh VOC dibawah pimpinan
Laksamana Joan Van der Laen.
3.Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Palembang sering melakukan hubungan dagang dengan Kerajaan Malaka dan
Pahang. Palembang merupakan wilayah yang ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai
negara.Akibatnya,masyarakat Palembang mulai mengenal kegiatan perdagangan ekspor dan
barang –barang yang laku di pasar Internasional.
3.Kehidupan Agama
Kemunduran Kerajaan Sri Wijaya pada abad XIV menyebabkan Islam semakin berkembang
pesat di wilayah Sumatera Selatan. Perkembangan agama Islam di Sumatera Selatan semakin
pesat pada abad XVI.Kondisi trsebut disebakan wilayah Sumatera Selatan merupakan bagian
dari Kerajaan Demak.
4.Kehidupan Sosial Budaya
Struktur masyarakat kerajaan plembang terbagi menjadi dua golongan,yaitu golongan priayi
dan rakyat biasa.
g.Kerajaan Islam di Sumatera Barat
1.Kondisi Geografis
Lokasi Kerajaan Islam di Sumatera Baraat pun belum dapat dipastikan karena keterbatasan
smber.Secara umumm kondisi geografis wilayah Sumatera Barat dikelilingi oleh bukit dan
gunung.
2.Kehidupan politik
Raja kerajaan Islam di Sumatera barat berkedudukan di Pagaruyung.kekuasaan pemerintahan
kerajaan Islam di Suatera Baratberada ditangan penghulu yang tergabung dalam Dewan Nagari
atau Dewan Penghulu.
3.Kehidupan Ekonomi
Sejak masih berada di bawak kekuasaan Aceh,Kerajaan Islam di Sumatera Barat menjadi
daerah-daerah penghasil barang-barang perdagangan yang dicari oleh banyak pedagang asing.
4.Kehidupan Agama
Penyebaran agama Islam di Sumatera Barat dipelopori oleh ulama Syekh Burhanuddin yang
kemudia dikenal dengan Tuanku Ulakan.Ia mendirikan sebuah surau yang digunakan sebagai
tempat mengajarkan pendidikan Islam
5.Kehidupan Sosial Budaya
Kaum adat adalah kaum yang hidup menurut adat masyarakat Minangkabau.Kaum Padri
merupakan golongan masyarakt yang hidup menjalankan syariat Islam.Kaum Padri
berkeinginan memperbaiki kaum adat di Minangkabau menuju kemurnian Islam.
2. Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa
Kedatangan dan penyebaran agama islam di Pulau Jawa dapat dibuktikan dengan data
arkeologis babad, hikayat, legenda, dan berita asing. Dari penemuan tersebut para ahli
sejarah menyimpulkan islamisasi di Jawa telah berlangsung pada abad X-XIV. Islamisasi
terjadi di beberapa pesisir utara Pulau Jawa mulai dari barat, tengah, dan timur.
A. Kerajaan Demak
Pada awalnya demak merupakan salah satu pelabuhan dagang yang menjadi bagian dari
kerajaan Majapahit. Pelabuhan ini ramai dikunjungi pedagang asing termasuk pedagang
dari Arab. Pedagang dari Arab inilah yang berperan penting bagi perkembangan islam di
pesisir utara Pulau Jawa bagian tengah hingga berdirinya Kerajaan Demak.
1) Kondisi Geografis
Demak terletek di pesisir utara Pulau Jawa. Demak memiliki lingkungan alam cukup subur
yang cocok digunakan sebagai daerah pertanian. Keberadaan sungai-sungai tersebut sangat
mendukung perkembangan pertanian Kerajaan Demak. Pada abad XVI pelabuhan Demak
berkembang sebagai pusat perdagangan Internasional di wilayah pantai utara Jawa. Demak
menjadi kerajaan islam pertama di Pulau Jawa.
2) Kehidupan Politik
Kerajaan Demak didirikan pada abad XVI oleh Raden Patah, ia memerintah Kerajaan
Demak pada tahun 1500-1518. Sepeninggal Raden Patah, Demak dipimpin oleh Pati Unus.
Pati Unus sangat terinspirasi oleh Gajah Mada untuk menjadikan Demak sebagai kerajaan
maritim terbesar di Indonesia seperti Majapahit.
Pengganti Pati Unus adalah Sultan Trenggono 1521-1546. Demak berhasil
mencapai puncak kejayaannya. Setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun
1546, kerajaan Demak mulai mengalami kemunduran. Kerajaan Demak dilanda
perang saudara antara Pangeran Prawoto (Putra Sultan Trenggono) dan Arya
Penangsang (Keturunan Pangeran Sekar Sedo Lepen, adik Sultan Trenggono).
Hadiwijaya Joko Tingkir dari Pajang, berhasil merebut takhta Demak dari Arya
Penangsang dan memindahkan ibu kota kerajaan Demak ke Pajang.
3) Kehidupan Ekonomi
Sebagai kerajaan di pesisir pantai, Demak menitikberatkan perekonomian pada
aktivitas perdagangan maritim. Sebagai pelabuhan Perantara, Demak sering
dikunjungi pedagang-pedagang asing yang ingin membeli rempah-rempah dari
Maluku. Kondisi wilayah pedalaman yang subur mendorong perkembangan
pertanian sawah.
4) Kehidupan Agama
Kehidupan agama Islam di Kerajaan Demak dipengaruhi oleh keberadaan suatu
dewan yang disebut wali Sanga. Dewan ini beranggotakan 9 ulama besar yang
sangat dihormat. Mereka mendirikan Masjid Agung Demak sebagai pusat
dakwah agama Islam di Jawa. Masjid Agung Demak ini juga sering digunakan
sebagai tempat bersidang para wali (ulama) untuk membahas berbagai
permasalahan agama dan negara.
5) Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan sosial nudaya masyarakat Demak dipengaruhi oleh ajaran islam yang berakulturasi
dengan kebudayaan Jawa. Salah satu ulama yang mengembangkan akulturasi budaya adalah
Sunan Kalijaga. Masjid Demak memiliki bentuk unik, yaitu memiliki bentuk atap tumpang
bertingkat 3. Masyarakat Jawa di Demak telah mampu memadukan kebudayaan islam dan
kebudayaan lama (lokal dan Hindu-Buddha) menjadi kebudayaan baru.
B. Kerajaan Mataram
Sepeninggal Sultan Trenggono Kerajaan Demak mengalami kemunduran. Dalam
perkembangannya Mataram menjadi kerajaan besar yang menaklukkan banyak kerajaan di
Jawa.
1) Kondisi Geografis
Pusat Kerajaan Mataram berada di Kota Gede, pedalaman Jawa Tengah. Wilayah mataram
dikelilingi oleh jajaran gunung dan pegungungan seperti gunung Prau, gunung Sindoro dan
gunung Sumbing. Diantara jajaran gunung dan pegunungsn tersebut mengalir sungai besar
seperti sungai Bengawan Solo. Kondisi geografis tersebut menyebabkan sebagian besar kondisi
tanah di Mataram berupa tanah aluvial dan vulkanik yang berasal dari endapan material sungai
dan gunung api.
2) Kehidupan Politik
Kerajaan Mtaram didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan pada abad XVI. Kerajaan Mataram mula
mengembangkan politik ekspansi. Daerah yang menjadi tujuan politik ekspansi kerajaan
Mataram antara lain Demak, Madiun, Kediri, Ponorogo, Tuban dan Pasuruan.
Pada masa pemerintah Sultan Agung Mataram mencapai puncak kejayaan. Sultan Agung
bercita-cita menyatukan seluruh Pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram. Usaha ini
membuahkan hasil saat seluruh wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk Madura,
Surabayapun berhasil ditaklukkan. Ambisi Sultan Agung mempersatukan seluruh Pulau Jawa di
bawah kekuasaan Mataram tidak berhasil. Selain itu, Sultan Agung gagal mengusir VOC dari
Pulau Jawa.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung wilayah kekuasaan Mataram dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu Kutanegara, Negara Agung, Mancanegara dan Pasisiran. Wilayah negara agung teridiri
atas Bumi Gede (kota gede), Bagelen (Purworejo), dan Pajang. Wilayah ini biasanya dipimpin
oleh bangsawan keturunan raja. Pada tahun 1645, Sultan Gung wafat sehingga Kerajaan
Mataram mengalami kemuduran. Akibatnya, pada tahun 1755 melalui perjanjian Giyanti
Kerajaan Mataram terpecah menjadi 2 wilayah, yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
3) Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Mataram Mengandalkan perekonomian pada sektor agraris. Pada abad XVII
Mataram dikenal sebagai kerajaan penghasil beras terbesar di Indonesia. Pada masa
pemerintahan Sultan Agung Mataram mengembangkan sektor perdagangan Sultan.
4) Kehidupan Agama
Kerajaan Mataram menerapkan nilai-nilai islam yang diakulturasikan dengan kebudayaan
lokal. Proses akulturasi ini terlihat pada pembuatan kalender Jawa yang menggabungkan tahun
hijriah dan tahun saka. Selain itu, Sultan Agung menulis kitab Sastra Gending yang menjelaskan
tentang ajaran Manunggaling Kawula Gusti atau bersatunya Tuhan dengan manusia. Bagi
sebagian masyarakat Mataram Kejawen telah menjadi kepercayaan sekaligus pandangan hidup
orang Jawa yang menekankan ketenteraman, keselarasan, serta keseimbangan lahir dan batin.
5) Kehidupan Sosial Budaya
Sistem feodal di Kerajaan Mataram memunculkan struktur masyarakat baru berdasarkan
penguasaan tanah. Struktur masyarakat tersebut terdiri atas golongan Bendoro (raja dan
bangsawan), Priayi (pengawal kerajaan), dan wong cilik (rakyat). Pada masa pemerintahan
Sultan Agung muncul tradisi Grebeg Maulud. Para Pujangga Mataram menulis beberapa karya
sastra, antara lain kitab Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata.
C. Kerajaan Banten
Banten merupakan pelabuhan penting yang terletak di bagian arat Pulau Jawa. Munculnya
kekuasaan islam di Banten terjadi saat Fatahillah berhasil mengalahkan Portugis dalam
pertempuran di Sunda Kelapa. Sejak saat itu, wilayah Banten menjadi bagian kekuasaan
Demak.
4) Kehidupan Agama
Kerajaan Mataram menerapkan nilai-nilai islam yang diakulturasikan dengan kebudayaan
lokal. Proses akulturasi ini terlihat pada pembuatan kalender Jawa yang menggabungkan tahun
hijriah dan tahun saka. Selain itu, Sultan Agung menulis kitab Sastra Gending yang menjelaskan
tentang ajaran Manunggaling Kawula Gusti atau bersatunya Tuhan dengan manusia. Bagi
sebagian masyarakat Mataram Kejawen telah menjadi kepercayaan sekaligus pandangan hidup
orang Jawa yang menekankan ketenteraman, keselarasan, serta keseimbangan lahir dan batin.
5) Kehidupan Sosial Budaya
Sistem feodal di Kerajaan Mataram memunculkan struktur masyarakat baru berdasarkan
penguasaan tanah. Struktur masyarakat tersebut terdiri atas golongan Bendoro (raja dan
bangsawan), Priayi (pengawal kerajaan), dan wong cilik (rakyat). Pada masa pemerintahan
Sultan Agung muncul tradisi Grebeg Maulud. Para Pujangga Mataram menulis beberapa karya
sastra, antara lain kitab Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata.
C. Kerajaan Banten
Banten merupakan pelabuhan penting yang terletak di bagian arat Pulau Jawa. Munculnya
kekuasaan islam di Banten terjadi saat Fatahillah berhasil mengalahkan Portugis dalam
pertempuran di Sunda Kelapa. Sejak saat itu, wilayah Banten menjadi bagian kekuasaan
Demak.
4) Kehidupan Agama
Penyebaran agama islam di Banten dimulai oleh Maulana Hasanuddin. Maulana Hasanuddin
membuat 3 perubahan penting. Pertama, perubahan pada bidang politik, yaitu mengubah
sistem politik dan pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha menjadi politik bernuansa islam.
Kedua, perubahan dalam bidang kebudayaan, yaitu mencoba memadukan kebudayaan islam
dengan kebudayaan Sunda yang bercorak Hindu. Ketiga, melakukan perubahan ekonomi
dengan cara memindahkan pusat pemerintahan dari Banten Girang ke Surosowan di pesisir
pantai. Banten lebih mudah menjalin kerja sama dengan negara-negara lain.
5) Kehidupan Sosial Budaya
Perkembangan sosial dan budaya Kerajaan Banten sipusatkan di Kota Surosowan. Bentuk
toleransi terlihat dari adanya bangunan klenteng di kampung Pecinan yang dihuni oleh etnik
tionghoa. Islam juga memegaruhi perkembangan arsitektur di Banten, salah satunya adalah
masjid Agung Banten.

D. Kerajaan Cirebon
Menurut kitab Tjarita Purwaka Tjaruban Nagari, proses islamisasi di Cirebon dilakukan oleh
Syarif Hidayatullah. Pada tahun 1479 Syarif Hidayatullah mendirikan keraton di Pakungwati.
1) Kondisi Geografis
Cirebon merupakan salah satu pelanuhan dagang yang cukup ramai di Pulau Jawa setelah
pelabuhan Banten. Ramainya perdagangan di Cirebon tidak terlepas dan letak geografisnya
yang berada dipesisir utara Pulau Jawa
2) Kehidupan Politik
Pada akhir abad XVII Kerajaan Cirebon mengalami kemunduran akibat berkembangnya
kekuasaan VOC. VOC berhasil menguasai komoditas perdagangan utama kerajaan Cirebon
seperti lada, beras, kayu dan gula.
3) Kehidupan Ekonomi
Cirebon menjadi salah satu pelabuhan dagang yang ramai dikunjungi pedagang-pedagang
Persia dan Cina. Komoditas utama masyarakat Cirebon antara lain lada, beras, kayu dan gula.
4) Kehidupan Agama
Perkembangan islam di Cirebon tidak dapat dilepaskan dari peran Syarif Hidayatullah atau
yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Salah satu perkembangan islam di Cirebon pada
masa pemerintahan Syarif Hidayatullah adalah pembangunan masjid Agung Cipta Rasa di
sebelah barat alun-alun keraton Pakungwati.
5) Kehidupan Sosial Budaya
Kerajaan Cirebon menjadi salah satu pusat penyebaran agama islam di Pulau Jawa. Dengan
berkembangnya ajaran Tasawut dan tarekat-tarekat islam seperti Kubrawiyah, Qadariyah,
Shadariyah, dan Tjaniyah. Beberapa karya sastra yang muncul pada masa ini antara lain Babad
Tjerbon, Tjarita Purwaka Tjaruban Nagari, dan Pepakem Tjerbon.

3. Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan


Islam masuk dan berkembang di Kalimantan sekira abad XV-XVI, dibawa oleh ulama dan
pedagang dari Sumatera dan Jawa. Beberapa kerajaan islam yang berdiri di Kalimantan sbb :
a. Kerajaan Pontianak
Pengaruh islam di Kalimantan Barat ditandai dengan penemuan nisan makam islam di
wilayah Sukadana dan Tanjungpura. Islam di KalBar semakin berkembang kuat Syarif Idrus
mendirikan Kerajaan Pontianak.
1) Kondisi geografis
Pusat kerajaan Pontianak diperkirakan berada dipersimpangan antara sungai Landak, Kapuas
Kecil, dah Kapuas Besar. Di Pusat pemerintahan Kerajaan Pontianak terdapat masjid Sultan
Syarif Abdurrahman dan Istana Kadriah. Kondisi tanah di Pontianak sangat labil dan kurang
cocok dikembangkan sebagai lahan pertanian.
2)Kehidupan Politik
Perkembangan islam di kerajaan Pontianak berkaitan erat dengan keberadaan rombongan
dakwa dari tarim (Hadramaut). Rombongan tersebut terdiri atas beberapa ulama yang
berupaya mengajarkan Al-Quran, ilmu fikih, dan ilmu hadis. Sebagai pemimpin Syarif Idrus
kemudian membangun istana Kadriah dan benteng pertahanan dari kayu.
3)Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Pontianak menggantungkan perekonomian pada kegiatan perdagangan. Komoditas
tersebut antara lain garam, berlian, emas, lilin, rotan, tengkawang, karet, tepung sagu, gambir,
pinang, sarang burung, kopra, lada, dan kelapa. Untuk mwningkatkan perekonomian, Kerajaan
Pontianak berusaha menarik para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Pontianak.
4) Kehidupan Agama
Salah satu ulama terkenal yang melakukan syiar islam di Pontianak adalah Habib Husein al
Gadri yang berhasil menarik simpati rakyat Pontianak untuk memeluk islam. Habib Husein
mmelaksanakn kegiatan dakwahnya secara berpindah-pindah.
5)Kehidupan Sosial
Masyarakat Pontanak dibedakan menjadi beberapa kelompok etnik,yaitu masyarakat
asli(Dayak),kelompok pedagang (melayu,bugis,dan arab),dan imigran cina.
b. Kerajaan Banjar
Sebelum menjadi kerajaan bercorak islam, Banjar merupakan kerajaan bercorak Hindu di
bawah kekusaan kerajaan Daha. Ulama yang cukup berperan dalam proses islamisasi di Banjar
adalah Khatib Dayan dan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
1) Kondisi Geografis
Pusat kerajaan Banjar diperkirakan terletak di hulu Sungai Nagara, Banjarmasin. Daerah
sekitar Sungai Nagara merupakan wilayah paling subur di Kalimantan, Kondisi inilah yang
menyebabkan wilayah Sungai Nagara berkembang menjadi pusat kerajaan Banjar.
2) Kehidupan politik
Pemgaruh islam masuk ke Banjar dilanda pemberontakan. Kerajaan Demak menyanggupi
permintaan tersebut dengan rakyat Banjar mau menerima agama islam. Setelah mengalahkan
pemberontakan, Pangeran Samudra memeluk islam dengan bimbingan Khatib Dayan. Di bawah
pemerintahan Sultan Suryanullah kerajaan Banjar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya
hingga Sambas, Batanglawai, Sukadana, Kotawaringin, Sampit, Madawi, dan Sambangan. Pada
masa ini, Sultah Mustain Billah memindahkan ibu kota kerajaan Banjar dari hulu Sungai Nagara
ke Martapura.
3) Kehidupan Ekonomi
Perdagangan dan pertanian merupakan aktivitas yang mendominasi kehidupan ekonomi
kerajaan. Perang Makassar yang terjadi antara Kerajaan Gowa-Talio dan VOC menyebabkan
banyak pedagang memindahkan kegiatan perdagangannya dari dagangan di Banjar semakin
ramai.
4) Kehidupan Agama
Sultan Suryanullah merupakan raja pertama yang memeluk agama islam. Pada masa ini islam
dijadikan sebagai agama resmi. Perhatian Sultan terhadap agama islam cukup besar, yang
dibuktikan dengan pembangunan msjid kerajaan Banjar sebagai pusat ibadah umat islam.
5) Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial masyarakat Banjar terdapat susunan dan peranan sosial berbentuk
segitiga piramida. Lapisan teratas merupakan golongan penguasa sebagai golongan minoritas.
Lapisan kedua karena adanya hubungan balik antara sultan dan orang-orang Belanda dalam
kegiatan perdagangan. Sementara itu, lapisan terbawah adalah golongan mayoritas dalam
masyarakat yang terdiri atas petani, pedagang, dan nelayan.

4. Kerajaan-Kerajaan Islam di Sulawesi


Sejak abad XVI aktivitas perdagangan di Indonesia bagian timur semakin ramai. Wilayah
Indonesia bagian timur merupakan salah satu daerah penghasil rempah-rempah terbesar
didunia. Oleh karena itu, bangsa-bangsa asing saling berlomba untuk menemukan daerah
tersebut.
a. Kerajaan Gowa-Tallo
Sultan Hasanuddin merupakan raja terbesar di kerajaan Gowo-Tallo. Kerajaan ini merupakan
gabungan 2 kerajaan kecil bernama Gowa dan Tallo. Kedua kerajaan tersebut membangun ibu
kota Makassar di pantai barat Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowo-Tallo kemudain berkembang
menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur. Pada tahun 1608 Makassar berkembang
menjadi pusat kerajaan Gowa-Tallo dengan raja pertama bernama Karaeng Maloaya yang
bergelar Sultan Alaudin.
1) Kondisi geografis
Kerajaan Gowa-Tallo terletak di wilayah Yng cukup strategis, yaitu di pantai barat Sulawesi
Selatan. Kerajaan Gowa-Tallo beribu kota Makassar dibatasi oleh Selat Makassar disebelah
barat laut Flores disebelah selatan, dan Teluk Bona disebelah timur. Dengan keberadaan 2
sungai, yaitu sungai tallo dan sungai janeborang tanah disekitar kota Makassar dapat
dikembangkan menjadi lahan pertanian. Kedua sungai tersebut mengendapkan sedimen
lumpur yang membentuk tanah aluvial. Tanah ini bersifat subur dan cocok untuk kegiatan
pertanian.
2) Kehidupan Politik
Kerajaan Gowa-Tallo berkembang menjadi kerajaan islam yang kuat dibawah pimpinan Sultan
Alaudin 1593-1639. Saat itu, Sultan Alaudin berusaha mengislamisasikan berbagai kerajaan
kecil di Sulawesi Selatan.
3) Kehidupan Ekonomi
Letak geografis yang berdekatan dengan Maliku menyebebabkan Kerajaan Gowa Tallomenjadi
pintu gerbang perdagangan rempah-rempah.
4.Kehidupan Agama
Ulama Minangkabau yang bernama Dtuk ri Bandang memiliki peran penting bagi
perkrmbangan agama Islam di Gowwa Tallo.
5.KehidupAN social Budaya
Masyarakat Kerajaan Gowwa Tallo masih menganit system foedal dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kerajaan Wajo
1.Kondisi Geografis
Kondisi Geografis Kerajaan Wajo berupadaerah dataran rendah dan perbukitan
2.Kehidupan Politik
Pendirian Kerajaan Wajo berawal dari pembentukan Kampung Wjo oleh tiga anak raja dari
kampong Cinnota`bi.
3.Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian kerajaan Wajo di pengaruhi oleh kondisi gepgrafisnya
4.Kehidupan Agama
Kebaraaan Kerajan Gowwa Tallo turut memengaruhi perkembangan Islam di Wajo.
5.Kehidupan Sosiakl dan Budaya
Perkembangan social budaya masyarakat Wajo dipusatkan di ibu kota kerajaan,yaitu Torosa.
5.Kerajaan Islam di Maluku dan Papua
perdagangan rempah rempah dikawasan Indonesia timur terutama Maluku
turutmempengaruhi perkembangan islam.Para pedagang melakukan perdagangan sekaligus
melakukan islamisasi di wilayah ini.Rempah-rempah Maluku memiliki nilai ekonomi cukup
tinggi sehingga menjadi incaran para pedagang islam dari Arab dan Eropa.
a.kerajaan ternate dan tidore
proses islamisasi di kepulauan maluku terjadi disekitar abad xv.islamisasi dilakuakan oleh
pedagang islam dan ulama yang berasal dari sumatra dan jawa.raja pertama yang memeluk
agama islam adalah kolano marhum(1465-1486) dari ternate.
1)kondisi geografis
ternate dan tidore berada di dua pulau bersebelahan.kedua pualu tersebut berada di sebelah
barat pulau halmahera.ternate dan tidore dikenal sebagai negeri penghasil rempah-
rempah.secara geografis,wilayah ternate dan tidore berupa daerah pegnungan dan
perbukitan yang subur sehingga memungkinkan untuk bercocok tanam dan berkebun.
2)kehidupan politik
hikayat ternate menyebutkan bahwaternate dan tidore merupakan dua kerajaan yang saling
bersaing dalam menguasai perdagangan di wilayah maluku.Dalam persaingan ini ternate
membentuk Uii Lima(Persekutuan Lima).
3)Kehidupan Ekonomi
Perdagangan rempah-rempah merupakan tulang punggung perekonomian Kerajaan Ternate
dan Tidore.Kedua kerajaan tersebut saling bersaing memperebutkan pasar untuk menjual
rempah-rempah.Rempah-rempah yang diimpor,cengkih,dan pala merupakan komoditas
unggulan.
4)Kehidupan agama
Sejak abad XIV sudah menjalin hubungan dengan pedagang muslim dari arab.Hubungan
terlihat dari kisah persahabatan raja ternate XII bernama Molomatea dengan orang –orang
arab yang datang dimaluku untuk menunjukan cara pembuatan kapal.Pada masa Koalno
Marhum terdapatan ulama dari Jawabernama Maulana HuseiN yang mengajarkan islam
diternate sehingga mampu menarik perhatian raja dan keluarga nya.Dan Sultan Zinal Abidin
menjadikan agama islam sebagai agama resmi kerajaan.
5)Kehidupan Sosial
Pada tahun 1522 Portugis tiba diMaluku dan berusaha menyebarkan agama nasrani kepada
maluku.Usaha menyebarkan agama nasrani mendapatsambutan positif dari rakyat
Maluku.Mereka menerima perbedaan agama sebagai sebuah kekayaan budaya.Hasil alkultrasi
budaya adalah masjid Sultan Ternate.
b.Kerajaan Islam di Papua
Pada abad XVI Sultan Zainal Abidin meluaskan wilayah kekuasaan kerajaan ternate
dan tidore hingga ke papua barat.Perluasaan wilayah dilakukan dengan menaklukan suku-suku
yang mendiami pulau-pulau kecil diPapua Bagian barat.Wilayah tersebut menjadi kerajaan
islam kecil .Bedasarkan analisis para sejarahwan,terdapat beberapa pendapat mengenai
kedatangan dan perkembanan Islam di Ppua.
Pertama,Islam datang di Papua pada tahun 1306 yang disebarkan oleh ulama dari
Aceh bernama Abdul Ghafar.
Kedua,Islam di Papua pertamakali berkembang di Jazirah Onin (Patimunin dan
Fakfak).
Ketiga,pendapat yang mengatakanislamisasi di Papua dilakukan oleh pedagang-
pedagang Bugis dan pedagang Arab bernama Haweten Attamimi.
Keempat,pendapat yang mengatakan Islam di Papua berasal dari Kesultanan Bacan.
Kelima,pendapat yang mengatakan bahwa Islam di Papua berasal dari Maluku Utara
(Ternate-Tidore)
6.Kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara
a.Kerajaan Lombok
Kerajaan lombok diperkiraakan berdiri pada abad XVI Masehi.Berdirinya
Kerajaan lombok tidak lepas dari kegiatan dakwah yang dilakukan Sunan
Prapen,putrasunan giri.Islamisasi di lombok sangat mudah,hanyaengan menceritakan
kepada masyarakat lombok bahwa raja-raja di jawa telah memeluk agama islam.
1)Kondisi geografis
Pusat Kerajaan lombok diperkirakan berada di selaparang.Kondisi geografis
wilayah lombok berupa dataran,perbukitan dan pergunungan.Gunung Rijani dengan
danau segara anak sebagai sumber mata air.bagaian selatan dimanfaatkan untuk
kegiatan pertanian
2)Kehidupan politik
pengaruh islam di kerajaan lombok dibawa oleh sunan prapen pada bada
XVI masehi setela runtuhnya kerajaan majapahit.Pada abad XVI Masehi kerajaan
lombok diperintah Prabu Rangkesari.Atas ajakan sunan prapen,prabu rangkesari
kemudian memeluk agama islam.Setelah Prabu memindahkan pusat
pemerintahannya ke Selaparang,Kerajaan mengalami perkembangan pesat.
3)Kehidupan Ekonomi
Kerajaan lombok menggantungkan kegiatan perekonomiannya pada sektor
pertanian.Komoditas pertanian utama yang dikembangkan masyarakat adalah
padi.Kesuburan tanah akibat adanya material vulkanik gunung rinjani
4)Kehidupan agama
Sebelum menganut agama islam,masyarakat lombok menganut kepercayaan
animisme,dinanisme, dan agama hindu.Islam masuk di Lombok dibawa sunan prapen
setelah kerajaan majapahit.Sunan Prapen memanfaatkan adat istiadat setempat untuk
mempermudahkan penyampaian ajaran agama islam
Pada awalnya islam hanya dianut oleh raja dan pejabat kerajaan lombok,namun
dalam perkembangnya islam mulai dianut hampir seluruh masyarakat lombok.
5)Kehidupan Sosial Budaya
Suku Sasak merupakan etnik utama yang menghuni Pulau Lombok.Akultrasi
kebudayaan lombok dengan kebudayaan bali antara lain kesenian cepung dan tari
jangger.Akultrasi lombok dengankebudayaan islam antara lain wayang sasak dan gamelan
rabana.
b. Kerajaan Sumbawa
Perkembangan islam di pulau sumbawa tidak dapat dilepaskan dari peran Kerajaan
Gowa-Tallo.Pada abad XV Raja Dewa Majaruwa memeluk agama islam setelah kerajaan
sumbawa menjalin hubungan dengan kerajaan demak.

1)Kondisi geografis
Pusat kerajaan subawa terletak didatran tinggi tepatnya dikaki gunung
Tambora.Letaknya berada di dataran tinggi tersebut menyebablan kerajaan
subawadapat mengantisipasi serangan dari lua.
2)Kehidupan politik
Kerajaan sumbawa mengadakan hubungan dengan kerajaan-kerajaan islam lain
seperti Kerajaan demak dan gowa-talo.Kerja sama dengan kerajaan gowa-talo
diperkuat dengan perjanjian perlindungan keamanan.Setelah raja dewa majaruwa
meninggal kedudukan diganti oleh mas goa.namun ia diturunkan paksa karna ia
beragama hindu dan kerajaan sumbawa mengingkari perjanjian sebelumnya.
3)Kehidupan ekonomi
Kerajaan sumbawa menitikberatkan perekonominya pada kegitan pertanian lahan
kering.hasil pertanian antara lain padi dan umbi-umbian.hasil perternakan yaitu
perternakan kuda.didukung oleh padang rumput yang luas.
4) Kehidupan sosial
Secara historis suku sumbawa merupakn percampuran antar penduduk asli dari sumbawa,suku
jawa, dan suku bugis.Pengaruh jawa dan bugis ditunjukan oleh bukti berikut :1
a)terdapat istilah jawa dalam strukturpemerintahan kerajaan sumbawa antara lain dewa
maharaja,rangga dan mamanca lima
b) adanya ritual biso tiyan yaitu selamatan 7 bulan kehamilan pertama istri.
c)adanya gelar daeng dan datu bagi anak raja
d)Hiasan-hiasan yang dikenakan bangsawan sumbawa mirip hiasan masyarakat bugis.

c.Kerajaan Bima
sumber sejarah menceritakan kerajaan bima adalah bo sangji kai ditulis dengan bhasa
arab-melayu telah ada sejak abad XIV Masehi.Sumbawa terbagi atas 5 daerah
kekuasaan namun dapat disatukan oleh indra Zamrud.
1)Kondisi geografis
terletak di sumbawa sebelah timur.wilayah bima didominasi oleh datran tinggi.wilayah
rendah sekitar 14% dari luas keseluruhan wilayah bima.sebagian besar berupa lahan
kering.
2)Kehidupan Politik dan Ekonomi
Perkembangan politik kerajaan bima berkaitan erat dengan kerajaan gowa-talo di
makasar.ketika VOC mulai menanam kan pengaruhnya di kerajaan gowa-talo,kerajaan
bima terkena imbasnya.Ketika sultan hassanudin harus menandatangani perjanjian
bongaya hubungan dagang anatar kerajaan bima dan kerajaan gowa-talo
terputus.Akibatnya kerajaan bima harus menanggapi VOC yang berusaha memonopoli
perdagangan diwilayah nusa tenggara
Kegiatan monopoli mendapat perlawanan dari kerajaan bima.Raja bima ditangkap dan
diasingkan ke makaasar hingga wafatdidalam penjara.kerajaan bima resmi berakhir
ketika indonesia merdeka padatahun 1945.

3)Kehidupan agama
raja bima yang pertama memeluk islam adalah ruma tana bata wada.Pengaruh
islam di di bima semakin kuat seiring perkembangannya hubungan perdagangan
dengan kerajaan gowa.Meskipun demikian masyarakat masih memegang tegus
kepercayaan asli disebut marapu.
4)Kehidupan sosial budaya
selain bo sangji kai sumber sejarah mengenai kerajaan bima adalah syair kerajaan
bima.syair tersebut ditulis pada tahun 1833 yang mengisahkan kehidupan sosial
budaya masyarakat kerajaan bima.menceritakan peristiwa yang terjadi dikerajaan
bima antara lain letusan gung tambora,pemakaman sultan abdul hamid pada bulan
mei 1819,seranggan bajak laut ,serta penobatan sultan ismain sebagai raja bima
pada tanggal 26 november 1819
SEKIAN TERIMA KASIH…..

Anda mungkin juga menyukai