Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Enterprises Application”
Studi Kasus PT Garuda Indonesia

Kelompok 6 :

Puja Febri Agali (2110526023)


Eugenia Aromatica (2110526024)
Zifa Rahadatul Aisy (2110526025)
Tiara Humaira Nada (2110526026)

Dosen Pengampu :
Dr. Eri Besra, SE, MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INTAKE

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi merupakan salah satu elemen penting dalam mengoperasionalkan
dan mendukung proses bisnis pada perusahaan. Perusahaan selalu dituntut memperhatikan
teknologi yang dimiliki saat ini secara keseluruhan agar dapat mengikuti perubahan
dari perkembangan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat
menjalankan proses bisnis dengan lebih efektif dan efisien serta dapat mengolah data menjadi
lebih akurat. Dengan penerapan teknologi informasi, perusahaan dapat menjadi lebih unggul
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Karena inilah maka melahirkan sebuah sistem
khusus yang dirancang untuk mengelola dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh penggunanya. Namun dengan meningkatnya kompleksitas proses dan fungsi
operasional dalam perusahaan maka muncul kebutuhan lain yaitu sebuah sistem informasi
yang terintegrasi yang dapat memberikan informasi secara realtime kepada pengguna.
Kebutuhan itu adalah ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu sistem yang dirancang
untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam organisasi untuk mencapai efektifitas
dan efisiensi tertinggi. Di Indonesia telah banyak perusahaan yang menerapkan ERP sebagai
sistem utamanya. Salah satu perusahaan tersebut adalah PT Garuda Indonesia. PT. Garuda
Indonesia adalah satu diantara perusahaan yang bergerak dibidang transportasi penerbangan
yang terkenal di Indonesia dengan konsep full service airline. Keberhasilan dari perusahaan
ini adalah menerapkankan ERP (Entreprise Resource Planning) yaitu SAP dalam sistem
perusahaannya sehingga kebutuhan data dan informasi dapat terintegrasi pada semua bagian
secara efektif dan efisien
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam tugas ini adalah bagaimana
penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) pada perusahaan PT. Garuda Indonesia
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan Enterprise Resources
Planning (ERP) pada perusahaan PT. Garuda Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Perusahaan


2.1.1 Apa itu Sistem Perusahaan?
Sistem Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP) Systems merupakan
sistem yang didasarkan pada sebuah rangkaian modul perangkat lunak yang terintegrasi dan
database pusat umum. Database mengumpulkan data dari berbagai divisi yang berbeda dalam
suatu perusahaan, untukdigunakandalamhampirsemuakegiatanbisnis internal perusahaan.
Ketika informasi baru dimasukkan oleh satu proses, informasi yang dibuat segera tersedia
untuk proses bisnis lainnya. Perangkat lunak enterprise disusun dari kurang lebih ribuan
proses bisnis yang telah ditetapkan yang mencerminkan praktik terbaik. Gambar 9-1
menjelaskan beberapa proses bisnis utama yang didukung oleh perangkat lunak perusahaan.

Perusahaan yang menerapkan perangkat lunak perusahaan ini harus terlebih dahulu memilih
fungsi sistem yang ingin mereka gunakan dan kemudian memetakan proses bisnis mereka ke
proses bisnis yang telah ditetapkan dalam perangkat lunak.
2.1.2 Perangkat Lunak Perusahaan
Perangkat lunak perusahaandibangun di sekitar ribuan proses bisnis yang telah
ditentukan sebelumnya yang mencerminkan praktik terbaik. Perusahaan yang
mengimplementasikan perangkat lunak ini harus terlebih dahulu memilih fungsi sistem yang
ingin mereka gunakan dan kemudian memetakan proses bisnis mereka ke proses bisnis yang
telah ditentukan sebelumnya dalam perangkat lunak.
Proses bisnis yang didukung oleh Enterprise Systems :
1. Proses keuangan dan akuntansi, termasuk buku besar, hutang, piutang, aset tetap,
manajemen kas dan peramalan, akuntansi biaya produk, akuntansi pusat biaya,
akuntansi aset, akuntansi pajak, manajemen kredit, dan pelaporan keuangan.
2. Proses sumber daya manusia, termasuk administrasi personalia, akuntansi waktu,
penggajian, perencanaan dan pengembangan personel, akuntansi tunjangan, pelacakan
pelamar, manajemen waktu, kompensasi, perencanaan tenaga kerja, manajemen
kinerja, dan pelaporan biaya perjalanan.
3. Manufaktur dan proses produksi, termasuk pengadaan, manajemen persediaan,
pembelian, pengiriman, perencanaan produksi, penjadwalan produksi, perencanaan
kebutuhan material, kontrol kualitas, distribusi, pelaksanaan transportasi, dan
pemeliharaan pabrik dan peralatan.
4. Proses penjualan dan pemasaran, termasuk pemrosesan pesanan, penawaran harga,
kontrak, konfigurasi produk, penetapan harga, penagihan, pemeriksaan kredit,
manajemen insentif dan komisi, dan perencanaan penjualan
2.1.3 Nilai Bisnis Dari Sistem Perusahaan
 Sistem perusahaan memberikan nilai baik bagi perusahaan dengan meningkatkan efisiensi
operasional dan dengan menyediakan informasi yang lengkap untuk membantu manajer
membuat keputusan yang lebih baik.
 Sistem perusahaan membantu perusahaan merespon permintaan pelanggan terhadap
informasi atau produk dengan cepat.
 Sistem perusahaan memberikan banyak informasi yang lebih bernila iuntuk memperbaiki
pengambilan keputusan manajemen.
 Perangkat lunak perusahaan mencakup alata nalisis untuk menggunakan data yang
ditangkap oleh system untuk mengevaluasi keseluruhan kinerja organisasi.

Perusahaan besar dengan banyak unit operasi di lokasi yang berbeda telah
menggunakan system perusahaan untuk menerapkan praktik dan data standard sehingga
setiap orang melakukan bisnis dengan cara yang sama di seluruh dunia.
Sebagai contoh, Coca-cola mengimplementasikan sebuah sistem perusahaan SAP
untuk menstandarisasi dan mengkoordinasi proses bisnis yang penting di 200 negara. Oleh
karena itu, pilih fungsi sistem yang sesuai untuk digunakan dalam perusahaan.

2.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan


2.2.1 Rantai Pasokan
Rantai pasokan perusahaan adalah jaringan proses organisasi dan bisnis untuk
memperoleh bahan mentah, mengubah material tersebut menjadi setengah jadi dan produk
jadi, dan mendistribusikan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh perusahaan sepatu
sneakers Nike. Desain Nike, pasar dan penjual sneakers, kaos kaki, baju atlet, dan
aksesorisnya berasal dari berbagai negara. Berikut adalah gambar rantai pasokan perusahaan
Nike :

2.2.2 Informasi Sistem dan Manajemen Rantai Pasokan


Dalam rantai pasokan, bagaimanapun, ketidakpastian muncul karena banyak peristiwa
tidak bisa permintaan produk diramalkan-pasti, pengiriman terlambat dari pemasok, cacat
bagian atau bahan baku, atau kerusakan proses produksi. Memuaskan pelanggan, produsen
sering berurusan dengan ketidakpastian dan tak terduga seperti Peristiwa dengan menjaga
lebih banyak bahan atau produk dalam persediaan dari apa yang mereka pikirkan mereka
mungkin benar-benar membutuhkan. Safety stock bertindak sebagai buffer untuk kurangnya
fleksibilitas dalam rantai pasokan. Meskipun kelebihan persediaan mahal, rendah mengisi
tarif juga mahal karena bisnis mungkin hilang dari pesanan dibatalkan. Satu masalah yang
berulang dalam manajemen rantai pasokan adalah bullwhip effect, di mana informasi tentang
permintaan untuk produk terdistorsi saat lewat dari satu entitas ke yang berikutnya di seluruh
rantai pasokan.
2.2.3 Perangkat Lunak Manajemen Rantai Pasokan
Perangkat lunak manajemen rantai pasokan diklasifikasikan sebagai perangkat lunak
untuk membantu bisnis merencanakan manajemen rantai pasokannya atau perangkat lunak
untuk membantu mereka menjalankan langkah-langkah rantai pasokan. Sistem perencanaan
rantai pasokan memungkinkan perusahaan untuk model rantai pasokan yang ada,
menghasilkan permintaan prakiraan untuk produk, dan mengembangkan sumber dan
manufaktur rencana optimal. Sistem pelakasanaan manjemen rantai pasokan mengatur arus
produksi, distribusi, dan penggudangan untuk memastikan bahwa produk telah dikirim ke
lokasi yang benar.
2.2.4 Rantai Pasokan Global dan Internet

a. Isu Rantai Pasokan Global


Globalisasi mendorong Outsourcing manajemen gudang, manajemen transportasi, dan
terkait operasi untuk penyedia logistic dari pihak ketiga, seperti UPS Supply
Chain dan Schneider Logistics Services. Pelanggan dapat memeriksa situs Web
dengan aman untuk memantau persediaan dan pengiriman, membantu mereka
menjalankan rantai pasokan global menjadi lebih efisien.
b. Perubahan Permintaan Rantai Pasokan : Dari Mendorong Menjadi Menarik
Manufaktur dan Respon Efesiensi Konsumen
Push-based Model, penjadwalan master produksi berdasarkan ramalan atau
permintaan terbaik untuk produk dan produk didorong untuk konsumen. Dengan kata
lain, dari system produk yang “mendorong” ke pelanggan menjadi pelanggan yang
menarik “produk”.
Pull-based Model, perubahan permintaan pemesanan atau pembelian secara cepat
dalam rantai pasokan.
2.3 Sistem Manajemen Hubungan Konsumen
Manajemen hubungan konsumen atau pelanggan adalah sebuah titik sentuh (juga dikenal
sebagai titik kontak) adalah metode interaksi dengan pelanggan, seperti telepon, e-mail, meja
layanan pelanggan, surat konvensional, situs Web, nirkabel perangkat, atau toko ritel. Sistem
CRM yang dirancang dengan baik memberikan pandangan perusahaan tunggal dari
pelanggan yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan layanan pelanggan.
Perangkat lunak manajemen hubungan sistem :
1. Sales Fource Automation (SFA)
2. Customer Service
3. Marketing

2.4 Aplikasi Perusahaan : Tantangan dan Kesempatan Baru


1. Tantangan Bagi Aplikasi Perusahaan

Beberapa perusahaan mengalami kerugian operasional yang besar ketika pertama kali
mengimplementasikan aplikasi perusahaan, karena perusahaan tersebut tidak memahamai
berapa banyak perusahaan organisasional yang dibutuhkan. Butuh usaha yang cukup banyak
untuk membuat aplikasi perusahaan bekerja dengan baik. Belum lagi dalam menerapkan
aplikasi perusahaan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena ini, perusahaan
harus paham betul bagaimana cara menerapkan aplikasi perusahaan yang sesuaidengan model
bisnis dan manajemen yang ada dalam perusahaan tersebut. Sebagai contoh perusahaan
Kmart yang mengalami kesulitan pada saat menerapkan apilkasi perusahaan yakni “i2
Technologies supply chain management software” perangkat lunak i2 ini tidak berjalan sesuai
harapan karena ada perbedaan antara perangkat lunak tersebut dengan model bisnis dari
perusahaan Kmart.

2. Memperluas Cakupan Peranti Lunak Perusahaan

Vendor peranti lunak perusahaan telah menciptakan apa yang disebut entreprise solution,
enterpraise suites, atau e-business suite untuk membuat sistem manajemen hubungan
pelanggan, manajemen rantai pasokan, dan sistem yang ada di perusahaan saling bekerja
sama untuk menghubungkan ke sistem pelanggan dan pemasok. Sebagai contoh SAP
Business Suite, suite e-Business Suite Oracle, dan suite Microsoft Dynamics yang di tujukan
untuk perusahaan menengah.

3. Layanan Platform

Salah satu cara untuk meningkatkan daya ungkit investasi dalam aplikasi perusahaan
adalah dengan menggunakannya untuk menciptakan layanan platform untuk prose-proses
bisnis yang baru atau yang diperbaiki. Layanan platform ini memberikan integrasi lintas
fungsional yang lebih besar daripada aplikasi perusahaan yang masih tradisional. Layanan
platform menyatukan berbagai aplikasi dari berbagai fungsi bisnis, unit bisnis, rekan bisnis
untuk menyampaikan pengalaman yang mulus bagi pelanggan, karyawan, manajer, atau mitra
bisnis. Layanan seperti order to cash membutuhkan data dari aplikasi perusahaan dan sistem
keunangan untuk semakin diintegrasikan ke dalam proses gabungan di seluruh perusahaan.
Misalnya, proses order-to-cash melibatkan penerimaan pesanan dan melihat semuanya
melalui pembayaran untuk pesanan tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus Penggunaan Enterprise Application Integration


3.1.1 Profil Perusahaan

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. atau dikenal sebagai Garuda Indonesia (IDX:
GIAA) adalah Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia, yang berkantor pusat di Bandar
udara Internasional Soekarno–Hatta. Maskapai ini adalah suksesor dari KLM Interinsulair
Bedrijf. Garuda Indonesia merupakan anggota dari SkyTeam dan Maskapai Terbesar kedua
di Indonesia setelah Lion Air. Garuda Indonesia mengoperasikan penerbangan berjadwal ke
sejumlah destinasi meliputi Benua Asia, Eropa, dan Australia dari Jakarta, serta kota fokus,
maupun kota lain untuk penerbangan Haji. Maskapai ini adalah satu-satunya maskapai
penerbangan dari Indonesia yang terbang ke wilayah Eropa.

Pada puncak akhir 1980-an hingga pertengahan tahun 1990-an, Garuda


mengoperasikan ke sejumlah jaringan penerbangan yang luas di seluruh dunia, dengan
layanan terjadwal secara teratur ke Adelaide, Cairo, Fukuoka, Johannesburg, Los Angeles,
Paris, Rome dan kota lainnya di Eropa, Asia dan Australia. Pada akhir 1990-an dan awal
2000-an, terjadi Krisis keuangan dan sistem operasional yang menghantam maskapai dengan
keras, menyebabkan Garuda Indonesia memangkas layanan secara drastis. Pada tahun 2009,
maskapai melakukan rencana modernisasi lima tahun yang dikenal sebagai Quantum Leap,
yakni dimana Program Emirsyah Satar yang merombak segalanya mulai dari Bentuk, corak,
logo dan seragam maskapai, serta armada dan fasilitas yang lebih baru dan lebih modern serta
fokus baru pada pasar internasional, dan menghasilkan pendapatan. penghargaan maskapai
seperti Most Improved Airline, 5-Star Airline, dan World's Best Cabin Crew juga didapatkan
pada ajang penghargaan Internasional, Skytrax.
Maskapai ini juga mengoperasikan anak perusahaan berbiaya rendah, Citilink, yang
menyediakan penerbangan murah ke beberapa tujuan Indonesia dan berdiri sendiri pada
tahun 2012. Pada November 2018, maskapai mengambil alih operasi serta pengelolaan
keuangan Sriwijaya Air melalui perjanjian Kerja sama operasional (KSO) Kerjasama ini
berakhir pada Desember Tahun 2019.

3.1.2 Asal Usul Garuda Indonesia Melibatkan Sistem Enterprise

PT. Garuda Indonesia adalah satu diantara perusahaan yang bergerak dibidang
transportasi penerbangan yang terkenal di Indonesia dengan konsep full service airline.
Keberhasilan dari perusahaan ini adalah menerapkankan ERP (Entreprise Resource
Planning) yaitu SAP dalam sistem perusahaannya sehingga kebutuhan data dan informasi
dapat terintegrasi pada semua bagian secara efektif dan efisien.

Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga
memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda
Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center. Sedangkan anak perusahaan
Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost
Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus
Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System
Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan
transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang
bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.

3.1.3 Hubungan ERP dan SAP dengan pengoptimalan pertukaran data pada PTGaruda
Indonesia

Pada tahun 2000 di bagian keuangan mengalami kendala dalam pertukaran dan
keakuratan data. Karena kemudahan yang diperoleh melalui ERP, seperti efisiensi data,
keakuratan data, efisiensi waktu, kemudahaan memonitor transaksi yang berlangsung dan
memudahkan karyawan dalam bekerja. Selain itu, karena perkembangan bisnis sangat pesat
mengharuskan PT Garuda Indonesia mengoptimalkan kinerja tiap divisi. Dorongan dari
kompetitor dari PT Garuda Indonesia yaitu PT Luthansa Airlines yang telah berhasil
menggunakan SAP dan terbukti berhasil juga menyebabkan PT Garuda Indonesia
menggunakan SAP.
3.1.4 Penerapan ERP pada PT Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia menggunakan ERP untuk menghubungkan dan mengsinkronisasikan


tiap divisi sehingga mengurangi redudansi data, juga untuk pelaporan pekerjaan tiap divisi ke
divisi lain. Pada bagian penjualan proses dimulai dari kostumer datang, kemudian membeli
tiket, kemudian memasukkan data tersebut kedalam sistem dan masuk ke dalam database
kemudian muncul informasi berupa tampilan laporan penjualan pada bagian keuangan.

Berdasarkan Manfaat penerapan ERP di PT. Garuda Indonesia dapat disimpulkan :

 Garuda Indonesia terbukti berhasil dalam penerapan ERP karena telah berada pada
fase termination.
 Dalam penerapan pada PT. Garuda Indonesia, ERP yang digunakan adalah SAP
dengan berbagai macam modul seperti FI, MM, AM, HRM, dan modul lainnya.
 Sistem ERP terbukti membantu dalam mengoptimalkan dan mengefisienkan
pertukaran data yang akurat dan cepat.

Selain untuk mengotomatisasi proses pengelolaan informasi dari mulai memasukkan


informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap orang bisa
mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan mudah, sehingga proses
penyampaian pesan, informasi, maupun pengetahuan dapat lebih cepat, mudah dan dijamin
up to date. Alasan Garuda Indonesia menerapakn ERP adalah Garuda Indonesia mampu
mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk menggunakan sistem ini, dan terus memberikan
pelayanan terbaik untuk para penumpangnya.
Menurut buku Enterpise Resource Planning: Menyelaraskan Teknologi Informasidengan
Strategi Bisnis ( Wawan, Falahah ) . Fase fase dalam penerapan ERP adalahinisiasi, evaluasi,
seleksi (business process re-engineering, modification, training,confertion of data), go live,
termination, exploitation & development. PT. Garuda Indonesia sendiri telah berada pada
fasetermination. Sehingga dapat disimpulkan penerapan ERP pada PT. Garuda Indonesia
berhasil/
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Manfaat penerapan ERP di PT. Garuda Indonesia dapat disimpulkan :
1. PT. Garuda Indonesia terbukti berhasil dalam penerapan ERP karena telah berada
pada fase termination
2. Dalam penerapan pada PT. Garuda Indonesia, ERP yang digunakan adalahSAP
dengan berbagai macam modul seperti FI, MM, AM, HRM, dan modullainnya.
3. Sistem ERP terbukti membantu dalam mengoptimalkan dan mengefisienkan
pertukaran data yang akurat dan cepat

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, dapat diajukan saran antara lain :
1. PT. Garuda Indonesia harus terus melakukan exploitation and development karena
sesuai dengan fase fase penerapan ERP.
2. Terus memberikan pelatihan SAP kepada SDM di PT. Garuda Indonesia.
3. Melakukan perekrutan tenaga kerja yang sudah menguasai ERP dalam hal ini SAP
DAFTAR REFERENSI

Laudon, C. Kenneth dan Jane P. Laudon. 2012. Management Information Systems


Twelfth Edition. USA. Pearson Education.
https://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesia
http://ademarfuahlubis.blogspot.co.id/2012/07/enterprise-application-integration-eai.html
http://sitimustiani.com/2016/03/keberhasilan-penerapan-entreprise-resource-planning-di-pt-
garuda-indonesia/
https://www.academia.edu/3711122/Manfaat_dan_Penerapan_ERP_di_PT_Garuda_Indonesi
a

Anda mungkin juga menyukai