Surel: andimanggalaputra@upnvj.ac.id
401
402 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2021, Hlm 401-412
nya tidak ditemukan penelitian yang meng Gambar 1, model persamaan yang terbentuk
uji secara langsung mengenai pengaruh an- adalah sebagai berikut:
tara karakteristik kualitas audit terhadap
manajemen skandal. MSK = α1 + β1ASize + β2AOpinion +
Peneliti termotivasi melaksanakan pe- β3AChange + β4ATenure +
nelitian ini karena hasil-hasil penelitian ter- β5AFee + δ1FSize + δ2DER + δ3BTM
dahulu sudah menunjukkan indikasi ma- + δ4ROE + δ5B + δ6Sec + δ7Year +ε (i)
najemen skandal, namun belum ada yang
melakukan peneltian terkait hal tersebut MSH = α2 + β6ASize + β7AOpinion +
secara langsung. Oleh sebab itu, peneliti β8AChange + β9ATenure +
menyimpulkan bahwa kualitas audit yang β10AFee + δ8FSize + δ9DER +
terdiri dari lima variabel tersebut merupa- δ10BTM + δ11ROE + δ12B +
kan variabel independen yang berpengaruh δ13Sec + δ14Year +ε (ii)
terhadap manajemen skandal dengan meng-
gunakan proksi variabel kategori. Peneliti Keterangan:
berniat untuk memasukkan perbandingan
MSK = Manajemen Skandal Level
tersebut untuk melengkapi gap yang ada.
Korupsi
METODE MSH = Manajemen Skandal Level
Penelitian ini menggunakan populasi Hukum
perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia ASize = Ukuran KAP
(BEI) periode 2015-2019. Purposive sampling AOpinion = Opini Audit
sebagai teknik pemilihan sampel digunakan
AChange = Pergantian Auditor Partner
dengan menetapkan kriteria-kriteria khusus
atas 469 sampel yang terkumpul. Pengujian ATenure = Audit Tenure
pada penelitian ini dilakukan dengan ana AFee = Audit Fee
lisis regresi logistik dengan alasan variabel FMSIZE = Ukuran Perusahaan
terikat dalam riset ini menggunakan lebih
DER = Debt to Equity Ratio
dari dua variabel kategori.
(Leverage)
Gambar 1 menunjukkan model kon-
septual pada penelitian ini. Berdasarkan BTM = Book to Market
Ukuran KAP
Opini Audit
Audit Tenure
Audit Fee
Variabe l Kontrol
1. Firm Size
2. Leverage
3. Book to Market
4. Profitabilitas
5. BUMN
6. Se ktor
7. Tahun
Korupsi Hukum
Koefisien Nilai p Koefisien Nilai p
Konstanta -3,8598 0,5520 -6,7189 0,0560
Ukuran KAP 0,0787 0,9140 0,6841 0,1960
Opini Audit 2,0764 0,0050 1,1728 0,0150
Pergantian Auditor -0,8592 0,1240 0,5752 0,1640
Audit Tenure 0,0101 0,8940 -0,0070
Audit Fee -0,2976 0,1100 0,1601
ROE = Return on Equity ditee (Faradila & Yahya, 2016). Opini audit
diukur menggunakan variabel dummy, ya
(Profitabilitas)
itu bernilai 1 ketika perusahaan mendapat
B = BUMN modified unqualified opinion dan bernilai 0
Sec = Sektor ketika perusahaan mendapat opini selain itu
Year = Kontrol tahun dari sampel (Lauck et al., 2020; Tsipouridou & Spathis,
2014). Variabel independen ketiganya ya
Variabel terikat pada penelitian ini ada- itu pergantian auditor yang merupakan pe-
lah manajemen skandal dengan menggu- ngunduran diri atau berhentinya auditor
nakan proksi kategori yang terbagi menjadi dalam menjalankan suatu penugasan audit
kategori korupsi dan hukum. Apabila media umum atau perikatan audit terhadap klien
memberitakan skandal pada suatu perusa- (Ghebremichael, 2018). Variabel tersebut di-
haan, maka perusahaan tersebut diduga ti- ukur menggunakan variabel dummy, yaitu
dak mampu untuk memanajemen skandal di diberi nilai 0 (nol) ketika laporan keuangan
perusahaannya, sehingga dapat media ang- diaudit oleh auditor partner yang sama dari
kat dan publikasikan. Oleh karena itu, peng tahun sebelumnya dan diberi nilai 1 (satu)
ukurannya adalah bernilai 0 ketika tidak ketika auditor partner berganti. Variabel se-
ada pemberitaan skandal di media, bernilai lanjutnya, audit tenure merupakan lamanya
1 ketika skandal korupsi perusahaan dipu waktu perikatan atau penugasan audit ter
blikasi media, dan bernilai 2 ketika skandal hadap klien (Deb, 2018). Audit tenure diukur
hukum perusahaan dipublikasi media. berdasarkan jumlah tahun atau jangka
Sedangkan variabel bebas (independen) waktu perikatan (Kassem & Higson, 2016).
adalah karakteristik kualitas audit yang ter- Variabel independen terakhir, yaitu audit fee
diri dari ukuran KAP, opini audit, pergantian adalah imbalan jasa yang diterima auditor
auditor, audit tenure, dan audit fee. Kemu- setelah aditor tersebut menyelesaikan tugas
dian peneliti menggunakan variabel kontrol auditnya (Pramaswaradana & Astika, 2017).
antara lain firm size, leverage, book to mar- Audit fee dihitung menggunakan proksi
ket, profitabilitas, BUMN, sektor dan year professional fee untuk menemukan logarit-
control. ma naturalnya (Pramaswaradana & Astika,
Ukuran KAP merupakan suatu uku- 2017).
ran besar-kecil kantor akuntan publik yang Selanjutnya, digunakan variabel kon-
terbagi atas KAP big four atau empat besar trol firm size, leverage, book to market, pro
dan KAP non-big four atau selain empat be- fitabilitas, BUMN, sektor, dan year control
sar (DeAngelo, 1981). Ukuran KAP diukur yang dijelaskan sebagai berikut. Firm size di-
menggunakan variabel dummy, yaitu ber- gunakan untuk menjelaskan besar kecilnya
nilai 1 ketika perusahaan diaudit oleh KAP perusahaan dengan menggunakan proksi
big four dan bernilai 0 ketika perusahaan jumlah karyawan, total asset, penjulan, dan
diaudit oleh KAP non-big four (Pramaswara- kapitalisasi pasar (Nasution & Setiawan,
dana & Astika, 2017). Variabel independen 2007). Leverage ialah pengukur an yang
keduanya adalah opini audit, suatu per- menggambarkan sejauh mana kemampuan
nyataan yang dikeluarkan secara profesio perusahaan dalam melunasi liabilitasnya
nal oleh auditor terkait dengan kewajaran menggunakan modal sendiri atau sejauh
suatu laporan keuangan yang disajikan au- mana pembiayaan suatu perusahaan ber-
Sari, Putra, Sumilir, Apakah Opini Audit Penting dalam Manajemen Skandal Korupsi dan Hukum? ... 405
lingkup auditor untuk mendeteksi adanya cualian dengan paragraf penjelas, maka
skandal, dan terakhir dari sisi auditor yang akan dapat berdampak pada kemungkinan
jarang menemukan skandal. terjadinya manajemen skandal korupsi dan
Pertama dari sisi institusi profesi dan hukum yang terpublikasi media.
standar yang dikeluarkan, bahwa kualitas Hasil penelitian di atas tidak selaras
jasa yang diberikan oleh auditor secara ke dengan para riset sebelumnya (Choi et al.,
seluruhan telah diatur oleh regulator se- 2020; Donelson et al., 2016; Lauck et al.,
bagai institusi profesi di bidang akuntansi. 2020; Nguyen & Kend, 2017; Tsipouridou
Sehingga, baik auditor big four maupun se- & Spathis, 2014). Hal tersebut dikarenakan
baliknya harus mematuhi standar audit- pemberian opini dengan paragraf penjelas
ing yang sama dalam melaksanakan penu- bukan karena adanya indikasi manajemen
gasan audit. Oleh karena itu, ketika auditor skandal, melainkan karena adanya laporan
melakukan pelanggaran atau tidak melak- auditor independen lain, informasi yang IAI
sanakan prosedur audit yang telah ditetap- tambahkan dan perbolehkan, serta keadaan
kan maka akan dikenai sanksi baik denda tertentu lainnya. Sedangkan dari sisi mana-
admistratif maupun pembekuan izin usaha, jemen, akuntansi akrual manajemen juga
sesuai dengan aturan hukum yang regulator diperbolehkan menghasilkan jumlah laba
berlakukan. yang diinginkan untuk menunjukkan ha-
Kedua dari sisi regulator atau peme sil kinerja laba yang baik, dan apabila pe-
rintah, bahwa negara berkembang tidak rusahaan kesulitan membayar utang serta
selalu menggunakan ukuran KAP big four mengalami kerugian, maka manajer dapat
sebagai proksi dari kualitas audit yang mengurangi kondisi going concern, sehingga
mampu membatasi terjadinya manajemen diterbikanlah opini wajar tanpa pengecua
laba di perusahaan klien (Ramamoorti et lian dengan paragraf penjelas.
al., 2017; Yefni & Sari, 2021). Hal tersebut Berbeda dengan penjelasan sebelum
mungkin disebababkan oleh mekanisme au- nya, penelitian ini sejalan dengan para pe-
dit dan pengawasan yang berbeda di nega- neliti sebelumnya (Gul et al., 2027; Umar et
ra berkembang, yaitu terdapat sedikit risiko al., 2017). Terkait dengan temuan negatif au-
litigasi bagi auditor karena praktik dari ditor secara umum, telah disampaikan para-
mekanisme hukuman belum sepenuhnya graf penjelas auditor yang berisi temuan-
diterapkan dan peraturan terkait insentif temuan negatif pada saat penugasan audit,
yang rendah membuat auditor tidak mampu seperti reklasifikasi akun yang kemungkinan
memberikan kualitas audit tinggi utuk mem- bukan disebabkan karena perubaan PSAK/
batasi perilaku oportunistik manajer. Selain IAS, melainkan karena adanya indikasi ke-
itu, masalah terbesar audit eksternal adalah curangan.
pembatasan terhadap ruang lingkup kekua- Xu et al. (2019) berargumentasi bah-
saan mereka dalam bekerja (Dimitrijevic et wa perusahaan-perusahaan yang berada di
al., 2021). wilayah rentan korupsi cenderung memper-
Terakhir, dari sisi frekuensi pende- oleh opini going concern yang merupakan
teksian skandal oleh auditor, Boritz et al. salah satu dari opini WTP dengan paragraf
(2015) dan Brazel (2018) menemukan bahwa penjelas (Garcia-Blandon et al., 2020). Hal
pendeteksian kecurangan oleh auditor rela- ini dikarenakan auditor lebih berhati-hati
tif jarang ditemukan. Oleh karena itu, hal dengan risiko bisnis yang tinggi pada klien
tersebut dapat mempersempit peluang au- tersebut, sehingga auditor lebih cenderung
ditor untuk membangun keahlian di bidang untuk menyatakan opini going concern. Se-
pendeteksian kecurangan, pelaporan, dan dangkan pada manajemen skandal kategori
perbaikan kecurangan yang telah terdeteksi. hukum, hasil penelitian Sulaiman (2017)
Pengaruh opini audit terhadap mana- mengemukakan bahwa apabila perusahaan
jemen skandal. Tabel 1 menunjukkan bah- mengalami suatu perkara pengadilan, maka
wa terdapat pengaruh yang signifikan dari akan berpengaruh positif pada opini audit go-
opini audit terhadap manajemen skandal, ing concern. Hal ini disebabkan ketika klien
baik pada kategori korupsi maupun hukum. sedang menjalani perkara pengadilan atau
Hal ini dapat diartikan bahwa jika perusa- gugatan hukum dapat menimbulkan kondi-
haan diberikan opini wajar tanpa penge si kedidakpastian yang tidak bisa diprediksi
Sari, Putra, Sumilir, Apakah Opini Audit Penting dalam Manajemen Skandal Korupsi dan Hukum? ... 407
bagi auditor atas kelangsungan hidup peru- pengaruh terhadap manajemen skandal (Gul
sahaan, sehingga hal ini perlu disampaikan et al., 2017; Hamilton, 2016). Hal tersebut
pada paragraf penjelas. karena perusahaan diduga ingin menyem-
Tehupuring (2018) mengemukakan bunyikan skandal atau kecurangannya ter-
bahwa pada entitas sektor publik, peme hadap auditor, sehingga perusahaan ber-
riksaan BPK bukan dimaksudkan untuk perilaku untuk memepercepat pergantian
mendeteksi adanya tindak pidana korupsi, auditor.
melainkan untuk menentukan kewajaran Kendati demikian, penelitian ini ber-
informasi di dalam laporan keuangan. Un- beda dari penjelasan sebelumnya dan se-
tuk mendeteksi korupsi, perlu dilakukan Pe- jalan dengan penelitian terdahulu (Apriliana
meriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT), & Agustina, 2017; Chiu et al., 2017; Gar-
yakni audit forensik atau investiga tif. Hal cia-Blandon et al., 2020; Ghebremichael,
yang sama juga berlaku untuk entitas 2018; Ramamoorti et al., 2017; Tiffani &
bisnis, bahwa audit keuangan hanya memi- Marfuah, 2015). Pergantian auditor dilaku-
liki ruang lingkup atas penilaian kewajaran kan bukan karena perusahaan hendak
penyajian atas laporan keuangan yang disa- menghapus atau meminimalisasi deteksi ke-
jikan, sedangkan apabila perusahaan ingin curangan yang dilakukan auditor lama, me-
mendeteksi adanya skandal korupsi, hu- lainkan karena ingin mematuhi peraturan
kum, ataupun permasalahan lainnya, maka regulator yang menyampaikan bahwa akun-
harus dilakukan audit forensik (Crockett & tan publik atau auditor partner dalam hal ini
Ali, 2015). Oleh karena itu, opini wajar tanpa diperbolehkan melakukan jasa audit umum
pengecualian tidak menjamin suatu entitas maksimal tiga tahun berturut-turut pada
bebas dari korupsi, hukum, ataupun skan- klien yang sama. Dengan adanya pergantian
dal-skandal lainnya. auditor yang diwajibkan pemerintah, partner
Pada beberapa arguementasi yang te perikatan berhenti memiliki motivasi untuk
lah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpul- membersikan laporan keuangan klien sebe-
kan bahwa hasil peneltian ini tidak sejalan lum menyerahkan auditnya kepada partner
dengan teori agensi. Mitra et al. (2016) ber- baru, sehingga menghasilnya audit berkual-
pendapat bahwa konflik tata kelola peru- itas tinggi (Lennox et al., 2014). Selain itu,
sahaan yang terjadi di negara berkembang perusahaan juga melakukan pergantiaan
bukan terletak antara agen dengan prin- auditor yang independen dan objektif kare-
sipal, melainkan antara prinsipal dengan na memiliki kepentingan dalam hal mening-
prinsipal. Konflik tersebut terjadi karena katkan kinerja perusahaan di masa datang
permasalahan di antara kedua prinsipal, (Montenegro & Brás, 2018).
yakni controlling shareholder dan pemegang Pengaruh audit tenure terhadap ma-
saham minoritas, sehingga teori agensi yang najemen skandal. Tabel 1 menunjukkan
dikemukakan oleh Jensen & Meckling (1976) bahwa audit tenure berpengaruh signifikan
tidak relevan dengan perusahaan di Indone- terhadap manajemen skandal, baik pada
sia. Selain itu, opini WTP dengan paragraf kategori korupsi maupun hukum. Artinya,
penjelas tidak menceriminkan kualitas dari apabila perusahaan melakukan perikatan
perusahaan, karena laporan keuangan se- audit yang lama, maka tidak berpengaruh
cara absolut belum betul dan penyimpangan terhadap terjadinya manajemen skandal ko-
masih dapat terlewatkan dari proses audit rupsi dan hukum yang terpublikasi media.
(Auliyana, 2017). Hasil penelitian ini bertentangan de
Pengaruh pergantian auditor terha- ngan studi terdahulu yang menjelaskan
dap manajemen skandal. Tabel 1 menun- adanya efek audit tenure terhadap manaje-
jukkan bahwa pergantian auditor terhadap men skandal (Aguilar et al., 2018; Kassem
manajemen skandal tidak berpengaruh & Higson, 2016; Kitiwong & Sarapaivanich,
signifikan baik pada kategori korupsi mau- 2020; Sahdan et al., 2020). Hal tersebut
pun hukum. Hal ini dapat diartikan bahwa karena auditor akan semakin kompeten da-
apabila perusahaan melakukan pergantian lam hal mendeteksi tindakan fraud sebab
auditor, maka tidak berpengaruh terhadap lamanya perikatan yang dilakukan dapat
terjadinya manajemen skandal korupsi dan membuat auditor memiliki waktu lebih da-
hukum yang terpublikasi media. lam memahami karakteristik bisnis klien.
Hasil ini tidak sejalan dengan para pe- Selain itu, auditor juga dapat menerapkan
neliti sebelumnya yang menyampaikan bah- prosedur audit yang lebih efektif tanpa me
wa pergantian auditor secara signifikan ber- ngurangi sikap independensi auditor.
408 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2021, Hlm 401-412
Berbeda dari penjelasan sebelumnya, kata lain, karena klien beresiko tinggi cen
penelitian ini searah dengan hasil penelitian derung menunjukkan kualitas laba yang le
terdahulu (Bamahros & Wan-Hussin, 2015; bih rendah dan dapat dikenai audit fee lebih
Brazel, 2018; Burke et al., 2020; Dennis & tinggi (Hai et al., 2019). Selain itu, besaran
Johnstone, 2018) yang menyatakan bahwa audit fee bukan menunjukkan kualitas audit
audit tenure tidak memiliki pengaruh sig- yang baik, melainkan kualitas audit dinilai
nifikan terhadap terjadinya skandal disebab- dari sikap profesional dan independensi dari
kan oleh peningkatan sifat oportunis auditor masing-masing auditor (Husnin et al., 2016;
dan kompetensi auditor. Ketika hubungan Wilbanks et al., 2017).
auditor dengan klien berlangsung lama, au-
ditor menjadi mungkin untuk meningkat- SIMPULAN
kan pengetahuan terkait dengan karakter- Hasil penelitian membuktikan bahwa
istik perusahaan klien yang mengakibatkan variabel opini audit atau opini wajar tanpa
auditor terspesialisasi dengan klien. Im pengecualian dengan paragraf penjelas ber-
plikasinya, auditor memiliki peluang untuk pengaruh signifikan secara positif terhadap
meningkatkan daya tawar atau menolak ke- manajemen skandal korupsi dan hukum.
tika manajer menuntut menyajikan kinerja Sementara, variabel ukuran KAP, pergantian
perusahaan yang baik dengan cara manaje- auditor, audit tenure, dan audit fee tidak ber-
men laba. Selanjutnya, auditor juga mampu pengaruh signifikan terhadap manajemen
untuk menurunkan serta mencegah prak- skandal korupsi dan hukum. Argumentasi
tik kecurangan yang dilakukan klien, sebab yang mendukung bahwa opini audit berpe
auditor mempunyai pemahaman yang baik ngaruh siginifikan pada manajemen skandal
akan ruang lingkup bisnis klien serta sistem korupsi dan hukum disebabkan oleh temuan
akuntansi yang diterapkan. negatif auditor, perilaku konservatif auditor,
Pengaruh audit fee terhadap mana- dan ruang lingkup audit keuangan.
jemen skandal. Tabel 1 menunjukkan bah- Berdasarkan temuan tersebut, untuk
wa audit fee tidak berpengaruh signifikan ke depannya, peneliti memberikan saran un-
terhadap manajemen skandal, baik pada tuk pihak terkait seperti para investor agar
kategori korupsi maupun hukum. Hal ini tidak mengambil keputusan dengan hanya
dapat diartikan bahwa apabila perusahaan mempertimbangkan hasil opini audit. Opini
mengeluarkan audit fee yang tinggi, maka audit hanya menilai kewajaran dari penya-
tidak berpengaruh terhadap terjadinya ma- jian laporan keuangan dan belum mampu
najemen skandal korupsi dan hukum yang untuk mendeteksi adanya kecurangan atau-
terpublikasi media. pun skandal-skandal lainnya.
Hasil ini tidak sejalan dengan para pe-
neliti sebelumnya (Choi et al., 2018; Krish- UCAPAN TERIMA KASIH
nan & Tanyi, 2020; Mock et al., 2017; Suyad- Penulis mengucapkan terima kasih kepada
nya & Supadmi, 2017d; Teh et al., 2016). institusi, editor, dan mitra bestari yang telah
Hal tersebut dikarenakan dengan biaya au- membantu proses publikasi artikel ini.
dit yang tinggi dapat memperbaiki kualitas
audit. Implikasinya, agresivitas pajak dapat DAFTAR RUJUKAN
ditekan serta membuat pemeriksaan au- Aguilar, N. G., López, E. B., & Barbadillo, E.
dit semakin baik. Selain itu, audit fee yang R. (2018). The Effect of Audit Partner
tinggi dapat digunakan auditor untuk melin Rotation on Audit Quality. Spanish Ac-
dungi dirinya dari peningkatan risiko litigasi counting Review, 21(1), 7-18. https://
yang disebabkan oleh manajemen laba. doi.org/10.1016/j.rcsar.2017.03.001
Berbeda dari penjelasan sebelumnya, Andriani, N., & Nursiam. (2017). Pengaruh
penelitian ini justru selaras dengan hasil Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi Audit
penelitian terdahulu (Cipriano et al., 2017; dan Reputasi Auditor terhadap Kuali-
Eshleman & Guo, 2014). Hal tersebut dise- tas Audit. Riset Akuntansi Dan Keuan-
babkan dengan biaya audit di atas normal gan Indonesia, 3(1), 29–39. https://doi.
dapat mengindikasikan upaya kerja auditor org/10.32493/ekop.v1i1.3668
yang juga lebih besar, sehingga tidak sela- Auliyana, E. (2017). Studi Kasus Fenome-
lu hal manajemen laba yang menunjukkan nologi atas Opini Audit WTP di Kalan-
kualitas profit yang lebih baik atau dengan gan Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa
Sari, Putra, Sumilir, Apakah Opini Audit Penting dalam Manajemen Skandal Korupsi dan Hukum? ... 409
Audit Matters (KAMs) on Audit Quali- Rahayu, F., & Fidiana, F. (2018). Dertermi-
ty. Managerial Auditing Journal, 35(8), nan Kualitas Opini Audit Pemerintah
1095-1119. https://doi.org/10.1108/ Daerah. Jurnal Akuntansi Multipar-
MAJ-09-2019-2410 adigma, 9(2), 267-279. https://doi.
Krishnan, G. V., & Tanyi, P. (2020). Does org/10.18202/jamal.2018.04.9016
Regulating Audit Pricing Enhance Ramamoorti, S., Baskin, D. L., & Krull, G. W.
Audit Quality and the Timeliness of (2017). The Gresham’s Law of Measure-
Audit Reporting? The Texas Experi- ment and Audit Quality Indicators: Im-
ence. Journal of Law, Finance, and plications for Policy Making and Stan-
Accounting, 5(1), 1-64. https://doi. dard-Setting. Research in Accounting
org/10.1561/108.00000040 Regulation, 29(1), 79-89. https://doi.
Lauck, J. R., Perreault, S. J., Rakestraw, J. org/10.1016/j.racreg.2017.04.009
R., & Wainberg, J. S. (2020). Strategic Sahdan, M. H., Cowton, C. J., & Drake, J.
Audit Inquiry: The Impact of Timing and E. (2020). Forensic Accounting Services
the Promotion of Statutory Protections in English Local Government and the
on Client Fraud Disclosures. Account- Counter-Fraud Agenda. Public Mon-
ing Horizons, 34(3), 153-167. https:// ey and Management, 40(5), 380-389.
doi.org/10.2308/horizons-18-101 https://doi.org/10.1080/09540962.20
Lennox, C. S., Wu, X., & Zhang, T. (2014). 20.1714208
Does Mandatory Rotation of Audit Sulaiman, N. A. (2017). Oversight of Au-
Partners Improve Audit Quality? The dit Quality in the UK: Insights into
Accounting Review, 89(5), 1775–1830. Audit Committee Conduct. Meditari
https://doi.org/10.2308/accr-50800 Accountancy Research, 25(3), 351-
Lisic, L. L., Silveri, S. D., Song, Y., & Wang, 367. https://doi.org/10.1108/ME-
K. (2015). Accounting Fraud, Audit- DAR-08-2016-0074
ing, and the Role of Government Sanc- Teh, B. H., Ong, T. S., Samuel, A. B., & Ng,
tions in China. Journal of Business Re- S. H. (2016). An Empirical Study of
search, 68(6), 1186-1195. https://doi. Auditors Switching, Corporate Gover-
org/10.1016/j.jbusres.2014.11.013 nance and Financial Performances of
Mitra, S., Jaggi, B., & Al-Hayale, T. (2016). Malaysian Public Listed Companies
Auditor’s Downward Switch, Gover- (PLCs). Jurnal Pengurusan, 47, 43-53.
nance, and Accounting Conservatism. https://doi.org/10.17576/penguru-
Journal of Accounting, Auditing and san-2016-47-04
Finance, 31(4), 551-581. https://doi. Tehupuring, R. (2018). Unqualified Opinion
org/10.1177/0148558X15590227 and Level of Corruption: The Trinagu-
Mock, T. J., Srivastava, R. P., & Wright, A. lation Approach. Jurnal Tata Kelola dan
M. (2017). Fraud Risk Assessment Us- Akuntabilitas Keuangan Negara, 4(2),
ing the Fraud Risk Model as a Decision 187. https://doi.org/10.28986/jtaken.
Aid. Journal of Emerging Technologies in v4i2.170
Accounting, 14(1), 37-56. https://doi. Tiffani, L., & Marfuah. (2015). Deteksi Finan-
org/10.2308/jeta-51724 cial Statement Fraud dengan Analisis
Montenegro, T. M., & Brás, F. A. (2018). A Fraud Triangle pada Perusahaan Man-
Review of the Concept and Measures ufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
of Audit Quality Across Three Decades Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Audit-
of Research. International Journal of ing Indonesia, 19(2), 112–125. https://
Accounting, Auditing and Performance doi.org/10.20885/jaai.vol19.iss2.art3
Evaluation, 14(2-3), 183-253. https:// Tsipouridou, M., & Spathis, C. (2014). Au-
doi.org/10.1504/IJAAPE.2018.091063 dit Opinion and Earnings Manage-
Nguyen, P. T., & Kend, M. (2017). The Per- ment: Evidence from Greece. Account-
ceived Motivations behind the Intro- ing Forum, 38(1), 38–54. https://doi.
duction of the Law on External Au- org/10.1016/j.accfor.2013.09.002
dit in Vietnam. Managerial Auditing Umar, M., Sitorus, S. M., Surya, R. L., Shau-
Journal, 32(1), 90-108. https://doi. ki, E. R., & Diyanti, V. (2017). Pressure,
org/10.1108/MAJ-01-2016-1299 Dysfunctional Behavior, Fraud Detec-
412 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 12, Nomor 2, Agustus 2021, Hlm 401-412