Anda di halaman 1dari 13

Aset, Maret 2012, hal. 83-95 Vol. 14 No.

1
ISSN 1693-928X

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan


Karakteristik Auditor Eksternal
terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan
VIVI KUMALASARI SUBROTO

Alumni Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro


Jl. Hayam Wuruk No. 5 Lt 1 Semarang 50241
email: viviks55@yahoo.com

Diterima 8 Juli 2011; disetujui 3 Desember 2011;

Abstract: The purpose of this study was to examines the firms characteristics and
external audit firms characteristics that influenced the fraudulent financial reporting in
Indonesia. The external audit firms characteristics was used as moderating variables for
this research.The population of this study was companies in Indonesia. The sample used
consisted of fraud firms and non-fraud firms. The number of samples used in this study
were 182 companies. The press release reports of Bapepam for 2005-2010 were used to
collect data on fraud firms. The samples for non-fraud firms consisted of companies
which listed at BEI for 2005-2010. Logistic regression methods were used to test the
research hypotheses.The study found that leverage, ROA, change in total assets, financial
distress, company age, audit firm tenure, and audit firm’s status were not significantly
associated with fraudulent financial reporting.

Keywords: firm characteristics, external auditor characteristics, fraudulent financial


reporting

PENDAHULUAN 1990-2001 juga menemukan bahwa kecurangan


pelaporan keuangan yang lebih tinggi akan terjadi
Beberapa kasus skandal keuangan seperti pada perusahaan dengan financial distress yang
Enron, Global Crossing, WorldCom, dan lain- tinggi pula. Penelitian Bai et al.(2008) terhadap
lainnya menyebabkan masalah pelaporan ke- 24 false financial reports dan 124 non-false
uangan dan kualitas audit menjadi fokus perhatian financial reports perusahaan-perusahaan di
bagi para regulator di Amerika Serikat. Fraudulent China menemukan beberapa karakteristik
financial reporting adalah perilaku yang disengaja perusahaan-perusahaan di China yang melakukan
atau ceroboh, baik dengan tindakan atau peng- kecurangan pelaporan keuangan. Karakteristik
hapusan, yang menghasilkan laporan keuangan perusahaan tersebut adalah rasio piutang yang
yang menyesatkan (bias) (Effendi, 2006). Beberapa tinggi pada persentase aset lancar, rasio persediaan
karakteristik perusahaan dan karakteristik auditor yang tinggi pada persentase aset lancar, biaya yang
eksternal dipandang dapat mendorong timbulnya tinggi pada persentase pendapatan, total kewa-
kecurangan dalam hal pelaporan keuangan. jiban yang lebih besar terhadap total pendapa-
Penelitian Carcello dan Nagy (2004) terhadap tan, dan hutang lancar yang lebih rendah terhadap
267 perusahaan di Amerika Serikat selama tahun pendapatan.
84 SUBROTO Aset

Hasil penelitian George (2009) serta Carcello Berlatar belakang dari hal tersebut, melalui
dan Nagy (2004) menunjukkan bahwa kemung- penelitian ini penulis bertujuan untuk mengem-
kinan kecurangan laporan keuangan adalah bangkan dan menguji tentang pengaruh karak-
negatif bila dikaitkan dengan auditor firm tenure. teristik perusahaan dan karakteristik auditor
Hal ini berarti bahwa semakin lama masa auditor eksternal terhadap kecurangan pelaporan ke-
firm tenure, semakin rendah probabilitas bahwa uangan di Indonesia. Adapun rumusan maslah
klien tersebut akan terlibat dalam kecurangan dalam penelitian ini adalah:
pelaporan keuangan. Hasil penelitian George 1. Apakah karakteristik perusahaan (leverage,
(2009), Carcello dan Nagy (2004), serta Geiger ROA, perubahan total aset, financial distress,
dan Raghunandan (2002) juga menunjukkan dan umur perusahaan) secara parsial
bahwa kecurangan pelaporan keuangan yang mempengaruhi kecurangan pelaporan keuangan
paling mungkin terjadi adalah pada tahun-tahun perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
awal keterlibatan auditor. Hal ini disebabkan Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai tahun
karena kurangnya pengetahuan khusus tentang 2010?
klien di awal perikatan dengan auditor sehingga 2. Apakah karakteristik perusahaan (leverage,
mengakibatkan rendahnya kemampuan dalam ROA, perubahan total aset, financial distress,
mendeteksi salah saji material. Perikatan yang lama dan umur perusahaan) secara simultan
akan membantu auditor mengembangkan penge- mempengaruhi kecurangan pelaporan keuangan
tahuan khusus tentang klien dan pemahaman perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
mendalam tentang bisnis serta risiko bisnis klien. Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai tahun
Berbeda dengan penelitian lainnya, penelitian 2010?
Johnson et al. (2002) tidak menemukan bukti 3. Apakah karakteristik auditor eksternal (audit
bahwa perikatan yang lebih lama (9 tahun atau firm tenure dan status KAP) merupakan faktor
lebih) berhubungan dengan rendahnya kualitas yang memoderasi pengaruh karakteristik
laporan keuangan. perusahaan (leverage, ROA, perubahan total
Penelitian yang dilakukan di Indonesia, seperti aset, financial distress, dan umur perusahaan)
penelitian yang dilakukan Sumarwoto (2006) terhadap kecurangan pelaporan keuangan
terhadap 181 perusahaan di Indonesia, menemu- perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
kan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai tahun
antara kebijakan rotasi yang bersifat mandatory 2010?
pada kualitas laporan keuangan. Penelitian
Soselisa dan Mukhlasin (2008) menunjukkan TINJAUAN TEORITIS
bahwa financial leverage dan jenis KAP tidak
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan Teori Agensi. Jensen dan Meckling (1976)
akuntansi. Penelitian Soselisa dan Mukhlasin menyatakan bahwa ketika pemilik yang sekaligus
(2008) juga menunjukkan bahwa komposisi aktiva merangkap sebagai manajer (owner manager)
lancar dalam aktiva perusahaan, ukuran perusa- menjual sebagian sahamnya kepada pihak luar,
haan, dan opini auditor secara signifikan ber- biaya agensi akan muncul karena adanya asimetri
pengaruh terhadap kecenderungan kecurangan informasi dan konflik kepentingan antara prinsipal
akuntansi. Hal ini kontradiksi dengan penelitian dan agen. Adanya biaya agensi menyebabkan pihak
Palmrose (1988) dalam Soselisa dan Mukhlasin manajemen harus dapat mengurangi biaya agensi
(2008) yang menemukan bahwa kasus kecura- untuk meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu
ngan lebih jarang terjadi pada perusahaan yang cara untuk mengurangi biaya agensi adalah dengan
menggunakan jasa KAP yang masuk dalam melakukan pengungkapan informasi perusahaan.
kelompok The Big Six. Penelitian yang dilakukan Pihak agen diwajibkan memberikan laporan
oleh Persons (1995) juga menunjukkan bahwa periodik kepada pihak prinsipal tentang kondisi
financial leverage berpengaruh secara signifikan perusahaan yang dijalankannya. Pihak prinsipal
dengan kecenderungan kecurangan akuntansi. akan menilai kinerja agennya melalui laporan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 85

keuangan yang disampaikan sehingga laporan laporan keuangan.


keuangan merupakan sarana akuntabilitas ma- 3. Salah penerapan (misapplication) dari prinsip
najemen kepada pemiliknya. akuntansi yang berhubungan dengan jumlah,
Teori Atribusi. Berdasarkan teori atribusi, klasifikasi, penyajian (presentation), dan
kecurangan pelaporan keuangan dapat terjadi pengungkapan (disclosure).
karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor Hubungan Leverage dengan Kecurangan
eksternal. Dalam kasus kecurangan pelaporan Pelaporan Keuangan. Leverage digunakan
keuangan, faktor internal berasal dari dalam per- untuk mengukur efek risiko keuangan pada
usahaan itu sendiri, misalnya: kinerja perusahaan indikator kecurangan (George, 2009). Rasio
yang buruk. Kinerja perusahaan yang buruk leverage yang tinggi dapat berdampak buruk
menyebabkan pihak manajemen memiliki motivasi bagi kondisi keuangan perusahaan dan dapat
yang tinggi dan kesempatan untuk memanipulasi menimbulkan ketidakpastian mengenai kelang-
laporan keuangan. Lebih lanjut, faktor eksternal sungan hidup perusahaan (Rudyawan dan Badera,
dalam kasus kecurangan pelaporan keuangan 2008). Persons (1995) menyatakan bahwa
berasal dari KAP yang memberikan jasa audit financial leverage berpengaruh positif terhadap
laporan keuangan sebuah perusahaan. Apabila kecenderungan kecurangan akuntansi. Akan
perusahaan melakukan manipulasi laporan tetapi, penelitian Soselisa dan Mukhlasin (2008)
keuangan, terdapat 2 kemungkinan yang akan menunjukkan bahwa financial leverage tidak
dilakukan oleh KAP: berpengaruh terhadap kecenderungan kecurang-
1. KAP membantu dan berkolaborasi dengan an akuntansi.
klien untuk memanipulasi laporan keuangan Ha1: Leverage berpengaruh positif terhadap
dengan tidak mengungkapkan salah saji kecurangan pelaporan keuangan.
material pada laporan keuangan atau mem- Hubungan ROA (Return On Assets)
bantu klien menyajikan laporan keuangan dengan Kecurangan Pelaporan Keuangan.
yang mengandung salah saji material. Hal ini Rasio profitabilitas menunjukkan kesuksesan
berarti kehadiran KAP memperkuat/men- suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bagi
dukung terjadinya kecurangan pelaporan perusahaan. Hal ini didasarkan pada pemikiran
keuangan pada sebuah perusahaan. bahwa profitabilitas yang tinggi memicu pihak
2. KAP bertindak professional dengan tetap manajemen untuk mengungkapkan informasi
menjaga independensi dan objektivitas kepada para investor karena pihak manajemen
auditor. Dalam hal ini berarti KAP menolak merasa bahwa hal ini akan menyakinkan para
untuk membantu dan berkolaborasi dengan investor tentang profitabilitas perusahaan dan
klien untuk memanipulasi laporan keuangan menarik perhatian para investor baru terhadap
perusahaan. Kehadiran KAP akan mem- perusahaan mereka. Hal ini mendorong pihak
perlemah/meminimalisir terjadinya kecurangan manajemen melakukan manipulasi laba agar laba
pelaporan keuangan pada sebuah perusahaan. perusahaan menjadi lebih tinggi dan laporan
Fraudulent Financial Reporting. Frau- keuangan disajikan tidak sewajarnya apabila laba
dulent financial reporting adalah perilaku yang yang dihasilkan oleh perusahaan ternyata rendah.
disengaja atau ceroboh, baik dengan tindakan Penelitian George (2009) menemukan bahwa
atau penghapusan, yang menghasilkan laporan variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap
keuangan yang menyesatkan (bias) (Effendi, kecurangan pelaporan keuangan. Kontradiksi
2006). Ada tiga hal penyebab fraudulent financial dengan penelitian George (2009), penelitian Toit
reporting, yaitu (Effendi, 2006): (2008) menemukan bahwa profitabilitas bukan
1. Manipulasi, falsifikasi, dan alterasi atas catatan merupakan karakteristik perusahaan yang ber-
akuntansi dan dokumen pendukung atas hubungan dengan kecurangan pelaporan ke-
laporan keuangan yang disajikan. uangan.
2. Salah penyajian (misrepresentation) atau Ha2 : ROA (Return On Assets) berpengaruh negatif
kesalahan informasi yang signifikan dalam terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
86 SUBROTO Aset

Hubungan Perubahan Total Aset dengan yang berumur muda ingin menarik banyak investor
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Pertamba- baru dan berusaha untuk tetap melangsungkan
han aset suatu perusahaan mencerminkan bahwa hidup perusahaan. Keinginan ini mendorong per-
perusahaan tersebut sedang mengalami pertum- usahaan untuk selalu menampilkan kinerja per-
buhan. Akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa usahaan yang baik. Apabila manajemen dihadap-
aset tidak dilaporkan secara semestinya di dalam kan pada kenyataan bahwa kinerja perusahaan
laporan keuangan sehingga total aset disajikan tersebut buruk maka mereka akan berusaha untuk
tidak sewajarnya di laporan keuangan. Persons menampilkan kinerja perusahaan yang seolah-olah
(1995) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan baik. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
yang melakukan kecurangan akuntansi biasanya melakukan kecurangan pelaporan keuangan.
melakukan overstatements terhadap piutang Penelitian Toit (2008) menemukan bahwa
usaha dan persediaan. perusahaan yang melakukan kecurangan pela-
Penelitian George (2009) menemukan bahwa poran keuangan adalah perusahaan yang berumur
variabel pertumbuhan total aset berpengaruh signifi- muda. Lebih lanjut, penelitian Ramadhani dan
kan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Lukviarman (2009) juga membuktikkan bahwa
Kontradiksi dengan penelitian George (2009), perusahaan yang berumur di bawah 30 tahun
penelitian Toit (2008) menemukan bahwa per- memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami
tumbuhan aset bukan merupakan karakteristik kebangkrutan dibandingkan dengan perusahaan
perusahaan yang berhubungan dengan kecurangan yang berumur di atas 30 tahun. Situasi ini akan
pelaporan keuangan. mendorong perusahaan untuk melakukan kecu-
Ha3 :Perubahan total aset berpengaruh positif rangan pelaporan keuangan.
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Ha5 : Umur perusahaan berpengaruh negatif ter-
Hubungan Financial Distress dengan hadap kecurangan pelaporan keuangan.
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Financial Hubungan Karakteristik Perusahaan
distress adalah suatu situasi dimana arus kas dengan Kecurangan Pelaporan Keuangan.
operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang
kewajiban-kewajiban lancar (seperti hutang dagang berbeda dengan perusahaan lainnya. Salah satu
atau beban bunga) dan perusahaan terpaksa pencerminan karakteristik perusahaan adalah
melakukan tindakan perbaikan (Ramadhani dan kinerja keuangan perusahaan tersebut. Apabila
Lukviarman, 2009). Apabila sebuah perusahaan kinerja keuangan perusahaan buruk maka per-
mengalami financial distress yang tinggi maka akan usahaan akan mendapatkan pandangan negatif
semakin tinggi pula kemungkinannya melakukan dari berbagai pihak, misalnya pihak investor. Hal
kecurangan pelaporan keuangan (Carcello dan ini akan mendorong pihak manajemen untuk
Nagy, 2004). Berbeda dengan penelitian Carcello menghasilkan kinerja keuangan yang baik untuk
dan Nagy (2004), George (2009) menyatakan mempertahankan investor mereka dan menarik
bahwa variabel financial distress tidak berpe- perhatian investor baru. Apabila kinerja keuangan
ngaruh terhadap kemungkinan kecurangan pela- perusahaan buruk maka akan mendorong pihak
poran keuangan. manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan
Ha4: Financial distress berpengaruh positif sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. curang. Beberapa penelitian terdahulu juga telah
Hubungan Umur Perusahaan dengan menguji pengaruh kinerja keuangan yang di-
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Faktor umur tampilkan dalam rasio-rasio keuangan terhadap
perusahaan juga merupakan faktor yang mem- kecurangan pelaporan keuangan (George, 2009;
pengaruhi kinerja perusahaan. Semakin lama Sherliza, 2011; Toit, 2008).
perusahaan berdiri maka perusahaan tersebut Ha6 : Karakteristik perusahaan (leverage, ROA,
semakin menunjukkan eksistensinya dalam perubahan total aset, financial distress, dan
lingkungannya dan makin bisa meningkatkan umur perusahaan) secara simultan berpe-
kepercayaan investor (Rosid, 2012). Perusahaan ngaruh terhadap kecurangan pelaporan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 87

keuangan. umur perusahaan terhadap kecurangan


Hubungan Auditor Firm Tenure dengan pelaporan keuangan.
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Pihak Hubungan Status KAP dengan Kecurang-
regulator di Amerika Serikat berpendapat bahwa an Pelaporan Keuangan. KAP yang berafiliasi
perikatan antara auditor dan klien dalam jangka adalah bentuk usaha kerjasama antara KAP lokal
waktu yang lama akan dapat mengurangi inde- dengan Organisasi Audit Asing (OAA) atau Kantor
pendensi auditor dan menyebabkan auditor dan Akuntan Publik Asing (KAPA). KAP lokal
klien berupaya bersama-sama untuk menghasilkan berusaha berafiliasi dengan Organisasi Audit Asing
informasi keuangan yang terdistorsi (George, 2009). (OAA) atau Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA)
Apabila hubungan antara auditor dan klien telah untuk meningkatkan gengsi dan jaringan kerja yang
terjalin dalam waktu yang lama maka terdapat 2 lebih baik. Di pasar modal, pada umumnya
kemungkinan: pelaksanaan tugas audit atas laporan keuangan
1. Auditor kehilangan independensi dan obyek- perusahaan-perusahaan go public dilakukan oleh
tifitas mereka dan mau berkerjasama dengan KAP besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan-
manajemen untuk menghasilkan laporan perusahaan go public tersebut meyakini bahwa
keuangan yang curang. mutu kerja KAP yang baik adalah KAP besar dan
2. Auditor tetap menjaga independensi dan berafiliasi dengan OAA/KAPA yang memiliki
obyektifitas mereka serta tetap bersikap pro- reputasi walaupun mereka harus membayar audit
fessional dengan menolak berkerjasama dengan fee yang tinggi. Perusahaan beranggapan bahwa
manajemen untuk menghasilkan laporan auditor yang berasal dari KAP besar dan memiliki
keuangan yang curang. afiliasi internasional adalah auditor yang memiliki
Hasil penelitian George (2009) menunjukkan kualitas tinggi karena auditor tersebut banyak
bahwa kemungkinan kecurangan pelaporan ke- mendapat pelatihan, adanya pengakuan inter-
uangan adalah negatif bila dikaitkan dengan audit nasional serta adanya peer review (Indriani, 2012).
firm tenure. Penelitian Carcello dan Nagy (2004) Kualitas tinggi yang dihasilkan oleh auditor dari
menyatakan bahwa audit firm tenure yang pendek KAP yang berafiliasi diharapkan dapat membantu
(panjang) berhubungan positif (negatif) dengan pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan
kecurangan pelaporan keuangan. Apabila variabel laporan keuangan yang bebas dari kecurangan/
audit firm tenure dalam penelitian Carcello dan kesalahan.
Nagy (2004) lebih dispesifikkan, diperoleh hasil Penelitian Lennox (1999) membuktikan bahwa
bahwa perikatan KAP selama 6 sampai 9 tahun KAP besar mempunyai insentif yang lebih besar
memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap untuk melakukan audit yang lebih akurat karena
kecurangan pelaporan keuangan. Perikatan KAP mereka akan terancam oleh tuntutan hukum yang
selama 10 tahun atau lebih tidak memiliki hubung- lebih besar pula apabila mereka tidak menghasilkan
an terhadap kecurangan pelaporan keuangan. laporan audit yang tidak akurat. Kontradiksi dengan
Ha7 :Audit firm tenure memoderasi pengaruh penelitian Lennox (1999), penelitian Soselisa dan
leverage terhadap kecurangan pelaporan Mukhlasin (2008) menunjukkan bahwa jenis KAP
keuangan. tidak berpengaruh terhadap kecenderungan
Ha8 :Audit firm tenure memoderasi pengaruh kecurangan akuntansi.
ROA (Return On Assets) terhadap kecu- Ha12 : Status KAP memoderasi pengaruh leverage
rangan pelaporan keuangan. terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Ha9 :Audit firm tenure memoderasi pengaruh Ha13 : Status KAP memoderasi pengaruh ROA
perubahan total aset terhadap kecurangan (Return On Assets) terhadap kecurangan
pelaporan keuangan. pelaporan keuangan.
Ha10:Audit firm tenure memoderasi pengaruh Ha14 : Status KAP memoderasi pengaruh
financial distress terhadap kecurangan perubahan total aset terhadap kecurangan
pelaporan keuangan. pelaporan keuangan.
Ha11 :Audit firm tenure memoderasi pengaruh Ha15 : Status KAP memoderasi pengaruh financial
88 SUBROTO Aset

distress terhadap kecurangan pelaporan Data perusahaan-perusahaan yang terdaftar di


keuangan. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2005-
Ha16 : Status KAP memoderasi pengaruh umur 2010 yang tidak melakukan kecurangan pelaporan
perusahaan terhadap kecurangan pelaporan yang digunakan sebagai sampel adalah 140
keuangan. perusahaan. Total sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 182 perusahaan.
METODE Variabel Penelitian. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kecurangan pelaporan
Populasi dan Sampel. Berdasarkan press keuangan. Variabel ini diukur menggunakan variabel
release laporan Bapepam terdapat 42 kasus dummy. Jika sebuah perusahaan melakukan
kecurangan pelaporan keuangan yang dilakukan kecurangan pelaporan keuangan berdasarkan press
oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa release laporan Bapepam maka diberikan nilai 1
Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2005-2010. sedangkan jika perusahaan tidak melakukan
Data perusahaan-perusahaan yang melakukan kecurangan pelaporan keuangan maka diberikan
kecurangan pelaporan keuangan ini kemudian nilai 0.
dipasangkan dengan data perusahaan-perusahaan Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Leverage (LEV) yang diukur dengan leverage
selama tahun 2005-2010 yang tidak melakukan ratio, yaitu total hutang dibagi dengan total asset,
kecurangan pelaporan keuangan berdasarkan Return On Assets (ROA) diukur dengan EAT
range aset, leverage, ROA, pertumbuhan aset, dan (Earning After Tax) dibagi dengan total asset,
umur perusahaan yang sesuai dengan perusahaan Perubahan Total Aset (ASSTGROW) total aset
yang melakukan kecurangan pelaporan keuangan. tahunn dikurangi total aset tahunn-1 kemudian hasil-
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 89

nya dibagi dengan total aset tahunn-1, Financial HASIL DAN PEMBAHASAN
Distress (FD) FD = (6,56) * [modal kerja / total
aset] + (3,26) * [laba ditahan / total aset] + (6,72) Penilaian Keseluruhan Model (Overall
* [laba sebelum bunga dan pajak / total aktiva] + Model Fit). Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
(1,05) * [nilai buku ekuitas / nilai buku hutang], selisih -2LogL adalah 39.398 dengan df 17 dan
Umur Perusahaan (UMUR), dihitung dari awal angka ini signifikan secara statistik (0,002<0,05).
mula perusahaan didirikan berdasarkan akta Hal ini berarti penambahan variabel independen
pendirian perusahaan sampai pada tahun per- (LEV, ROA, ASSTGROW, FD, dan UMUR) ke
usahaan tersebut diteliti. dalam model memperbaiki model fit. Lebih lanjut,
Variabel Moderating. Terdiri dari Audit Firm hasil pengujian Hosmer and Lemeshow Test pada
Tenure (TENURE) diukur sebagai lamanya Tabel 2 juga menunjukkan bahwa besarnya nilai
perikatan selama beberapa tahun berturut-turut statistik Hosmer and Lemeshow Test sebesar
antara auditor dan klien dan Status KAP 10.031 dengan probabilitas signifikansi 0,263 yang
(STATUS). Dalam penelitian ini, status Kantor nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti model
Akuntan Publik (KAP) diberi bobot antara 0 atau dapat diterima. Hasil uji kekuatan prediksi model
1 (1 untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang pada Tabel 3 juga menunjukkan bahwa kekuatan
berafiliasi dengan OAA/KAPA dan 0 untuk Kantor prediksi model untuk memprediksi kecurangan
Akuntan Publik (KAP) non-afiliasi dengan OAA/ pelaporan keuangan adalah 80,8 persen.
KAPA). Persamaan Regresi. Berdasarkan Tabel 4
Model Regresi. Metode analisis data yang dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari
digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian penelitian ini. Apabila koefisien regresi dimasukkan
logistic regression (regresi logistik). Model yang dalam model di atas, maka persamaan matematis
digunakan untuk menguji hubungan antara variabel yang diperoleh adalah:
yang berhubungan secara spesifik dapat dirumus- Yi,t = -0.679 - 2.371LEVi,t – 24.585ROAi,t +
kan sebagai berikut: 0.085ASSTGROWi,t + 0.294FDi,t +
Yi,t = β + β1LEVi,t + β2ROAi,t + 0.431UMURi,t – 0.936TENUREi,t +
β3ASSTGROWi,t + β4FDi,t + β5UMURi,t + 2.383STATUSi,t + 1.028(LEV*
β6TENUREi,t + β7STATUSi,t + TENURE)i,t + 18.305(LEV*STATUS)i,t +
β8(LEV*TENURE)i,t + 0.729(ROA*TENURE)i,t +
β9(LEV*STATUS)i,t + 21.181(ROA*STATUS)i,t +
β10(ROA*TENURE)i,t + 0.001(ASSTGROW*TENURE)i,t –
β11(ROA*STATUS)i,t + 0.088(ASSTGROW*STATUS)i,t +
β12(ASSTGROW*TENURE)i,t + 0.007(FD*TENURE)i,t +
β13(ASSTGROW*STATUS)i,t + 0.326(FD*STATUS)i,t –
β14(FD*TENURE)i,t + β15(FD*STATUS)i,t 0.011(UMUR*TENURE)i,t –
β16(UMUR*TENURE)i,t + 0.407(UMUR*STATUS)i,t
β17(UMUR*STATUS)i,t + Ei,t (4.2)

Tabel 1
Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.
Step 1 Step 39.398 17 .002
Block 39.398 17 .002
Model 39.398 17 .002
Sumber: data sekunder yang diolah
90 SUBROTO Aset

Tabel 2
Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.


1 10.031 8 .263
Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 3
Hasil Uji Kekuatan Prediksi Model

Observed Predicted
Percentage Correct
TIDAK MELAKUKAN KECURANGAN 97.1
MELAKUKAN KECURANGAN 26.2
Overall Percentage 80.8
a. The cut value is .500
Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 4
Hasil Uji Hipotesis dengan Menggunakan Variabel Moderating

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a LEV -2.371 12.722 2.822 1 .093 .000


ROA -24.585 17.312 2.017 1 .156 .000
ASSTGROW .085 .071 1.430 1 .232 1.088
FD .294 .258 1.296 1 .255 .746
UMUR .431 .349 1.527 1 .217 1.538
TENURE -.936 .709 1.741 1 .187 .392
STATUS 2.383 6.916 .119 1 .730 10.832
LEV*TENURE 1.028 .945 1.181 1 .277 2.794
LEV*STATUS 18.305 12.656 2.092 1 .148 8.910E7
ROA*TENURE .729 1.698 .184 1 .668 2.073
ROA*STATUS 21.181 17.029 1.547 1 .214 1.581E9
ASSTGROW*TENURE .001 .001 .731 1 .392 1.001
ASSTGROW*STATUS -.088 .071 1.529 1 .216 .916
FD*TENURE .007 .035 .042 1 .837 1.007
FD*STATUS .326 .264 1.523 1 .217 1.386
UMUR*TENURE -.011 .012 .844 1 .358 .989
UMUR*STATUS -.407 .348 1.365 1 .243 .666
Constant -.679 6.851 .010 1 .921 .507

a. Variable(s) entered on step 1: LEV, ROA, ASSTGROW, FD, UMUR, TENURE, STATUS, LEV*TENURE,
LEV*STATUS, ROA*TENURE, ROA*STATUS, ASSTGROW*TENURE, ASSTGROW*STATUS, FD*TENURE,
FD*STATUS, UMUR*TENURE, UMUR*STATUS
Sumber: data sekunder yang diolah
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 91

Pengujian Hipotesis. Hasil pengujian nilai menemukan bahwa financial leverage tidak
Nagelkerke R Square pada tabel 6 diperoleh nilai berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
sebesar 0.295 yang berarti variabilitas variabel akuntansi. Hasil penelitian Hutomo (2012) juga
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas menunjukkan bahwa debt to total assets terbukti
variabel independen sebesar 29,5 persen. tidak berpengaruh signifikan dalam mendeteksi
Sedangkan sisanya yaitu 70,5 persen dijelaskan oleh kecurangan dalam pelaporan keuangan.
model lainnya yang tidak dimasukkan dalam model 2. Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2)
regresi. Variabel Return on Assets (ROA) mempunyai
1. Pengujian Hipotesis Pertama (Ha1) sig. (0.156) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini berarti
Variabel leverage (LEV) mempunyai sig. variabel Return on Assets (ROA) tidak signifikan
(0.093) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini berarti variabel pada level 5% sehingga hipotesis alternatif ditolak
leverage (LEV) tidak signifikan pada level 5% dan variabel Return on Assets (ROA) tidak
sehingga hipotesis alternatif ditolak. Dapat berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan
disimpulkan bahwa variabel leverage (LEV) tidak keuangan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan penelitian Toit (2008) yang menunjukkan bahwa
keuangan. profitabilitas bukan merupakan karakteristik
Hasil penelitian ini kontradiksi dengan be- perusahaan yang berhubungan dengan kecurangan
berapa penelitian terdahulu di luar negeri (Sherliza, pelaporan keuangan.
2011; George, 2009; Toit, 2008; Salman, 2002) 3. Pengujian Hipotesis Ketiga (Ha3)
yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh Variabel perubahan total aset (ASSTGROW)
positif terhadap kecurangan pelaporan keuangan. mempunyai sig. (0.232)> dari α (alfa)=0.05. Hal
Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa ini berarti variabel perubahan total aset
penelitian terdahulu di dalam negeri, misalnya (ASSTGROW) tidak signifikan pada level 5% dan
penelitian Soselisa dan Mukhlasin (2008) yang hipotesis alternatif ditolak. Dapat disimpulkan

Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis Tanpa Menggunakan Variabel Moderating

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)


Step 1a LEV -1.082 .961 1.267 1 .260 .339
ROA -2.273 1.493 2.318 1 .128 .103
ASSTGROW .000 .000 .079 1 .779 1.000
FD -.015 .024 .402 1 .526 .985
UMUR .004 .011 .136 1 .712 1.004
Constant -.640 .658 .944 1 .331 .527
a. Variable(s) entered on step 1: LEV, ROA, ASSTGROW, FD, UMUR.
Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 6
Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square Test

Step Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square


1 .195 .295
Sumber: data sekunder yang diolah
92 SUBROTO Aset

bahwa variabel perubahan total aset (ASST Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai sig.
GROW) tidak berpengaruh terhadap kecurangan untuk variabel leverage, ROA, perubahan total
pelaporan keuangan. Sejalan dengan hasil pene- aset, financial distress, dan umur perusahaan
litian ini, hasil penelitian Toit (2008) juga yang dimoderasi oleh audit firm tenure adalah
menunjukkan bahwa perubahan total aset bukan 0,277; 0,668; 0,392; 0,837; dan 0,358. Kelima
merupakan karakteristik perusahaan yang nilai sig tersebut lebih besar dari nilai α (alfa)=
berhubungan dengan kecurangan pelaporan 0.05. Hal ini berarti hipotesis alternatif ke-7, ke-8,
keuangan. Kontradiksi dengan hasil penelitian ini, ke-9, ke-10, ke-11 semuanya ditolak sehingga
hasil penelitian George (2009) menunjukkan bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa audit firm tenure
pertumbuhan aset berpengaruh signifikan terhadap tidak memoderasi pengaruh leverage, ROA,
kecurangan pelaporan keuangan. perubahan total aset, financial distress, dan umur
4. Pengujian Hipotesis Keempat (Ha4) perusahaan terhadap kecurangan pelaporan
Variabel financial distress (FD) mempu- keuangan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
nyai sig. (0.255) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini penelitian Johnson et al. (2002) yang tidak
berarti variabel financial distress (FD) tidak menemukan bukti bahwa perikatan yang lebih lama
signifikan pada level 5% dan hipotesis alternatif (9 tahun atau lebih) berhubungan dengan rendah-
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa nya kualitas laporan keuangan. Penelitian Wibowo
variabel financial distress (FD) tidak berpengaruh dan Rossieta (2008) juga tidak menemukan bukti
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. tentang pengaruh audit firm tenure terhadap
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil pe- kualitas audit.
nelitian George (2009) yang membuktikkan 8. Pengujian Hipotesis untuk Variabel
bahwa financial distress tidak berpengaruh ter- Moderating: Status KAP (H a12, Ha13,
hadap kemungkinan kecurangan pelaporan Ha14, Ha15, Ha16)
keuangan. Nilai sig. untuk variabel leverage, ROA,
5. Pengujian Hipotesis Kelima (Ha5) perubahan total aset, financial distress, dan umur
Variabel umur perusahaan (UMUR) mem- perusahaan yang dimoderasi oleh status KAP
punyai sig. (0.217) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini pada Tabel 4 adalah 0,148; 0,214; 0,216; 0,217;
berarti hipotesis alternatif ditolak sehingga dapat dan 0,243. Hal ini berarti hipotesis alternatif ke-
disimpulkan bahwa variabel umur perusahaan 12, ke-13, ke-14, ke-15, ke-16 semuanya ditolak
(UMUR) tidak berpengaruh terhadap kecurangan karena kelima nilai sig. tersebut lebih besar dari
pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini kontra- nilai α (alfa)=0.05. Dapat ditarik kesimpulan
diksi dengan hasil penelitian Toit (2008) serta bahwa status KAP tidak memoderasi pengaruh
Rahmadani dan Lukviarman (2009) yang mene- leverage, ROA, perubahan total aset, financial
mukan bahwa umur perusahaan berhubungan distress, dan umur perusahaan terhadap ke-
negatif dengan kecurangan pelaporan keuangan. curangan pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini
6. Pengujian Hipotesis Keenam (Ha6) didukung oleh hasil penelitian Soselisa dan
Hasil perhitungan yang disajikan dalam Tabel Mukhlasin (2008) yang menunjukkan bahwa jenis
5 menunjukkan nilai sig. 0.331 > dari α (alfa)= KAP tidak berpengaruh terhadap kecenderungan
0.05. Nilai sig > dari α (alfa) mengidikasikan kecurangan akuntansi.
bahwa hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti
bahwa leverage, Return on Assets/ROA, SIMPULAN
perubahan total aset, financial distress, dan umur
perusahaan secara bersama-sama (simultan) tidak Kesimpulan. Beberapa kasus skandal
berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan seperti Enron, Global Crossing, World
keuangan. Com, dan lain-lainnya menyebabkan masalah
7. Pengujian Hipotesis untuk Variabel pelaporan keuangan dan kualitas audit menjadi
Moderating: Audit Firm Tenure (H a 7, fokus perhatian bagi para regulator di Amerika
Ha8, Ha9, Ha10, Ha11) Serikat. Beberapa karakteristik perusahaan dan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 93

karakteristik auditor eksternal dipandang dapat Implikasi. Hasil penelitian ini memberikan
mendorong timbulnya kecurangan dalam hal implikasi bagi berbagai pihak: bagi pengembangan
pelaporan keuangan. Penelitian ini menguji pe- studi tentang kualitas laporan keuangan dan pelaku
ngaruh karakteristik perusahaan (leverage, pasar, khususnya pemegang saham, investor, dan
ROA, dan perubahan total aset, financial kreditur, penelitian ini menyediakan suatu bukti
distress, dan umur perusahaan) dan karakteristik empiris bahwa profitabilitas dapat digunakan
auditor eksternal (audit firm tenure dan status menjadi indikator kecurangan pelaporan keuang-
KAP) terhadap kecurangan pelaporan keuangan. an. Lebih lanjut, tidak ada perbedaan signfikan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini antara karakteristik perusahaan dan karakteristik
sebanyak 182 perusahaan, yang terdiri dari 42 auditor eksternal perusahaan yang melakukan
perusahaan yang melakukan kecurangan kecurangan pelaporan keuangan dan perusaha-
pelaporan keuangan dan 140 perusahaan yang an yang tidak melakukan kecurangan pelaporan
tidak melakukan kecurangan pelaporan ke- keuangan di Indonesia. Oleh karena itu, karak-
uangan. teristik perusahaan dan karakteristik auditor
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksternal hendaknya dijadikan pertimbangan
leverage, Return on Assets (ROA), perubahan dalam pengambilan keputusan ekonomi sehingga
total aset, financial distress, dan umur perusahaan para pelaku pasar dapat lebih berhati-hati dalam
tidak berpengaruh terhadap kecurangan pe- mengambil keputusan ekonomi. Bagi para regu-
laporan keuangan. Hasil penelitian ini juga lator, misalnya Bapepam, hendaknya melakukan
menunjukkan bahwa audit firm tenure dan status pembinaan dan pengawasan secara lebih men-
KAP sebagai variabel moderating juga tidak dalam karena pada kasus kecurangan pelaporan
memoderasi leverage, Return on Assets (ROA), keuangan di Indonesia tidak ada perbedaan
perubahan total aset, financial distress, dan umur signfikan antara karakteristik perusahaan dan
perusahaan terhadap kecurangan pelaporan karakteristik auditor eksternal perusahaan yang
keuangan. melakukan kecurangan pelaporan keuangan dan
Keterbatasan Penelitian. Keterbatasan dari perusahaan yang tidak melakukan kecurangan
penelitian ini adalah: pelaporan keuangan di Indonesia.
1. Variabilitas variabel dependen yang dapat Saran. Dalam penelitian selanjutnya sebaik-
dijelaskan dengan variabilitas variabel inde- nya periode penelitian lebih panjang sehingga
penden hanya 29,5 persen. Berarti masih diperoleh jumlah sampel yang lebih besar. Bebe-
banyak variabel independen yang belum rapa variabel independen ditambahkan untuk
terdapat pada model penelitian ini. memperoleh model yang lebih komprehensif
2. Lima hipotesis untuk variabel independen sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang
dalam penelitian ini semuanya ditolak. Hal lebih baik. Beberapa variabel independen yang
ini disebabkan karena tidak ada perbedaan belum atau jarang diuji, misalnya rasio komposisi
signifikan antara perusahaan yang melaku- aset, rasio aktivitas, dan rasio produktivitas dapat
kan kecurangan pelaporan keuangan dan ditambahkan sehingga dapat menambah literatur
perusahaan yang tidak melakukan kecu- bagi penelitian di masa yang akan datang.
rangan pelaporan keuangan. Periode pe-
nelitian yang pendek juga dapat menjadi DAFTAR PUSTAKA
salah satu penyebab penolakan hipotesis
penelitian. Altman, 2009. “Post-Chapter 11 Bankruptcy
3. Sepuluh hipotesis untuk variabel modera- Performance: Avoiding Chapter 22”. Journal
ting dalam penelitian ini semuanya ditolak. Hal of Applied Corporate Finance, Vol. 21, No.
ini berarti audit firm tenure dan status KAP 3, pp. 54-64.
Bai, B., J, Yen, and X. Yang. 2008. “False Financial
bukan merupakan variabel moderating bila
Statements: Characteristics Of China’s Listed
dikaitkan dengan kecurangan pelaporan Companies And CART Detecting Approach”.
keuangan. International Journal of Information
94 SUBROTO Aset

Technology & Decision Making, Vol. 7, No. Indriani, Resty. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang
2, pp. 339–359. Mempengaruhi Kepuasan Klien Kantor
Bapepam. 2005. Siaran Pers Badan Pengawas Akuntan Publik di Indonesia (Survey Pada
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa
Bapepam. 2006. Siaran Pers Badan Pengawas Efek Indonesia)”. Jurnal Ekonomi dan
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Informasi Akuntansi, Vol. 2, No. 1, hal. 1-26
Bapepam. 2007. Siaran Pers Badan Pengawas Jensen, M. C. and W.H. Meckling. 1976. “Theory
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs
Bapepam. 2008. Siaran Pers Badan Pengawas and Ownership Structure”. Journal of
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-
Bapepam. 2009. Siaran Pers Badan Pengawas 360.
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Johnson, V.E., I.K Khurana and J.K Reynolds.
Bapepam. 2010. Siaran Pers Badan Pengawas 2002.”Audit Firm Tenure and The Quality of
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Financial Reports”. Contemporary
Carcello, J. and A. Nagy. 2004. “Audit Firm Tenure Accounting Research, Vol. 19, No. 4, pp. 637-
and Fraudulent Financial Reporting”. Auditing: 660.
A Journal of Practice & Theory, Vol. 23, No. Lennox, S. Clive. 1999. “Non-Audit Fees, Disclosure
2, pp. 55-69. and Audit Quality”. The European Accounting
Effendi, Arief. 2006. “Fraudulent Financial Reporting: Review, Vol 8, No. 2, pp. 239–252.
Tanggung Jawab Auditor Independen”. Myers, J., L. A. Myers, and T. C. Omer. 2003.
Seminar Umum Universitas Internasional “Exploring The Term of The Auditor-Client
Batam. Relationship and The Quality of Earnings: A
Geiger, M. A. and K. Raghunandan. 2002. “Audit Case for Mandatory Auditor Rotation?”. The
Tenure and Audit Reporting Failures”. Accounting Review, Vol. 78, No. 3, pp. 779-
Auditing: A Journal of Practice & Theory, 799.
Vol. 21, No. 1, pp. 67-78. Persons, Obeua. 1995. “Using Financial Statement
George, Nashwa. 2009. “The Relationship Between Data to Identify Factor Associated with
Audit Firm Tenure and Probability of Financial Fraudulent Financial Reporting”. Journal of
Statement Fraud”. Journal of Academic Applied Business Research. Vol. 11, pp. 38-
Business and Economics, Vol. 9, No. 4, pp. 46.
54-65. Ramadhani, A.S. dan Lukviarman, Niki. 2009.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis “Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan
Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. menggunakan Model Altman Pertama, Altman
Semarang: Badan Penerbit Diponegoro. Revisi, dan Altman Modifikasi dengan Ukuran
Hutomo, O. Suryo. 2012. “Cara Mendeteksi dan Umur Perusahaan sebagai Variabel Penjelas
Fraudulent Financial Reporting Dengan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
Menggunakan Rasio-Rasio Finansial (Studi Terdaftar di BEI)”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol.
Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Annual 13, No. 1, hal 15-28.
Report Bapepam)”. Skripsi S1 Universitas Rosid, Abdul. 2012. “Kinerja Perusahaan dan Analisis
Diponegoro. Kredit”. Pusat Pengembangan Bahan Ajar –
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2005. UMB. http://ml.scribd.com/doc/90829890/
BEI Information Center 99007-11-141591649080 (diakses 14 Juni
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2006. 2012)
BEI Information Center Rudyawan, A.P. dan Badera, I.D.N. 2008. “Opini
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2007. Audit going Concern: Kajian Berdasarkan
BEI Information Center Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2008. Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor”.
BEI Information Center E-Journal Universitas Udayana. ejournal.
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2009. u n u d . a c . id /o k% 2 0 a rr y% 2 0 p ra ta ma %
BEI Information Center 20&%20badera.doc (diakses 14 Mei 2012).
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2010. Salman, Kautsar. 2002. “Penggunaan Rasio
BEI Information Center Keuangan untuk Mengidentifikasi Kecurangan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 95

Pelaporan Keuangan”. Ventura: Jurnal Nasional Akuntansi XI, Vol. 2, hal: 1-23.
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Vol. 5, No. 1, Sumarwoto. 2006. “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP
hal: 207-217. Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Thesis
Sherliza, P. Nelson. 2011.”Fraudulent Financial S2 Universitas Diponegoro.
Reporting: A Basic Analysis”. Research Toit, E Du. 2008. “Characteristics of Companies
Management Centre, IIUM, Kuala Lumpur. with A Higher Risk of Financial Statement Fraud:
Sherliza, P. Nelson. 2011.” Fraudulent Financial A Survey of The Literature”. South African
Reporting: An Empirical Analysis in Malaysia”. Journal of Accounting Research, Vol. 22, pp.
http://dx.doi.org./10.2139/ssrn.1966317 1-34.
(diakses 21 April 2012). Wibowo, A. dan H. Rossieta. 2008. “Faktor-Faktor
Soselisa, Rangga dan Mukhlasin. 2008. “Pengaruh Determinasi Kualitas Audit: Suatu Studi Dengan
Faktor Kultur Organisasi, Manajemen, Strategik, Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”.
Keuangan, Dan Auditor Terhadap Kecen- Simposium Nasional Akuntansi XII, Vol. 1, hal:
derungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada 1-34.
Perusahaan Publik Di Indonesia”. Simposium

Anda mungkin juga menyukai