1
ISSN 1693-928X
Abstract: The purpose of this study was to examines the firms characteristics and
external audit firms characteristics that influenced the fraudulent financial reporting in
Indonesia. The external audit firms characteristics was used as moderating variables for
this research.The population of this study was companies in Indonesia. The sample used
consisted of fraud firms and non-fraud firms. The number of samples used in this study
were 182 companies. The press release reports of Bapepam for 2005-2010 were used to
collect data on fraud firms. The samples for non-fraud firms consisted of companies
which listed at BEI for 2005-2010. Logistic regression methods were used to test the
research hypotheses.The study found that leverage, ROA, change in total assets, financial
distress, company age, audit firm tenure, and audit firm’s status were not significantly
associated with fraudulent financial reporting.
Hasil penelitian George (2009) serta Carcello Berlatar belakang dari hal tersebut, melalui
dan Nagy (2004) menunjukkan bahwa kemung- penelitian ini penulis bertujuan untuk mengem-
kinan kecurangan laporan keuangan adalah bangkan dan menguji tentang pengaruh karak-
negatif bila dikaitkan dengan auditor firm tenure. teristik perusahaan dan karakteristik auditor
Hal ini berarti bahwa semakin lama masa auditor eksternal terhadap kecurangan pelaporan ke-
firm tenure, semakin rendah probabilitas bahwa uangan di Indonesia. Adapun rumusan maslah
klien tersebut akan terlibat dalam kecurangan dalam penelitian ini adalah:
pelaporan keuangan. Hasil penelitian George 1. Apakah karakteristik perusahaan (leverage,
(2009), Carcello dan Nagy (2004), serta Geiger ROA, perubahan total aset, financial distress,
dan Raghunandan (2002) juga menunjukkan dan umur perusahaan) secara parsial
bahwa kecurangan pelaporan keuangan yang mempengaruhi kecurangan pelaporan keuangan
paling mungkin terjadi adalah pada tahun-tahun perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
awal keterlibatan auditor. Hal ini disebabkan Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai tahun
karena kurangnya pengetahuan khusus tentang 2010?
klien di awal perikatan dengan auditor sehingga 2. Apakah karakteristik perusahaan (leverage,
mengakibatkan rendahnya kemampuan dalam ROA, perubahan total aset, financial distress,
mendeteksi salah saji material. Perikatan yang lama dan umur perusahaan) secara simultan
akan membantu auditor mengembangkan penge- mempengaruhi kecurangan pelaporan keuangan
tahuan khusus tentang klien dan pemahaman perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
mendalam tentang bisnis serta risiko bisnis klien. Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai tahun
Berbeda dengan penelitian lainnya, penelitian 2010?
Johnson et al. (2002) tidak menemukan bukti 3. Apakah karakteristik auditor eksternal (audit
bahwa perikatan yang lebih lama (9 tahun atau firm tenure dan status KAP) merupakan faktor
lebih) berhubungan dengan rendahnya kualitas yang memoderasi pengaruh karakteristik
laporan keuangan. perusahaan (leverage, ROA, perubahan total
Penelitian yang dilakukan di Indonesia, seperti aset, financial distress, dan umur perusahaan)
penelitian yang dilakukan Sumarwoto (2006) terhadap kecurangan pelaporan keuangan
terhadap 181 perusahaan di Indonesia, menemu- perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa
kan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai tahun
antara kebijakan rotasi yang bersifat mandatory 2010?
pada kualitas laporan keuangan. Penelitian
Soselisa dan Mukhlasin (2008) menunjukkan TINJAUAN TEORITIS
bahwa financial leverage dan jenis KAP tidak
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan Teori Agensi. Jensen dan Meckling (1976)
akuntansi. Penelitian Soselisa dan Mukhlasin menyatakan bahwa ketika pemilik yang sekaligus
(2008) juga menunjukkan bahwa komposisi aktiva merangkap sebagai manajer (owner manager)
lancar dalam aktiva perusahaan, ukuran perusa- menjual sebagian sahamnya kepada pihak luar,
haan, dan opini auditor secara signifikan ber- biaya agensi akan muncul karena adanya asimetri
pengaruh terhadap kecenderungan kecurangan informasi dan konflik kepentingan antara prinsipal
akuntansi. Hal ini kontradiksi dengan penelitian dan agen. Adanya biaya agensi menyebabkan pihak
Palmrose (1988) dalam Soselisa dan Mukhlasin manajemen harus dapat mengurangi biaya agensi
(2008) yang menemukan bahwa kasus kecura- untuk meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu
ngan lebih jarang terjadi pada perusahaan yang cara untuk mengurangi biaya agensi adalah dengan
menggunakan jasa KAP yang masuk dalam melakukan pengungkapan informasi perusahaan.
kelompok The Big Six. Penelitian yang dilakukan Pihak agen diwajibkan memberikan laporan
oleh Persons (1995) juga menunjukkan bahwa periodik kepada pihak prinsipal tentang kondisi
financial leverage berpengaruh secara signifikan perusahaan yang dijalankannya. Pihak prinsipal
dengan kecenderungan kecurangan akuntansi. akan menilai kinerja agennya melalui laporan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 85
Hubungan Perubahan Total Aset dengan yang berumur muda ingin menarik banyak investor
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Pertamba- baru dan berusaha untuk tetap melangsungkan
han aset suatu perusahaan mencerminkan bahwa hidup perusahaan. Keinginan ini mendorong per-
perusahaan tersebut sedang mengalami pertum- usahaan untuk selalu menampilkan kinerja per-
buhan. Akan tetapi terdapat kemungkinan bahwa usahaan yang baik. Apabila manajemen dihadap-
aset tidak dilaporkan secara semestinya di dalam kan pada kenyataan bahwa kinerja perusahaan
laporan keuangan sehingga total aset disajikan tersebut buruk maka mereka akan berusaha untuk
tidak sewajarnya di laporan keuangan. Persons menampilkan kinerja perusahaan yang seolah-olah
(1995) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan baik. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
yang melakukan kecurangan akuntansi biasanya melakukan kecurangan pelaporan keuangan.
melakukan overstatements terhadap piutang Penelitian Toit (2008) menemukan bahwa
usaha dan persediaan. perusahaan yang melakukan kecurangan pela-
Penelitian George (2009) menemukan bahwa poran keuangan adalah perusahaan yang berumur
variabel pertumbuhan total aset berpengaruh signifi- muda. Lebih lanjut, penelitian Ramadhani dan
kan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Lukviarman (2009) juga membuktikkan bahwa
Kontradiksi dengan penelitian George (2009), perusahaan yang berumur di bawah 30 tahun
penelitian Toit (2008) menemukan bahwa per- memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami
tumbuhan aset bukan merupakan karakteristik kebangkrutan dibandingkan dengan perusahaan
perusahaan yang berhubungan dengan kecurangan yang berumur di atas 30 tahun. Situasi ini akan
pelaporan keuangan. mendorong perusahaan untuk melakukan kecu-
Ha3 :Perubahan total aset berpengaruh positif rangan pelaporan keuangan.
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Ha5 : Umur perusahaan berpengaruh negatif ter-
Hubungan Financial Distress dengan hadap kecurangan pelaporan keuangan.
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Financial Hubungan Karakteristik Perusahaan
distress adalah suatu situasi dimana arus kas dengan Kecurangan Pelaporan Keuangan.
operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang
kewajiban-kewajiban lancar (seperti hutang dagang berbeda dengan perusahaan lainnya. Salah satu
atau beban bunga) dan perusahaan terpaksa pencerminan karakteristik perusahaan adalah
melakukan tindakan perbaikan (Ramadhani dan kinerja keuangan perusahaan tersebut. Apabila
Lukviarman, 2009). Apabila sebuah perusahaan kinerja keuangan perusahaan buruk maka per-
mengalami financial distress yang tinggi maka akan usahaan akan mendapatkan pandangan negatif
semakin tinggi pula kemungkinannya melakukan dari berbagai pihak, misalnya pihak investor. Hal
kecurangan pelaporan keuangan (Carcello dan ini akan mendorong pihak manajemen untuk
Nagy, 2004). Berbeda dengan penelitian Carcello menghasilkan kinerja keuangan yang baik untuk
dan Nagy (2004), George (2009) menyatakan mempertahankan investor mereka dan menarik
bahwa variabel financial distress tidak berpe- perhatian investor baru. Apabila kinerja keuangan
ngaruh terhadap kemungkinan kecurangan pela- perusahaan buruk maka akan mendorong pihak
poran keuangan. manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan
Ha4: Financial distress berpengaruh positif sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. curang. Beberapa penelitian terdahulu juga telah
Hubungan Umur Perusahaan dengan menguji pengaruh kinerja keuangan yang di-
Kecurangan Pelaporan Keuangan. Faktor umur tampilkan dalam rasio-rasio keuangan terhadap
perusahaan juga merupakan faktor yang mem- kecurangan pelaporan keuangan (George, 2009;
pengaruhi kinerja perusahaan. Semakin lama Sherliza, 2011; Toit, 2008).
perusahaan berdiri maka perusahaan tersebut Ha6 : Karakteristik perusahaan (leverage, ROA,
semakin menunjukkan eksistensinya dalam perubahan total aset, financial distress, dan
lingkungannya dan makin bisa meningkatkan umur perusahaan) secara simultan berpe-
kepercayaan investor (Rosid, 2012). Perusahaan ngaruh terhadap kecurangan pelaporan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 87
nya dibagi dengan total aset tahunn-1, Financial HASIL DAN PEMBAHASAN
Distress (FD) FD = (6,56) * [modal kerja / total
aset] + (3,26) * [laba ditahan / total aset] + (6,72) Penilaian Keseluruhan Model (Overall
* [laba sebelum bunga dan pajak / total aktiva] + Model Fit). Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
(1,05) * [nilai buku ekuitas / nilai buku hutang], selisih -2LogL adalah 39.398 dengan df 17 dan
Umur Perusahaan (UMUR), dihitung dari awal angka ini signifikan secara statistik (0,002<0,05).
mula perusahaan didirikan berdasarkan akta Hal ini berarti penambahan variabel independen
pendirian perusahaan sampai pada tahun per- (LEV, ROA, ASSTGROW, FD, dan UMUR) ke
usahaan tersebut diteliti. dalam model memperbaiki model fit. Lebih lanjut,
Variabel Moderating. Terdiri dari Audit Firm hasil pengujian Hosmer and Lemeshow Test pada
Tenure (TENURE) diukur sebagai lamanya Tabel 2 juga menunjukkan bahwa besarnya nilai
perikatan selama beberapa tahun berturut-turut statistik Hosmer and Lemeshow Test sebesar
antara auditor dan klien dan Status KAP 10.031 dengan probabilitas signifikansi 0,263 yang
(STATUS). Dalam penelitian ini, status Kantor nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti model
Akuntan Publik (KAP) diberi bobot antara 0 atau dapat diterima. Hasil uji kekuatan prediksi model
1 (1 untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang pada Tabel 3 juga menunjukkan bahwa kekuatan
berafiliasi dengan OAA/KAPA dan 0 untuk Kantor prediksi model untuk memprediksi kecurangan
Akuntan Publik (KAP) non-afiliasi dengan OAA/ pelaporan keuangan adalah 80,8 persen.
KAPA). Persamaan Regresi. Berdasarkan Tabel 4
Model Regresi. Metode analisis data yang dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari
digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian penelitian ini. Apabila koefisien regresi dimasukkan
logistic regression (regresi logistik). Model yang dalam model di atas, maka persamaan matematis
digunakan untuk menguji hubungan antara variabel yang diperoleh adalah:
yang berhubungan secara spesifik dapat dirumus- Yi,t = -0.679 - 2.371LEVi,t – 24.585ROAi,t +
kan sebagai berikut: 0.085ASSTGROWi,t + 0.294FDi,t +
Yi,t = β + β1LEVi,t + β2ROAi,t + 0.431UMURi,t – 0.936TENUREi,t +
β3ASSTGROWi,t + β4FDi,t + β5UMURi,t + 2.383STATUSi,t + 1.028(LEV*
β6TENUREi,t + β7STATUSi,t + TENURE)i,t + 18.305(LEV*STATUS)i,t +
β8(LEV*TENURE)i,t + 0.729(ROA*TENURE)i,t +
β9(LEV*STATUS)i,t + 21.181(ROA*STATUS)i,t +
β10(ROA*TENURE)i,t + 0.001(ASSTGROW*TENURE)i,t –
β11(ROA*STATUS)i,t + 0.088(ASSTGROW*STATUS)i,t +
β12(ASSTGROW*TENURE)i,t + 0.007(FD*TENURE)i,t +
β13(ASSTGROW*STATUS)i,t + 0.326(FD*STATUS)i,t –
β14(FD*TENURE)i,t + β15(FD*STATUS)i,t 0.011(UMUR*TENURE)i,t –
β16(UMUR*TENURE)i,t + 0.407(UMUR*STATUS)i,t
β17(UMUR*STATUS)i,t + Ei,t (4.2)
Tabel 1
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df Sig.
Step 1 Step 39.398 17 .002
Block 39.398 17 .002
Model 39.398 17 .002
Sumber: data sekunder yang diolah
90 SUBROTO Aset
Tabel 2
Hosmer and Lemeshow Test
Tabel 3
Hasil Uji Kekuatan Prediksi Model
Observed Predicted
Percentage Correct
TIDAK MELAKUKAN KECURANGAN 97.1
MELAKUKAN KECURANGAN 26.2
Overall Percentage 80.8
a. The cut value is .500
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4
Hasil Uji Hipotesis dengan Menggunakan Variabel Moderating
a. Variable(s) entered on step 1: LEV, ROA, ASSTGROW, FD, UMUR, TENURE, STATUS, LEV*TENURE,
LEV*STATUS, ROA*TENURE, ROA*STATUS, ASSTGROW*TENURE, ASSTGROW*STATUS, FD*TENURE,
FD*STATUS, UMUR*TENURE, UMUR*STATUS
Sumber: data sekunder yang diolah
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 91
Pengujian Hipotesis. Hasil pengujian nilai menemukan bahwa financial leverage tidak
Nagelkerke R Square pada tabel 6 diperoleh nilai berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
sebesar 0.295 yang berarti variabilitas variabel akuntansi. Hasil penelitian Hutomo (2012) juga
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas menunjukkan bahwa debt to total assets terbukti
variabel independen sebesar 29,5 persen. tidak berpengaruh signifikan dalam mendeteksi
Sedangkan sisanya yaitu 70,5 persen dijelaskan oleh kecurangan dalam pelaporan keuangan.
model lainnya yang tidak dimasukkan dalam model 2. Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2)
regresi. Variabel Return on Assets (ROA) mempunyai
1. Pengujian Hipotesis Pertama (Ha1) sig. (0.156) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini berarti
Variabel leverage (LEV) mempunyai sig. variabel Return on Assets (ROA) tidak signifikan
(0.093) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini berarti variabel pada level 5% sehingga hipotesis alternatif ditolak
leverage (LEV) tidak signifikan pada level 5% dan variabel Return on Assets (ROA) tidak
sehingga hipotesis alternatif ditolak. Dapat berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan
disimpulkan bahwa variabel leverage (LEV) tidak keuangan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan penelitian Toit (2008) yang menunjukkan bahwa
keuangan. profitabilitas bukan merupakan karakteristik
Hasil penelitian ini kontradiksi dengan be- perusahaan yang berhubungan dengan kecurangan
berapa penelitian terdahulu di luar negeri (Sherliza, pelaporan keuangan.
2011; George, 2009; Toit, 2008; Salman, 2002) 3. Pengujian Hipotesis Ketiga (Ha3)
yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh Variabel perubahan total aset (ASSTGROW)
positif terhadap kecurangan pelaporan keuangan. mempunyai sig. (0.232)> dari α (alfa)=0.05. Hal
Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa ini berarti variabel perubahan total aset
penelitian terdahulu di dalam negeri, misalnya (ASSTGROW) tidak signifikan pada level 5% dan
penelitian Soselisa dan Mukhlasin (2008) yang hipotesis alternatif ditolak. Dapat disimpulkan
Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis Tanpa Menggunakan Variabel Moderating
Tabel 6
Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square Test
bahwa variabel perubahan total aset (ASST Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai sig.
GROW) tidak berpengaruh terhadap kecurangan untuk variabel leverage, ROA, perubahan total
pelaporan keuangan. Sejalan dengan hasil pene- aset, financial distress, dan umur perusahaan
litian ini, hasil penelitian Toit (2008) juga yang dimoderasi oleh audit firm tenure adalah
menunjukkan bahwa perubahan total aset bukan 0,277; 0,668; 0,392; 0,837; dan 0,358. Kelima
merupakan karakteristik perusahaan yang nilai sig tersebut lebih besar dari nilai α (alfa)=
berhubungan dengan kecurangan pelaporan 0.05. Hal ini berarti hipotesis alternatif ke-7, ke-8,
keuangan. Kontradiksi dengan hasil penelitian ini, ke-9, ke-10, ke-11 semuanya ditolak sehingga
hasil penelitian George (2009) menunjukkan bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa audit firm tenure
pertumbuhan aset berpengaruh signifikan terhadap tidak memoderasi pengaruh leverage, ROA,
kecurangan pelaporan keuangan. perubahan total aset, financial distress, dan umur
4. Pengujian Hipotesis Keempat (Ha4) perusahaan terhadap kecurangan pelaporan
Variabel financial distress (FD) mempu- keuangan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
nyai sig. (0.255) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini penelitian Johnson et al. (2002) yang tidak
berarti variabel financial distress (FD) tidak menemukan bukti bahwa perikatan yang lebih lama
signifikan pada level 5% dan hipotesis alternatif (9 tahun atau lebih) berhubungan dengan rendah-
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa nya kualitas laporan keuangan. Penelitian Wibowo
variabel financial distress (FD) tidak berpengaruh dan Rossieta (2008) juga tidak menemukan bukti
terhadap kecurangan pelaporan keuangan. tentang pengaruh audit firm tenure terhadap
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil pe- kualitas audit.
nelitian George (2009) yang membuktikkan 8. Pengujian Hipotesis untuk Variabel
bahwa financial distress tidak berpengaruh ter- Moderating: Status KAP (H a12, Ha13,
hadap kemungkinan kecurangan pelaporan Ha14, Ha15, Ha16)
keuangan. Nilai sig. untuk variabel leverage, ROA,
5. Pengujian Hipotesis Kelima (Ha5) perubahan total aset, financial distress, dan umur
Variabel umur perusahaan (UMUR) mem- perusahaan yang dimoderasi oleh status KAP
punyai sig. (0.217) > dari α (alfa)=0.05. Hal ini pada Tabel 4 adalah 0,148; 0,214; 0,216; 0,217;
berarti hipotesis alternatif ditolak sehingga dapat dan 0,243. Hal ini berarti hipotesis alternatif ke-
disimpulkan bahwa variabel umur perusahaan 12, ke-13, ke-14, ke-15, ke-16 semuanya ditolak
(UMUR) tidak berpengaruh terhadap kecurangan karena kelima nilai sig. tersebut lebih besar dari
pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini kontra- nilai α (alfa)=0.05. Dapat ditarik kesimpulan
diksi dengan hasil penelitian Toit (2008) serta bahwa status KAP tidak memoderasi pengaruh
Rahmadani dan Lukviarman (2009) yang mene- leverage, ROA, perubahan total aset, financial
mukan bahwa umur perusahaan berhubungan distress, dan umur perusahaan terhadap ke-
negatif dengan kecurangan pelaporan keuangan. curangan pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini
6. Pengujian Hipotesis Keenam (Ha6) didukung oleh hasil penelitian Soselisa dan
Hasil perhitungan yang disajikan dalam Tabel Mukhlasin (2008) yang menunjukkan bahwa jenis
5 menunjukkan nilai sig. 0.331 > dari α (alfa)= KAP tidak berpengaruh terhadap kecenderungan
0.05. Nilai sig > dari α (alfa) mengidikasikan kecurangan akuntansi.
bahwa hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti
bahwa leverage, Return on Assets/ROA, SIMPULAN
perubahan total aset, financial distress, dan umur
perusahaan secara bersama-sama (simultan) tidak Kesimpulan. Beberapa kasus skandal
berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan seperti Enron, Global Crossing, World
keuangan. Com, dan lain-lainnya menyebabkan masalah
7. Pengujian Hipotesis untuk Variabel pelaporan keuangan dan kualitas audit menjadi
Moderating: Audit Firm Tenure (H a 7, fokus perhatian bagi para regulator di Amerika
Ha8, Ha9, Ha10, Ha11) Serikat. Beberapa karakteristik perusahaan dan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 93
karakteristik auditor eksternal dipandang dapat Implikasi. Hasil penelitian ini memberikan
mendorong timbulnya kecurangan dalam hal implikasi bagi berbagai pihak: bagi pengembangan
pelaporan keuangan. Penelitian ini menguji pe- studi tentang kualitas laporan keuangan dan pelaku
ngaruh karakteristik perusahaan (leverage, pasar, khususnya pemegang saham, investor, dan
ROA, dan perubahan total aset, financial kreditur, penelitian ini menyediakan suatu bukti
distress, dan umur perusahaan) dan karakteristik empiris bahwa profitabilitas dapat digunakan
auditor eksternal (audit firm tenure dan status menjadi indikator kecurangan pelaporan keuang-
KAP) terhadap kecurangan pelaporan keuangan. an. Lebih lanjut, tidak ada perbedaan signfikan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini antara karakteristik perusahaan dan karakteristik
sebanyak 182 perusahaan, yang terdiri dari 42 auditor eksternal perusahaan yang melakukan
perusahaan yang melakukan kecurangan kecurangan pelaporan keuangan dan perusaha-
pelaporan keuangan dan 140 perusahaan yang an yang tidak melakukan kecurangan pelaporan
tidak melakukan kecurangan pelaporan ke- keuangan di Indonesia. Oleh karena itu, karak-
uangan. teristik perusahaan dan karakteristik auditor
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksternal hendaknya dijadikan pertimbangan
leverage, Return on Assets (ROA), perubahan dalam pengambilan keputusan ekonomi sehingga
total aset, financial distress, dan umur perusahaan para pelaku pasar dapat lebih berhati-hati dalam
tidak berpengaruh terhadap kecurangan pe- mengambil keputusan ekonomi. Bagi para regu-
laporan keuangan. Hasil penelitian ini juga lator, misalnya Bapepam, hendaknya melakukan
menunjukkan bahwa audit firm tenure dan status pembinaan dan pengawasan secara lebih men-
KAP sebagai variabel moderating juga tidak dalam karena pada kasus kecurangan pelaporan
memoderasi leverage, Return on Assets (ROA), keuangan di Indonesia tidak ada perbedaan
perubahan total aset, financial distress, dan umur signfikan antara karakteristik perusahaan dan
perusahaan terhadap kecurangan pelaporan karakteristik auditor eksternal perusahaan yang
keuangan. melakukan kecurangan pelaporan keuangan dan
Keterbatasan Penelitian. Keterbatasan dari perusahaan yang tidak melakukan kecurangan
penelitian ini adalah: pelaporan keuangan di Indonesia.
1. Variabilitas variabel dependen yang dapat Saran. Dalam penelitian selanjutnya sebaik-
dijelaskan dengan variabilitas variabel inde- nya periode penelitian lebih panjang sehingga
penden hanya 29,5 persen. Berarti masih diperoleh jumlah sampel yang lebih besar. Bebe-
banyak variabel independen yang belum rapa variabel independen ditambahkan untuk
terdapat pada model penelitian ini. memperoleh model yang lebih komprehensif
2. Lima hipotesis untuk variabel independen sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang
dalam penelitian ini semuanya ditolak. Hal lebih baik. Beberapa variabel independen yang
ini disebabkan karena tidak ada perbedaan belum atau jarang diuji, misalnya rasio komposisi
signifikan antara perusahaan yang melaku- aset, rasio aktivitas, dan rasio produktivitas dapat
kan kecurangan pelaporan keuangan dan ditambahkan sehingga dapat menambah literatur
perusahaan yang tidak melakukan kecu- bagi penelitian di masa yang akan datang.
rangan pelaporan keuangan. Periode pe-
nelitian yang pendek juga dapat menjadi DAFTAR PUSTAKA
salah satu penyebab penolakan hipotesis
penelitian. Altman, 2009. “Post-Chapter 11 Bankruptcy
3. Sepuluh hipotesis untuk variabel modera- Performance: Avoiding Chapter 22”. Journal
ting dalam penelitian ini semuanya ditolak. Hal of Applied Corporate Finance, Vol. 21, No.
ini berarti audit firm tenure dan status KAP 3, pp. 54-64.
Bai, B., J, Yen, and X. Yang. 2008. “False Financial
bukan merupakan variabel moderating bila
Statements: Characteristics Of China’s Listed
dikaitkan dengan kecurangan pelaporan Companies And CART Detecting Approach”.
keuangan. International Journal of Information
94 SUBROTO Aset
Technology & Decision Making, Vol. 7, No. Indriani, Resty. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang
2, pp. 339–359. Mempengaruhi Kepuasan Klien Kantor
Bapepam. 2005. Siaran Pers Badan Pengawas Akuntan Publik di Indonesia (Survey Pada
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa
Bapepam. 2006. Siaran Pers Badan Pengawas Efek Indonesia)”. Jurnal Ekonomi dan
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Informasi Akuntansi, Vol. 2, No. 1, hal. 1-26
Bapepam. 2007. Siaran Pers Badan Pengawas Jensen, M. C. and W.H. Meckling. 1976. “Theory
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs
Bapepam. 2008. Siaran Pers Badan Pengawas and Ownership Structure”. Journal of
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-
Bapepam. 2009. Siaran Pers Badan Pengawas 360.
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Johnson, V.E., I.K Khurana and J.K Reynolds.
Bapepam. 2010. Siaran Pers Badan Pengawas 2002.”Audit Firm Tenure and The Quality of
Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Financial Reports”. Contemporary
Carcello, J. and A. Nagy. 2004. “Audit Firm Tenure Accounting Research, Vol. 19, No. 4, pp. 637-
and Fraudulent Financial Reporting”. Auditing: 660.
A Journal of Practice & Theory, Vol. 23, No. Lennox, S. Clive. 1999. “Non-Audit Fees, Disclosure
2, pp. 55-69. and Audit Quality”. The European Accounting
Effendi, Arief. 2006. “Fraudulent Financial Reporting: Review, Vol 8, No. 2, pp. 239–252.
Tanggung Jawab Auditor Independen”. Myers, J., L. A. Myers, and T. C. Omer. 2003.
Seminar Umum Universitas Internasional “Exploring The Term of The Auditor-Client
Batam. Relationship and The Quality of Earnings: A
Geiger, M. A. and K. Raghunandan. 2002. “Audit Case for Mandatory Auditor Rotation?”. The
Tenure and Audit Reporting Failures”. Accounting Review, Vol. 78, No. 3, pp. 779-
Auditing: A Journal of Practice & Theory, 799.
Vol. 21, No. 1, pp. 67-78. Persons, Obeua. 1995. “Using Financial Statement
George, Nashwa. 2009. “The Relationship Between Data to Identify Factor Associated with
Audit Firm Tenure and Probability of Financial Fraudulent Financial Reporting”. Journal of
Statement Fraud”. Journal of Academic Applied Business Research. Vol. 11, pp. 38-
Business and Economics, Vol. 9, No. 4, pp. 46.
54-65. Ramadhani, A.S. dan Lukviarman, Niki. 2009.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis “Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan
Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. menggunakan Model Altman Pertama, Altman
Semarang: Badan Penerbit Diponegoro. Revisi, dan Altman Modifikasi dengan Ukuran
Hutomo, O. Suryo. 2012. “Cara Mendeteksi dan Umur Perusahaan sebagai Variabel Penjelas
Fraudulent Financial Reporting Dengan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
Menggunakan Rasio-Rasio Finansial (Studi Terdaftar di BEI)”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol.
Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Annual 13, No. 1, hal 15-28.
Report Bapepam)”. Skripsi S1 Universitas Rosid, Abdul. 2012. “Kinerja Perusahaan dan Analisis
Diponegoro. Kredit”. Pusat Pengembangan Bahan Ajar –
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2005. UMB. http://ml.scribd.com/doc/90829890/
BEI Information Center 99007-11-141591649080 (diakses 14 Juni
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2006. 2012)
BEI Information Center Rudyawan, A.P. dan Badera, I.D.N. 2008. “Opini
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2007. Audit going Concern: Kajian Berdasarkan
BEI Information Center Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2008. Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor”.
BEI Information Center E-Journal Universitas Udayana. ejournal.
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2009. u n u d . a c . id /o k% 2 0 a rr y% 2 0 p ra ta ma %
BEI Information Center 20&%20badera.doc (diakses 14 Mei 2012).
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2010. Salman, Kautsar. 2002. “Penggunaan Rasio
BEI Information Center Keuangan untuk Mengidentifikasi Kecurangan
Vol. 14 No.1, 2012 Aset 95
Pelaporan Keuangan”. Ventura: Jurnal Nasional Akuntansi XI, Vol. 2, hal: 1-23.
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Vol. 5, No. 1, Sumarwoto. 2006. “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP
hal: 207-217. Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Thesis
Sherliza, P. Nelson. 2011.”Fraudulent Financial S2 Universitas Diponegoro.
Reporting: A Basic Analysis”. Research Toit, E Du. 2008. “Characteristics of Companies
Management Centre, IIUM, Kuala Lumpur. with A Higher Risk of Financial Statement Fraud:
Sherliza, P. Nelson. 2011.” Fraudulent Financial A Survey of The Literature”. South African
Reporting: An Empirical Analysis in Malaysia”. Journal of Accounting Research, Vol. 22, pp.
http://dx.doi.org./10.2139/ssrn.1966317 1-34.
(diakses 21 April 2012). Wibowo, A. dan H. Rossieta. 2008. “Faktor-Faktor
Soselisa, Rangga dan Mukhlasin. 2008. “Pengaruh Determinasi Kualitas Audit: Suatu Studi Dengan
Faktor Kultur Organisasi, Manajemen, Strategik, Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”.
Keuangan, Dan Auditor Terhadap Kecen- Simposium Nasional Akuntansi XII, Vol. 1, hal:
derungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada 1-34.
Perusahaan Publik Di Indonesia”. Simposium