Bab 4
Bab 4
Dari persamaan 2.3 Tahanan selimut tiang (Qs) dapat dihitung dengan
persamaan:
Ń
Qstiang =
Nilai Ń = (3 +4 + 4 + 2 + 4 +1 + 2 + 5 + 6 + 7 + 20 + 30 ) / 12
Nilai Ń = 7,3
, ,
Qstiang =
= 29 ton
Dari persamaan 2.1 kapasitas dukung ultimate (Qu) tiang dapat dihitung:
Qu = Qp + Qs
Qu = 202 + 29
= 231 ton
Untuk mencari faktor keamanan dapat di lihat dari persamaan 2.16 yaitu:
Qalltiang =
= 77 ton
58
Cek kekutan bahan tiang (P tiang)
Menurut mayerhoff untuk teg. ijin beton adalah 0,25 – 0,33 x fc’
= 125 kg/cm2
= 224250 kg
= 245, 25 ton
= 5,65ton
Bizin = 77 – 5, 65
59
Nilai 𝛼 (tabel 2.1) :1
Dari persamaan 2.8 untuk menghitung tahanan ujung tiang dapat di lihat:
Qb = 𝛼. 𝐾𝑑p. 𝑁𝑝. 𝐴p
Untuk mencari :
NP = (5 + 6 + 7 + 20 + 30 + 50+ 50) / 7
= 24
Qb = 1 x 200 x 24 x 0,1962
= 941,76 KN
Untuk mencari kapasitas daya dukung gesek tiang dapat dilihat dari
= 31,40 KN
60
Perhitungan kapasitas daya dukung gesek diameter 50 cm dari kedalaman 2
Dept α β1 Ni Asi Qs 50
2 1 1 3 1,57 31,40
3 1 1 5 1,57 41,87
4 1 1 5 1,57 41,87
5 1 1 4 1,57 36,63
6 1 1 4 1,57 36,63
7 1 1 3 1,57 31,40
8 1 1 2 1,57 26,17
9 1 1 4 1,57 36,63
10 1 1 5 1,57 41,87
11 1 1 6 1,57 47,10
12 1 1 7 1,57 52,33
13 1 1 30 1,57 172,70
591,63
Kapasitas daya dukung ultimate dapat di cari dari persamaan 2.10 yaitu:
Qu = Qb + Qs
Qu = 941, 76 + 591,63
= 1533,39 KN
= 156 Ton
Untuk mencari faktor keamanan dapat di lihat dari persamaan 2.16 yaitu:
Qalltiang =
156
=
= 52 Ton
Dari persamaan 2.8 untuk menghitung tahanan ujung tiang dapat di lihat:
61
Qptiang = Ap qp
Untuk mencari :
NP = (5 + 6 + 7 + 20 + 30 + 50+ 50) / 7
= 24
= 6185 kn/m2
=1213 kn
= 123 ton
Qs = P. L . Fav
nilai Ń = (3 +4 + 4 + 2 + 4 +1 + 2 + 5 + 6 + 7 + 20 + 30 ) / 12
Nilai Ń = 7,3
= 39 kn/m2
62
Qs = 1,57 x 12 x 39
= 734,76 kn
= 74 ton
Qu = Qp + Qs
= 123 + 74
= 197 ton
Ɵ = arc tg d/s
= arc 0,5/1,25
= 21,80o
m = 2 n = 3
( ) ( )
Eg = 1 – 21,80
. .
Eg = 0,71
63
4.6.1.2 Metode Los Angeles Group
,
Eg = 1 - [ 2 . (3 – 1) + (2 – 1) + √2 (2 – 3) . (3 – 1) ]
, . , . .
Eg = 0,95
,
Eg = 1 – [
( ^ )
]+
, ,
Eg = 1 – [
( , )
]+
^
Eg = 1,05
Hasil rekapan dari perhitungan efisiensi tiang (Eg) dengan jarak (s) yang
konfigurasi m
D jarak (s) Eg
metode xn
(m)
m n 2,5D 3D 4D 2,5D 3D 4D
2 3 0,5 1,25 1,5 2 0,71 0,76 0,77
Counvers - labarre 3 2 0,5 1,25 1,5 2 0,72 0,76 0,78
formula 2 2 0,5 1,25 1,5 2 0,76 0,8 0,81
4 2 0,5 1,25 1,5 2 0,7 0,74 0,79
2 3 0,5 1,25 1,5 2 0,95 1,02 1,05
Los Angeles 3 2 0,5 1,25 1,5 2 0,86 1,15 1,05
Group 2 2 0,5 1,25 1,5 2 0,9 1,02 1,06
4 2 0,5 1,25 1,5 2 0,84 1,29 1,05
2 3 0,5 1,25 1,5 2 1,05 1,05 1,05
3 2 0,5 1,25 1,5 2 1,05 1,05 1,05
Sheiler - kenney
2 2 0,5 1,25 1,5 2 1,05 1,05 1,05
4 2 0,5 1,25 1,5 2 1,05 1,05 1,05
Dari persamaan 2.15 kapasitas daya dukung izin kelompok tiang dengan
64
Qg = Eg . n . Qa
Qg = 0,71 . 6 . 35
Qg = 149 ton
Hasil perhitungan dari kapasitas daya dukung izin kelompok tiang (Qg)
dengan jumlah tiang yang berbeda bisa dilihat dari tabel 4.3
Tabel 4.3 perhitungan kapasitas daya dukung izin kelompok tiang (Qg)
Diameter Qu Qall Eg Qg (Ton)
Metode n
(m) (Ton) (Ton) 2,5D 3D 4D 2,5D 3D 4D
6 0,5 152 51 0,71 0,76 0,77 216 231 234
6 0,5 152 51 0,72 0,76 0,78 219 231 237
Mayerhoff 1956
4 0,5 152 51 0,76 0,8 0,81 154 162 164
8 0,5 152 51 0,7 0,74 0,79 283 300 320
6 0,5 156 52 0,71 0,76 0,77 221 237 240
Decourt – 6 0,5 156 52 0,72 0,76 0,78 224 237 243
Quaresma 1982 4 0,5 156 52 0,76 0,8 0,81 158 166 168
8 0,5 156 52 0,7 0,74 0,79 291 307 328
6 0,5 197 65 0,71 0,76 0,77 276 296 300
6 0,5 197 65 0,72 0,76 0,78 280 296 304
Briaud
4 0,5 197 65 0,76 0,8 0,81 197 208 210
8 0,5 197 65 0,70 0,74 0,79 364 384 410
Adapun rumus penurunan tunggal untuk metode semi empiris dari perhitungan
Diketahui :
Qp = 123T
Qslocal = 74T
= 0,5
D = 0,5 m
Ap = 𝜋 D2 = 0, 1962
P = 𝜋. 𝐷 = 1,57 𝑚
65
L = 12 m
Ep = 4700. √50 =
= 33234,0187 MPa
=3388872,887 T/m2
Cp = 0,03
Es = 918 T/m2
= 0,5
S = SS + SP + SPS
( . )
SS =
.
0,5
=
, ,
= 0,002 m
.
Sp =
.
,
=
,
= 0,001 m
( )
SPS = . . (1 – 𝜇s2) . Iws
.
( ) ,
= . . (1 – 0,52) . Iws
,
= 2 + 0,35 12/0,5
= 3,71
( ) ,
= x .x (1 – 0,52) x 3,71
,
= 0,009 m
66
S = SS + SP + SPS
= 0,012 m
= 1,2 cm
Untuk penurunan metode semi empiris dari metode mayerhoff dan Luciano –
metode d Ss Sp Sps S
mayerhoff 0,5 0,003 0,001 0,01 0,014
luciano - decourt 0,5 0,002 0,008 0,007 0,017
Briaud 0,5 0,002 0,001 0,009 0,012
Untuk perhitungan metode empiris bisa di lihat dari persamaan 28 pada beban
𝑑 𝑞. 𝐿
S= +
100 𝐴𝑝 . 𝐸𝑝
0,5 194 . 12
S= +
100 0,1962 . 3388872,887
S = 0,008 m
Sedangkan beban yang bekerja pada pondasi jumlah lainnya dapat dilihat pada
tabel 4.5
67
6 0,5 12 0,19625 3388872,887 194 0,008
8 0,5 12 0,19625 3388872,887 270 0,009
Untuk mencari penurunan pada kelompok tiang menurut Vesic 1977 bisa
Sg = S 𝐵/𝐷
Sg = 0,012 x 2,25/0,5
Sg = 0,025 m
Dan untuk penurunan pada kelompok tiang metode lainnya dapat di lihat
jumlah tang S B d Sg
4 0,007 2,25 0,5 0,015
6 0,008 2,25 0,5 0,017
8 0,009 2,25 0,5 0,019
68
4.7.3 Penurunan Yang Diijinkan
Untuk mencari penurunan yang diijinkan menurut Reese & Wright bisa
𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ≤ 𝑆iji𝑛
𝑆iji𝑛 = 10%. 𝐷
= 0,05 m
= 5 cm
Program plaxis merupakan metode elemen hingga untuk perhitungan daya dukung
lain berdasarkan analisis program dan untuk mendapatkan daya dukung lateral
berikut:
settings
69
Gambar 4.3. General Settings
2. Kemudian akan muncul layar kerja sesuai dengan yang telah di tentukan
3. Lalu pilih icon work planes untuk menentukan bidang kerja dalam arah
70
arah vertikal didefinisiskan sebagai sumbu Y.
4. Pilih icon piles untuk membuat dimensi tiang pancang, pada layar kerja ini
digunakan tipe pondasi spun pile karena pondasi berbentuk lingkaran, dan
pada kolom width masukan dimensi tiang pancang yang ingin digunakan.
5. Pilih icon borehole untuk menentukan tebal lapisan tanah,jenis tanah dan
71
Gambar 4.7. Borehole
untuk mendefinsikan data tanah yang digunakan pilih (new..) sebuah kotak
dialog baru yang terdiri dari lembar tab general, parameters dan interfaces
analisa yang akan digunakan dan kondisi tanah yang akan dimodelkan.
parameter tanah berupa berat isi tanah dalam kondisi kering dan dalam
kondisi jenuh air serta pemabilitas tanah dalam arah horizontal dan arah
vertikal. Setelah itu pilih tombol <Next> atau pilih tab parameters.
Gambar 4.9. Lembar tab General pada kotak dialog Mohr- columb
Pada lembar tab parameters, masukan data modulus elastisitas, poisson ratio,
dan sudut geser tanah berturut – turut pada kotak Eref, v (nu), cref, dan
73
Gambar 4.10. Lembar tab Parameters pada kotak dialog Mohr- columb
7. Lalu tentukan beban aksial yang akan diberikan dengan memilih icon point
lalu letakan beban lateral yang sudah di set pada koordinat yang diinginkan.
74
Gambar 4.12. Point Load
Update.
75
10. Lalu pilih calculation > Next phase untuk memulai langkah perhitungan
11. Setelah menentukan langkah – langkah perhitungan, pilih model > 2D Mesh
12. Setelah selesai, pilih calculation untuk memasukan data tanah dan beban
aksial ke perhitungan
76
Gambar 4.17. Pemasukan material ke perhitungan
77
4.8.2 Hasil Analisa Plaxis 3D Foundation
1. Kelompok tiang
Gambar 4.19. Tampilan output daya dukung aksial kelompok tiang 4 tiang
Foundation, di dapat daya dukung izin satu tiang dalam kelompok untuk
78
b. Kelompok tiang 6 tiang
Gambar 4.21. Tampilan output daya dukung aksial kelompok tiang 6 tiang
Load (KN)
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000
0
-0,5
-1
settelement (mm)
-1,5
-2
-2,5
-3
-3,5
-4
-4,5
-5
Foundation, di dapat daya dukung izin satu tiang dalam kelompok untuk
79
c. Kelompok tiang 8 tiang
Gambar 4.23. Tampilan output daya dukung aksial kelompok tiang 8 tiang
Load (KN)
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 3000 3250
0
-0,5
-1
-1,5
Settlement (mm)
-2
-2,5
-3
-3,5
-4
-4,5
-5
Foundation, di dapat daya dukung izin satu tiang dalam kelompok untuk
80
4.9 Hasil Analisis Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang
rekapitulasi analisis kapasitas daya dukung tiang dapat dilihat pada tabel 4.8 .
Qu Qall Qg P
Metode n Eg Cek
(Ton) (Ton) (ton) (Ton)
4 152 51 0,76 154 138 Aman
mayerhoff 1956 6 152 51 0,72 219 194 Aman
8 152 51 0,70 283 270 Aman
4 105 52 0,76 158 138 Aman
Decourt - Quaresma
6 105 52 0,72 224 194 Aman
1982
8 105 52 0,70 291 270 Aman
4 166 55 0,76 168 138 Aman
Briaud 6 166 55 0,72 239 194 Aman
8 166 55 0,70 310 270 Aman
4 108 36 0,76 109 138 Aman
Plaxis 3D 6 141 47 0,72 203 194 Aman
8 216 72 0,70 403 270 Aman
81
BAB 5 Bab 5 kesimpilan Dan Saran
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Hasil dari analisis kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang pada
pembangunan Bogor E-coomerce Hub, dengan diameter tiang 0,5 m dan panjang
1. Untuk efisiensi kelompok tiang dengan jarak yang berbeda yaitu S = 2,5 D, S
Mayerhoff 51 ton
Briaud 55 ton
82
c. Hasil perhitungan daya dukung kelompok (Qg)
Metode n Qg (ton)
4 154
mayerhoff 1956 6 219
8 283
4 168
Decourt - Quaresma 1982 6 239
8 310
4 168
Briaud 6 239
8 310
4 109
Plaxis 3d 6 203
8 403
3. Penurunan pondasi
dan empiris
Metode empiris
Metode empiris
jumlah tang S B d Sg
4 0,007 2,25 0,5 0,015
6 0,008 2,25 0,5 0,017
8 0,009 2,25 0,5 0,019
83
Metode semi empiris
5.2 Saran
Adapun saran yang bisa di sampaikan setelah melakukan penelitian ini sebagai
berikut:
beberapa metode.
3. Membandingkan hasil nilai daya dukung tersebut dan ambil yang terkecil,
karena semakin kecil niali daya dukung maka semakin aman pondasi
84
BAB 6 DAFTAR PUSTAKA
1. Bowles, Joseph E. 1988. Analisis Dan Desain Pondasi Jilid 1 Edisi Keempat
2. Fadilah, Ully Nurul. 2018. Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile
Berdasarkan Data N-SPT Rumus Reese & Wright Dan Penurunan. Jurnal.
Standarisasi Nasional).
85