Anda di halaman 1dari 7

Amarah

Amarah bergemuruh

Megah-megah merah pun tak berani menampakkan cahayanya

Firman-firman tuhan kurapalkan dengan nada kesal

Amarah belum kunjung meredah

Gejolak membabi buta meronta-ronta

Fikir ku masih bisa membendung

Wajah ku sudah menggamabarkan kemurkaan

Wahai engkau kelelawar malam penyuka dunia malam

yang tertidur ketika nagntuk tiba dan terjaga oleh syetan persgei panjang

yang mengorbankan semua kewajiban dan mengambil hak orang lain

Mantra-mantra kekesalan sudah terhempas dalam hati

Sholat ku hanya sekedar gerakan dan aktivitas mengingat

Sholawat-sholawat jawa sudah sedari tadi memekik dalam jiwa

Hewana hewan pelampaiasan amarah sedari tadi menggemah

Sadarlah wahai jiwa yang tenang

Matahari pun takut dengan mu

Kebahagian canda dan tawa sudah menunggu

Tundukkanlah jiwa mu

Bunuhlah nafsu jahar mu

Belajarlah menerima
Belajarlah ekhlas

Sambil wajah memerah padam

Aku berbalik badan merapalkan firman-firman tuhan

Dengan nada pasrah berharap diberikan ketenangan

El Leahaty, Yk. 03.10.19


Walau

walau hidup perlu asupan makanan

walau harus meyampingkan sesuatu yang disuskai

walau hidup memang diperhatikan

walau yang memperhatiakan bukan yang diharapakan

walau dia memilki cinta yang dalam

walau ingin dihargai

walau ada yang selalu menyemangati

walau walau ada yang selalu mengkhawatirkan

walau realita memaksa menjadai budak dunia

walau yang direncanakan berbelok dari yang diharapakan

walau ada rencana indah tak terduga

walau selalu menduakan

walau dia tak pernah cemburu

walau kau berpaling

walau dia selalu memperhatikan

walau…

walau...

walau...

El-Leahaty, Yk.28.09.19
Malam Ini

Tubuhku bergetar di malam jum’at kliwon kali ini

Suara derung mesin motor masih terdengar di gelap malam yang sunyi

Sepi bagi mereka yang tak bisa tidur tapi ingin terlelap menyambut pagi

Rengek bayi sesekali terdengar,mungkin dia lapar

Suara kokok ayam mulai menyambut para malaikat yang turun ke bumi

Melihat makhluk-makhluk tuhan yang masih bersujud bertsabih, memohon ampun


kepada tuhannya

Semakin kencang kokok ayam semakin menambah nyenyak manusia-manusia

yang mungkin lelah seharian mencari nafkah, rezeki, untuk memenuhi kebutuhannya
juga oran-orang yang dicintainya

Instrument sedari tadi tetap menari iba melihat jiwa yang gelisah gundah gelana yang
tak mampu menutup mata sejenak

Berjalan menyusuri kota miniatur Indonesia

Sesekali terdengar suara batuk nenek tua yang mungkin tak bisa merasakan
nikmatnya tidur lagi

dan besok bercerita kembali kembali pada cucunya

Suara-suara tikus yang biasanya mencari makan dimalam hari pun tak terdengar lagi

Tinggal pulung dibelakang ku yang masih mengais kakinya yang mungkin sejak tadi
suadah bangun

Aku yang bebaspun tertegun tak bisa menutup mata.

El-Leahaty, Yk 27.09.19
Resah Ku

Derap jejak langkah yang sudah menguntai

Rigit tubuh yang suda melayu

Suasana hening yang dulu mulai keruh paruh menerpa hidup

Engkau biarkan

Semua tumbuh dengan kekusutan

Fikiran yang tampak menua di raut wajah yang mulai rapuh

El-Leahaty, Yk.06.04.19
Bayang Mu

Dia menunggu

Akupun menunggu

Tak tahu kemana aku

Dimana diri mu

Yang selalu menunggu

Tapi, ku ingin kau mengganggu

Menjadi semu bersam rindu

Alunan suar merdu

Yang ku ingin dengar di setiap malam syahdu

Aku merindu

Teruslah mekar bersama mimpi mu

Pagi ini ku lukis baying mu

Yang selalu tak ingin pergi

Baiklah …

Aku akan menyatu dengan mu tanpa perlua ku mengusir mu lagi

El-leahaty, Yk.25.01.19
Nama : Fitra Rizkikah

Pekerjaan : Penikmat kopi dan penikmat sastra

Anda mungkin juga menyukai