Anda di halaman 1dari 2

Pelangi

Pagi ini
Masih saja ku menatap langit yang sama seperti biasa
Entah sampai kapan akan kunantikan
Pelangi yang akan menuntun langkah demi langkah ku menuju atas sana
Bahkan sempat ku kubur dalam
Semua mimpi yang pernah ku rangkai
Demi menenangkan jiwa bodoh ini
Jiwa yang tak pernah tahu
Untuk apa bangkit
Untuk siapa berdiri
Seperti halnya kucing
Yang hanya tidur menunggu makanan
Hingga aku lupa aku harus terus maju
Tapi
Sekarang aku paham
Ada malaikat yang selalu berjuang demi bahagiaku di hari nanti
Hei masa depan
Bersabarlah dan tunggulah kedatangan ku di halte penjemputan mu

Ayah
Disetiap tetes keringat
Di derai lelah nafas mu
Beribu juang telah kau lakukan
Berjuta kebaikan telah kau ajarkan
Ada hujan yang jatuh di matamu
Jika teringat ucapan indahmu menimangku
Ada rindu yang bergejolak di dadaku
Jika teringat tubuh letihmu menjagaku
Tiada juang yang dapat dikembalikan
Sebab jasamu
Telah kau persembahkan dengan ikhlas
Tanpa mengharap balas
Ayah
Doamu adalah ridho yang dihanturkan sang illahiyah
Hingga dapat membuatku
Berdiri
Berlari
Tanpa mesti membuat yang lain tersakiti

Senja
Senja
Begitulah sapanya
Dia hanya berkata
Apa kau benar-benar mencintainya?
Ya
Doaku selalu terselip namanya
Meskipun ia bukan ibu atau keluargaku
Namun entah kenapa aku memilih setia
Jawabku
Senja
Tetaplah begitu sampai pada titik yang tak akan
Memisahkan kamu dengannya kecuali sang ajal tiba

Anda mungkin juga menyukai