Anda di halaman 1dari 1

S Harmono, R.I Fauzi, T. Kurniawan/ Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.2 No.

4.4 Analisis Kondisi Sistem Normal dan 2. Gangguan Pada Unit PLTU Tarahan (trip
Kondisi Gangguan Pada Sistem 70 MW)
yang Direncanakan 568 + 380 + 380
Faktor Ketersediaan =
820,2 + 380 + 380
Untuk melihat tingkat keandalan sistem 1328
= = 0,84
Lampung yang direncanakan maka dilakukan 1580,2
analisis kondisi normal dan kondisi gangguan Jadi ketersediaan daya sistem Lampung
pada sistem yang direncanakan yaitu sebagai sebesar 84 %.
berikut : Defisit Daya yang terjadi berdasarkan
1. Kondisi Normal Sistem ketersedian daya adalah:
638 + 380 + 380 Defisit Daya = Beban Puncak – Daya
Faktor Ketersediaan = Tersedia
820,2 + 380 + 380
1398 = 966,9 – 1328
= = 0,88
1580,2 = - 361,1 MW
Berdasarkan faktor ketersedian = 0,88, Berdasarkan hasil perhitungan maka
maka dapat disimpulkan jika dalam sistem tidak mengalami defisit daya dan
kondisi normal ketersediaan daya sistem mempunyai cadangan daya sebesar 361,1
Lampung sebesar 88 %. MW.
Beban Puncak 966,9 Sistem Sumatera Selatan

Faktor Penggunaan = = Bukit Asam

Daya Terpasang 1580,2


Transfer Bukit Asam - Baturaja
199,5 MW

= 0,61
Sistem Lampung

Baturaja DMP Pembangkit Lampung


568 MW

Berdasarkan faktor penggunaan = 0,61, Transfer Kayu Agung - Gumawang


199,4 MW
Load G

20 MW
Beban sistem Lampung
966,9 MW
Cadangan Daya

maka dapat disimpulkan jika kondisi


361,1 MW
Kayu Agung

Sistem

sistem Lampung normal dengan cadangan


Sumatera
Selatan 44,8 MW G 44,8 MW
G Load Load
Sistem
PLTA Besai
Lampung

daya sebesar 39% untuk ketersediaan


pembangkit dan transfer 100%. Load

Gumawang
Load
PLTD G
30 MW
Load
Load

Defisit Daya yang terjadi berdasarkan


PLTU Peltar
G 10 MW

ketersedian daya pembangkit adalah 14 MW G


PLTU Gunung Sugih
Load 14,8 MW
PLTG Tarahan
G Load
PLTMG New
Tarahan

sebagai berikut : PLTP Ulu Belu


Off (Har) G G Load G
Trip

Defisit Daya = Beban Puncak – Daya


100 MW
(Ggn)
51,9 MW G G 43 MW Load PLTU Tarahan

Tersedia
41,7 MW G G 55 MW
Off (Har) G G 70 MW
28 MW G PLTU Sebalang
PLTA Batutegi

= 966,9 – 1398
= - 431,1 MW Gambar 12. Analisis Rencana Sistem dengan
Berdasarkan hasil perhitungan maka Kotingensi Trip PLTU Tarahan
sistem tidak mengalami defisit daya dan
mempunyai cadangan daya sebesar 431,1 3. Gangguan Pada Unit PLTU Tarahan dan
MW. Untuk nilai N-1 sistem Lampung PLTU Sebalang (trip 140 MW)
sebesar 80 MW (kapasitas pembangkit
tertinggi) maka dapat disimpulkan sistem 498 + 380 + 380
Faktor Ketersediaan =
dalam kondisi andal. 820,2 + 380 + 380
Sistem Sumatera Selatan
1258
Bukit Asam
= = 0,80
1580,2
Transfer Bukit Asam - Baturaja
164,5 MW

Jadi ketersediaan daya sistem Lampung


Sistem Lampung

Baturaja DMP Pembangkit Lampung


638 MW

Transfer Kayu Agung - Gumawang


164,4 MW
Load G

20 MW
Beban sistem Lampung
966,9 MW
Cadangan Daya
sebesar 80%.
Defisit Daya yang terjadi berdasarkan
431,1 MW
Kayu Agung

Sistem

ketersedian daya adalah :


Sumatera
Selatan 44,8 MW G G 44,8 MW Load Load
Sistem
PLTA Besai

Defisit Daya = Beban Puncak – Daya


Lampung

Load

Gumawang
Load
PLTD G
30 MW
Load
Load Tersedia
= 966,9 – 1258
PLTU Peltar
G 10 MW

14 MW G
PLTU Gunung Sugih
Load 14,8 MW G
PLTG Tarahan
Load
PLTMG New
= - 291,1 MW
Berdasarkan hasil perhitungan maka
Tarahan

Off (Har) G G Load G


PLTP Ulu Belu

sistem tidak mengalami defisit daya dan


70 MW 100 MW
PLTU Tarahan
51,9 MW G G 43 MW Load

mempunyai cadangan daya sebesar 291,1


41,7 MW G G 55 MW
Off (Har) G G 70 MW
28 MW G PLTU Sebalang

MW.
PLTA Batutegi

Gambar 11. Analisis Rencana Sistem Kondisi


Normal

34

Anda mungkin juga menyukai