Anda di halaman 1dari 4

Prinsip Kerja PLTB

 Turbin angin menggunakan energi kinetik dari angin untuk membangkitkan energi listrik
 Turbin angin individual dapat digunakan untuk membangkitkan listrik dalam skala yang kecil, misalnya untuk
rumah. Jika jumlah turbin angin lebih banyak dan dijadikan sebuah grup biasanya disebut kebun angin (wind
farm), maka dapat menghasilkan listrik dengan jumlah yang lebih besar.

Kerja turbin angin:


- Angin berhembus pada blade rotor -> rotor berputar, merubah sebagian energi kinetik angin menjadi energi
gerak.
- Sensor pada turbin mendeteksi kekuatan angin dan arahnya.
- Rotor (dapat) otomatis bergerak menghadap angin dan dapat otomatis berhenti ketika kecepatan angin
sangat tinggi untuk memproteksi turbin dari kerusakan.
- Shaft dan gearbox terkoneksi dengan rotor generator .

Energi Kinetik Energi Mekanik Energi Listrik

(1) Ketika rotor berputar, demikian pula dengan generator. Generator


menggunakan prinsip medan ektromagnetik untuk mengubah energi
mekanikal menjadi energi listrik.
(2) Energi dari generator ditransmisikan melalui kabel ke Gardu
Induk/Substation. Energi listrik yang dihasilkan oleh semua turbin
digabungkan ke dalam gardu induk (substation) dan tegangannya
dinaikkan.
(3) Operator Grid menggunakan tegangan tinggi untuk mentransmisikan
listrik melalui kabel udara/ electrical transmission ke rumah-rumah
maupun pelanggan bisnis atau industri yang memerlukan
(4) Pada sutet ini, digunakan trafo untuk menurunkan tegangan ke level yang
dapat digunakan.
Sumber: http://www.edfenergy.com/energyfuture/generation-wind
Potensi Angin di Indonesia

Sumber: Kementerian ESDM, ESP3, Kedutaan Denmark, 2017


http://www.windprospecting.com

Masalah:
1. Rendahnya distribusi kecepatan angin di Indonesia;
2. Besarnya fluktuasi kecepatan angin di Indonesia.

Klasifikasi angin berdasarkan skala Beaufort


(Sumber: www.windows.ucar.edu
Pengukuran Potensi Angin
 Tahapan pengukuran potensi angin:
- Informasi data yang sudah ada dari berbagai sumber;
- Survei lokasi di daerah yang dianggap potensial;
- Mendata berbagai parameter yang terkait seperti curah hujan, akses transportasi dan perkiraan beban
konsumen;
- Menentukan lokasi pengukuran;
- Memilih dan memasang peralatan ukur;
- Mengolah & evaluasi data;
- AkWH (annual kiloWatt hours), Distribusi Kec. dan arah angin;
- Pembuatan peta potensi angin.

 Sumber data potensi angin:


- Survei dan pengukuran langsung dilokasi;
- LAPAN : >130 lokasi di berbagai wilayah Indonesia;
- Wind guard : 12 lokasi (NTT);
- Windrock Int. : 20 lokasi (NTT);
- Soluziona : 3 lokasi (Sulsel dan Jateng);
- Nipsa : 2 lokasi (Sulut);
- Data dari BMKG, WMO, dan NCDC;
- Berbagai instansi daerah.
Sumber: Modul Studi Kelayakan Potensi Angin Kemenristekdikti, 2018
Pemanfaatan di Indonesia

1994 1992 1985 1980-1988


Jepara (<40kw), Selayar Prototipe Jepara (250w, 1kw, Prototipe 10kW Aeroman
R&D LAPAN, BPPT,
(7kw) 2,5kw) (Cilauteureun, Garut dan Parangtritis)
Ristek, DLR Jerman
-> Swasta, LAPAN, Pemda -> Swasta, LAPAN, Pemda, UNDIP -> pembuatan es, penerangan

Saat Ini
- Potensi Angin yang dapat dimanfaatkan 9.290 MW;
- Perpres 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Developer/Investor
Energi Nasional

Banten -> Lebak 150 Mw PT. UPC & CWP EA


PT. RBPN
Jabar -> Garut 150 Mw
PT. Viron Energy/
-> Sukabumi 10 Mw
PT.Pertamina

Jateng -> Purworejo 67,5 Mw PT. Binatek-UPC


DIY -> Bantul 50 Mw Renewable
-> Gn.Kidul 15 Mw PT. Panca Mustika
UPC Renewable
Sulawesi -> Sidrap 70 Mw
PT. Energi Angin Indonesia
-> Janeponto 132,5 Mw
& AGC
Power Producer Agreement NTT -> Oelbubuk 20 Mw AGC
(PPA): -> Sumba 5 Mw PT. Pertamina
1. Samas, 50 Mw Edukasi-Riset-inkubasi:
2. Sidrap, 70 Mw PT. Lentera Angin nusantara,
3. Sukabumi, 10 Mw Ciheras, TSM, 2Kw, 5 wind
Sumber:
turbin @500VA –est.2011 1. Orasi ilmiah pengukuhan APU Bidang Instrumentasi dan Pengolahan Data LAPAN, 2003
2. Masyarakat Energi Angin Indonesia (MEAI), 2015

Anda mungkin juga menyukai