Anda di halaman 1dari 1

S Harmono, R.I Fauzi, T. Kurniawan/ Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol.2 No.

3. PLTU Tarahan, dengan daya mampu


pasok 160 MW
4. PLTU Sebalang, dengan daya mampu
pasok 140 MW
5. PLTP Ulu Belu, dengan daya mampu
pasok 213,8 MW
Gambar 2. Gardu Induk Indoor (GIS) 6. PLTG Tarahan, dengan daya mampu
pasok 14,8 MW
c. Gardu Induk Bawah Tanah 7. PLTD (tarahan, teluk betung,
Adalah gardu induk indoor (GIS) yang Tegineneng), daya mampu pasok 30
ditempatkan pada ruangan bawah tanah MW
dengan kondisi khusus. 8. PLTU Gunung Sugih, dengan daya
mampu pasok 14 MW
3. Metode Penelitian 9. PLTU Pelabuhan Tarahan, dengan daya
mampu pasok 10 MW
Flow chart penelitian ditunjukkan dalam alur 10. PLTU Baturaja, dengan daya mampu
seperti gambar dibawah ini: pasok 20 MW
Pemodelan sistem
studi literatur dan
Mulai 11. PLTMG Sutami, dengan daya mampu
Pengumpulan data
pasok 30 MW
Daftar kondisi
12. PLTMG New Tarahan, dengan daya
Analisis sistem Analisis sistem
gangguan
kondisi normal (Kontingensi)
kondisi gangguan

mampu pasok 30 MW
Apakah sudah
13. PLTMG MPP New Tarahan, dengan
Tidak
semua daftar
Kontingensi ?
daya mampu pasok 100 MW

Berdasarkan data pembangkit yang berada


Ya
Analisis sistem
Perencanaan
dalam sistem Lampung diatas maka
kondisi normal dan
Selesai perbaikan sistem
kontingensi

didapatkan total DMP (Daya mampu Pasok)


Kesimpulan dan Laporan Apakah sistem Tidak Pembangkit sistem grid Lampung sebesar
820,2 MW sedangkan untuk beban Lampung
Ya handal ?

tertinggi pada tahun 2018 mencapai 966,9


MW, sehingga sistem Lampung dapat
Gambar 3. Flow chart analisis keandalan sistem
kelistrikan
dikatakan defisit bahkan untuk kondisi
semua pembangkit beroperasi maksimal.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Sistem Kelistrikan Lampung Untuk mengatasi kondisi defisit tersebut
maka sistem Lampung di supply oleh
Sistem kelistrikan Lampung terdiri dari dua pembangkit sistem Sumatera Selatan yang
bagian yaitu sistem isolated yang merupakan terkoneksi dalam sistem besar Sumatera
saluran 20 kV yang di supply dari satu melalui satu lokasi saluran transmisi dua line
pembangkit lokal dan langsung disalurkan ke Bukit Asam – Baturaja mencapai 360 MW,
pelanggan tanpa terhubung dengan sistem padahal kemampuan maksimal transfer
besar dan sistem grid yang merupakan energinya sebesar 380 MW, kondisi ini
saluran transmisi 150 kV yang sangat berpotensi besar akan terjadinya
menghubungkan pembangkit - pembangkit defisit daya ketika terjadi gangguan pada
dan Gardu Induk - Gardu Induk dengan pembangkit atau penghantar sistem
frekuensi sistem 50 Hz sehingga sangat Lampung.
penting untuk menjaga keandalan
penyaluran energinya, oleh karena itu sistem 4.2 Analisis Sistem Kelistrikan Lampung
grid kelistrikan Lampung di supply oleh Kondisi Normal
pembangkit-pembangkit sebagai berikut :
Untuk mengetahui kondisi existing sistem
1. PLTA Besai, dengan daya mampu kelistrikan Lampung, maka dilakukan
pasok 89,6 MW evaluasi dan analisa aliran daya pada sistem
2. PLTA Batutegi, dengan daya mampu normal. Berdasarkan data monitoring
pasok 28 MW pembebanan sistem Lampung maka dalam
simulasi analisis ini digunakan hasil

30

Anda mungkin juga menyukai