Anda di halaman 1dari 10

1

Analisa Perancangan Gardu Induk 150 kV di


Kabupaten Muna
Adhitya Agung Pratomo, Lily Patras, Hans Tumaliang,
JurusanTeknik Elektro,Universitas Sam RatulangiManado,Jl. Kampus Bahu, 95115, Indonesia
17021103004@student.unsrat.ac.id, patraslilys48@gmail.com, hans.tumaliang@gmail.com

Abstract - Substations are a vital part of the electric power perlu dilakukan perancangan pembangunan gardu
system, apart from generating substations, they must also induk.
be able to supply electricity reliably and safaly. In this
design, analysis and calculations are carried out in Sistem kelistrikan yang ada di kabupaten muna
selection the components of the substation that will be used pada saat ini masih di tanggung oleh satu penyuplai
so that the selected components are truly capable of saja yaitu PT.PLN PLTD Raha. Dengan semakin
delivering electricity properly and safely based on the bertambahnya permintaan konsumen listrik yang di
SPLN, IEC, and IEEE standards. The selection of the
akibatkan oleh perluasan wilayah penduduk maka
components of this substation has been adjusted to the
PLTD Raha memerlukan bantuan penyuplai dari
calculations and these standards. So it can be concluded
that the results of the design of this substation are in pembangkit lain.
accordance with predetermined standards.
Oleh karna alasan tersebut, maka penulis
Keywords: Substation, Outdoor system, 150 kV memiliki ide untuk mengambil judul tugas akhir
“ANALISA PERANCANGAN GARDU INDUK 150
Abstrak - Gardu Induk merupakan bagian
kV di KABUPATEN MUNA “ yang diharapkan dapat
vital sistem tenaga listrik, selain membangkitkan Gardu
menyelesaikan masalah yang terjadi di Kabupaten
Induk juga harus mampu menyalurkan tenaga listrik
dengan handal dan aman. Dalam perancangan ini, Muna pada saat ini.
dilakukan analisa dan perhitungan dalam memilih
komponen-komponen Gardu Induk yang akan
A. Teori Pendukung
digunakan agar komponen yang dipilih benar-benar
1) Gardu Induk
mampu menyalurkan listrik dengan baik dan aman
berdasarkan Standar-standar SPLN, IEC, dan IEEE. Gardu Induk adalah sub sistem dari sistem
Pemilihan komponen-komponen Gardu Induk ini telah transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai
disesuaikan dengan perhitungan dan Standar-stanrdar subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Gardu Induk sangat besar. Jadi, pengoperasian Gardu
perancangan Gardu Induk ini telah sesuai dengan Induk ini tidak bisa dipisahkan sama sekali dari sistem
standar yang telah ditentukan. transmisi listrik.
Kata Kunci : Gardu Induk, Sistem Luar Ruangan, 150
kV. 2) Peralatan Gardu Induk
Agar gardu induk dapat menjalankan fungsi dan
I. PENDAHULUAN tujuannya, maka garduk dilengkapi dengan peralatan
Gardu induk sebagai komponen sistem tenaga serta fasilitas. Secara garis besar, peralatan-peralatan
listrik memegang peranan penting pada kontinyuitas pada gardu induk tersebut adalah sebagai berikut :
suplai tenaga listrik kepada konsumen. Dengan
semakin bertambahnya permintaan konsumen listrik a) Transformator Daya
maka semakin besar pula beban listrik yang Transformator Daya berfungsi untuk
ditanggung oleh pembangkit. Apabila beban listrik mentransformasikan daya listrik, dengan merubah
yang ditanggung oleh pembangkit lebih besar dari besaran tegangannya sedangkan frekuensinya tetap.
kapasitas pembangkit itu tersebut maka pembangkit Transformator daya juga berfungsi sebagai pengatur
akan mengalami overload yang berakibat suplai listrik tegangan. Trafo daya dilengkapi oleh trafo pentanahan
ke konsumen terhenti. Untuk mengatasi hal ini maka
2

yang berfungsi untuk mendapatkan titik netral dari listrik pada system tenaga listrik, menjadi besaran
trafo daya. tegangan untuk pengukuran dan proteksi.

Gambar 1.1 Trafo Daya Gambar 1.4 Transformator Tegangan


b) Neutral Grounding Resistance (NGR) e) Pemutus Tenaga (PMT)
Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga
komponen yang dipasang antara titik netral trafo listrik dalam keadaan gangguan maupun dalam
dengan pentanahan. Neutral Grounding Resistance keadaan berbeban dan proses ini harus dilakukan
(NGR) berfungsi untuk memperkecil arus gangguan dengan cepat. Pemutus tenaga listrik dalam keadaan
yang terjadi. gangguan akan menimbulkan arus yang relatif besar,
pada saat tersebut pemutus beban bekerja sangat berat.
Bila kondisi peralatan pemutus tenaga menurun
karena kurangnya pemeliharaan, sehingga tidak sesuai
lagi kemampuan dengan daya yang diputuskannya,
maka pemutus tenaga tersebut akan dapat rusak
(meledak).

Gambar 1.2 Neutral Grounding Resistance


c) Current Transformer

Transformator Arus (CT) berfungi untuk


merubah besaran arus, dari arus yang besar ke arus
yang kecil. Atau memperkecil besaran arus listrik pada
sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem Gambar 1.5 Pemutus Tenaga (PMT)
pengukuran dan proteksi.
f) Pemisah (PMS)

Pemilihan jenis pemisah (disconnect switch)


ditentukan oleh lokasi, tata bangunan luar (outdoor
structure) dan sebagainya. Pada umumnya pemisah
tidak dapat memutuskan arus. Meskipun ia dapat
memutuskan arus yang kecil, misalnya arus
pembangkit Trafo, tetapi pembukaan atau
penutupannya harus dilakukan setelah pemutus tenaga
Gambar 1.3 Transformator Arus lebih dahulu dibuka. Untuk menjamin bahwa
kesalahan urutan operasi tidak terjadi, maka harus ada
d) Potential Transformer
keadaan saling mengunci (interlock), antara pemisah
Transformator Tegangan (PT) berfungsi untuk
dengan pemutus bebannya.
merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan
3

3) Perencanaan Gardu Induk

Dalam perancangan gardu induk untuk


menentukan kapasitas peralatan yang akan dipakai
agar sesuai dgan syrat dan ketentuan peralatan
digunakan beberapa perhitungan-perhitungan untuk
mendapatkan nilai dari kapasitas peralatan gardu
Gambar 1.6 Pemisah (PMS) induk yang akan di pilih.

g) Panel Hubung a) Transformator

Trasformator atau biasa disebut trafo merupakan


Panel hubung (meja, switch board) merupakan
suatu material utama gardu induk yang berfungsi
pusat syaraf sebagai suatu GI. Pada panel hubung
untuk menaikan dan menurun tegangan baik dari sisi
inilah operator dapat mengamati keadaan peralatan,
high Voltage maupun Low Voltage. Adapun untuk
melakukan operasi peralatan serta pengukuran-
menentukan nilai kapasitas suatu trafo dapat dihitung
pengukuran tegangan dan arus, daya dan sebagainya.
menggunakan persamaan dibawah ini
Bila terjadi gangguan, panel hubung ini membuka
pemutus beban secara otomatis melalui rele pengaman
dan memisahkan bagian yang terganggu. Karena • Jumlah kebutuhan beban :
tegangan dan arus tidak dapat diukur langsung pada S total = penyulang 1 +…..….+ penyulang n (1)
sisi tegangan tinggi, maka transformator ukur • Daya terpasang
(instrument) mengubah menjadi tegangan dan arus
rendah, sekaligus memisahkan alat-alat tadi dari sisi 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜃 (2)
tegangan tinggi. Adapun tiga jenis transformator ukur • presentase beban
yaitu transformator tegangan, transformator arus, serta
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
transformator tegangan dan arus. 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛% = (3)
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔

• koefisien
𝑆
𝐾= (4)
𝑆𝑟

• Tegangan perlilitan
√𝑆
𝐸𝑡 = 𝐾 (5)
Gambar 1.7 Panel Hubung 3

h) Busbar • fluks maksimum


𝐸𝑡
Rel (busbar) merupakan titik hubungan 𝜙𝑚 = (6)
4,44.𝑓
pertemuan (connecting) antara transformator daya,
SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk • tegangan primer dan sekunder per fasa
menerima dan menyalurkan tenaga listrik. 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
𝑉𝑃 =
√3
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑉𝑆 = (7)
√3

• arus primer dan sekunder perfasa


𝑆
𝐼𝑃 =
3. 𝑉𝑃
𝑆
𝐼𝑆 = (8)
3.𝑉𝑆
Gambar 2.8 Rel (Busbar)
4

• impedansi sumber (sisi primer) • Melakukan penulisan berdasarkan penelitian


𝑘𝑉 2 yang telah dilakukan.
𝑋𝑠 = (9)
𝑀𝑉𝐴

• impedansi sumber (sisi sekunder) B. Data Teknis


𝑘𝑉(𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜)2 Adapun data-data yang telah dikumpulkan pada
𝑋𝑠 = 𝑥 𝑋𝑠 (10)
𝑘𝑉(𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜)2
penelitian ini yaitu:
• reaktansi sumber
1. Data penggunaan pelanggan dikabupaten
𝑘𝑉 2
𝑋𝑡 (𝑝𝑎𝑑𝑎100%) = (11) muna. Dapat dilihat pada tabel I.
𝑀𝑉𝐴(𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜)
2. Data kelembapan udara dikabupaten muna.
Dapat dilihat pada tabel II.
b) Peralatan Pelindung 3. Data daya terpasang dan daya aktif pada tiap
penyulang di PLTD raha. Dapat dilihat pada
Peralatan pelindung merupakan suatu tabel III.

komponen yang sangat penting untuk melindungi Tabel 1 Data KWH Tersalur

peralatan agar tidak terjadi gangguan yang tidak di


No Bulan Total kWh tersalur
inginkan. Peralatan pelindung ini terdiri dari Arrester,
Disconecting Switch, Circuit Breaker, Potensial 1 Januari 4.328.760,1560

Transformer dan Capacitive Voltage Transformer. 2 Februari 4.152.775,9580


Untuk menentukan kapasitas peralatan pelindung yang
3 Maret 4.084.224,1880
akan digunakan dapat ditentukan dengan menghitung
4 April 3.933.022,3620
menggunakaan persamaan sebagai berikut.
5 Mei 4.080.789,7830
• arus hubung singkat
𝑘𝑉𝐴 𝑥 100 6 Juni 3.704.008,5330
𝐼𝑠𝑐 = (12)
𝑍% 𝑥 √3 𝑥 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙

• arus
𝑆
𝐼= (13) Tabel 2 Data kelembapan udara dikabupaten muna
√3 𝑥 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙

Kelembapan udara menurut bulan di kabupaten muna


Minimum Rata-rata Maximum
II. METODE PENELITIAN Bulan
20 20 20 20 20 20 20 20 20
18 19 20 18 19 20 18 19 20
A. Prosedur Penelitian
Janua 38 57 56 79 84 84 98 98, 98,
• Mengumpulkan dan mempelajari literatur-
ri ,0 ,0 ,0 ,0 ,1 ,6 ,0 0 0
literatur yang berhubungan dengan Analisa
perancangan gardu induk 150 kV. Febru 56 58 62 82 85 87 97 98, 10

• Menentukan data-data atau parameter- ari ,0 ,0 ,0 ,0 ,5 ,2 ,0 0 0,0

parameter apa saja yang akan diperlukan dalam 63 61 40 86 86 87 98 98, 98,


Maret
perbandingan dan perhitungan untuk ,0 ,0 ,0 ,0 ,4 ,0 ,0 0 0
memnentukan rating peralatan yang akan 61 57 60 86 86 86 98 99, 98,
April
dipakai. ,0 ,0 ,0 ,0 ,6 ,8 ,0 0 0
• Mengumpulkan data langsung dari instansi 57 54 52 86 87 86 97 98, 99,
Mei
terkait dan dari literatur yang ada. ,0 ,0 ,0 ,0 ,4 ,4 ,0 0 0
• Mengolah data dan yang telah diperoleh 59 54 51 87 84 85 98 98, 98,
Juni
berdasarkan standar yang telah ditentukan. ,0 ,0 ,0 ,0 ,5 ,1 ,0 0 0
5

55 48 49 87 81 81 98 10 98, Adapun pada perancangan kali ini untuk


Juli
,0 ,0 ,0 ,0 ,3 ,1 ,0 0,0 0
pemilihan klasifikasi gardu induk memilih gardu
Agust 32 35 35 77 71 74 96 97, 97,
induk jenis konvensional ( gardu induk psang luar )
us ,0 ,0 ,0 ,0 ,9 ,8 ,0 0 0
Septe 41 28 43 76 70 77 97 98, 98, dengan jumlah penyulang yaitu 6. Dikarenakan jenis
mber ,0 ,0 ,0 ,0 ,3 ,9 ,0 0 0 ini memiliki biaya yang lebih murah, operasi dan
Oktob 47 26 36 79 71 78 97 98, 97,
pemeliharaan mudah, mudah dibangun dan untuk
er ,0 ,0 ,0 ,0 ,7 ,0 ,0 0 0
waktu pembangunannya singkat.
Nove 55 39 38 82 73 80 97 97, 98,
mber ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,6 ,0 0 0
1. Tipe Busbar
Dese 61 51 57 84 81 84 98 99, 98,
mber ,0 ,0 ,0 ,0 ,0 ,4 ,0 0 0 Untuk pemilihan tipe busbar dipilih tipe
busbar jenis Double Busbar . Jenis ini dipilih karena
memiliki keunggulah yaitu dapat mengurangi
Tabel 2 Data Penyulang di Kabupaten Muna
terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat
No Penyulang Beban terpasang Beban aktif
melakukan perubahan system.
1 Waara 3000 kVA 1845 kVA
2 Kota 4000 kVA 2697 kVA
Pada tipe busbar ini memiliki beberapa
3 Lawa 3000 kVA 2237 kVA
komponen diantaranya Arrester, Circuit Breaker,
4 Tampo 4000 kVA 2990 kVA
5 Konawe 2000 kVA 1334 kVA Disconecting Switch, Potensial Transformer dan
Total 25000 kVA 11103 kVA Current Transformer. Adapun untuk melihat gambar
dari jenis Double Busbar dapat dilihat pada gambar
C. Urutan Analisa Data dibawah.

Setelah memperoleh data-data yang diperlukan, maka


untuk selanjutnya akan dilakukan analisa data
tersebut.

1. Untuk langkah pertama, melakukan analisa


data untuk menentukan tipe busbar yang akan
dipakai, dengan memperhatikan keuntungan
dan kerugian dari tipe busbar tersebut.
2. Menghitung kapasitas trafo daya yang akan
dipakai pada perancangan gardu induk 150
kV, dengan tetap memperhatikan standar
perusahan listrik nasional.
3. Menghitung arus hubung singkat untuk Gambar 3.1 Double Busbar
menentukan rating peralatan pelindung yang
akan digunakan dan tetap mengikuti SPLN 2. Trafo Daya
yang telah ditetapkan.
Trafo daya yaitu suatu peralatan penting pada
D. Perancangan Gardu Induk sebuah gardu induk karena berfungsi untuk menaikan
Pada perancangan gardu induk ada beberapa hal dan menurunkan tegangan. Adapun dalam
yang perlu diperhatikan yaitu penentuan tipe busbar, perancangan kali ini untuk menentukan suatu besaran
penentuan trafo daya, penentuan perlatan pelindung ( trafo yang akan digunakan yaitu dengan cara
arrester,ds,dc), dll.
6

menjumlahkan total daya pemakaian di tiap penyulang 37%


𝐾=
dengan menggunakan persamaan 1. 100%
𝐾 = 0,37
Jumlah kebutuhan beban :
Untuk menghitung tegangan perlilitan dapat
S total = 3000 kVA + 4000 kVA + 3000 kVA + dihitung menggunakan persamaan 5.
4000 kVA + 2000 kVA
= 16000 kVA atau 16 MVA √30000000
𝐸𝑡 = 0,37
3
Untuk menentukan kapasitas trafo agar dapat 𝐸𝑡 = 676 V/lilitan
digunakan untuk 5-10 tahun kedepan dapat
Untuk menentukan nilai fluks maksimum
diperkirakan untuk perkembangan wilayah dapat
dapat dihitung menggunakan persamaan.6.
mencapai 25 %. Jadi untuk menhitung daya yang akan
digunakan yaitu total 100% kebutuhan beban 676
𝜙𝑚 =
ditambah 25% yaitu = 16000 kVA + 4000 kVA = 2000 4,44. 50
𝜙𝑚 = 3,04 𝑊𝑏
kVA atau 20 MVA.

Dari hasil pertimbangan perancangan dan Untuk menentukan nilai aarus pada trafo
melihat sumber tengangan suplai yaitu 150 kV serta dapat menggunakan Persamaan 8.
melihat kapasitas Trafo 20 MVA tidak ada di pasaran
maka diambil pilihan terdekat yaitu 30 MVA. Untuk arus nominal 150kV

Untuk menghitung tegangan perlilitan dapat 30000


𝐼=
√3 𝑥 150
dihitung dengan menggunakan persamaan 2. dimana
daya nominal/daya semu 30 MVA 𝐼 = 115,4 𝐴

𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = 30 𝑀𝑉𝐴 𝑥 0,8 Untuk arus nominal 20kV


𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = 24 𝑀𝑊
30000
𝐼=
√3 𝑥 20
Untuk rata-rata pemakaian 8,884 MW,
sehingga untuk menghitung presentase beban dapat 𝐼 = 866 𝐴
dihitung menggunakan persamaan 3. dimana daya
Besar reaktansi trafo tenaga 30MVA yaitu
terpasang diambil dari hasil daya terpasang.
12,5% (SPLN T3.007-2: 2016), untuk dapat
8,884 mengetahui besar nilai reaktansi urutan positif,
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 =
24 negative dan urutan nol dalam ohm, maka perlu
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 37 %
dihitung besar nilai ohm pada 100%nya yaitu

Hasil presentase beban yang telah dihitung menggunakan persamaan 11

digunakan untuk menghitung nilai koefisien dengan 202


menggunakan persamaan 4. dimana nilai presentase 𝑋𝑡 ( 𝑝𝑎𝑑𝑎100%) =
30
beban penuh 100% 400
𝑋𝑡 (𝑝𝑎𝑑𝑎100%) =
30
𝑆 𝑋𝑡 (𝑝𝑎𝑑𝑎100%) = 13,33 𝑜ℎ𝑚
𝐾=
𝑆𝑟
7

dipakai serta kondisi lingkungan, maka untuk itu telah


dilakukan beberapa perhitungan untuk mendapatkan
Nilai reaktansi trafo tenaga :
nilai-nilai besaran spesifikasi peralatan yang akan
• Reaktansi urutan positif, negative (Xt1 = Xt2) dipakai serta memperhatikan SPLN dan IEC untuk
menentukan spesifikasi peralatan tersebut.
𝑋𝑡 = 12,5% 𝑥 13,33 Ω
A. Layot Gardu Induk
𝑋𝑡 = 1,58 Ω
Berdasarkan dengan penjelasan dalam dasar teori
• Reaktansi urutan Nol (Xt0) mengenai tipe-tipe busbar yang ada pada gardu induk
maka dalam perancangan kali ini telah ditentukan tipe
𝑋𝑡0 = 3 𝑥 𝑋𝑡
busbar yang akan dipakai yaitu Double Busbar.
𝑋𝑡0 = 3 𝑥 1,58 Dimana alasan pemilihan tipe ini yaitu dikarenakan
𝑋𝑡0 = 4,74 Ω tipe ini yaitu dikarenakan tipe ini sangat efektif untuk
mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya
pada saat melakukan perubahan sistem (Manuver
3. Peralatan Pelindung Sistem)
Dalam gardu induk peralatan pelindung
Pada tipe busbar ini memiliki beberapa komponen
merupakan suatu komponen yang sangat penting yaitu diantaranya Arrester, Circuit Breaker, Disconecting
berfungsi sebagai proteksi. adapun peralatan proteksi Switch, Potensial Transformer dan Current
Transformer. Dimana untuk lebih jelasnya dapat
yang ada pada gardu induk yaitu Arrester, Circuit
dilihat pada gambar 3.1
Breaker, Disconecting Switch, Potensial Transformer
dan Potensial Transformer.

Untuk menentukan arus hubung singkat pada sisi


tegangan 150kV dapat dihitung menggunakan
persamaan 12.

30000 𝑥 100
𝐼𝑠𝑐 =
12,5 𝑥 √3 𝑥 150

𝐼𝑠𝑐 = 923 𝐴 ≈ 1 𝐾𝐴

Sedangkan untuk menentukan arus hubung


singkat pada sisi tegangan 20kV dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan 12.

30000 𝑥 100
𝐼𝑠𝑐 = Gambar 4.1 Layout Gardu Induk
12,31 𝑥 √3 𝑥 20

𝐼𝑠𝑐 = 6928 𝐴 ≈ 7 𝐾𝐴 B. Penentuan Trafo Daya

Dalam penentuan spesifikasi trafo daya yang


III. HASIL DAN PEMBAHASAAN akan dipakai telah dilakukan beberapa perhitungan
Dalam perancangan gardu induk 150 kV di serta telah mengikuti SPLN T3.007 untuk penentuan
Kabupaten Muna perlu memperhatikan beberapa
aspek seperti besar kapasitas peralatan yang akan rating trafo yang akan digunakan. Pada perancangan
8

kali ini trafo yang akan digunakan memiliki sistem D. Penentuan Circuit Breaker
pendingin ONAN/OFAF dikarenakan iklim yang ada Berdasarkan perhitungan besaran CB dan
di tempat perancangan merupakan area tropis jadi
(SPLN 1.1995 – 3.5) untuk tegangan tinggi yaitu
lebih efisiensi jika memnggunakan sistem pendingin
kombinasi ini menggunakan sirkulasi minyak dan 150 kV dan (SPLN 1.1995 – 3.4) untuk tegangan
udara secara alami dan buatan terletak didalam dan menengah maka untuk pemilihan CB bisa
diluar trafo.
didapatkan. Adapun untuk jumlah CB yang akan
Hasil perhitungan perencanaan trafo daya 3
di pakai dapat ditentukan dengan melihat tipe
fasa dengan spesifikasi sebagai berikut :
busbar yang dipakai dan total penyulanag yang
Daya : 30 MVA
ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Tegangan primer : 150 kV
3.2
Tegangan sekunder : 20 kV
Tabel 3.2 Rencana Penentuan Circuit Breaker
Frekuensi : 50 Hz
Nilai arus
Rencana
No Tipe hubung Tegangan
Reaktansi : 12,5% pemasangan
singkat
1 Line 1 SF6 12,5 kA 150 kV
2 Line 2 SF6 12,5 kA 150 kV
C. Penentuan Arrester 3 Trafo SF6 12,5 kA 150 kV

Untuk penentuan jumlah arrester yang akan 4 Couple SF6 12,5 kA 150 kV
5 Incoming ACB 12,5 kA 20 kV
digunakan dapat diketahui dengan melihat tipe busbar 6 Penyulang 1 ACB 12,5 kA 20 kV
7 Penyulang 2 ACB 12,5 kA 20 kV
yang akan digunakan dan mengikuti (SPLN T5.007 :
6 Penyulang 3 ACB 12,5 kA 20 kV

2014). Adapun untuk tipe Arrester yang akan 7 Penyulang 4 ACB 12,5 kA 20 kV
8 Penyulang 5 ACB 12,5 kA 20 kV
digunakan yaitu Silicon Rubber/ Porcelin. untuk 9 Penyulang 6 ACB 12,5 kA 20 kV

jumlah arrester yang akan digunakan yaitu 9 pcs.


E. Disconnecting Switch
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1

Penentuan spesifikasi Disconnecting Switch


Tabel 3.1 Rencana penentuan arrester
didasari dari hasil perhitungan besaran arus hubung
Rencana Nilai arus
No Jumlah Tegangan singkat dan standar PLN. Disconnecting Switch ini
pemasangan pelepasan
berfungsi sebagai pemisah pada suatu rangkaian
1 Line 1 3 buah 10 kA 150 kV Teknik yang tidak berbeban. Sehingga untuk
2 Line 2 3 buah 10 kA 150 kV spesifikasi dan jumlah serta penempatan
3 Trafo 3 buah 10 kA 150 kV Disconnecting Switch yang akan di rancang dapat
dilihat pada tabel 3.3
9

Tabel 3.3 Rencana penentuan Disconnecting Switch G. Potensial Transformer

Rencana Nilai arus Pemilihan trafo tegangan yaitu memilih jenis


No Tegangan
pemasangan hubung singkat Capacitive Voltage Transformer dikarenakan
1 Line 1 12,5 kA 150 kV
tegangan sumber yang lebih besar dari 110 kV yaitu
2 Line 2 12,5 kA 150 kV
3 Trafo 12,5 kA 150 kV sbesar 150 kV. Jenis ini juga akan sangat ekonimis jika
4 Couple 12,5 kA 150 kV digunakan sekaligus untuk pengiriman sinyal melalui
5 Incoming 12,5 kA 20 kV konduktor transmisi, yaitu sinyal komunikasi data,
6 Penyulang 1 12,5 kA 20 kV
sinyal audio dan sinyal kendali jarak jauh. Adapun
7 Penyulang 2 12,5 kA 20 kV
6 Penyulang 3 12,5 kA 20 kV untuk spesifikasi peralatan yang telah ditentukan lebih
7 Penyulang 4 12,5 kA 20 kV jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5
8 Penyulang 5 12,5 kA 20 kV
Tabel 3.5 Penentuan Capacitive Voltage Transformer
9 Penyulang 6 12,5 kA 20 kV
No Rencana pemasangan Tegangan Frekuensi Tegangan
Sekunder Primer
F. Current Transformer 1 Line 1 150 kV/√3 50 Hz 100 V/√3
2 Line 2 150 kV/√3 50 Hz 100 V/√3
Dalam menentukan besaran spesifikasi
3 Trafo 150 kV/√3 50 Hz 100 V/√3
Current Transformenr yang akan digunakan telah 4 Couple 50 Hz
150 kV/√3 100 V/√3
dilakukan perhitungan dan mengikuti (SPLN T3.003- 5 Busbar Penyulang 20 kV/√3 50 Hz 100 V/√3
1:2011) untuk tegangan 150 kV dan (SPLN D3.014-
1:2009) untuk tegangan 20 kV. Adapun jumlah dan
H. Analisa Hasil Perancangan
penempatan Trafo arus yang akan dipakai dapat dilihat
pada tabel 3.4 Berdasarkan hasil perhitungan dan
menimbang dari SPL didapatkan untuk besar kapasitas
Tabel 3.4 Penentuan Ttafo Arus
trafo daya yang akan digunakan yaitu 30 MVA . untuk
Rencana tipe busbar yang akan digunakan yaitu tipe Double
No Arus Frekuensi Tegangan
pemasangan Busbar dimana pada tipe ini memiliki beberapa
1 Line 1 400/5 A 50 Hz 150 kV
peralatan penting seperti Arrester, Circuit Breaker,
2 Line 2 400/5 A 50 Hz 150 kV
3 Trafo 400/5 A 50 Hz 150 kV Disconecting Switch, Potensial Transformer dan
4 Couple 400/5 A 50 Hz 150 kV Current Transformer. Dimana untuk penentuan
5 Incoming 1500/5 A 50 Hz 20 kV peralatan telah disesuaikan dengan melihat kondisi
6 Penyulang 1 1500/5 A 50 Hz 20 kV
lingkungan dan mengikuti SPLN.
7 Penyulang 2 1500/5 A 50 Hz 20 kV
6 Penyulang 3 1500/5 A 50 Hz 20 kV
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
7 Penyulang 4 1500/5 A 50 Hz 20 kV
8 Penyulang 5 1500/5 A 50 Hz 20 kV A. Kesimpulan
9 Penyulang 6 1500/5 A 50 Hz 20 kV
1. Nilai perhitungan yang didapat lebih kecil
dibandang spesifikasi peralatan yang ada
dipasaran sehingga untuk penentuan peralatan
diambil nilai terdekat dan didasari dengan SPLN
yang ada.
10

2. Dari hasil perhitungan didapatkan trafo yang akan [11] Standar Perusahaan umum Listrik Negara T3.007:
dipakai yaitu trafo 30 MVA. 2016. Spesifikasi Trasformator Tenaga.
3. Tipe busabar yang akan terpakai yaitu Double
Busbar. [12] Standar Perusahaan umum Listrik Negara T5.007:
2014. Spesifikasi Arrester Untuk Jaringan Transmisi
4. Untuk arrester berkapasitas 10KA, CB 12,5 KA, 66 kV, 150 kV, 275 kV, dan 500 kV.
DC 12,5 KA, CT 400/5 A, PT 150/√3
[13] Sumarsono, Heru. (2009). Analisa Perhitungan Jarak
B. Saran Antar Kawat dan Clearance Saluran Transmisi Udara.
Jurnal Teknik Elektro Undip.
1. Dari hasail Analisa yang saya lakukan kiranya
[14] Tobing, Bonggas L., Peralatan Tegangan Tinggi Edisi
dapat menjadi referensi dalam sebuah
Kedua. Penerbit Erlangga.
perencanaan pembangunan gardu induk.
2. Untuk peralatan pendukung lainnya dapat [15] Yusmartato & Parinduri, Luthfi. Pembangunan Gardu
dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih Induk 150KV di Desa Parbab Dolok Kecamatan
mendalam agar mendapatkan hasil yang lebih Pangururan Kabupaten Samosir. Jurnal Fakultas
maksimal. Teknik Universitas Islam Sumatra Utara.
C. KUTIPAN

[1] Arismunandar, Artono, Teknik Tegangan Tinggi.


Jakarta. Pradnya Paramita. TENTANG PENULIS
[2] Arismunandar, A. & Kuwahara, S., Teknik Tenaga
Penulis bernama lengkap
Listrik. Jilid III Gardu Induk. Adhitya Agung Pratomo,
[3] Crianto, Elan & Supriyatna & Muljono, Agung Budi. anak pertama dari dua
(2020). Analisa bersaudara Zhaky Ryandika
[4] Koodinasi Isolasi di Gardu Induk Kuta Terhadap (adik) dari pasangan suami
istri Dedi Suharji (Ayah) dan
Tegangan Lebih Akibat Sambaran Petir Pada Saluran
Muatika Sari Siharis (Ibu).
Transmisi 150KV. Jurnal Teknik Elektro Universitas
Lahir di Raha 7 Juli 1999.
Mataram. Sebelum menempuh jenjang
[5] Kadir, Abdul. Transmisi Tenaga Listrik. Edisi Refisi pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Sam
UIP. Ratulangi, penulis telah menempuh pendidikan secara
[6] Lukman, Tono. (2012). Studi Perencanaan Saluran berturut- turut di SD Negeri 13 Katobu (2005-2011),
SMP Negeri 2 Raha (2011-2014), SMA Negeri 1 Raha
Transmisi 150KV. Surabaya.
(2014-2017). Pada tahun 2017, penulis memulai
[7] Santosa, Julius & Gunawan, Samuel Marco. (2013). pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Sam
Analisa Perancangan Gardu Induk Sitem Outdor Ratulangi Manado di Jurusan Teknik Elektro, dengan
150KV di Talasa, kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. mengambil kosentrasi minat Tenaga Listrik. Dalam
Jurnal dimensi Teknik elektro. menempuh pendidikan, penulis aktif dalam beberapa
[8] Standar Perusahaan umum Listrik Negara D5.006:
kegiatan di dalam dan luar kampus terutama dalam
kegiatan di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik
2013. Pedoman Pemilihan Arrester Untuk Jaringan
UNSRAT dan UKM Olahraga Teknik UNSRAT. Pada
Distribusi 20 kV. tahun 2020 penulis melaksanakan Kerja Prakterk di
[9] Standar Perusahaan umum Listrik Negara T3.003: PT PLN (persero) Sentral PLTD Raha. Penulis selesai
2007. Desain Gardu Induk 150 kV Konvensional. melaksanakan pendidikan di Fakultas Teknik
[10] Standar Perusahaan umum Listrik Negara T3.003-1: Universitas Sam Ratulangi pada bulan November
2021.
2011. Pedoman Pemilihan Transformator Arus Untuk
Sistem Transmisi.

Anda mungkin juga menyukai