Abstract - Substations are a vital part of the electric power perlu dilakukan perancangan pembangunan gardu
system, apart from generating substations, they must also induk.
be able to supply electricity reliably and safaly. In this
design, analysis and calculations are carried out in Sistem kelistrikan yang ada di kabupaten muna
selection the components of the substation that will be used pada saat ini masih di tanggung oleh satu penyuplai
so that the selected components are truly capable of saja yaitu PT.PLN PLTD Raha. Dengan semakin
delivering electricity properly and safely based on the bertambahnya permintaan konsumen listrik yang di
SPLN, IEC, and IEEE standards. The selection of the
akibatkan oleh perluasan wilayah penduduk maka
components of this substation has been adjusted to the
PLTD Raha memerlukan bantuan penyuplai dari
calculations and these standards. So it can be concluded
that the results of the design of this substation are in pembangkit lain.
accordance with predetermined standards.
Oleh karna alasan tersebut, maka penulis
Keywords: Substation, Outdoor system, 150 kV memiliki ide untuk mengambil judul tugas akhir
“ANALISA PERANCANGAN GARDU INDUK 150
Abstrak - Gardu Induk merupakan bagian
kV di KABUPATEN MUNA “ yang diharapkan dapat
vital sistem tenaga listrik, selain membangkitkan Gardu
menyelesaikan masalah yang terjadi di Kabupaten
Induk juga harus mampu menyalurkan tenaga listrik
dengan handal dan aman. Dalam perancangan ini, Muna pada saat ini.
dilakukan analisa dan perhitungan dalam memilih
komponen-komponen Gardu Induk yang akan
A. Teori Pendukung
digunakan agar komponen yang dipilih benar-benar
1) Gardu Induk
mampu menyalurkan listrik dengan baik dan aman
berdasarkan Standar-standar SPLN, IEC, dan IEEE. Gardu Induk adalah sub sistem dari sistem
Pemilihan komponen-komponen Gardu Induk ini telah transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai
disesuaikan dengan perhitungan dan Standar-stanrdar subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil Gardu Induk sangat besar. Jadi, pengoperasian Gardu
perancangan Gardu Induk ini telah sesuai dengan Induk ini tidak bisa dipisahkan sama sekali dari sistem
standar yang telah ditentukan. transmisi listrik.
Kata Kunci : Gardu Induk, Sistem Luar Ruangan, 150
kV. 2) Peralatan Gardu Induk
Agar gardu induk dapat menjalankan fungsi dan
I. PENDAHULUAN tujuannya, maka garduk dilengkapi dengan peralatan
Gardu induk sebagai komponen sistem tenaga serta fasilitas. Secara garis besar, peralatan-peralatan
listrik memegang peranan penting pada kontinyuitas pada gardu induk tersebut adalah sebagai berikut :
suplai tenaga listrik kepada konsumen. Dengan
semakin bertambahnya permintaan konsumen listrik a) Transformator Daya
maka semakin besar pula beban listrik yang Transformator Daya berfungsi untuk
ditanggung oleh pembangkit. Apabila beban listrik mentransformasikan daya listrik, dengan merubah
yang ditanggung oleh pembangkit lebih besar dari besaran tegangannya sedangkan frekuensinya tetap.
kapasitas pembangkit itu tersebut maka pembangkit Transformator daya juga berfungsi sebagai pengatur
akan mengalami overload yang berakibat suplai listrik tegangan. Trafo daya dilengkapi oleh trafo pentanahan
ke konsumen terhenti. Untuk mengatasi hal ini maka
2
yang berfungsi untuk mendapatkan titik netral dari listrik pada system tenaga listrik, menjadi besaran
trafo daya. tegangan untuk pengukuran dan proteksi.
• koefisien
𝑆
𝐾= (4)
𝑆𝑟
• Tegangan perlilitan
√𝑆
𝐸𝑡 = 𝐾 (5)
Gambar 1.7 Panel Hubung 3
komponen yang sangat penting untuk melindungi Tabel 1 Data KWH Tersalur
• arus
𝑆
𝐼= (13) Tabel 2 Data kelembapan udara dikabupaten muna
√3 𝑥 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
Dari hasil pertimbangan perancangan dan Untuk menentukan nilai aarus pada trafo
melihat sumber tengangan suplai yaitu 150 kV serta dapat menggunakan Persamaan 8.
melihat kapasitas Trafo 20 MVA tidak ada di pasaran
maka diambil pilihan terdekat yaitu 30 MVA. Untuk arus nominal 150kV
30000 𝑥 100
𝐼𝑠𝑐 =
12,5 𝑥 √3 𝑥 150
𝐼𝑠𝑐 = 923 𝐴 ≈ 1 𝐾𝐴
30000 𝑥 100
𝐼𝑠𝑐 = Gambar 4.1 Layout Gardu Induk
12,31 𝑥 √3 𝑥 20
kali ini trafo yang akan digunakan memiliki sistem D. Penentuan Circuit Breaker
pendingin ONAN/OFAF dikarenakan iklim yang ada Berdasarkan perhitungan besaran CB dan
di tempat perancangan merupakan area tropis jadi
(SPLN 1.1995 – 3.5) untuk tegangan tinggi yaitu
lebih efisiensi jika memnggunakan sistem pendingin
kombinasi ini menggunakan sirkulasi minyak dan 150 kV dan (SPLN 1.1995 – 3.4) untuk tegangan
udara secara alami dan buatan terletak didalam dan menengah maka untuk pemilihan CB bisa
diluar trafo.
didapatkan. Adapun untuk jumlah CB yang akan
Hasil perhitungan perencanaan trafo daya 3
di pakai dapat ditentukan dengan melihat tipe
fasa dengan spesifikasi sebagai berikut :
busbar yang dipakai dan total penyulanag yang
Daya : 30 MVA
ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Tegangan primer : 150 kV
3.2
Tegangan sekunder : 20 kV
Tabel 3.2 Rencana Penentuan Circuit Breaker
Frekuensi : 50 Hz
Nilai arus
Rencana
No Tipe hubung Tegangan
Reaktansi : 12,5% pemasangan
singkat
1 Line 1 SF6 12,5 kA 150 kV
2 Line 2 SF6 12,5 kA 150 kV
C. Penentuan Arrester 3 Trafo SF6 12,5 kA 150 kV
Untuk penentuan jumlah arrester yang akan 4 Couple SF6 12,5 kA 150 kV
5 Incoming ACB 12,5 kA 20 kV
digunakan dapat diketahui dengan melihat tipe busbar 6 Penyulang 1 ACB 12,5 kA 20 kV
7 Penyulang 2 ACB 12,5 kA 20 kV
yang akan digunakan dan mengikuti (SPLN T5.007 :
6 Penyulang 3 ACB 12,5 kA 20 kV
2014). Adapun untuk tipe Arrester yang akan 7 Penyulang 4 ACB 12,5 kA 20 kV
8 Penyulang 5 ACB 12,5 kA 20 kV
digunakan yaitu Silicon Rubber/ Porcelin. untuk 9 Penyulang 6 ACB 12,5 kA 20 kV
2. Dari hasil perhitungan didapatkan trafo yang akan [11] Standar Perusahaan umum Listrik Negara T3.007:
dipakai yaitu trafo 30 MVA. 2016. Spesifikasi Trasformator Tenaga.
3. Tipe busabar yang akan terpakai yaitu Double
Busbar. [12] Standar Perusahaan umum Listrik Negara T5.007:
2014. Spesifikasi Arrester Untuk Jaringan Transmisi
4. Untuk arrester berkapasitas 10KA, CB 12,5 KA, 66 kV, 150 kV, 275 kV, dan 500 kV.
DC 12,5 KA, CT 400/5 A, PT 150/√3
[13] Sumarsono, Heru. (2009). Analisa Perhitungan Jarak
B. Saran Antar Kawat dan Clearance Saluran Transmisi Udara.
Jurnal Teknik Elektro Undip.
1. Dari hasail Analisa yang saya lakukan kiranya
[14] Tobing, Bonggas L., Peralatan Tegangan Tinggi Edisi
dapat menjadi referensi dalam sebuah
Kedua. Penerbit Erlangga.
perencanaan pembangunan gardu induk.
2. Untuk peralatan pendukung lainnya dapat [15] Yusmartato & Parinduri, Luthfi. Pembangunan Gardu
dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih Induk 150KV di Desa Parbab Dolok Kecamatan
mendalam agar mendapatkan hasil yang lebih Pangururan Kabupaten Samosir. Jurnal Fakultas
maksimal. Teknik Universitas Islam Sumatra Utara.
C. KUTIPAN