Anda di halaman 1dari 4

Kebisingan dan getaran

Kebisingan dan getaran di tempat kerja dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan dan keselamatan
pekerja. Beberapa bahaya yang dapat terjadi akibat kebisingan dan getaran di tempat kerja antara lain:

1. Gangguan pendengaran: Kebisingan yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan pendengaran


atau bahkan kehilangan pendengaran. Getaran yang kuat juga dapat merusak pendengaran.

2. Gangguan kesehatan: Kebisingan dan getaran dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti stres,
kelelahan, dan sakit kepala.

3. Cedera fisik: Getaran yang kuat dapat menyebabkan cedera fisik seperti cedera punggung, leher, dan
bahu.

4. Ketidaknyamanan: Kebisingan dan getaran yang tinggi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi
pekerja dan dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas kerja.

Untuk mengurangi bahaya kebisingan dan getaran di tempat kerja, perusahaan harus mengadopsi
tindakan-tindakan pengendalian risiko seperti:

1. Menyediakan alat pelindung telinga bagi pekerja yang terpapar kebisingan tinggi.

2. Menjaga mesin dan peralatan agar beroperasi dengan baik sehingga mengurangi getaran.

3. Menempatkan mesin dan peralatan yang bergetar di tempat yang stabil dan aman agar tidak
berbahaya bagi pekerja.

4. Menyediakan pelatihan dan kesadaran bagi pekerja tentang bahaya kebisingan dan getaran serta
tindakan-tindakan pengendalian risiko yang dapat dilakukan.

Jenis bahaya kimia bersifat cairan


Ada banyak jenis bahaya kimia yang bersifat cairan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Bahan bakar: Bahan bakar seperti bensin, solar, dan minyak diesel dapat menyebabkan kebakaran
dan ledakan jika tidak ditangani dengan benar.

2. Pelarut: Pelarut seperti aseton, bahan pembersih, dan thinner dapat menyebabkan iritasi kulit dan
mata serta kerusakan organ internal jika terhirup atau tertelan.

3. Asam dan basa: Asam dan basa seperti asam sulfat, asam klorida, dan natrium hidroksida dapat
menyebabkan luka bakar dan korosi pada kulit dan mata.

4. Pestisida: Pestisida seperti insektisida dan herbisida dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata
serta kerusakan organ internal jika terhirup atau tertelan.

5. Zat berbahaya lainnya: Beberapa zat kimia lainnya yang bersifat cairan seperti raksa, klorin, dan
amonia dapat menyebabkan kerusakan organ internal dan bahkan kematian jika terhirup atau tertelan
dalam jumlah yang cukup besar.

Penting bagi pekerja dan pengelola tempat kerja untuk memahami jenis-jenis bahaya kimia yang
mungkin hadir di tempat kerja dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi pekerja dari
paparan bahaya tersebut. Ini termasuk penggunaan peralatan pelindung diri dan prosedur keselamatan
kerja yang sesuai untuk mengurangi risiko bahaya kimia di tempat kerja.

Bahaya merokok ditempat kerja

Merokok di tempat kerja dapat memiliki banyak bahaya, baik bagi perokok maupun bagi orang lain di
sekitarnya. Beberapa bahaya merokok di tempat kerja antara lain:

1. Kesehatan perokok: Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker,
penyakit jantung, stroke, dan gangguan pernapasan. Kebiasaan merokok juga dapat mempercepat
penuaan dan menyebabkan kulit terlihat lebih tua.

2. Kesehatan pekerja lain: Orang yang tidak merokok yang terpapar asap rokok juga berisiko mengalami
masalah kesehatan seperti asma, alergi, dan iritasi mata dan tenggorokan. Bahkan, paparan asap rokok
bisa menjadi pemicu utama untuk sakit kepala dan mual.
3. Kebakaran: Rokok yang tidak dibuang dengan benar dapat menyebabkan kebakaran, terutama jika
terjadi di lingkungan tempat kerja yang mudah terbakar seperti pabrik atau gudang.

4. Produktivitas kerja: Merokok di tempat kerja juga dapat mengganggu produktivitas kerja dan kinerja
pekerja. Merokok di sela-sela jam kerja atau waktu istirahat dapat mengurangi waktu kerja yang
seharusnya produktif.

Untuk mengurangi bahaya merokok di tempat kerja, perusahaan dapat menerapkan kebijakan "tanpa
rokok" di area kerja dan memfasilitasi pilihan karyawan untuk berhenti merokok melalui program
kesehatan dan konseling. Kebijakan ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran kesehatan dan
lingkungan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Bahaya ngelas di tempat kerja

Ngelas di tempat kerja dapat membawa risiko kesehatan dan keselamatan yang signifikan bagi pekerja
yang terlibat dalam kegiatan ini. Beberapa bahaya ngelas di tempat kerja antara lain:

1. Paparan radiasi: Saat mengelas, terjadi paparan radiasi yang dapat membahayakan kesehatan pekerja
jika tidak menggunakan perlindungan yang cukup. Radiasi dari sinar ultraviolet dan inframerah yang
dihasilkan dapat menyebabkan luka bakar, katarak mata, dan bahkan kanker kulit.

2. Paparan gas dan uap beracun: Proses pengelasan juga dapat menghasilkan gas dan uap beracun yang
dapat membahayakan kesehatan pekerja jika terhirup dalam jumlah besar atau terpapar dalam jangka
panjang. Beberapa gas dan uap yang dihasilkan termasuk karbon monoksida, nitrogen oksida, ozon, dan
gas-gas logam beracun.

3. Bahaya kebakaran dan ledakan: Pengelasan melibatkan penggunaan gas dan bahan bakar yang
mudah terbakar, dan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan jika tidak ditangani dengan benar.

4. Cedera fisik: Pekerja juga berisiko mengalami cedera fisik seperti luka bakar, luka pada mata, dan
cedera kulit jika tidak menggunakan peralatan pelindung diri yang tepat seperti sarung tangan, masker,
kacamata pengaman, dan sepatu keselamatan.

Oleh karena itu, penting bagi pekerja yang terlibat dalam pengelasan untuk mengenali risiko dan
mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan bahaya. Ini meliputi penggunaan peralatan pelindung
diri yang tepat, pengaturan ventilasi yang baik, dan penempatan tanda peringatan di area kerja untuk
mengingatkan pekerja dan orang lain tentang risiko yang ada. Pekerja juga harus dilatih dalam
penggunaan peralatan dan prosedur keselamatan kerja yang aman untuk memastikan kegiatan
pengelasan dilakukan dengan benar dan tanpa risiko yang tidak perlu.
Bahaya ergonomi posisi jongkok

Posisi jongkok dalam ergonomi kerja dapat memberikan bahaya pada tubuh pekerja jika dilakukan
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Beberapa bahaya ergonomi posisi jongkok di
tempat kerja antara lain:

1. Cedera punggung: Posisi jongkok yang terus-menerus dapat menyebabkan tekanan berlebih pada
punggung dan tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan sakit punggung kronis dan memicu masalah
lain seperti skoliosis.

2. Cedera lutut: Posisi jongkok yang lama dapat menyebabkan tekanan pada lutut dan dapat
menyebabkan cedera seperti radang sendi atau kerusakan pada jaringan ikat.

3. Gangguan peredaran darah: Posisi jongkok yang terlalu lama dapat mengganggu sirkulasi darah ke
kaki dan menyebabkan kesemutan atau mati rasa.

4. Masalah pernapasan: Posisi jongkok yang terus-menerus dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru
dan membuat pekerja mengalami kesulitan bernapas. Posisi ini juga dapat memicu masalah pernapasan
lainnya seperti asma.

5. Ketidaknyamanan dan kelelahan: Posisi jongkok yang lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan
kelelahan di kaki, punggung, dan lutut, serta mempengaruhi produktivitas kerja.

Untuk menghindari bahaya ergonomi posisi jongkok, sebaiknya dilakukan rotasi posisi kerja, istirahat
secara teratur, dan menggunakan alat bantu seperti meja kerja yang dapat diatur ketinggiannya atau
kursi kerja yang ergonomis. Pekerja juga harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda ketidaknyamanan
atau kelelahan tubuh dan menyesuaikan posisi kerja mereka secara tepat. Langkah-langkah ini dapat
membantu menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dan meningkatkan kinerja dan produktivitas
kerja.

Anda mungkin juga menyukai