Anda di halaman 1dari 46

DASAR

Keselamatan Kerja
Perancah
(Scaffolding)
Materi Keselamatan Kerja untuk Pekerjaan Perancah
(Scaffolding)

Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Aiman Muhammad Jaidi S.KM
HSE System and Training, HSE Monitoring and Compliance, HSE
Coordination

• Bekerja di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mulai dari


tahun 2017, sudah berpengalaman kurang lebih 5 Tahun di beberapa
sektor industri yakni EPC, Konstruksi Sipil, Pertambangan. Menekuni
Sistem dan Pelatihan K3, Monitoring dan Pemenuhan K3 serta
Koordinasi K3 di Perusahaan

+62 877 3337 2534 @dokumen.hse https://www.linkedin.com/in/aiman-muhammad-jaidi-s-km-313774143/


Dokumen HSE

Materi Pelatihan Langkah Awal HSE

1. Definisi dan Dasar Hukum Perancah


2. Jenis-jenis & Bagian-bagian Perancah
3. Penggunaan Perancah yang Aman
• Perancah (Scaffolding)
adalah bangunan pelataran kerja (platform) yang dibuat
untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga
tenaga kerja, bahan dan alat pada setiap pekerjaan
konstruksi termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran *Permenaker No.01 Tahun 1980, pasal (1) huruf (e)

• Dasar Hukum terkait Perancah


▪ UU Keselamatan Kerja No 1 /1970, pasal 4
▪ Permenaker No. 01/MEN/1980, K3 Konstruksi
Bangunan
▪ Keputusan Bersama Menaker dan MenPU No. KEP-
174/MEN/1986, No. 104/KPTS/1986
▪ Permenaker No. 9/MEN/2016, tentang K3 dalam
Pekerjaan pada Ketinggian

Definisi Perancah (Scaffolding) Dokumen HSE


Langkah Awal HSE
• Dasar Hukum terkait Perancah

• Permenaker No. 01/MEN/1980, K3


Konstruksi Bangunan:
• Bab Perancah (pasal 12 sd 23),
• Bab Tangga dari Pasal 25 sd 27, dan
• Bab APD pada Pasal 99
• Keputusan Bersama Menaker dan
MenPU No. KEP-174/MEN/1986, No.
104/KPTS/1986,
• Bab III tentang Perancah &
• Bab IV tentang Tangga Kerja

Definisi Perancah (Scaffolding) Dokumen HSE


Langkah Awal HSE
Berdasarkan Penggunaannya:
Perancah Struktur
(Structure Scaffolding)

• Jenis perancah (scaffolding) yang


digunakan untuk menopang formwork
/ rangka bangunan yang sedang di
kerjakan
• Perancah jenis perlu dihitung secara
engineering untuk memastikan beban
topang dapat ditopang dengan
perancah.
• Ciri khas dari perancah struktur ini
adalah tidak terpasang platform kerja
untuk pekerja

Dokumen HSE
Langkah Awal HSE Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding)
Berdasarkan Penggunaannya:
Perancah Finishing
(Finishing Scaffolding)

• Jenis perancah (scaffolding) yang


digunakan sebagai tempat meletakan
alat kerja dan pekerja melakukan
pekerjaan di atas ketinggian.
• Perancah jenis perlu dihitung secara
engineering terkait beban orang-
beban material yang akan diletakkan
pada perancah.
• Ciri khas dari perancah struktur ini
adalah terpasang platform kerja untuk
pekerja

Dokumen HSE
Langkah Awal HSE Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding)
Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding) Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

Berdasarkan Jenis Strukturnya:

Perancah Penopang Perancah Gantung Perancah Jenis Lain


(Supporting Scaffolding) (Hanging/Suspended Scaffolding) (Mobile Scaffolding)
Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding) Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

Berdasarkan Jenis Strukturnya:


• Perancah (scaffolding) ini digunakan sebagai tempat pekerja melakukan
pekerjaan dan meletakkan peralatan atau material kerjanya
• Ciri-cirinya :
- Pada umumnya bersifat semi
permanen (tidak mobile)
- Dipasang dimulai dari tanah
hingga ketinggian tertentu
- Dapat digunakan oleh
sejumlah pekerja dengan
ketentuan teknis
- Terdapat pada projek-projek
kontruksi

Perancah Penopang
(Supporting Scaffolding)
Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding) Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

Berdasarkan Jenis Strukturnya:


• Perancah (scaffolding) ini digunakan szebagai tempat pekerja melakukan
pekerjaan dan meletakkan peralatan atau material kerjanya dengan
menggunakan bantuan hoist electrical
• Ciri-cirinya :
- Pada umumnya bersifat bisa bergerak
(vertical dan horizontal)
- Biasanya digunakan untuk pekerjaan
maintenance dan pembersihan gedung
- Pekerja yang dapat menggunakannya
dibatasi
- Terdapat pada gedung-gedung bertingkat

Perancah Gantung
(Hanging/Suspended Scaffolding)
Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding) Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

Berdasarkan Jenis Strukturnya:


• Perancah (scaffolding) ini digunakan sebagai tempat pekerja melakukan
pekerjaan dan meletakkan peralatan atau material kerjanya yang bersifat
mobile
• Ciri-cirinya :
- Pada umumnya bersifat mobile (dapat
bergerak)
- Jangkau ketinggian terbatas, tidak terlalu
tinggi
- Pekerja yang dapat menggunakannya
terbatas
- Biasanya digunakan untuk pekerjaan
perawatan, pemasangan ataupun
perakitan komponen di ketinggian yang
sudah terpasang
Perancah Jenis Lain
(Mobile Scaffolding)
Berdasarkan Jenis Bahan & Bentuknya:

Perancah Rangka Perancah Kayu Perancah Pipa


(Frame Scaffolding) (Wood Scaffolding) (Pipe Scaffolding)

P. Tiang Lantai Pelat P. Siku Panjang Perancah Bergerak


(Ledge Plate Single Standard S.) (Bracket Single Standard S.) (Movable Scaffolding)

Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding)


Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Berdasarkan Jenis Bahan & Bentuknya:

P. Kuda-Kuda P. Tumpang Sudut Perancah Gantung


(Trestle Scaffolding) (Cantilevered Scaffolding) (Suspended Scaffolding)

Jenis-Jenis Perancah (Scaffolding)


Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
“Perancah memiliki bagian-bagian yang saling
terhubung dan terpasang, bagian-bagian tersebut
memiliki fungsi tersendiri yang harus diperhatikan
untuk menjaga keselamatan ketika menggunakan
perancah”
Bagian-bagian
Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Perancah (Scaffolding)
Perancah Rangka
(Scaffolding Frame)
Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

1. Rangka Utama
(Main Frame)
Scaffolding Frame

• Seperti namanya, main frame


merupakan frame atau bagian yang
berfungsi sebagai penyangga utama
dari sebuah scaffolding atau
perancah

Foto Main Frame


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

1. Rangka Utama
(Main Frame)
Scaffolding Frame

• Seperti namanya, main frame


merupakan frame atau bagian yang
berfungsi sebagai penyangga utama
dari sebuah scaffolding atau
perancah

Foto Main Frame


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

2. Rangka Tangga
(Ladder Frame)
Scaffolding Frame

• Ladder frame merupakan bagian


frame scaffolding yang dipasang sisi
kanan dan kiri bagian teratas bingkai
scaffolding.

• Ladder frame digunakan sebagai


penyangga dan pembatas area aman
untuk pekerja. Juga sebuah
pengaman untuk para pekerja agar
tidak melawati ladder frame, karena
akan terjatuh dan berakibat fata

Foto Ladder Frame


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

3. Palang Penguat
(Cross Brace)
Scaffolding Frame

• Cross Brace merupakan bagian dari


bingkai scaffolding yang digunakan
untuk mengikat dan mengunci antar
bingkai scaffolding lainnya, agar
kokoh dan kuat

Foto Cross Brace


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

4. Penyambung
(Joint Pin)
Scaffolding Frame

• Joint pin juga digunakan untuk


mengunci. Lebih spesifik nya, joint
pin digunakan untuk mengunci dua
buah atau lebih main frame.
• Tujuannya adalah agar antar main
frame dengan main frame lainnya
saling terikat kuat dan tidak mudah
goyah

Foto Joint Pin


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

5. Penyambung
(Jack Base)
Scaffolding Frame

• Dalam rangkaian bingkai scaffolding,


jack base digunakan sebagai
penyangga dasar atau alas kaki
sebuah scaffolding

• Penggunaan jack base bisa diatur


menyesuaikan ketinggian scaffolding
yang diinginkan. Jack base juga
digunakan untuk meratakan
ketinggian scaffolding agar masing-
masing sisi memilki kerataan yang
sama
Foto Jack Base
Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

6. Kepala U (U-
Hade)
Scaffolding Frame

• U-head scaffolding digunakan untuk


menyanggah dan mengunci bingkai
scaffolding bagian teratas yang akan
dipasangkan balok penyangga beban
di atasnya agar tidak goyah.
Bentuknya seperti U dan
dipasangkan pada setiap sisi
scaffolding yang akan ditambahkan

Foto Jack Base


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

7. Papan Jalan (Cat


Walk)
Scaffolding Frame

• Catwalk Scaffolding digunakan


sebagai bagian dasar berpijak para
pekerja. Catwalk scaffolding harus
terbuat dari logam agar kuat dan
dapat menahan beban para pekerja

Foto Cat Walk


Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

7. Tangga
(Stairs)
Scaffolding Frame

• Catwalk Scaffolding digunakan


sebagai bagian dasar berpijak para
pekerja. Catwalk scaffolding harus
terbuat dari logam agar kuat dan
dapat menahan beban para pekerja

Foto Stairs
Dokumen HSE
Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Langkah Awal HSE

8. Rangka Horizontal
(Horizontal Frame)
Scaffolding Frame

• Seperti namanya, Horizontal frame


dipasang secara horizontal pada
scaffolding. Fungsinya untuk
menguci bagian main frame
scaffolding.

• Horizontal frame akan diikat dan


dikunci pada bagian horizontal
frame. Sehingga kedua bagian
tersebut saling bersinggungan dan
menempel

Foto Horizontal Frame


Ketentuan K3 dalam Perancah Rangka (Frame Scaffolding) Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

1. Material perancah rangka digunakan adalah pipa baja yang memenuhi persyaratan (tidak berkarat, tidak
penyok, tidak adalah pengurangan dimensi, dll)
2. Maksimum tinggi berdiri bebas rangka perancah adalah 3x
minimum lebar bagian bawah.

3. Bangunan perancah yang ketinggiannya 30 m (batas ketinggian


maks. yang diperbolehkan), dipasang penguat pipa diagonal pada
rangka perancah.

4. Tiap pemasangan 2 tangga perancah disiapkan tempat istirahat.


Tangga yang dipasang harus stabil, tidak goyang dan terikat aman.
Jika menggunakan tangga vertikal (tangga monyet) harus dipasang
dari luar perancah. Jika menggunakan tangga diagonal harus dari
dalam konstruksi perancah dan tangga dipasang pada sisi luar
gedung/tidak rapat pada bangunan
Perancah Pipa
(Scaffolding Pipe)
Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

1. Plat Dasar
(Base Plate)
• Baseplate adalah bagian perancah
yang menjadi tumpuan dari tiang-
tiang standard perancah dan
berfungsi sebagai tempat dudukan
perancah untuk mengantisipasi area
dudukan yang tidak stabil (material
dudukan perancah lunak).

Foto Base Plate


Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

2. Papan Tunggal
(Sole Board)
• Kayu atau bahan lain sebagai
bagian perancah yang langsung
bersentuhan dengan
tanah/dasar untuk memastikan
kekuatan pijakan perancah
• Fungsinya adalah untuk
menahan agar tiang vertical
tidak ambles pada permukaan
yang lembek, dan juga
berfungsi untuk menyalurkan
beban pada tiang vertical,
tersebar merata kelandasan
Foto Sole Board yang lebih luas.
Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

3. Pipa Utama
(Standard)
• Standard adalah bagian rangka
utama perancah dalam jalur
vertical. Standard adalah bagian
paling penting dalam perancah
karena apabila salah memasang
standard, maka semua bagian di
atasnya bisa salah

Foto Standard
Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

4. Papan Kaki
(Toe Board)
• Toe Board ditempatkan
diatas platform atau
pelataran kerja dibawah
midrail, minimum ketinggian
toe board adalah 15 cm dari
lantai kerja.
• Fungsinya adalah untuk
menjaga agar peralatan atau
material yang berada diatas
platform tidak jatuh apabila
tidak sengaja tertendang.

Foto Toe Board


Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

5. Lantai Kerja
(Working Platform)
• Working platform adalah
bagian perancah yang
menjadi pijakan kaki
pekerja untuk bekerja.

Foto Toe Board


Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

6. Klam Ganda
(Double Coupler)
• Scaffolding Coupler adalah
bagian utama dari sistem
perancah tubular, ia
menyediakan fungsi
kencangkan dan konekting
dalam sistem.
• Ada 2 Jenis

Swivel Coupler Right Angle Coupler


Hanya untuk Hanya untuk mengikat
Foto Toe Board mengikat antar antar horizontal dan
pipa silang vertical
Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

• Pipa Stainless dalam scaffolding pipa digunakan juga


untuk membentuk beberapa bagian perancah • Midrail terpasang
pada guardrail post
dibawah dari Handrail
dan di atas toe board,
fungsinya adalah
untuk menjaga agar
• Brace adalah bagian orang tidak jatuh
perancah yang pada saat berada di
dipasang diagonal bawah handrail.
yang berfungsi untuk
mengikat standard- • Ledger adalah
standard yang ada bagian rangka yang
agar lebih kuat dan membentuk sudut
beban terdistribusi 90 derajat dengan
secara merata. Brace standard. Ledger
dipasang bersisian lebih panjang
dengan ledger. daripada transom
Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

• Pipa Stainless dalam scaffolding


pipa digunakan juga untuk
membentuk beberapa bagian
perancah
• Putlog adalah bagian perancah
yang persis di bawah working
platform, berfungsi untuk
memperkuat working platform
agar tidak patah

• Transom adalah bagian horizontal


perancah yang mengikat standard an
transom secara horizontal
Dokumen HSE
Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

• Pipa Stainless dalam scaffolding


pipa digunakan juga untuk
membentuk beberapa bagian
perancah
• Putlog adalah bagian perancah
yang persis di bawah working
platform, berfungsi untuk
memperkuat working platform
agar tidak patah

• Transom adalah bagian horizontal


perancah yang mengikat standard an
transom secara horizontal
Dokumen HSE
Ketentuan K3 dalam Perancah Pipa (Pipe Scaffolding) Langkah Awal HSE

• Perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat


• Lantai perancah harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari
2 meter
• Perancah harus dipasang jaring pengaman (safety net), apabila tingginya
lebih dari 5 meter dan harus dipasang perisai pengaman (protective shield)
untuk melindungi kejatuhan material
• Jangan menggunakan kotak, drum, batu bata atau balok beton sebagai
pendukung tambahan perancah
• Kondisi tanah atau dudukan rata dan pendukung tambahan mampu
mendukung beban 4 (empat) kali lipat.
• Bila bekerja dekat aliran listrik, jarak aman perancah adalah 4,5 meter
(horizontal) dan 6 meter (vertikal)
• Ujung atas tangga diberi tinggi 60 cm di atas permukaan lantai kerja agar
pekerja berpegangan ketika menginjak lantai kerja
Penggunaan Perancah
(Scaffolding) Yang Aman
Dalam menggunakan perancah (scaffolding), anda harus dapat memikirkan
informasi-informasi mengenai keselamatan ketika bekerja menggunakan
perancah. Adapun beberapa hal yang bisa di perhatikan ketika
menggunakan perancah:

Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum menggunakan Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

perancah Beban yang diterima


perancah harus merata

B eban Perancah Beban tidak boleh melebihi


kemampuan perancah

Pekerja yang menggunakan


perancah harus

P ekerja yang Terlibat mendapatkan pelatihan


Scaffolder harus
berkompeten

L ingkungan Perancah
Lokasi tanah perancah
harus kuat dan stabil
Material perancah harus
disimpan dengan benar
Bahaya dan Risiko pada Pekerjaan Dokumen HSE
Langkah Awal HSE

Perancah
Bahaya
Full Body Harness (FBH) tidak
digunakan / dalam kondisi rusak /
tidak di kaitkan dengan benar Jatuh dari Ketinggian Terkena material /
Kabel listrik bertegangan yang benda jatuh
melintang
Platform kerja scaffolding tidak
dilengkapi pengaman jatuh (toe
board serta mid / top rail)
Material berserakan di platform
Tersengat Listrik Tertimpa material
kerja
perancah
Material scaffolding yang
digunakan dalam kondisi buruk
Terpeleset /
Scaffolding kelebihan muatan tersandung material
Contoh Perancah yang Tidak Aman Dokumen HSE
Langkah Awal HSE
Upaya Pencegahan Kecelakaan Dokumen HSE

Kerja Langkah Awal HSE


Dokumen HSE

A. Platform Scaffolding Langkah Awal HSE

• Platform yang terpasang pada perancah atau pada struktur


bangunan harus:
Diberi rel/pagar pelindung
Dipasang dengan sepanjang tepi yang
aman untuk terpapar bahaya jatuh
mencegah agar
pekerja tidak jatuh.

Dibuat leluasa,
Diberi papan
lebar minimal
pelindung tepi (toe
60 cm
board) sekeliling
tepi platform.
Dokumen HSE

B. Scaffolding lulus inspeksi Langkah Awal HSE

• Gunakan perancah yang sudah diperiksa sesuai pemasangan label


tanda aman seperti:
Tanda Inspeksi Perancah (Scaffolding Tag)
memiliki 3 warna :

Perancah tidak boleh


MERAH digunakan, perancah dalam
kondisi tidak aman

Perancah boleh digunakan,


HIJAU perancah sudah lulus inspeksi

Perancah bisa digunakan dalam


KUNING ketentuan tertentu, konfirmasi
dengan inspektur perancah
Dokumen HSE

C. Kerja aman dengan Perancah Langkah Awal HSE

• Perilaku kerja aman (Safe Practice) ketika menggunakan perancah:

1. Mengikat material untuk


mencegah jatuh

2. Batasi jumlah beban untuk


mencegah beban/muatan
jatuh dari platform

3. Dilarang meletakkan material


atau membiasakan berserakan
pada struktur bangunan.
Dokumen HSE

C. Kerja aman dengan Perancah Langkah Awal HSE

• Perilaku kerja aman (Safe Practice) ketika menggunakan perancah:

4. Ikatlah peralatan
menggunakan tali ke bagian
tubuh agar peralatan tidak
jatuh

5. Rapatkan lah celah work


platform agar mencegah benda
jatuh

6. Ikatkan perancah yang tinggi


pada struktur bangunan untuk
keseimbangan

Anda mungkin juga menyukai