Anda di halaman 1dari 11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Website

Menurut Abdulloh (2018:1) “website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman

yang berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar, animasi, suara dan video

atau gabungan dari semuanya yang disediakan melalui jalur koneksi internet sehingga

dapat diakses dan dilihat oleh semua orang di seluruh dunia”.

2.1.1 Jenis-Jenis Website

Menurut Abdulloh (2018:1) Secara umum, website dibagi menjadi 3 jenis, yaitu

website statis, dinamis, dan interaktif.

1. Website Statis

Website statis yaitu website yang isinya tidak diperbaharui secara berkala,

sehingga isinya dari waktu ke waktu akan selalu tetap.

2. Website Dinamis

Website dinamis yaitu jenis website yang isinya terus diperbaharui secara berkala

oleh pengelola web atau pemilik website. Website jenis ini banyak dimiliki oleh

perusahaan atau perorangan yang aktifitas bisnisnya memang berkaitan dengan

internet.

3. Website Interaktif

Website interaktif pada dasarnya termasuk dalam kategori website dinamis,

dimana isinya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu. Hanya saja, isi informasi

tidak hanya diubah oleh pengelola website tetapi lebih banyak dilakukan oleh

pengguna website itu sendiri.

6
7

2.1.2 Pengertian Pemograman Web

Menurut Abdulloh (2018:2) “Pemograman web dapat diartikan sebagai kegiatan

pembuatan program atau aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemograman

tertentu sehingga dapat memproses data dan menghasilkan informasi sesuai yang

dikehendaki oleh pemilik website”.

2.1.3 Bahasa Pemrograman Web

Bahasa pemograman web terdiri dari beberapa unsur bahasa. Setidaknya penulis

menggunakan 5 bahasa utama yang biasa digunakan dalam membuat website dinamis

dimana masing-masing memiliki perannya sendiri-sendiri, yaitu sebagai berikut :

1. HTML (HyperText Markup Language)

Menurut Abdulloh (2018:7) “HTML merupakan singkatan dari HyperText

Markup Language yaitu bahasa standar web yang dikelola penggunaannya oleh W3C

(World Wide Web Consortium) berupa tag-tag yang menyusun setiap elemen dari

website”.

Menurut Didik (2017:16) “HTML atau Hyper Text Markup Language

merupakan sebuah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangkan untuk

membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan menggunakan Web

Browser”.

2. CSS (Cascading Stylesheet)

Menurut Yudhanto & Prasetyo (2019:6) “CSS adalah Cascading Stylesheet,

yaitu bahasa yang digunakan untuk HTML agar menjadi lebih bagus dan efektif dalam

tampilan”.

Menurut Didik (2017:116) “CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet.

CSS merupakan salah satu kode pemrograman yang bertujuan untuk menghias dan

mengatur gaya tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik”.
8

3. PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Yudhanto & Prasetyo (2019:9) “PHP atau Hypertext Preprocessor

adalah Bahasa pemograman script server side yang sengaja dirancang lebih cenderung

untuk membuat dan mengembangkan web”.

Menurut Didik (2017:54) “PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari

“Hypertext Proprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi

yang dipasang pada dokumen HTML”.

Menurut Abdulloh (2018:127) “PHP merupakan kependekan dari Hypertext

Proprocessor yaitu bahasa pemrograman web yang dapat disisipkan dalam skrip

HTML dan bekerja di sisi server”.

4. Javascript

Bahasa pemrograman yang bersifat client side yang pemrosesnya dilakukan oleh

client sering digunakan pada web browser untuk menciptakan halaman web yang

menarik.

Menurut Abdulloh (2018:193) “JavaScript merupakan bahasa pemrograman

web yang pemrosesnya dilakukan di sisi client”.

5. JQuery

Menurut Abdulloh (2018:233) “JQuery merupakan salah satu dari sekian banyak

JavaScript library, yaitu kumpulan fungsi JavaScript yang siap pakai, sehingga

mempermudah dan mempercepat dalam membuat kode JavaScript”.

2.1.4 Konsep MVC (Model View Controller)

Menurut Yudhanto & Prasetyo (2019:8) “Model View Controller atau MVC

adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data

(Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller)”.


9

1. Model

Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang

membantu seseorang dalam pengelolaan basis data, seperti memasukkan data ke basis

data, pembaharuan data, dan lain-lain.

2. View

View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan

berupan halaman web.

3. Controller

Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view. Controller

berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses suatu data dan

mengirimkannya ke halaman web.

2.1.5 Framework

Menurut Yudhanto & Prasetyo (2019:10) “Framework adalah komponen

pemograman yang siap digunakan ulang kapan saja sehingga programmer tidak harus

membuat script yang sama untuk tugas yang sama”.

Menurut Saputra (2018:2) “Framework adalah desain struktur dasar yang dapat

digunakan kembali (reusable) yang terdiri dari abstract class dan concrete class di

pemograman yang berorientasi objek”.

1. CodeIgniter

Menurut Saputra (2018:2) “CodeIgniter merupakan toolkit bagi orang yang

ingin membangun aplikasi web menggunakan PHP. Tujuannya adalah membuat

pengembangan proyek menjadi lebih cepat dibandingkan dengan menulis kode awal.

2. Bootstrap

Menurut Abdulloh (2018:261) “Bootstrap merupakan salah satu Framework

CSS paling populer dari sekian banyak framework CSS yang ada”.
10

2.1.6 Web Server

Menurut Abdulloh (2018:4) “Web server merupakan perangkat lunak yang

berfungsi untuk menerima permintaan (request) melalui protocol HTTP atau HTTPS

dari client kemudian mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web”.

2.1.7 Basis Data

Basis data kumpulan data yang tersimpan didalam komputer yang digunakan

suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Dibawah ini akan

dijelaskan beberapa teori sebagai berikut:

Menurut Abdulloh (2018:103) “Database atau basis data adalah kumpulan

informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa

menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi”.

Menurut Rusmawan (2019:40) Basis data dapat di definisikan dalam berbagai

sudut pandang seperti berikut ini :

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian

rupa sehinga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara Bersama

sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk

memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronis

Contoh aplikasi basis data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

a. Xampp

Menurut Yudhanto & Prasetyo (2019:17) “XAMPP adalah kompilasi

program aplikasi gratis terfavorit di kalangan developer/programmer yang

berguna untuk pengembangan website berbasis PHP dan MySql”.


11

b. MySQL (My Structure Query Language)

Menurut Nugroho (2019:133) “MySQL merupakan database yang paling

digemari dikalangan Programmer Web, dengan alasan bahwa program ini

merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan

sebagai media penyimpanan data”.

Menurut Rusmawan (2019:97) “MySQL adalah sebuah perangkat lunak

sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) aau

DBMS yang multithread, multi-user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh

dunia.

2.1.8 Model Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan model pengembangan

perangkat lunak waterfall. Model pengembangan perangkat lunak ini akan menunjang

dan menentukan tahapan-tahapan dalam pembuatan website agar website yang dibuat

menghasilkan kualitas yang baik.

Menurut Sukamto & Shalahuddin (2016:29) “Model SDLC air terjun waterfall

sering disebut juga dengan model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup

klasik (classic life cycle)”. (Astuti, Fauziah, & Yudhistira, 2019)

Sumber : Sukamto & Shalahuddin (2016:29)

Gambar II.1
Model Waterfall
12

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk

memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat

lunak tersebut. Penulis melakukan wawancara, diskusi atau survei langsung pada

proses sistem pembelajaran di ELP (English Language Programs) dan menghasilkan

aplikasi yang dapat mempermudah sistem belajar mengajar yang sedang berjalan.

2. Desain

Dalam proses desain sistem. Penulis mendesain dengan menggambar rancangan

aplikasi yang berupa ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS (Logical Record

Structure) untuk mengetahui proses E-Learning yang sedang berjalan. Sedangkan

dalam merancang programnya penulis menggunakan Framework Codeigniter, untuk

pengolahan database menggunakan MySQL dan Microsoft Visual Code untuk

penulisan bahasa pemogramannya.

3. Pembuatan Kode Program

Setelah membuat rancangan desain, peneliti mentranslasikan rancangan desain

tersebut dan membuat program sesuai dengan rancangan yang telah dibuat

sebelumnya.

4. Implementation dan Pengujian Unit

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke

dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi

seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan. Penulis

melakuan pengujian aplikasi menggunakan Blackbox Testing yang dimana berfokus

pada masukan dan keluaran program.


13

5. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan

serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan

yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem

dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

2.2 Teori Pendukung

Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis juga menggunakan beberapa teori

pendukung, guna menunjang keberhasilan dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun

teori pendukung yang digunakan penulis diantaranya adalah sebagai berikut:

2.2.1 Struktur Navigasi

Dalam pembuatan website, kita juga memerlukan yang namanya struktur

navigasi. Dengan adanya struktur navigasi proses gambaran pembuatan sebuah

aplikasi menjadi lebih mudah.

Menurut Andriansyah (2016:61) “Struktur Navigasi dapat diartikan sebagai alur

dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antara area yang

berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen-elemen

website”

1. Struktur Navigasi Linear

Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte

informasi yang satu ke yang lainnya

Sumber : Andriansyah (2016:61)

Gambar II.2
Struktur Navigasi Linear
14

2. Struktur Navigasi Hierarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur “liniear dengan percabangan” karena

pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh

logika isi.

Sumber : Andriansyah (2016:62)

Gambar II.3
Struktur Navigasi Hierarki

3. Struktur Navigasi Non-Linear

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak

terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber : Andriansyah (2016:62)

Gambar II.4
Struktur Navigasi Non-Linear
15

4. Struktur Navigasi Komposit

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linear), tetapi

terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting pada data yang paling

terorganisasi secara logis pada suatu hierarki

Sumber : Andriansyah (2016:61)

Gambar II.5
Struktur Navigasi Komposit

2.2.2 Enterprise Relationship Diagram (ERD)

Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan ERD (Enterprise Relationship

Diagram) suatu model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual

yang berguna menggambarkan hubungan antar data dalam basis data. Berikut

beberapa pendapat menurut para ahli.

Menurut Rusmawan (2019:64) “ERD merupakan gambaran grafis dari suatu

model data yang menyertakan deskripsi detail dari seluruh entitas (entity), hubungan

(relationship), dan Batasan (constraint) untuk memenuhi kebutuhan sistem analis

dalam menyelesaikan pengembangan sebuah sistem”.


16

Tabel II.1
Simbol-Simbol ERD

Simbol Keterangan

Entitas mendeskripsikan table

Atribut mendeskripsikan field dalam tabel

Relasi mendeskrisikan hubungann antar table

Garis mendeskripsikan penghubung antar himpunan relasi

Sumber : Rusmawan (2019:65)

2.2.3 Logical Record Structure (LRS)

“LRS kepanjangan dari Logical Record Structure merupakan hasil dari

pemodelan Entity Relationship (ER) berserta atributnya sehingga bisa terlihat

hubungan-hubungan antara entitas”. (Zamaludin, Yusnaeni, & Amelia, 2016)

Menurut Tabrani (2014:35) “LRS adalah Logical Record Structure dibentuk

dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat

persegi panjang dan dengan nama yang unik”. (Handayani, Wijianto, Anggoro 2018).

2.2.4 Implementasi dan Pengujian Web

Implementasi dan Pengujian web salah satu bagian yang sangat penting karena

bentuk pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas suatu produk apabila

terjadinya masalah pada web tersebut. Berikut beberapa pendapat menurut para ahli:

Menurut Setiyawati dan Sardiarinto (2016:37) “Black box testing merupakan

pengujian yang dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit sesuai dengan

proses sistem yang diinginkan”. (Khasanah, Kesuma & Wijianto 2018).

Anda mungkin juga menyukai